Aromaterapi 1.08233
Definisi
Memberikan minyak
esensial melalui inhalasi, pemijatan, mandi uap, atau kompres untuk meredakan
nyeri, menurunkan tekanan darah, meningkatkan relaksasi dan kenyamanan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
pilihan aroma yang disukai dan tidak disukai
- Identifikasi
tingkat nyeri, stres, kecemasan, dan alam perasaan sebelum dan sesudah
aromaterapi
- Monitor
ketidaknyamanan sebelum dan setelah pemberian (mis. mual, pusing)
- Monitor masalah
yang terjadi saat pemberian aromaterapi (mis. dermatitis kontak, asma)
- Monitor
tanda-tanda vital sebelum dan sesudah aromaterapi
Terapeutik
- Pilih minyak
esensial yang tepat sesuai dengan indikasi
- Lakukan uji
kepekaan kulit dengan uji tempel (patch test) dengan larutan 2% pada daerah
lipatan lengan atau lipatan belakang leher
- Berikan minyak
esensial dengan metode yang tepat (mis. inhalasi, pemijatan, mandi uap, atau
kompres)
Edukasi
- Ajarkan cara
menyimpan minyak ensesial dengan tepat
- Anjurkan
menggunakan minyak esensial secara bervariasi
- Anjurkan menghindarkan
kemasan minyak esensial dari jangkauan anak-anak
Kolaborasi
- Konsultasikan
jenis dan dosis minyak esensial yang tepat dan aman
Balut Tekan 1.02028
Definisi
Membalut luka
dengan tekanan untuk mencegah atau menghentikan perdarahan.
Tindakan
Observasi
- Monitor perban
untuk memantau drainase luka
- Monitor jumlah
dan warna cairan drainase dari luka
- Periksa
kecepatan dan kekuatan denyut nadi distal
- Periksa akral,
kondisi kulit dan pengisian kapiler distal
Terapeutik
- Pasang sarung
tangan
- Tinggikan bagian
tubuh yang cedera di atas level jantung, jika tidak ada fraktur - Tutup luka
dengan kasa tebal
- Tekan kasa
dengan kuat di atas luka selama
- Fiksasi kasa
dengan plaster setelah perdarahan berhenti
- Tekan arteri
(pressure point) yang mengarah ke area perdarahan
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur balut tekan
- Ajurkan
membatasi gerak pada area cedera
Biblioterapi 1.09254
Definisi
Menggunakan
literatur untuk mengekspresikan perasaan, menyelesaikan masalah secara aktif,
meningkatkan kemampuan koping atau pengetahuan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kebutuhan emosional, kognitif, perkembangan, dan situasional
- Identifikasi
kemampuan membaca
Terapeutik
- Tetapkan tujuan
terapi (mis. perubahan emosi, pengembangan kepribadian, pembelajaran perilaku
baru)
- Pilih literatur
(cerita, puisi, esai, artikel, buku, atau novel) berdasarkan kemampuan membaca,
atau sesuai situasi/perasaan yang dialami
- Gunakan gambar
dan ilustrasi
- Diskusikan
perasaan yang diungkapkan oleh karakter dalam literatur
- Diskusikan untuk
membandingkan citra, karakter, situasi, atau konsep dalam literatur dengan
situasi yang dialami
- Fasilitasi
mengenali situasi dalam literatur untuk melakukan perubahan perilaku
- Lanjutkan sesi
membaca dengan sesi bermain peran, baik individu maupun kelompok
- Berikan waktu
jeda beberapa menit agar pasien dapat merefleksikan materi bacaannya
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur biblioterapi
- Anjurkan membaca
dengan suara yang dapat didengar, jika perlu
- Anjurkan membaca
ulang
Kolaborasi
- Konsultasikan
dengan pustakawan untuk penelusuran buku/literatur yang tepat
Bimbingan
Antisipatif 1.12359
Definisi
Mempersiapkan
pasien dan keluarga untuk menganisipasi perkembangan atau krisis situasional.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
metode penyelesaian masalah yang biasa digunakan
- Identifikasi
kemungkinan perkembangan atau krisis situasional yang akan terjadi serta
dampaknya pada individu dan keluarga
Terapeutik
- Fasilitasi
memutuskan bagaimana masalah akan diselesaikan
- Fasilitasi
memutuskan siapa yang akan dilibatkan dalam menyelesaikan masalah
- Gunakan contoh
kasus untuk meningkatkan keterampilan menyelesaikan masalah
- Fasilitasi
mengidentifikasi sumber daya yang tersedia
- Fasilitasi
menyesuaikan diri dengan perubahan peran
- Jadwalkan
kunjungan pada setiap tahap perkembangan atau sesuai kebutuhan
- Jadwalkan tindak
lanjut untuk memantau atau memberi dukungan.
- Berikan nomor
kontak yang dapat dihubungi, jika perlu
- Libatkan
keluarga dan pihak terkait, jika perlu
- Berikan
referensi baik cetak ataupun elektronik (mis. materi pendidikan, pamfiet)
Edukasi
- Jelaskan
perkembangan dan perilaku nomal
- Informasikan
harapan yang realistis terkait perlaku pasien
- Latih teknik
koping yang cibutuhkan untuk mengatasi perkembangan atau krisis situasional
Kolaborasi
- Rujuk ke lembaga
pelayanan masyarakat, jika perlu
Bimbingan Sistem
Kesehatan 1.12360
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengembangkan kemampuan untuk mengatasi masalah kesehatan.
Tindakan
Observasi
- Indetifikasi
masalah kesehatan individu, keluarga dan masyarakat
- Indetifikasi
inisiatif individu, keluarga dan masyarakat
Terapeutik
- Fasilitasi
pemenuhan kebutuhan kesehatan
- Fasilitasi
pemenuhan kebutuhan kesehatan mandiri
- Libatkan
kolega/teman untuk membimbing pemenuhan kebutuhan kesehatan
- Siapkan pasien
untuk mampu berKolaborasi dan bekerjasama
dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan
Edukasi
- Bimbing untuk
bertanggung jawab mengidentifikasi dan mengembargkan kemampuan memecahkan
masalah kesehatan secara mandiri.
Code Management 1.02029
Definisi
Mengkoordinasikan
penanganan gawat darurat untuk penyelamatan jiwa pasien.
