ANALISIS HASIL
IDENTIFIKASI UMPAN BALIK
No |
Hasil Umpan Balik |
Masalah |
Analisis Penyebab Masalah |
Alternatif Pemecahan |
Pemecahan Masalah |
1. |
Perlunya
penjaringan ibu hamil berisiko |
Belum semua ibu
hamil beresiko periksa ke Puskesmas |
Ibu hamil takut periksa
setelah tahu kehamilnya beresiko |
- Melakukan
pendataan ibu hamil - Melakukan
kunjungan rumah ibu hamil resiko tinggi |
- Pendataan
ibu hamil - Kunjungan
Rumah |
2. |
Perlunya
penjaringan bayi beresiko tinggi |
Masih adanya
kematian bayi |
Kurangnya pengetahuan
sasaran/keluarga tentang bahaya bayi baru lahir |
- Kelas
Ibu - Kelas
Ibu Balita - Kunjungan
rumah bayi beresiko tinggi |
- Kelas
Ibu - Kelas
Ibu Balita - Kunjungan
rumah bayi beresiko tinggi |
3. |
Perlunya
pemeriksaan gangguan sistem reproduksi |
Pengetahuan
sistem reproduksi masih kurang |
Kurangnya
pengetahuan sasaran tentang sistem reproduksi |
- Penyuluhan
kesehatan reproduksi - Melakukan
pembinaan remaja - Melakukan
pemeriksaan IVA dan CBE |
- Penyuluhan
kespro - Pembinaan
remaja - Penjadwalan
pemeriksaan IVA dan CBE |
4. |
Perlunya
penelusuran penyebab kematian bayi, ibu dan balita |
Tidak semua
sarana kesehatan melaporkan data kematian |
Sarana kesehatan
takut melapor adanya kematian |
- Melakukan
AMP sesuai standar - Pengkajian
internal kematian agar kematian dengan kasusu yang sama tidak terjadi lagi - Sosialisasi
AMP sesuai standar - Penyeliaan
fasilitatif ke sarana pelayanan kesehatan |
- AMP
kematian bayi, balita dan ibu - Pengkajian
internal kematian, bayi, balita dan ibu |
5. |
- Sangat
perlunya pemeriksaan SIDDTK pada bayi, balita dan anak pra sekolah - Skrening
SHK |
- Sasaran
datang ke puskesmas hanya kalau sakit - Belum
semua bayi dilakukan skrening SHK |
- Sasaran
belum rutin datang ke Puskesmas untuk dilakukan SIDDTK, SHK, belum
tersosialisasi - Kurangnya
pengetahuan sasaran tentang SIDDTK |
- Melakukan
SIDDTK di PAUD - Melakukan
SIDDTK di TK - Melakukan
SIDDTK di Masyarakat - Melakukan
sosialisasi SHK |
- SIDDTK
di PAUD dan TK - Sosialisasi
SIDDTK di masyarakat - Pelaksanaan
SHK |
6. |
Perlunya
pelayanan KB |
Cakupan KB MKJP masih
rendah |
Sasaran lebih
senang KB suntik dan enggan untuk memakai KB implant dan IUD |
- Melakukan
penyuluhan KB - Membuat
jadwal pelayanan KB - Melakukan
koordinasi dengan BKKBN untuk menjamin ketersedian alat kontrasepsi MKJP,
melakukan pelatihan CTU, APBK, RR KB |
- Penyuluhan
KB - Pelayanan
KB dapat dilayani setiap hari - Koordinasi
dengan BKKBN untuk melatih bidan dan dokter untuk pelatihan CTU, APBK, RR KB
dan KIE KB |
7. |
Masih adanya
kematian bayi |
Faktor 3
terlambat dan 4 terlalu |
Masih adanya
faktor 3 terlambat dan 4 terlalu |
-
P4K -
Pendampingan ibu hamil
untuk kader -
AMP sesuai standar -
Pengkajian internal
penyebab kematian -
Penyedian fasilitatif
KIA dan Asuhan Persalinan |
- P4K - Pendampingan
