PANDUAN PRAKTIK KLINIS MASTITIS


1. Pengertian (Definisi) Mastitis adalah peradangan payudara yang terjadi biasanya pada masa nifas atau sampai 3 minggu setelah persalinan. 

2. Anamnesis Keluhan 

1. Nyeri dan bengkak pada daerah payudara, biasa pada salah satu payudara 

2. Adanya demam >38o C 

3. Paling sering terjadi di minggu ke 3 - 4 postpartum 


Gejala klinis 

1. Demam disertai menggigil 

2. Dapat disertai demam > 380C 

3. Mialgia 

4. Nyeri didaerah payudara 

5. Sering terjadi di minggu ke–3 dan ke–4 postpartum, namun dapat terjadi kapan saja selama menyusui 


Faktor Risiko 

1. Primipara 

2. Stress 

3. Tehnik menyusui yang tidak benar, sehingga proses pengosongan payudara tidak terjadi dengan baik. (menyusui hanya pada satu posisi) 

4. Penghisapan bayi yang kurang kuat, dapat menyebabkan statis dan obstruksi kelenjar payudara. 

5. Pemakaian bra yang terlalu ketat 

6. Bentuk mulut bayi yang abnormal (ex: cleft lip or palate), dapat menimbulkan trauma pada puting susu. 

7. Terdapat luka pada payudara. 

8. Riwayat mastitis sebelumnya saat menyusui. 


3. Pemeriksaan Fisik 1. Pemeriksaan tanda vital: nadi meningkat (takikardi). 

2. Pemeriksaan payudara 

a. payudara membengkak 

b. lebih teraba hangat 

c. kemerahan dengan batas tegas 

d. adanya rasa nyeri 

e. unilateral 

f. dapat pula ditemukan luka pada payudara 


4. Pemeriksaan Penunjang -


5. Kriteria Diagnosis Diagnosis klinis dapat di tegakkan dengan anamnesa dan pemeriksaan fisik. 

Berdasarkan tempatnya, mastitis dapat dibedakan menjadi 3 macam, antara lain : 

1. Mastitis yang menyebabkan abses dibawah areola mammae. 

2. Mastitis ditengah payudara yang menyebabkan abses ditempat itu. 

3. Mastitis pada jaringan dibawah dorsal kelenjar-kelenjar yang menyebabkan abses antara payudara dan otot-otot dibawahnya. 

 

6. Diagnosis Kerja Mastitis


7. Diagnosis Banding -

8. Penatalaksanaan Non Medikamentosa 

1. Ibu sebaiknya tirah baring dan mendapat asupan cairan yang lebih banyak. 

2. Sangga payudara ibu dengan bebat atau bra yang pas 


Medikamentosa 

1. Berikan antibiotika 

Eritromisin 250 mg per oral 3 x 1 sehari selama10 hingga 14 hari 

2. Analgetik parasetamol 3x500 mg per oral 

3. Lakukan evaluasi setelah 3 hari.  

9. Edukasi 1. Memberikan pengetahuan akan pentingnya ASI dan mendorong ibu untuk tetap menyusui, 

2. Menyusui dapat dimulai dengan payudara yang tidak sakit. 

3. Pompa payudara dapat di lakukan pada payudara yang sakit jika belum kosong setelah bayi menyusui. 

4. Ibu dapat melakukan kompres dingin untuk mengurangi bengkak dan nyeri. 

5. Ibu harus menjaga kebersihan diri dan lingkungan untuk menghindari infeksi yang tidak diinginkan. 


10. Kriteria Rujukan Jika terjadi komplikasi abses mammae dan sepsis. 

 

11. Prognosis Prognosis pada umumnya bonam. 


12. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama



No comments:

Post a Comment