2. Anamnesis Pasien pada umumnya datang berobat karena tampak bercak putih pada kulitnya. Keluhan gatal ringan muncul terutama saat berkeringat, namun sebagian besar pasien asimptomatik.
Faktor Risiko
1. Sering dijumpai pada dewasa muda (kelenjar sebasea lebih aktif bekerja).
2. Cuaca yang panas dan lembab.
3. Tubuh yang berkeringat.
4. Imunodefisiensi
3. Pemeriksaan Fisik Tanda patognomonis
Lesi berupa makula hipopigmentasi atau berwarna-warni, berskuama halus, berbentuk bulat atau tidak beraturan dengan batas tegas atau tidak tegas. Skuama biasanya tipis seperti sisik dan kadangkala hanya dapat tampak dengan menggores kulit (finger nail sign). Predileksi di bagian atas dada, lengan, leher, perut, kaki, ketiak, lipat paha, muka dan kepala. Penyakit ini terutama ditemukan pada daerah yang tertutup pakaian dan bersifat lembab.
4. Kriteria Diagnosis Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
5. Diagnosis Kerja Pitiriasis Versikolor/ Tinea Versikolor
6. Diagnosis Banding Vitiligo, Dermatitis seboroik, Pitiriasis alba, Morbus hansen, Eritrasma
7. Pemeriksaan Penunjang Tidak dapat dilakukan di Puskesmas ...........
8. Penatalaksanaan 1. Pasien disarankan untuk tidak menggunakan pakaian yang lembab dan tidak berbagi penggunaan barang pribadi dengan orang lain.
2. Pengobatan terhadap keluhannya dengan:
a. Pengobatan topical
• Derivat azol topikal, antara lain mikonazol dan klotrimazol.
b. Pengobatan sistemik diberikan apabila penyakit ini terdapat pada daerah yang luas atau jika penggunaan obat topikal tidak berhasil. Obat tersebut, yaitu:
• Ketokonazol per oral dengan dosis 1x200 mg sehari selama 10 hari,
9. Edukasi Edukasi pasien dan keluarga bahwa pengobatan harus dilakukan secara menyeluruh, tekun dan konsisten, karena angka kekambuhan tinggi (± 50% pasien). Infeksi jamur dapat dibunuh dengan cepat tetapi membutuhkan waktu berbulanbulan untuk mengembalikan pigmentasi ke normal. Untuk pencegahan, diusahakan agar pakaian tidak lembab dan tidak berbagi dengan orang lain untuk penggunaan barang pribadi.
10. Kriteria Rujukan Sebagian besar kasus tidak memerlukan rujukan.
11. Prognosis Prognosis umumnya bonam
12. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
No comments:
Post a Comment