ibu hamil oleh kader - AMP
sesuai standar -
Pengkajian internal penyebab
kematian - Penyedian
fasilitatif KIA dan Asuhan Persalinan |
Penanggung jawab Upaya KIA/KB
BUKTI PELAKSANAAN ANALISIS MASALAH DAN
HAMBATAN, RENCANA TINDAK LANJUT
No |
Masalah |
Analisis Masalah |
Rencana tindak lanjut |
1. |
Belum semua ibu
hamil beresiko periksa ke Puskesmas |
Ibu hamil takut
periksa setelah tahu kehamilnya beresiko |
- Melakukan
pendataan ibu hamil - Melakukan
kunjungan rumah ibu hamil resiko tinggi |
2. |
Masih adanya
kematian bayi |
Kurangnya
pengetahuan sasaran/keluarga tentang bahaya bayi baru lahir |
- Kelas
Ibu - Kelas
Ibu Balita - Kunjungan
rumah bayi beresiko tinggi |
3. |
Pengetahuan
sistem reproduksi masih kurang |
Kurangnya
pengetahuan sasaran tentang sistem reproduksi |
- Penyuluhan
kesehatan reproduksi - Melakukan
pembinaan remaja - Melakukan
pemeriksaan IVA dan CBE |
4. |
Tidak semua
sarana kesehatan melaporkan data kematian |
Sarana kesehatan
takut melapor adanya kematian |
- Melakukan
AMP sesuai standar - Pengkajian
internal kematian agar kematian dengan kasusu yang sama tidak terjadi lagi - Sosialisasi
AMP sesuai standar - Penyeliaan
fasilitatif ke sarana pelayanan kesehatan |
5. |
- Sasaran
datang ke puskesmas hanya kalau sakit - Belum
semua bayi dilakukan skrening SHK |
- Sasaran
belum rutin datang ke Puskesmas untuk dilakukan SIDDTK, SHK, belum tersosialisasi - Kurangnya
pengetahuan sasaran tentang SIDDTK |
- Melakukan
SIDDTK di PAUD - Melakukan
SIDDTK di TK - Melakukan
SIDDTK di Masyarakat - Melakukan
sosialisasi SHK |
6. |
Cakupan KB MKJP
masih rendah |
Sasaran lebih
senang KB suntik dan enggan untuk memakai KB implant dan IUD |
- Melakukan
penyuluhan KB - Membuat
jadwal pelayanan KB - Melakukan
koordinasi dengan BKKBN untuk menjamin ketersedian alat kontrasepsi MKJP,
melakukan pelatihan CTU, APBK, RR KB |
7. |
Faktor 3
terlambat dan 4 terlalu |
Masih adanya faktor 3 terlambat dan 4 terlalu |
-
P4K -
Pendampingan ibu hamil
untuk kader -
AMP sesuai standar -
Pengkajian internal
penyebab kematian -
Penyedian fasilitatif
KIA dan Asuhan Persalinan |
Penanggung
jawab Upaya KIA/KB
RENCANA TINDAK LANJUT
No |
Masalah |
Alternatif
pemecahan |
Rencana
Kegiatan |
Tujuan |
Sasaran |
Penanggung
Jawab |
Pelaksana |
Waktu |
Indikator Hasil |
1. |
Belum semua ibu
hamil beresiko periksa ke Puskesmas |
- Melakukan
pendataan ibu hamil - Melakukan
kunjungan rumah ibu hamil resiko tinggi |
- Melakukan
pendataan ibu hamil - Melakukan
kunjungan rumah ibu hamil resiko tinggi |
Seluruh ibu
hamil beresiko terdekteksi |
Ibu hamil
beresiko |
Bidan
Koordinator |
- Bidan
Puskesmas - Bidan
Pustu - Bidan
Poskeskel |
Setiap bulan |
Cakupan ibu hamil resti tertangani meningkat |
2. |
Masih adanya
kematian bayi |
- Kelas
Ibu - Kelas
Ibu Balita - Kunjungan
rumah bayi beresiko tinggi |
- Kelas
Ibu - Kelas
