PANDUAN PRAKTIK KLINIS ASKARIASIS/INFEKSI CACING GELANG

1. Pengertian (Definisi) Askariasis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infestasi parasit Ascaris lumbricoides


2. Anamnesis 1. Nafsu makan menurun, perut membuncit, lemah, pucat, berat badan menurun, mual, muntah

2. Gejala yang timbul pada penderita dapat disebabkan oleh cacing dewasa dan migrasi larva

3. Kadang-kadang penderita mengalami gejala gangguan usus ringan seperti mual, nafsu makan berkurang, diare, atau konstipasi.

4. Gejala klinis yang paling menonjol adalah rasa tidak enak di perut, kolik akut pada daerah epigastrium, gangguan selera makan, mencret.

5. Gejala lain adalah sewaktu masa inkubasi dan pada saat cacing menjadi dewasa di dalam usus halus, yang mana hasil metabolisme cacing dapat menimbulkan fenomena sensitisasi seperti urtikaria, asma bronkhial, konjungtivitis akut, fotofobia dan terkadang hematuria


3. Pemeriksaan Fisik 1. Pemeriksaan tanda vital 

2. Pemeriksaan generalis tubuh: konjungtiva anemis, terdapat tanda-tanda malnutrisi, nyeri abdomen jika terjadi obstruksi 


4. Kriteria Diagnosis Penegakan diagnosis dilakukan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik dan ditemukannya larva atau cacing dalam tinja


5. Diagnosis Kerja Impetigo cacing geleng


6. Diagnosis Banding -



7. Pemeriksaan Penunjang Tidak ada pemeriksaan penunjang khusus untuk kasus ini. 



8. Penatalaksanaan a. Pirantel pamoat 10 mg/kg BB/hari, dosis tunggal, atau

b. Mebendazol, dosis 100 mg, dua kali sehari, diberikan selama tiga hari berturut-turut, atau

c. Albendazol, pada anak di atas 2 tahun dapat diberikan 2 tablet (400 mg) atau 20 ml suspensi, dosis tunggal. Tidak boleh diberikan pada ibu hamil


9. Edukasi Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga mengenai pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan, yaitu antara lain: 

1. Masing-masing keluarga memiliki jamban keluarga. Sehingga kotoran manusia tidak menimbulkan pencemaran pada tanah disekitar lingkungan tempat tinggal kita. 

2. Tidak menggunakan tinja sebagai pupuk. 

3. Menghindari kontak dengan tanah yang tercemar oleh tinja manusia. 

4. Menggunakan sarung tangan jika ingin mengelola limbah/sampah. 

5. Mencuci tangan sebelum dan setelah melakukan aktifitas dengan menggunakan sabun dan air mengalir. 

6. Kondisi rumah dan lingkungan dijaga agar tetap bersih dan tidak lembab. 


10. Kriteria Rujukan -



11. Prognosis Pada umumnya prognosis adalah bonam, karena jarang menimbulkan kondisi yang berat secara klinis.


12. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.



No comments:

Post a Comment