PANDUAN PRAKTIK KLINIS OTITIS MEDIA AKUT


1. Pengertian (Definisi) Otitis media akut (OMA) adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba eustachius, antrum mastoid, dan sel-sel mastoid yang terjadi dalam waktu kurang dari 3 minggu.

2. Anamnesis Keluhan (tergantung stadium OMA yang sedang dialami)

1. Stadium oklusi tuba

Telinga terasa penuh atau nyeri, pendengaran dapat berkurang.

2. Stadium hiperemis

Nyeri telinga makin intens, demam, rewel dan gelisah (pada bayi / anak), muntah, nafsu makan hilang, anak biasanya sering memegang telinga yang nyeri.

3. Stadium supurasi

Sama seperti stadium hiperemis

4. Stadium perforasi

Keluar sekret dari liang telinga

5. Stadium resolusi

6. Setelah sekret keluar, intensitas keluhan berkurang (suhu turun, nyeri mereda, bayi / anak lebih tenang. Bila perforasi permanen, pendengaran dapat tetap berkurang. 


Faktor Risiko

1. Bayi dan anak

2. Infeksi saluran napas atas berulang

3. Menyusu dari botol dalam posisi berbaring telentang

4. Kelainan kongenital, misalnya: sumbing langit-langit, sindrom Down

5. Paparan asap rokok

6. Alergi

7. Tingkat sosio-ekonomi yang rendah

3. Pemeriksaan Fisik 1. Suhu dapat meningkat

2. Otoskopi 

3. Tes penala Dapat ditemukan tuli konduktif, yaitu: tes Rinne (-) dan tes Schwabach memendek pada telinga yang sakit, tes Weber terjadi lateralisasi ke telinga yang sakit. 

Hasil otoskopi pada OMA


4. Pemeriksaan Penunjang Tidak dapat dilakukan di Puskesmas di ............

4. Kriteria Diagnosis Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. 

5. Diagnosis Kerja Otitis Media Akut


6. Diagnosis Banding Otitis media serosa akut, Otitis eksterna 

7. Penatalaksanaan Medikamentosa

a. Topikal

i. Pada stadium oklusi tuba, terapi bertujuan membuka kembali tuba eustachius, sehingga tekanan (-) di telinga tengah hilang:

Dapat diberikan obat tetes hidung HCl efedrin 0,6% dalam larutan fisiologis untuk anak <12 tahun / HCl efedrin 1% dalam larutan fisiologis untuk >12 tahun dan dewasa.

ii. Pada stadium perforasi, diberikan obat cuci telinga: di Puskesmas ............ adanya obat tetes telinga kloramfenikol. 

b. Oral Sistemik: antibiotik, antihistamin (bila terdapat tanda-tanda alergi), dekongestan, analgetik / antipiretik


 

8. Edukasi 1. Untuk bayi / anak, orang tua dianjurkan untuk memberikan ASI minimal 6 bulan sampai 2 tahun.

2. Menghindarkan bayi / anak dari paparan asap rokok. 

9. Kriteria Rujukan 1. Jika terdapat indikasi miringotomi.

2. Bila terjadi komplikasi dari otitis media akut.

10. Prognosis 1. Ad vitam  : Bonam 

2. Ad functionam : Bonam 

3. Ad sanationam : Bonam

11. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.


No comments:

Post a Comment