Ibu Balita - Kunjungan
rumah bayi beresiko tinggi |
Seluruh bayi
resti terdekteksi |
Bayi resti |
Bidan
Koordinator |
- Bidan
Puskesmas - Bidan
Pustu - Bidan
Poskeskel |
Setiap bulan |
Cakupan bayi
resti tertangani meningkat |
3. |
Pengetahuan
sistem reproduksi masih kurang |
- Penyuluhan
kesehatan reproduksi - Melakukan
pembinaan remaja - Melakukan
pemeriksaan IVA dan CBE |
- Penyuluhan
kesehatan reproduksi - Melakukan
pembinaan remaja - Melakukan
pemeriksaan IVA dan CBE |
Pengetahuan
kespro pada PUS dan Remaja meningkat |
Remaja dan PUS |
- Pengelola KIA/KB -Pengelola Remaja |
- Bidan
Puskesmas - Bidan
Pustu Bidan Poskeskel |
22, 23, 24 November 2016 |
- Pengetahuan
kespro pada remaja dan PUS meningkat - Cakupan
IVA meningkat |
4. |
Tidak semua
sarana kesehatan melaporkan data kematian |
- Melakukan
AMP sesuai standar - Pengkajian
internal kematian agar kematian dengan kasusu yang sama tidak terjadi lagi - Sosialisasi
AMP sesuai standar - Penyeliaan
fasilitatif ke sarana pelayanan kesehatan |
- Melakukan
AMP sesuai standar - Pengkajian
internal kematian agar kematian dengan kasusu yang sama tidak terjadi lagi - Sosialisasi
AMP sesuai standar - Penyeliaan
fasilitatif ke sarana pelayanan kesehatan |
Menjaga dan
meningkat mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak |
Bayi, balita dan
ibu yang meninggal |
Pengelola KIA |
Bidan Poskeskel |
Setiap ada
kematian |
Semua kematian
bayi, balita dan ibu terlaporkan dan dilakukan AMP sesuai standar |
5. |
- Sasaran
datang ke puskesmas hanya kalau sakit - Belum
semua bayi dilakukan skrening SHK |
- Melakukan
SIDDTK di PAUD - Melakukan
SIDDTK di TK - Melakukan
SIDDTK di Masyarakat - Melakukan
sosialisasi SHK |
- Melakukan
SIDDTK di PAUD - Melakukan
SIDDTK di TK - Melakukan
SIDDTK di Masyarakat - Melakukan
sosialisasi SHK |
Seluruh balita
0-5 tahun dan Anak Pra sekolah 5-6 tahun tumbuh kembanng secara optimal |
Anak balita dan
anak pra sekolah |
Bidan Koordinasi |
- Dokter - Bidan - Perawat - Dokter
gigi - Nutrisionist |
September dan Oktober 2016 |
Cakupan SIDDTK
meningkat |
6. |
Cakupan KB MKJP
masih rendah |
- Melakukan
penyuluhan KB - Membuat
jadwal pelayanan KB - Melakukan
koordinasi dengan BKKBN untuk menjamin ketersedian alat kontrasepsi MKJP,
melakukan pelatihan CTU, APBK, RR KB |
- Melakukan
penyuluhan KB - Membuat
jadwal pelayanan KB - Melakukan
koordinasi dengan BKKBN untuk menjamin ketersedian alat kontrasepsi MKJP,
melakukan pelatihan CTU, APBK, RR KB |
Pengetahuan PUS
tentang KB MKJP meningkat |
PUS |
Bidan Koordinasi |
- Bidan
Pustu - Bidan
Poskeskel |
Desember 2016 |
Cakupan MJKP
meningkat |
7. |
Faktor 3
terlambat dan 4 terlalu |
-
P4K -
Pendampingan ibu hamil
untuk kader -
AMP sesuai standar -
Pengkajian internal penyebab
kematian -
Penyedian fasilitatif
KIA dan Asuhan Persalinan |
-
P4K -
Pendampingan ibu hamil
