PANDUAN PRAKTIK KLINIS DERMATITIS PERIORAL

1. Pengertian (Definisi) Dermatitis perioral adalah erupsi eritematosa persisten yang terdiri dari papul kecil dan papulo-pustul yang berlokasi di sekitar mulut


2. Anamnesis 1.Keluhan yang dirasakan pasien adalah gatal dan rasa panas disertai timbulnya lesi di sekitar mulut.

2. Pasien biasanya memiliki faktor Risiko 

a. Pemakaian kortikosteroid topikal. 

b. Pemakaian kosmetik. 

c. Pasien imunokompromais 

3. Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik didapatkan : 

1. Erupsi eritematosa yang terdiri dari papul, papulopustul atau papulovesikel, biasanya tidak lebih dari 2 mm. Lesi berlokasidi sekitar mulut, namun pada anak lesi dapat meluas ke perinasal atau periorbita.


4. Kriteria Diagnosis Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.


5. Diagnosis Kerja Dermatitis Perioral


6. Diagnosis Banding Dermatitis kontak, Dermatitis seboroik, Rosasea, Akne, Lip-licking cheilitis, Histiocytosis , Sarkoidosis


7. Pemeriksaan Penunjang Tidak ada pemeriksaan penunjang  spesifik untuk kasus ini. 


8. Penatalaksanaan Dalam kasus resisten, dermatitis perioral membutuhkan farmakoterapi, seperti: 

1. Topikal 

2. Sistemik 

Eritromisin 250 mg, dua kali sehari selama 4-6 minggu 


9. Edukasi Edukasi berupa menghentikan pemakaian semua kosmetik, menghentikan pemakaian kortikostroid topikal. Eritema dapat terjadi pada beberapa hari setelah penghentian steroid.


10. Kriteria Rujukan Pasien dirujuk apabila memerlukan pemeriksaan mikroskopik atau pada pasien dengan gambaran klinis yang tidak biasa dan perjalanan penyakit yang lama.


11. Prognosis Prognosis umumnya bonam jika pasien menghentikan penggunaan kosmetik atau kortikosteroid topikal.


12. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.



No comments:

Post a Comment