Tindakan
Observasi
- Monitor tingkat
kesadaran
- Monitor irama
jantung
- Monitor
pemberian Advance Cardiac Life Suppart sesuai protokol yang tersedia
- Monitor kualitas
resusitasi jantung paru yang diberikan (mis. kedalaman kompresi, kecepatan
kompresi, rekoil dada penuh, tidak ada interupsi)
- Interpretasi EKG
dengan akurat untuk pemberian kardioversi/defibrilasi yang tepat, jika perlu
- Periksa
ketersediaan obat-obat emergensi
Terapeutik
- Panggil bantuan
jika pasien tidak sadar
- Aktifkan code
blue
- Lakukan
resusitasi jantung paru, jika perlu
- Pastikan jalan
napas terbuka
- Berikan bantuan
napas, jika perlu
- Pasang monitor
jantung
- Minimalkan
interupsi pada saat kompresi dan defibrilasi
- Pasang akses
vena, jika perlu
- Siapkan
intubasi, jika perlu
- Berikan
kesempatan kepada keluarga untuk melihat pasien saat resusitasi, jika perlu
- Berikan dukungan
kepada keluarga yang hadir pada saat resusitasi berlangsung
- Akhiri tindakan
jika ada tanda-tanda sirkulasi spontan (mis. nadi karotis teraba, kesadaran
pulih)
- Lakukan
perawatan post cardiac arrest
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
defibrilasi atau kardioversi, jika perlu
- Kolaborasi pemberian
epinefrin atau adrenalin, jika perlu
- Kolaborasi pemberian
amiodaron, jika perlu
Delegasi 1.13476
Definisi
Melimpahkan
wewenang dan tanggung jawab formal kepada orang lain untuk melaksanakan
kegiatan tertentu.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
tugas-tugas yang dapat dilimpahkan
- Identifikasi
orang yang tepat untuk didelegasikan
- Monitor kinerja
dalam pelaksanaan delegasi
Terapeutik
- Susun
perencanaan delegasi
- Tetapkan tujuan
dan sasaran yang realistis
- Sesuaikan tugas
atau kewajiban dengan kemampuan staf
- Hindari
mengambil kembali tugas yang sudah didelegasikan
- Kontrol dan
koordinasikan pekerjaan staf dengan mengukur pencapaian tujuan berdasarkan
standar
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dilakukan delegasi
- Latih staf
dengan memberikan tugas dan wewenang baik secara tertulis maupun lisan
Diskusi Kelompok
Terarah
Definisi
Melakukan diskusi
semi terstruktur untuk mengidentifikasi suatu masalah dalam kelompok.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kebutuhan diskusi kelompok terarah
- Identifikasi
peserta diskusi
- Catat pemikiran
atau ide yang muncul dalam diskusi
Terapeutik
- Atur ruangan
dengan suasana nyaman, rancang posisi tempat duduk
- Persiapkan alat
(mis.sistem audio, perekam, media tulis)
- Lakukan
orientasi kelompok: salam , peserta diminta memberikan nama dan informasi data
diri
- Lakukan kontrak
waktu
- Sampaikan
diskusi akan direkam
- Arahkan
pertanyaan sesuai tujuan dan hindari pertanyaan yang tidak relevan
- Berikan
kesempatan semua peserta untuk berpartisipasi selama diskusi
- Motivasi
interaksi peserta untuk berbicara satu sama lain, tidak harus ke fasilitator
- Motivasi peserta
yang enggan berbicara
- Batasi peserta
yang mendominasi diskusi melalui isyarat verbal dan nonverbal
- Tunjukkan sikap
mendengar aktif agar menjadi model perilaku bagi peserta
- Lakukan
eksplorasi mendalam tanpa mengarahkan peserta
- Sampaikan
ringkasan secara verbal
- Berikan umpan
balik diskusi berupa analisis dan laporan
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur FGD
- Informasikan
topik yang akan didiskusikan
Dukungan Ambulasi
Definisi
Memfasilitasi
pasien untuk meningkatkan aktivitas berpindah.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
- Identifikasi
toleransi fisik melakukan ambulasi
- Monitor
frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai ambulasi
- Monitor kondisi
umum selama melakukan ambulasi
Terapeutik
- Fasilitasi
aktivitas ambulasi dengan alat bantu (mis. Tongkat,kruk)
- Fasilitasi
melakukan mobilisasi fisik, jika perlu
- Libatkan
keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan ambulasi
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur ambulasi
- Anjurkan
melakukan ambulasi dini
- Ajarkan ambulasi
sederhana yang harus dilakukan (mis. Berjalan dari tempat tidur ke kursi roda,
berjalan dari tempat tidur ke kamar mandi, berjalan sesuai toleransi)
Dukungan Berhenti
Merokok
Definisi
Meningkatkan
keinginan dan kesiapan proses berhenti merokok.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
keinginan berhenti merokok
- Identifikasi
upaya berhenti merokok
Terapeutik
- Diskusikan
motivasi penghentian merokok
- Diskusikan
kesiapan perubahan gaya hidup
- Lakukan
pendekatan psikoEdukasi untuk mendukung dan
membimbing upaya berhenti merokok
Edukasi
- Jelaskan efek
langsung berhenti merokok
- Jelaskan
berbagai intervensi dengan farmakoterapi ( mis. Terapi penggantian nikotin)
Dukungan Emosional
Definisi
Memfasilitasi
penerimaan kondisi emosional selama masa stres.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
fungsi marah, frustrasi, dan amuk bagi pasien
- Identifikasi hal
yang telah memicu emosi
Terapeutik
- Fasilitasi
mengungkapkan perasaan cemas, marah, atau sedih
- Buat pernyataan
suportif atau empati selama fase berduka
- Lakukan sentuhan
untuk memberikan dukungan (mis. Merangkul,menepuk – nepuk)
- Tetap bersama
pasien dan pastikan keamanan selama ansietas, jika perlu
- Kurangi tuntutan
berpikir saat sakit atau lelah
Edukasi
- Jelaskan
konsekuensi tidak menghadapi rasa bersalah dan malu
- Anjurkan mengungkapkan
perasaan yang dialami (mis.ansietas, marah,sedih)
- Anjurkan
mengungkapkan pengalaman emosional sebelumnya dan pola respons yang biasa
digunakan
- Ajarkan
penggunaan mekanisme pertahanan yang tepat
Kolaborasi
- Rujuk untuk
konseling, jika perlu
Dukungan Hipnosis
Diri
Definisi
Memfasilitasi
penggunaan kondisi hipnosis yang dilakukan sendiri untuk manfaat Terapeutik.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
apakah hipnosis diri dapat digunakan
- Identifikasi
masalah yang akan diatasi dengan hipnosis diri
- Identifikasi
penerimaan terhadap hipnosis diri
- Identifikasi
mitos dan kesalahpahaman terhadap penggunaan hipnosis diri
- Identifikasi
kesesuaian sugesti hipnosis
- Identifikasi
teknik induksi yang sesuai ( mis. Ilusi pendulum Chevreul, relaksasi, relaksasi
otot, latihan visualisasi, perhatian pada pernapasan, mengulang kata/frase
kunci)
- Identifikasi
teknik pendalaman yang sesuai (mis. Gerakan tangan ke wajah, teknik eskalasi
imajinasi, fraksinasi)
- Monitor respons
terhadap hipnosis diri
- Monitor kemajuan
yang dicapai terhadap tujuan terapi
Terapeutik
- Tetapkan tujuan
hipnosis diri
- Buatkan jadwal
latihan, jika perlu
Edukasi
- Jelaskan jenis
hipnosis diri sebagai penunjang terapi modalitas ( mis. Hipnoterapi,
psikoterapi, terapi kelompok, terapi keluarga )
- Ajarkan prosedur
hipnosis diri sesuai kebutuhan dan tujuan
- Anjurkan
memodifikasi prosedur hipnosis diri (frekuensi, intensitas, teknik) berdasarkan
respons dan kenyamanan.