untuk kader -
AMP sesuai standar -
Pengkajian internal
penyebab kematian -
Penyedian fasilitatif
KIA dan Asuhan Persalinan |
Kematian bayi
menurun |
Ibu hamil |
Bidan Koordinasi |
- Bidan
Puskesmas - Bidan
Pustu Bidan Poskeskel |
Setiap bulan |
Kematian bayi
nomor satu |
Penanggung jawab Upaya KIA/KB
BUKTI PELAKSANAAN TINDAK LANJUT
No |
Masalah |
Kegiatan |
Sasaran |
Pelaksana |
Hasil |
Keterangan |
1. |
Belum semua ibu
hamil beresiko periksa ke Puskesmas |
- Melakukan
pendataan ibu hamil - Melakukan
kunjungan rumah ibu hamil resiko tinggi |
Ibu hamil
beresiko |
- Bidan
Puskesmas - Bidan
Pustu - Bidan
Poskeskel |
- Cakupan
ibu hamil resti 36% - Semua
ibu hamil resti tertangani |
Kematian ibu nomor
satu |
2. |
Masih adanya
kematian bayi |
- Kelas
Ibu - Kelas
Ibu Balita - Kunjungan
rumah bayi beresiko tinggi |
Bayi resti |
- Bidan
Puskesmas - Bidan
Pustu - Bidan
Poskeskel |
Kematian bayi
ada 2 karena asfiksia dan atresia billier |
|
3. |
Pengetahuan
sistem reproduksi masih kurang |
- Penyuluhan
kesehatan reproduksi - Melakukan
pembinaan remaja - Melakukan
pemeriksaan IVA dan CBE |
Remaja dan PUS |
- Bidan
Puskesmas - Bidan
Pustu Bidan Poskeskel |
- Pengetahuan
PUS dan remaja tentang kesehatan reproduksi meningkat - Kesadaran
melakukan pemeriksaan IVA dan CBE meningkat |
Jadwal
pemeriksaan IVA dan CBE setiap tanggal 10 |
4. |
Tidak semua
sarana kesehatan melaporkan data kematian |
- Melakukan
AMP sesuai standar - Pengkajian
internal kematian agar kematian dengan kasusu yang sama tidak terjadi lagi - Sosialisasi
AMP sesuai standar - Penyeliaan
fasilitatif ke sarana pelayanan kesehatan |
Bayi, balita dan
ibu yang meninggal |
Bidan Poskeskel |
Semua kematian
bayi, ibu dan balita dilaporkan dan dilakkan AMP sesuai standar |
|
5. |
- Sasaran
datang ke puskesmas hanya kalau sakit - Belum
semua bayi dilakukan skrening SHK |
- Melakukan
SIDDTK di PAUD - Melakukan
SIDDTK di TK - Melakukan
SIDDTK di Masyarakat - Melakukan
sosialisasi SHK |
Anak balita dan
anak pra sekolah |
- Dokter - Bidan - Perawat - Dokter
gigi - Nutrisionist |
- Meningkatkan
pengetahuan orang tua/pengasuh tentang SIDDTK - SIDDTK
dilakukan di 12 TK dan 15 Paud |
|
6. |
Cakupan KB MKJP
masih rendah |
- Melakukan
penyuluhan KB - Membuat
jadwal pelayanan KB - Melakukan
koordinasi dengan BKKBN untuk menjamin ketersedian alat kontrasepsi MKJP,
melakukan pelatihan CTU, APBK, RR KB |
PUS |
- Bidan
Pustu - Bidan
Poskeskel |
- Cakupan
KB aktif 74,3% - Akseptor
kB MJKP meningkat |
|
7. |
Faktor 3
terlambat dan 4 terlalu |
-
P4K -
Pendampingan ibu hamil
untuk kader -
AMP sesuai standar -
Pengkajian internal
penyebab kematian -
Penyedian fasilitatif
KIA dan Asuhan Persalinan |
Ibu hamil |
- Bidan
Puskesmas - Bidan
Pustu Bidan Poskeskel |
- Semua
ibu hamil dilakukan P4K - Setiap
kematian dilakukan AMP sesuai standar dilakukan pengkajian internal dan
