PANDUAN PRAKTIK KLINIS DEFISIENSI MINERAL

1. Pengertian (Definisi) Tidak terpenuhinya kebutuhan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh perhari untuk bekerja secara optimal dan berlangsung lama. Dikarenakan malabsorbsi, asupan yang kurang, atau ekskresi yang terlalu cepat. Seperti kalsium, potassium, besi, seng, iodine, selenium, natrium, magnesium.


2. Anamnesis Kekurangan Natrium 

Ditandai dengan menurunnya kadar Plasma< 130 mEq/dl 

Gejala : Sakit kepala, perburukan kesadaran, koma. 


Kekurangan Kalsium 

Kekurangan asupan kalsium yang taksebanding dengan pengeluaran kalsium di ginjal. Asupan kalsium <300 mg/hari 

Gejala: nyeri tulang, fraktur patologis, spasme otot, neuropsikogenik jika akut 


Kekurangan Iodium 

Biasa disebut GAKI atau gangguan akibat kekurangan iodium yang merupakan

kurangnya asupan iodium perhari secara kronis dapat menyebabkan hipotiroid. 


Kekurangan Zat Besi 

Ditandai dengan timbulnya gejala anemia dan menurunnya feritin serum pada pemeriksaan di fasilitas kesehatan lebih lanjut. 

Gejala : Letih, lesu, lemah, lelah, pusing dll 


3. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan tanda vital : tensi, nadi, pernapasan, suhu (bila perlu)

Pemeriksaan khusus:

a. BB/TB < 70% atau < -3SD  

b. lemah

c. Demam 

d. Frekuensi dan tipe pernapasan: pneumonia atau gagal jantung 

e. Sangat pucat 

f. Pembesaran hati, ikterus 

g. Ulkus pada mulut 

4. Pemeriksaan Penunjang -


5. Kriteria Diagnosis Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik


6. Diagnosis Kerja Defisiensi Mineral


7. Diagnosis Banding -

8. Penatalaksanaan Kekurangan Natrium

Penatalaksaanaan : 

1. Atasi penyebab hiponatremi 

2. Koreksi natrium 3% dosis 1ml/kgBB/jam 

3. BB>50 kg koreksi 50 ml/jam= 500ml/10 jam (10 jam/kolf) 

4. 35% NaCl 3% meningkatkan Na+ 0,6 mmol/jam 

Rumus defisit natrium = 0,6xBB(kg)x(140-Na serum) 

Koreksi diberikan jika hiponatremia akut atau kadar Na<125 mmol/L 


Kekurangan Kalsium

Penatalaksanaan : 

1. Hipokalsemi ringan (7,5-8,5 mg%) diberikan kalsium oral 500-1000 mg tiap 6 jam 

2. Kalsium serum < 7,5 mg% diberikan Ca glukonas 90mg/10 cc larutkan dalam dextrosa 5% diberikan dalam waktu 5-10 menit 


Kekurangan Iodium

Penatalaksanaan: 

1. Pemberian KI 10 gram/hari setara dengan iodium 237 mg/hari dan hormon tiroid dalam jangka lama. 

2. Operatif jika gondok sangat besar 

3. Upaya preventif dengan mengkonsumsi garam beriodium dan pemberian kapsul beriodium setahun sekali. 


Kekurangan Zat Besi

Penatalaksanaan : 

1. Pemberian sulfas ferrous 3x200 mg, dan KIE tentang menu makanan sehat serta efek samping pemberian sulfas ferous. 

2. Mencari faktor penyebab defisiensi besi bila ada. 


9. Edukasi Edukasi pasien dan keluarga untuk pencegahan penyakit dengan menjaga kebersihan diri, pilihan asupan gizi seimbang dan stamina tubuh. 


10. Kriteria Rujukan -


11. Prognosis 1. Ad vitam : Bonam 

2. Ad functionam : Bonam 

3. Ad sanationam : Bonam 

12. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama



No comments:

Post a Comment