Dukungan Kelompok
Definisi
Memfasilitasi
peningkatan kemampuan penyelesaian masalah dan perasaan didukung oleh kelompok
individu dengan pengalaman dan masalah yang sama sehingga lebih memahami
situasi masing-masing.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi masalah
yang sebenernya dialami kelompok
- Identifikasi
kelompok memiliki masalah yang sama
- Identifikasi
hambatan menghadiri sesi kelompok (mis. Stigma, cemas, tidak aman)
- Identifikasi
aturan dan norma yang perlu dimodifikasi pada sesi selanjutnya, jika perlu
Terapeutik
- Siapkan
lingkungan Terapeutik dan rileks
- Bentuk kelompok
dengan pengalaman dan masalah yang sama
- Mulai sesi
kelompok dengan mengenalkan semua anggota kelompok dan terapis
- Mulai dengan
percakapan ringan, berbagi informasi tentang diri masing-masing dan alasan
terlibat dalam kelompok
- Buat aturan dan
norma dalam kelompok dalam kelompok, terutama kerahasiaan dalam kelompok
- Sepakati jumlah
sesi yang diperlukan dalam kelompok
- Bangun rasa
tanggung jawab dalam kelompok
- Diskusikan
penyelesaian masalah dalam kelompok
- Berikan
kesempatan individu untuk berhenti sejenak saat merasa distress akibat topik
tertentu sampai mampu berpartisipasi kembali
- Berikan
kesempatan istirahat di setiap sesi untuk memfasilitasi percakapan induvidual
dalam kelompok
- Berikan
kesempatan saling mendukung dalam kelompok terkait masalah dan penyelesaian
masalah
- Berikan
kesempatan kelompok menyimpulkan masalah, penyelesaian masalah dan dukungan
yang diperlukan untuk setiap anggota kelompok
- Hindarkan
percakapan ofensif, tidak sensitif seksual atau humor yang tidak perlu/tidak
pada tempatnya.
- Sediakan media
untuk kebutuhan berkomunikasi di luar kelompok ( mis. Email, telepon, SMS, WA)
- Lakukan refleksi
manfaat dukungan kelompok pada setiap awal dan akhir pertemuan
- Akhiri kegiatan
sesuai sesi yang disepakati.
Edukasi
- Anjurkan anggota
kelompok mendengarkan dan memberi dukungan saat mendiskusikan masalah dan perasaan
- Anjurkan
bersikap jujur dalam menceritakan perasaan dan masalah
- Anjurkan setiap
anggota kelompok mengemukakan ketidakpuasan, keluhan, kritik dalam kelompok
dengan cara santun
- Anjurkan
kelompok untuk menuntaskan ketidakpuasan, keluhan dan kritik
- Ajarkan
relaksasi pada setiap sesi, jika perlu.
Dukungan Keluarga
Merencanakan Perawatan
Definisi
Memfasilitasi
perencanaan pelaksanaan perawatan kesehatan keluarga.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kebutuhan dan harapan keluarga tentang kesehatan
- Identifikasi
konsekuensi tidak melakukan tindakan bersama keluarga
- Identifikasi
sumber-sumber yang dimiliki keluarga
- Identifikasi
tindakan yang dapat dilakukan keluarga
Terapeutik
- Motivasi
pengembangan sikap dan emosi yang mendukung upaya kesehatan
- Gunakan sarana
dan fasilitas yang ada dalam keluarga
- Ciptakan
perubahan lingkungan rumah secara optimal
Edukasi
- Informasikan
fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga
- Anjurkan
menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
- Ajarkan cara
perawatan yang bisa dilakukan keluarga
Dukungan Kepatuhan
Program Pengobatan
Definisi
Memfasilitasi
ketepatan dan keteraturan menjalani program pengobatan yang sudah ditentukan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kepatuhan menjalani program pengobatan
Terapeutik
- Buat komitmen
menjalani program pengobatan dengan baik
- Buat jadwal
pendampingan keluarga untuk bergantian menemani pasien selama menjalani program
pengobatan , jika perlu
- Dokumentasikan
aktivitas selama menjalani proses pengobatan
- Diskusikan
hal-hal yang dapat mendukung atau menghambat berjalanya program pengobatan
- Libatkan
keluarga untuk mendukung program pengobatan yang dijalani
Edukasi
- Informasikan
program pengobatan yang harus dijalani
- Informasikan
manfaat yang akan diperoleh jika teratur menjalani program pengobatan
- Anjurkan
keluarga untuk mendampingi dan merawat pasien selama menjalani program
pengobatan
- Anjurkan pasien
dan keluarga melakukan konsultasi ke palayanan kesehatan terdekat, jika perlu
Dukungan Keyakinan
Definisi
Memfasilitasi
integrasi keyakinan ke dalam rencana perawatan untuk menunjang pemulihan
kondisi kesehatan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
keyakinan, masalah, dan tujuan perawatan
- Identifikasi
kesembuhan jangka panjang sesuai kondisi pasien
- Monitor
kesehatan fisik dan mental pasien
Terapeutik
- Integrasikan
keyakinan dalam rencana perawatan sepanjang tidak membahayakan/berisiko
keselamatan, sesuai kebutuhan
- Berikan harapan
yang realistis sesuai prognosis
- Fasilitasi
pertemuan antara keluarga dan tim kesehatan untuk membuat keputusan
- Fasilitasi
memberikan makna terhadap kondisi kesehatan
Edukasi
- Jelaskan bahaya
atau risiko yang terjadi akibat keyakinan negatif
- Jelaskan
alternatif yang berdampak positif untuk memenuhi keyakinan dan perawatan
- Berikan
penjelasan yang relavan dan mudah dipahami
Dukungan Koping
Keluarga
Definisi
Memfasilitasi
peningkatan nilai-nilai, minat dan tujuan dalam keluarga.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
respons emosional terhadap kondisi saat ini
- Identifikasi
beban prognosis secara psikologis
- Identifikasi
pemahaman tentang keputusan perawatan setelah pulang
- Identifikasi
kesesuaian antara harapan pasien, keluarga, dan tenaga kesehatan
Terapeutik
- Dengarkan
masalah, perasaan, dan pertanyaan keluarga
- Terima
nilai-nilai keluarga dengan cara yang tidak menghakimi
- Diskusikan
rencana medis dan perawatan
- Fasilitasi
pengungkapan perasaan antara pasien dan keluarga atau antar anggota keluarga
- Fasilitasi
pengembalian keputusan dalam merencanakan perawatan jangka panjang, jika perlu
- Fasilitasi
anggota keluarga dalam mengidentifikasi dan menyelesaikan konflik nilai
- Fasilitasi
pemenuhan kebutuhan dasar keluarga (mis. Tempat tinggal, makanan, pakaian)
- Fasilitasi
anggota keluarga melalui proses kematian dan berduka, jika perlu