dilaporkan ke Dinas Kesehatan - Penyeliaan
fasilitatif dilakukan setahun 2 kali |
|
Penanggung jawab Upaya KIA/KB
EVALUASI TERHADAP TINDAK LANJUT MASALAH
DAN HAMBATAN
No |
Masalah |
Kegiatan |
Sasaran |
Pelaksana |
Hasil |
Keterangan |
1. |
Belum semua ibu
hamil beresiko periksa ke Puskesmas |
- Melakukan
pendataan ibu hamil - Melakukan
kunjungan rumah ibu hamil resiko tinggi |
Ibu hamil
beresiko |
- Bidan
Puskesmas - Bidan
Pustu - Bidan
Poskeskel |
- Cakupan
ibu hamil resti 36% - Semua
ibu hamil resti tertangani |
Kematian ibu
nomor satu |
2. |
Masih adanya
kematian bayi |
- Kelas
Ibu - Kelas
Ibu Balita - Kunjungan
rumah bayi beresiko tinggi |
Bayi resti |
- Bidan
Puskesmas - Bidan
Pustu - Bidan
Poskeskel |
Kematian bayi
ada 2 karena asfiksia dan atresia billier |
|
3. |
Pengetahuan
sistem reproduksi masih kurang |
- Penyuluhan
kesehatan reproduksi - Melakukan
pembinaan remaja - Melakukan
pemeriksaan IVA dan CBE |
Remaja dan PUS |
- Bidan
Puskesmas - Bidan
Pustu Bidan Poskeskel |
- Pengetahuan
PUS dan remaja tentang kesehatan reproduksi meningkat - Kesadaran
melakukan pemeriksaan IVA dan CBE meningkat |
Jadwal
pemeriksaan IVA dan CBE setiap tanggal 10 |
4. |
Tidak semua
sarana kesehatan melaporkan data kematian |
- Melakukan
AMP sesuai standar - Pengkajian
internal kematian agar kematian dengan kasusu yang sama tidak terjadi lagi - Sosialisasi
AMP sesuai standar - Penyeliaan
fasilitatif ke sarana pelayanan kesehatan |
Bayi, balita dan
ibu yang meninggal |
Bidan Poskeskel |
Semua kematian
bayi, ibu dan balita dilaporkan dan dilakkan AMP sesuai standar |
|
5. |
- Sasaran
datang ke puskesmas hanya kalau sakit - Belum
semua bayi dilakukan skrening SHK |
- Melakukan
SIDDTK di PAUD - Melakukan
SIDDTK di TK - Melakukan
SIDDTK di Masyarakat - Melakukan
sosialisasi SHK |
Anak balita dan
anak pra sekolah |
- Dokter - Bidan - Perawat - Dokter
gigi - Nutrisionist |
- Meningkatkan
pengetahuan orang tua/pengasuh tentang SIDDTK - SIDDTK
dilakukan di 12 TK dan 15 Paud |
|
6. |
Cakupan KB MKJP
masih rendah |
- Melakukan
penyuluhan KB - Membuat
jadwal pelayanan KB - Melakukan
koordinasi dengan BKKBN untuk menjamin ketersedian alat kontrasepsi MKJP,
melakukan pelatihan CTU, APBK, RR KB |
PUS |
- Bidan
Pustu - Bidan
Poskeskel |
- Cakupan
KB aktif 74,3% - Akseptor
kB MJKP meningkat |
|
7. |
Faktor 3
terlambat dan 4 terlalu |
-
P4K -
Pendampingan ibu hamil
untuk kader -
AMP sesuai standar -
Pengkajian internal
penyebab kematian -
Penyedian fasilitatif
KIA dan Asuhan Persalinan |
Ibu hamil |
- Bidan
Puskesmas - Bidan
Pustu Bidan Poskeskel |
- Semua
ibu hamil dilakukan P4K - Setiap
kematian dilakukan AMP sesuai standar dilakukan pengkajian internal dan
dilaporkan ke Dinas Kesehatan - Penyeliaan
fasilitatif dilakukan setahun 2 kali |
|
Penanggung jawab Upaya KIA/KB
No comments:
Post a Comment