LIHAT VIDEO PENJELASAN >>>> VIEW
LIHAT VIDEO PENDALAMAN >>>> VIEW
b. Kriteria 5.3.2 Proses untuk meningkatkan
efektivitas komunikasi dalam pemberian asuhan ditetapkan dan dilaksanakan. |
|||||
Pokok
Pikiran: a) Kesalahan pembuatan keputusan
klinis, tindakan, dan pengobatan dapat terjadi akibat komunikasi yang tidak
efektif dalam proses asuhan pasien. b) Komunikasi yang efektif, tepat
waktu, akurat, lengkap, jelas, dan dapat dipahami penerima akan mengurangi
kesalahan dan menghasilkan perbaikan keselamatan pasien. c)
Komunikasi
yang rentan menimbulkan kesalahan, antara lain, terjadi pada saat (1)
pemberian perintah secara verbal, (2) pemberian perintah verbal melalui
telepon, (3) penyampaian hasil kritis pemeriksaan penunjang diagnosis, (4)
serah terima antargiliran (shift),
dan (5) pemindahan pasien dari unit yang satu ke unit yang lain. d) Kebijakan dan prosedur
komunikasi efektif perlu disusun dan diterapkan dalam penyampaian pesan
verbal, pesan verbal lewat telepon, penyampaian nilai kritis hasil
pemeriksaan penunjang diagnosis, serah terima pasien pada serah terima jaga
atau serah terima dari unit yang satu ke unit yang lain, misalnya untuk
pemeriksaan penunjang dan pemindahan pasien ke unit lain. e)
Pelaporan
kondisi pasien dalam komunikasi verbal atau lewal telepon, antara lain, dapat
dilakukan dengan menggunakan teknik SBAR (situation,
background, asessment, recommendation). Sedangkan saat menerima instruksi
lewat telepon dapat menggunakan metode readback (write down, read back and
confirmation). f)
Pelaksanaan
serah terima pasien dengan teknik SBAR dilakukan dengan memperhatikan
kesempatan untuk bertanya dan memberi penjelasan (readback, repeat back), menggunakan formulir yang baku, dan
berisi informasi kritikal yang harus disampaikan, antara lain, tentang
status/kondisi pasien, pengobatan, rencana asuhan, tindak lanjut yang harus
dilakukan, adanya perubahan status/kondisi pasien yang signifikan, dan
keterbatasan atau risiko yang mungkin dialami oleh pasien. g)
Pelaksanaan
komunikasi efektif verbal atau lewat telepon saat menerima instruksi ditulis
dengan lengkap (T), dibaca ulang oleh penerima perintah (B), dan dikonfirmasi
kepada pemberi perintah (K), yang dikenal dengan TBAK. h) Nilai kritis hasil pemeriksaan
penunjang yang berada di luar rentang angka normal secara mencolok harus
ditetapkan dan segera dilaporkan oleh tenaga kesehatan yang bertanggung jawab
dalam pelayanan penunjang kepada dokter penanggung jawab pasien sesuai dengan
ketentuan waktu yang ditetapkan oleh Puskesmas mengunakan metode readback (write down, read back and confirmation). i)
Untuk
meningkatkan kompetensi dalam melakukan komunikasi efektif, perlu dilakukan
edukasi kepada karyawan. Edukasi dapat dilakukan dalam bentuk pelatihan,
lokakarya, pelatihan kerja (on the job
training), atau bentuk lain yang dianggap efektif untuk transfer
kemampuan (skill) dan pengetahuan terhadap peningkatan kompetensi karyawan
dalam melakukan komunikasi efektif. |
|||||
Elemen Penilaian |
R |
D |
W |
S |
|
a) Pemberian perintah secara verbal lewat
telepon menggunakan teknik SBAR dan TBAK sesuai dalam pokok pikiran (D,
W). |
|
Bukti TBAK dan/atau Bukti SBAR yang
dimasukkan dalam rekam medis pasien |
Penggalian informasi tentang proses
pelaksanaan TBAK atau SBAR |
|
|
b) Pelaporan kondisi pasien dan pelaporan nilai
kritis hasil pemeriksaan laboratorium dilakukan sesuai dengan prosedur, yaitu
ditulis lengkap, dibaca ulang oleh penerima pesan, dan dikonfirmasi oleh
pemberi pesan, dan dicatat dalam rekam medis, termasuk identifikasi kepada
siapa nilai kritis hasil pemeriksaan laboratorium dilaporkan (D,W,S). |
|
1. Telaah rekam medis 2. Telaah buku pencatatan hasil laboratorium |
Penggalian informasi tentang pelaporan
kondisi pasien dan pelaporan nilai kritis |
Petugas Puskesmas diminta untuk
mensimulasikan pelaporan nilai kritis |
|
c) Dilakukan komunikasi efektif pada proses
serah terima pasien yang memuat hal kritikal dilakukan secara konsisten
sesuai dengan prosedur dan metode SBAR dengan menggunakan formulir yang
dibakukan (R, D, W, S) |
SOP pelaksanaan komunikasi efektif |
Bukti SBAR yang tercatat dalam formular SBAR |
Penggalian informasi tentang pelaksanaan
komunikasi efektif pada proses serah terima pasien |
Petugas Puskesmas diminta untuk
mensimulasikan komunikasi efektif pada proses serah terima pasien |
|
No comments:
Post a Comment