- Fasilitasi
memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan peralatan yang diperlukan untuk
mempertahankan keputusan perawatan pasien
- Bersikap sebagai
pengganti keluarga untuk menenangkan pasien dan/ atau jika keluarga tidak dapat
memberikan perawatan
- Hargai dan
dukung mekanisme koping adaptif yang digunakan
- Berikan
kesempatan berkunjung bagi anggota keluarga
Edukasi
- Informasikan
kemajuan pasien secara berkala
- Informasikan
fasilitas perawatan kesehatan yang tersedia
Kolaborasi
- Rujuk untuk
terapi keluarga, jika perlu
Dukungan Meditasi
Definisi
Memfasilitasi
perubahan tingkat kesadaran dengan berfokus secara khusus pada pemikiran dan perasaan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kesiapan menjalani meditasi
- Identifikasi
penerimaan terhadap meditasi
- Monitor
efektifitas meditasi
Terapeutik
- Sediakan
lingkungan yang tenang
- Fasilitasi
memilih kata-kata yang memiliki efek menenangkan (mis. Mengulangi kata ‘satu’,
‘ikhlas’, ‘sabar’, alhamdulillah’, astaghfirullah’)
- Setelah selesai,
mintalah pasien untuk duduk diam selama beberapa menit dengan mata terbuka
Edukasi
- Anjurkan
mengabaikan pikiran yang mengganggu
- Anjurkan duduk dengan
tenang dalam posisi yang nyaman
- Anjurkan menutup
mata ,jika perlu
- Anjurkan
memfokuskan perhatian pada saat tarik napas sambil mengucapkan kata pilihan
- Anjurkan
melemaskan semua otot dan tetap rileks
- Anjurkan
melakukan medikasi 1-2 kali sehari
Dukungan Memaafkan
Definisi
Memfasilitasi
pengalihan perasaan marah dan dendam dengan empati dan kerendahan hati.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
sumber kemarahan dan kebencian
- Identifikasi
keyakinan yang menghambat dan membantu mengungkapkan masalah
- Identifikasi
perasaan marah, kepahitan, dan dendam
Terapeutik
- Dengarkan
ungkapan perasaan dan pikiran secara empati
- Gunakan teknik
kehadiran,sentuhan, dan empati, jika perlu
- Fasilitasi
mengatasi hambatan pemulihan dengan cara spritual (mis. Doa, bimbingan,
bersikap bijaksana)
- Fasilitasi
kegiatan ibadah, bermohon ampun / taubat kepada tuhan (mis. Sholat taubat,
pengakuan dosa )
Edukasi
- Jelaskan bahwa
memaafkan adalah sebuah proses
- Jelaskan bahwa
memaafkan memiliki dimensi kesehatan dan pemulihan diri
- Ajarkan teknik
melepaskan emosi dan relaksasi
Dukungan
Mobilisasi
Definisi
Memfasilitasi
pasien untuk meningkatkan aktivitas pergerakan fisik.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
- Identifikasi
toleransi fisik melakukan pergerakan
- Monitor
frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai mobilitas
- Monitor kondisi
umum selama melakukan mobilisasi
Terapeutik
- Fasilitasi
aktivitas mobilisasi dengan alat bantu ( mis. Pagar tempat tidur )
- Fasilitasi
melakukan pergerakan, jika perlu
- Libatkan
keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan pergerakan
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur mobilisasi
- Anjurkan
melakukan mobilisasi dini
- Ajarkan
mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (mis. Duduk di tempat tidur, duduk di
sisi tempat tidur, pindah dari tempat tidur ke kursi)
Dukungan
Pelaksanaan Ibadah
Definisi
Memfasilitasi
pemulihan dan penyembuhan dalam perawatan melalui pelaksanaan ibadah
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kebutuhan pelaksanaan ibadah sesuai agama yang dianut
Terapeutik
- Sediakan sarana
yang aman dan nyaman untuk pelasanaan ibadah ( mis. Tempat berwudhu,
perlengkapan sholat, arah kiblat, perlengkapan kebaktian.)
- Fasilitasi
konsultasi medis dan tokoh agama terhadap prosedur khusus ( mis. Donor,
transfusi )
- Fasilitasi
penggunaan ibadah sebagai sumber koping
- Fasilitasi
kebutuhan diet sesuai dengan agama yang dianut(mis.tidak makan babi bagi
muslim,tidak makan daging sapi bagi hindu)
- Fasilitasi
Pemenuhan ritual pada situasi khusus(mis.mengadzankan
bayi,pembaptisan,pengakuan dosa,menuntun syahadat saat sakaratul maut,menghadap
kiblat)
- Fasilitasi
penuntunan ibadah oleh keluarga dan /atau rohaniawan
Kolaborasi
- Konsultasi medis
terkait pelaksanaan ibadah yang memerlukan perhatian(mis.puasa)
- Rujuk pada
rohaniawan,konseling profesi,dan kelompok pendukung pada situasi spiritual dan
ritual,jika sesuai
Dukungan
Pemeliharaan Rumah I.14501
Definisi
Memfasilitasi
dalam mempertahankan lingkungan rumah bersih,aman,dan mendukung pertumbuhan
anggota keluarga.
Tindakan
Observasi
-Identifikasi
factor yang berkontribusi terhadap gangguan pemeliharaan rumah(mis.tambahan
anggota keluarga baru,anggota keluarga sakit,kematian,masalah
fiansial,manajemen kesehatan yang buruk)
Terapeutik
- Dukung anggota
keluarga ddalam menetapkan tujuan yang dapat dicapai terkait pemeliharaan rumah
- Fasilitasi dalam
mencuci pakaian kotor
- Fasilitasi
perbaikan rumah,jika perlu
- Bantu keluarga
menggunakan dukungan social
- Koordinasi
penggunaan sumber-sumber dikomunitas
Edukasi
- Ajarkan strategi
menciptakan lingkungan rumah yang aman dan bersih
- Anjurkan modifikasi
penataan perabotan rumah agar lebih mudah dicapai
- Anjurkan
menggunakan jasa pengendalian hama,jika perlu
Dukungan Pemulihan
penyalahgunaan Zat Alkohol I.09263
Definisi
Memfasilitasi
proses menghentikan penyalahgunaan alkohol,meningkatkan kesehatan kesejahteraan
dan kualitas hidup.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
penerimaan dan pengakuan ketidakberdayaan terhadap adiksi yang dialami
- Monitor kemajuan
pemulihan penyalahgunaan alkohol
Terapeutik
- Fasilitasi
mengubah perilaku adiksi secara bertahap
- Fasilitasi
mengembangkan hubungan yang mendukung ketenangan dan pemulihan
- Fasilitasi
memeriksa keyakinnan keluarga yang menyebabkann disfungsi gaya hidup.
- Fasilitasi
mengembangkan koping produktif dan bertanggung jawab tanpa penyalahgunaan alkohol.
- Ciptakan suasana
saling mendukung dalam kelompok
- Libatkan dalam
kelompok pendukung dan pencegahan kekambuhan
Edukasi
- Jelaskan
pentingnya pulih dari penyalahgunaan alcohol.
- Ajarkan
pemulihan trauma akibat penyalahgunaan alcohol
Dukungan Pemulihan
Penyalahgunaan Zat I.09264
Definisi
Memudahkan proses
perubahan menghentikan penyalahgunaan zat,meningkatkan kesehatan kesejahteraan
dan kualitas hidup.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
penerimaan dan pengakuan ketidakberdayaan terhadap adiksi yang dialami
Terapeutik
- Fasilitasi
melalui fase putus zat sampai mampu mengendalikan pikiran dan perilaku
- Fasilitasi
mengubah perilaku adiksi secara bertahap
- Fasilitasi
mengidentifikasi pola dan keyakinan keluarga yang menyebabkan disfungsi gaya
hidup
- Fasilitasi
mengubah dan memperbaiki kesalahan gaya hidup selama penggunaan zat
- Fasilitasi
mengembangkan koping produktif dan bertanggung jawab
- Libatkan
kelompok pendukung
- Libatkan dalam
sesi kelompok pencegahan kekambuhan
Edukasi
- Jelaskan pentingnya
pulih dari penyalahgunaan zat
- Ajarkan
pemulihan trauma akibat penyalahgunan zat
Dukungan
Penampilan Peran
Definisi
Memfasilitasi
pasien dan keluarga untuk memperbaiki hubungan dengan mengklarifikasi dan
memenuhi perilaku peran tertentu.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
berbagai peran dan periode transisi sesuai tingkat perkembangan
- Identifikasi
peran yang ada dalam keluarga
- Identifikasi
adanya peran yang tidak terpenuhi
Terapeutik
- Fasilitasi
adaptasi peran keluarga terhadap perubahan peran yang tidak diinginkan
- Fasilitasi
bermain peran dalam mengantisipasi reaksi orang lain terhadap perilaku
- Fasilitasi
diskusi perubahan peran anak terhadap bayi baru lahir,jika perlu
- Fasilitasi
diskusi tentang peran orang tua,jika perlu
- Fasilitasi
diskusi tentang adaptasi peran saat anak meninggalkan rumah,jika perlu
- Fasilitasi
diskusi harapan dengan keluarga dalam peran timbal balik
Edukasi
- Diskusikan
perilaku yang dibutuhkan untuk pengembangan peran
- Diskusikan
perubahan peran yang diperlukan akibat penyakit atau ketidakmampuan
- Diskusikan
perubahan peran dalam menerima ketergantungan orang tua
- Diskusikan
strategi positif untuk mengelola perubahan peran
- Ajarkan perilaku
baru yang dibutuhkan oleh pasien/orang tua untuk memenuhi peran
Kolaborasi
- Rujuk dalam
kelompok untuk mempelajari peran baru
Dukungan
Pengambilan Keputusan I.09265
Definisi
Memberikan
informasi dan dukungan saat pembuatan keputusan kesehatan
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
persepsi mengenai masalah dan informasi yang memicu konflik
Terapeutik
- Fasilitasi
mengklarifikasi nilai dan harapan yang membantu membuat pilihan
- Diskusikan
kelebihan dan kekurangan dari setiap solusi
- Fasilitasi
melihat situasi secra realistic
- Motivasi
mengungkapkan tujuan perawatan yang diharapkan
- Fasilitasi
pengambilan keputusan secara kolaboratif
- Hormati hak
pasien untuk menerima atau menolak informasi
- Fasilitasi
menjelaskan keputusan secara kolaboratif
- Hormati hak pasien
untuk menerima atau menolak informasi
- Fasilitasi
menjelaskan keputusan kepada orang lain,jika perlu
- Fasilitasi
hubungan antara pasien,keluarga,dan tenaga kesehatan lainnya
Edukasi
- Informasikan
alternative solusi secara jelas
- Berikan informasi
yang diminta pasien
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan
tenaga kesehatan lain dalam memfasilitasi pengambilan keputusan
Dukungan
Pengungkapan Kebutuhan I.09266
Definisi
Memudahkan
mengungkapkan kebutuhan dan keinginan secara efektif.
Tindakan
Observasi
- Periksa gangguan
komunikasi verbal(mis. Ketiddakmampuan berbicara,kesulitan mengekspresikan
pikiran secara verbal)
Terapeutik
- Ciptakan
lingkungan yang tenang
- Hindari
berbicara keras
- Ajukan
pertanyaan dengan jawaban yang singkat,dengan isyarat anggukan kepala jika
mengalami kesulitan berbicara
- Jadwalkan waktu
istirahat sebelum waktu kunjungan dan sesi terapi wicara
- Fasilitasi
komunikasi dengan media(mis. Pensil dan kertas,computer,kartu kata)
Edukasi
- Informasikan
keluarga dan tenaga kesehatan lain teknik berkomunikasi,dan gunakan secara
konsisten
- Anjurkan
keluarga dan staf mengajak bicara meskipun tidak mampu berkomunikasi
Kolaborasi
- Rujuk pada
terapis wicara,jika perlu
Dukungan
Pengungkapan Perasaan I.09267
Definisi
Memudahkan
mengekspresikan,memahami dan mengelola emosi
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
tingkat emosi
- Identifikasi
isyarat verbal dan non verbal
- Identifikasi
perasaan saat ini
- Identifikasi
hubungan antara apa yang dirasakan dan perilaku
Terapeutik
- Fasilitasi
mengungkapkan pengalaman emosional yang menyakitkan
- Fasilitasi
mengidentifikasi asumsi interpersonal yang melatarbelakangi pengalaman
emosional
- Fasilitasi
pertimbangan menunda perilaku dalam merespons emosi yang menyakitkan
- Fasilitasi membedakan
pengungkapan ekspresi emosi yang kuat diperbolehkan dan yang merusak hubungan
- Fasilitasi
menetralkan emosi yang negative
Edukasi
- Ajarkan
mengekspresikan perasaan secara asertif
- Informasikan
menekan perasaan dapat mempengaruhi hubungan interpersonal
Dukungan Perasaan
Bersalah
Definisi
Memfasilitasi
dalam mengatasi perasaan menyakitkan akibat kegagalan tanggung jawab
Tindakan
Obervasi
- Identifikasi
adanya keyakinan tidak rasional
Terapeutik
- Fasilitasi
mengidentifikasi situasi perasaabn muncul dan respons terhadap situasi
- Fasilitasi
mengidentifikasi refleksi persaan yang deskruktif
- Fasilitasi
mengidentifikasi dampak situasi pada hubungan keluarga
- Fasilitasi
memahami rasa bersalah adalah reaksi umum terhadap trauma,penganiayaan,berduka,bencana,atau
kecelakaan
- Fasilitasi
dukungan spiritual,jika perlu
Edukasi
- Bimbing untuk
mengakui kesalahan diri sendiri
- Ajarkan
mengidentifikasi perasaan bersalah yang menyakitkan
- Ajarkan
menggunakan teknik menghentikan pikiran dan subsititusi pikiran dengan
relaksasi otot saat pikiran bersalah terus dirasakan
- Ajarkan
mengidenttifikasi pilihan untuk mencegah,mengganti,menebus kesalahan,dan
penyelesaian
Dukungan Perawatan
Diri I.11348
Definisi
Memfasilitasi
pemenuhan kebutuhan perawatan diri
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kebiasaan aktivitas perawatan diri sesuai usia
- Monitor tingkat
kemandirian
- Identifikasi
kebutuhan alat bantu kebersihan diri,berpakaian,berhias,dan makan
Terapeutik
- Sediakan
lingkungan yang Terapeutik(mis.suasana
hangat,rileks,privasi)
- Siapkan
keperluan pribadi(mis.parfum,sikat gigi,dan sabun mandi)
- Dampingi dalam
melakukan perawatan diri sampai mandiri
- Fasilitasi untuk
menerima keadaan ketergantungan
- Jadwalkan
rutinitas perawatan diri
Edukasi
- Anjurkan
melakukan perawatan diru secra konsisten sesuai kemampuan
Dukungan Perawatan
Diri:BAB/BAK I.11349
Definisi
Memfasilitasi
pemenuhan kebutuhan buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB)
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kebiasaan BAK/BAB sesuai usia
- Monitor
integritas kulit pasien
Terapeutik
- Buka pakaian
yang diperlukan untuk memudahkan eliminasi
- Dukung
penggunaan toilet/commode/pispot/urinal secara konsisten
- Jaga privasi
selama eliminasi
- Ganti pakaian
pasien setelah eliminasi,jika perlu
- Bersihkan alat
bantu BAB/BAK setelah digunakan
- Latih BAK/BAB
sesuai jadwal,jika perlu
- Sediakan alat
bantu(mis.kateter eksternal,urinal),jika perlu
Edukasi
- Anjurkan BAK/BAB
secara rutin
- Anjurkan ke
kamar mandi/toilet,jika perlu
Dukungan Perawatan
Diri:Berpakaian I.11350
Definisi
Memfasilitasi
pemenuhan kebutuhan berpakaian dan berhias
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
usia dan budaya dalam membantu berpakaian/berhias
Terapeutik
- Sediakan pakaian
pada tempat yang mudah dijangkau
- Sediakan pakaian
pribadi,sesuai kebutuhan
- Fasilitasi
mengenakan pakaian,jika perlu
- Fasilitasi
berhias(mis.menyisir rambut,meraoikan kumis/jenggot)
- Jaga privasi
selama berpakaian
- Tawarkan untuk
laundry,jika perlu
- Berikan pujian
terhadap kemampuan berpakaian secara mandiri
Edukasi
- Informasikan
pakaian yang tersedia untuk dipilih,jika perlu
- Ajarkan
mengenakan pakaian,jika perlu
Dukungan Perawatan
Diri:Makan/Minum I.11351
Definisi
Memfasilitasi
pemenuhan kebutuhan makan/minum.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
diet yang dianjurkan
- Monitor
kemampuan menelan
- Monitor status
hidrasi pasien,jika perlu
Terapeutik
- Ciptakan
lingkungan yang menyenangkan selama makan
- Atur posisi yang
nyaman untuk makan/minum
- Lakukan oral
hygiene sebelum makan,jika perlu
- Letakan makanan
disisi mata yang sehat
- Sediakan sedotan
untuk minum,sesuai kebutuhan
- Siapkan makanan
dengan suhu yang meningkatkan nafsu makan
- Sediakan makanan
dan minuman yang disukai
- Berikan bantuan
saat makan/minum sesuai tingkat kemandirian,jika perlu
- Motivasi untuk
makan di ruang makan,jika tersedia
Edukasi
- Jelaskan posisi
makanan pada pasien yang mengalami gangguan penglihatan dengan menggunakanarah
jarum jam(mis. Sayur dijam 12,rending dijam 3)
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberiann
obat(mis. Analgesic,antiemetic),Sesuai indikasi
Dukungan Perawatan
Diri:Mandi I.11352
Definisi
Memfasilitasi
pemenuhan kebutuhan kebersihan diri
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
usia dan budaya dalam membantu kebersihan diri
- Identifikasi
jenis bantuan yang dibutuhkan
- Monitor
kebersihan tubuh(mis. Rambut,mulut,kulit,kuku)
- Monitor
integritas kulit
Terapeutik
- Sediakan
peralatan mandi(mis.sabun,sikat gigi,Sahampo,Pelembab kulit)
- Sediakan
lingkungan yang aman dan nyaman
- Fasilitasi
menggosok gigi,sesuai kebutuhan
- Fasilitasi
mandi,sesuai kebutuhan
- Pertahankan
kebiasaan kebersihan diri
- Berikan bantuan
sesuai tingkat kemandirian
Edukasi
- Jelaskan manfaat
mandi dan dampak tidak mandi terhadap kesehatan
- Ajarkan kepada
keluarga cara memandikan pasien,jika perlu
Dukungan
Perkembangan Spiritual I.09269
Definisi
Memfasilitasi
pengembangan kemampuan mengidentifikasi,berhubungan,dan mencari sumber
makana,tujuan,kekuatan dan harapan dalam hidup.
Tindakan
Terapeutik
- Sediakan
lingkungan yang tenang untuk refleksi diri
- Fasilitasi
mengidentifikasi masalah spiritual
- Fasilitasi
megidentifikasi hambatan dalam pengenalan diri
- Fasilitasi
mengeksplorasi keyakinan terkait pemulihan tubuh,pikiran, dan jiwa
- Fasilitasi
hubungan persahabatan dengan orang lain dan pelayanan keagamaan
Edukasi
- Anjurkan membuat
komitmen spiritual berdasarkan keyakinan dan nilai
- Anjurkan
berpartisipasi dalam kegiatan ibadah(hari raya,ritual) dan meditasi
Kolaborasi
- Rujuk pada pemuka
agama/kelompok agama,jika perlu
- Rujuk kepada
kelompok pendukung,swabantu,atau program spiritual,jika perlu
Dukungan
Perlindunga Penganiayaan I.09270
Definisi
Memfasilitasi
pencegahan dan penanganan bahaya fisik,psikologis dan /atau seksual.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
pengalaman tidak menyenangkan atau traumatis(mis.penganiayaan,penolakan,kritik
berlebihan)
- Identifikasi
hubungan dan kemampuan mengambil tanggung jawab antar anggota keluarga
- Identifikasi
adanya perbedaan perlakuan dalam keluarga
- Identifikasi
situasi krisis yang memicu penganiayaan
(mis.kemiskinan,pengangguran,perceraian,atau kematian orang yang dicintai)
- Identifikasi
kesulitan mempercayai diri dan orang lain
- Identifikasi
tingkat isolasi social dalam keluarga
- Identifikasi
ketidaksesuaian penjelasan dengan cedera dan/atau trauma yang terjadi
- Identifikasi
adanya ketidaksesuaian peran(mis.anak menghibur orangtua,atau perilaku
berlebihan atau agresif)
- Periksa tanda
tanda penganiayaan
Terapeutik
- Dengarkan
penjelasan kronologis cedera dan /atau trauma yang terjadi
- Fasilitasi
keluarga untuk mengidentifikasi strategi koping terhadap situasi stress
- Laporkan situasi
dugaan penganiayaan kepada pihak berwajib
Edukasi
- Informasikan
layanan hokum yang relevan dengan peristiwa penganiayaan
- Jelaskan harapan
yang realistis pada anak sesuai perkembangan
- Anjurkan rawat
inap untuk pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut,jika perlu
- Anjurkan untuk
menghubungi polisi jika keamanan fiski terancam
Kolaborasi
- Rujuk ke
dukungan kelompok atau tempat perlindungan,jika perlu
- Rujuk anggota
keluarga berisiko pada spesialis yang sesuai
Dukungan
Perlindungan Penganiayaan Agama
Definisi
Menfasilitasi
identifikasi risiko tinggi, pengendalian hubungan dan kegiatan keagamaan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
ketergantungan pada “pemimpin” agama
- Identifikasi
pola perilaku, pemikiran, dan perasaan
Identifikasi
Riwayat penyalahgunaan agama dan/atau ritual, metode, pemecahan masalah dan
koping, stabilitas emosional, tingkat penggunaan Teknik persuasif dan
manipulatif
- Identifikasi
tanda tanda penganiyayaan fisik, emosional, atau adiksi agama
- Monitor
interaksi dengan “pemimpin” agama
- Identifikasi
jaringan fungsional keagamaan
- Identifikasi
sumber-sumber untuk memenuhi kebutuhan religius dan dukungan individu dan
kelompok
Terapeutik
- Tawarkan
kegiatan ibadah yang sesuai untuk pemulihan bagi pasien dan keluarga/kelompok
agama
- Berikan dukungan
interpersonal secara reguler sesuai kebutuhan
- Laporkan dugaan
penyalahgunaan terhadap rumah ibadah dan/atau otoritas hukum
Kolaborasi
- Rujuk konseling
agama sesuai
- Rujuk jika
diduga terdapat penyalahgunaan ritual gaib
Dukungan
Perlindungan Penganiayaan Lansian
Definisi
Memfasilitasi
pencegahan dan penanganan terjadinya bahaya fisik, seksual, emosional, dan
eksploitasi pada lanjut usia
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
ketergantungan pada pemberi asuhan(mis. Akibat gangguan status mental,
keterbatasan sumber ekonomi, depresi)
- Identifikasi
situasi krisis keluarga yang memicu penganiayaan (mis. Kemiskinan,
pengangguran, perceraian)
- Identifikasi
pemberi asuhan yang menunjukan gangguan Kesehatan fisik atau mental
- Identifikasi
tanda-tanda pelecehan fisik, seksual dan psikologis(mis. Laserasi, memar,
adanya air mani atau darah kering, harga diri rendah, depresi
- Identifikasi
tanda-tanda eksploitasi(mis. Pemenuhan kebutuhan dasar tidak sesuai dengan
sumber memadai)
- Identifikasi
harapan pemberi asuhan yang tidak realistis
- Monitor
interaksi pasien dan pemberi asuhan
Terapeutik
- Berikan
penegasan positif tentang nilai diri
- Fasilitasi
keluarga dalam mengidentifikasi strategi penanggulangan situasi stress
- Diskusikan
indikasi penganiayaan dengan pasien dan pemberi asuhan secara terpisah
Edukasi
- Ajarkan cara
mengatasi masalah dalam perawatan
- Anjurkan
mengungkapkan perasaan(mis.takut, kuatir, sedih, kesal, marah)
- Anjurkan rawat
inap untuk pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut, jika perlu
- Anjurkan
penyesuaian lingkungan rumah untuk meningkatkan kemandirian
- Anjurkan
melakukan program aktivitas fisik rutin dan program latihan yang sesuai
- Anjurkan
perawatan mandiri melalui latihan, penguatan dan penanggulangan
- Informasikan
sumber daya komunitas(mis. Alamat dan nomor telepon lembaga yang memberikan
bantuan layanan kesehatan lansia di rumah)
Kolaborasi
- Rujuk ke program
terapi fisik atau olahraga, jika perlu
- Rujuk kepada
perawat komunitas, jika perlu
- Rujuk kepada
layanan hak asasi manusia, jika perlu
Dukungan
Perlindungan Penganiayaan Pasangan
Definisi
Memfasilitasi
pencegahan dan penanganan terjadinya bahaya fisik, seksual, emosional, dan
eksploitasi dari pasangan rumah tangga
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
factor risiko terkait kekerasan dalam rumah tangga(mis. Riwayat kekerasan dalam
rumah tangga, pelecehan, penolakan, kritik berlebihan, perasaan tidak berharga,
kemiskinan, pengangguran, ketergantungan finansial, perselingkuhan)
- Identifikasi riwayat
kekerasan dalam rumah tangga kekerasan dalam rumah tangga (mis. Banyak luka
cedera, gejala, sometik, multiple, sakit perut kronis sakit kepala kronis,
nyeri panggul, kecemasan, depresi, sindrom stress pasca trauma, dan gangguan,
kejiwaan lainnya)
- Identifikasi
tanda dan gejala kekerasan fisik(mis. Banyak luka dalam berbagai tahap
penyembuhan; laserasi yang tidak dapat dijelaskan, memar, pada lengan bawah,;
gigitan manusia)
- Identifikasi
tanda dan gejala kekerasan seksual(mis. Adanya air mani/darah kering, lika pada
genita luar, perubaham perilaku atau kesehatan dramatis tanpa diketahui
etiologinya)
- Identifikasi
tanda dan gejala kekerasan emosional(mis. Harga diri rendah, depresi, malu dan
mengalah, perilaku, terlalu hati hati di sekitar pasangan)
- Identifikasi
tanda dan gejala eksploitasi (mis. Kebutuhan dasar tersedia tidak memadai
padahal sumber memadai, perampasan barang barang pribadi, hilangnya jaminan
sosial yang tidak dapat dijelaskan, kurangnya pengetahuan tentang keuangan
pribadi atau masalah hukum)
- Identifikasi
penjelasan penyebab luka yang tidak konsisten
- Identifikasi
kesesuaian antara jenis cedera dan gambaran penyebabnya
- Identifikasi
pemanfaatan sumber daya masyarakat untuk pencegahan kekerasan
- Identifikasi
interaksi pasangan(mis. Catatan waktu dan lama kunjungan pasangan selama rawat
inap, reaksi pasangan yang sedikit atau berlebihan)
- Identifikasi
adanya kepatuhan ekstrim pada pasangan seperti pasrah pada prosedur rumah sakit
- Identifikasi
kemunduran progresif keadaan fisik dan emosional
- Identifikasi
adanya kunjungan berulang ke klinik, ruang gawat darurat, atau medis karena
masalah kecil
Terapeutik
- Lakukan
wawancara dengan pasien atau orang lain yang mengetahui dugaan kekerasan tanpa
dihadiri pasangannya
- Dokumentasikan
bukti kekerasan fisik atau seksual menggunakan alat perekam dan foto standar
- Dengarkan dengan
baik saat mulai membicarakan masalahnya
- Buat rencana
untuk mencatat dimana diduga terjadi kekerasan
- Tegaskan secara
positif bahwa diri pasien berharga
- Dukung korban
untuk mengambil tindakan dan melakukan perubahan untuk mencegah terjadi
kekerasan lebih lanjut
- Fasilitasi
pasien dan keluarga dalam mengembangkan strategi mengatasi stress
- Diskusikan
dengan pasien dan keluarga untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
hubungan
- Buat rencana
keselamatan yang digunakan jika terjadi kekerasan
- Laporan situasi
dimana diduga terjadi penganiayaan sesuai undang-undang yang berlaku
Edukasi
- Anjurkan rawat
inap untuk pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut, jika perlu
- Anjurkan
mengekspresikan kekhawatiran dan perasaan termasuk ketakutan, rasa bersalah,
rasa malu, dan menyalahkan diri sendiri
- Informasikan
mengenai penampungan korban kekerasan dalam rumah tangga, jika perlu
Kolaborasi
- Rujuk pasien
yang beresiko kekerasan atau mengalami kekerasan kepada spesialis dan/atau
layanan yang sesuai(mis. Ners spesialis komunitas, layanan hak asasi manusia,
konseling, bantuan hukum)
Dukungan Proses
Berduka
Definisi
Memfasilitasi
menyelesaikan proses berduka terhadap kehilangan yang bermakna
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kehilangan yang dihadapi
- Identifikasi
proses berduka yang dialami
- Identifikasi
sifat keterikatan pada benda yang hilang atau orang yang meninggal
- Identifikasi reaksi
awal terhadap kehilangan
Terapeutik
- Tunjukan sikap
menerima dan empati
- Motivasi agar
mau mengungkapkan perasaan kehilangan
- Motivasi untuk
menguatkan dukungan keluarga atau orang terdekat
- Fasilitasi
melakukan kebiasaan sesuai dengan budaya, agama, dan norma sosial
- Fasilitasi
mengekspresikan perasaan dengan cara yang nyaman(mis. Membaca buku, menulis,
menggambar, atau bermain)
- Diskusikan
strategi koping yang dapat digunakan
Edukasi
- Jelaskan kepada
pasien dan keluarga bahwa sikap mengingkari, marah, tawar menawar, sepresi dan
menerima adalah wajar dalam menghadapi kehilangan
- Anjurkan
mengidentifikasi ketakutan terbesar pada kehilangan
- Anjurkan
mengekspresikan perasaan tentang kehilangan
- Anjurkan
melewati proses berduka secara bertahap
Dukungan Proses
Berduka : Kematian Perinatal
Definisi
Memfasilitasi
proses berduka orang tua terhadap kematian perinatal
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
reaksi awal terhadap kematian bayi
Terapeutik
- Lakukan
kebiasaan kelahiran anak sesuai agama dan budaya(mis. Mengazankan)
- Berikan
peralatan bayi termasuk catatan kelahiran anak(mis. Stampel kaki dan tangan,
foto, perlengkapan bayi )
- Libatkan orangtua
dalam penyelnggaran jenazah bayi
- Pindahkan bayi
ke kamar jenazah
- Persiapkan
jenazah untuk dibawa oleh keluarga ke rumah duka
- Diskusikan
pengambilan keputusan yang diperlukan(mis. Otopsi, konseling genetic)
- Diskusikan
karakteristik berduka normal dan abnormal, termasuk prsipitasi perasaan
Edukasi
- Informasikan
bentuk bayi berdasarkan usia gestasi dan lamanya kematian
- Informasikan
kelompok pendukung yang ada, jika perlu
- Anjurkan orang
tua menggendong bayinya saat akan meninggal, jika perlu
- Anjurkan
keluarga melihat, menggendong dan bersama bayi selama yang diinginkan
Kolaborasi
- Rujuk kepada
tokoh agama(mis. Ustadz, pendeta), pelayanan sosial dan konselor, jika perlu
Dukungan Sibling
Definisi
Memfasilitiasi
saudara kandung untuk berdaptasi dengan kondisi saudaranya yang sakit/kondisi
kronis/berkebutuhan khusus
Tindakan
Obsevasi
- Identifikasi
pemahamam sibling tentang kondisi saudaranya
- Monitor respon
sibling terhadap kesulitan adaptasi dengan kondisi saudaranya(mis. Sensitif, menarik
diri, stress)
Terapeutik
- Motivasi orang
tua berbicara pada sibling tentang kondisi saudaranya secara jujur
- Libatkan orang
tua saat memberikan informasi kondisi saudaranya
- Fasilitasi
komunikasi antara sibling dan saudaranya
- Fasilitasi
sibling untuk menjenguk saudaranya yang dirawat
- Fasilitasi orang
tua untuk mengatur kebutuhan sibling di rumah
- Fasilitasi
sibling untuk melihat perbedaan antara kesamaan antara dirinya dan saudaranya
- Berikan
kesempatan bertemu dengan sesama sibling yang memiliki masalah yang sama
- Berikan pujian
telah bersabar, telah berkorban, atau telah membantu
- Komunikasikan
kondisi sibling ke perawat sekolah dan guru untuk memberikan dukungan, jika
perlu
- Gunakan media
untuk memfasilitasi sibling yang tidak bisa bertemu saudaranya(mis. Telepon,
foto, video)
Edukasi
- Informasikan
sibling tentang kondisi saudaranya
- Informasikan
sibling bahwa dia bukan penyebab kondisi yang dialami saudaranya
Dukungan Spiritual
Definisi
Memfasilitasi
peningkatan perasaan seimbang dan terhubung dengan kekuatan yang lebih besar
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
perasaan khawatir, kesepian dan ketidakberdayaan
- Identifikasi
pandangan tentang hubungan antara spiritual dan kesehatan
- Identifikasi
harapan dan kekuatan pasien
- Identifikasi
ketaatan dalam beragama
Terapeutik
- Berikan
kesempatan mengekspresikan perasaan tentang penyakit dan kematian
- Berikan
kesempatan mengekspresikan dan meredakan marah secara tepat
- Yakinkan bahwa
perawat bersedia mendukung selama masa ketidakberdayaan
- Sediakan privasi
dan waktu tenang untuk aktivitas spiritual
- Diskusikan
keyakinan tentang makna dan tujuan hidup, jika perlu
- Fasilitasi
melakukan kegiatan ibadah
Edukasi
- Anjurkan
berinteraksi dengan keluarga, teman, dan/atau orang lain
- Anjurkan
berpartisipasi dalam kelompok pendukung
- Anjurkan metode
relaksasi, meditasi, dan imajinasi terbimbing
Kolaborasi
- Atur kunjungan
dengan rohaniawan(mis. Ustadz, pendeta, room, biksu)
Dukungan Sumber
Finansial
Definisi
Memfasilitasi
pengelolaan sumber keuangan secara tepat untuk mendukung perawatan dan
Kesehatan
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
penggunaan sumber daya keuangan sesuai dengan sumber dana yang dimiliki
- Identifikasi
fasilitas yang dapat dipergunakan setelah pemulangan
- Identifikasi
efisiensi dan efektivitas penggunaan jaminan Kesehatan
Terapeutik
- Lakukan advokasi
terkait pembiayaan sesuai dengan kebijakan institusi
- Lakukan
pencatatan setiap aktivitas pembiayaan
- Fasilitasi
kuangan mediskusikan upaya memperoleh sumber pembiayaan
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur pengurusan penjaminan biaya(mis. BPJS, JKN)
- Informasikan
pembiayaan pelayanan perawatan
- Informasikan
jaminan yang dapat digunakan
Dukungan Tanggung
Jawab Pada Diri Sendiri
Definisi
Memfasilitasi agar
dapat bertanggung jawab atas perilaku sendiri dan konsekuensi yang
ditimbulkannya
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
persepsi tentang masalah kesehatan
- Monitor
pelaksanaan tanggung jawab
Terapeutik
- Berikan
kesempatan merasakan memiliki tanggung jawab
- Tingkatkan rasa
tanggung jawab atas perilaku sendiri
- Hindari
perdebatan atau tawar-menawar tentang perannya diruang perawat
- Berikan
penguatan dan umpan balik positif jika melaksanakan tanggung jawab atau
mengubah perilaku
Edukasi
- Diskusikan
tanggung jawab terhadap profesi pemberi asuahan
- Diskusikan
konsekuensi tidak melaksanakan tanggung jawab
Dukungan Tidur
Definisi
Memfasilitasi
siklus tidur dan terjaga yang teratur
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
pola aktivitas dan tidur
- Identifikasi
faktor pengganggu tidur(fisik dan/atau psikologis)
- Identifikasi
makanan dan minuman yang mengganggu tidur(mis. Kopi, the, alcohol, makan
mendekati waktu tidur, minum banyak air sebelum tidur)
- Identifikasi
obat tidur yang dikonsumsi
Terapeutik
- Modifikasi
lingkungan(mis. Pencahayaan, kebisingan, suhu, matras dan tempat tidur)
- Batasi waktu
tidur siang, jika perlu
- Fasilitasi
menghilangkan stress sebelum tidur
- Terapkan jadwal
tidur rutin
- Lakukan prosedur
untuk meningkatkan kenyamanan(mis. Pijat, pengatur posisi, terapi akuprosedur)
- Sesuaikan jadwal
pemberian obat dan/atau tindakan untuk menunjang siklus tidur terjaga
Edukasi
- Jelaskan
pentingnya tidur cukup selama sakit
- Anjurkan
menepati kebiasaan waktu tidur
- Anjurkan
menghindari makanan/minuman yang mengganggu tidur
- Anjurkan
penggunaan obat tidur yang tidak mengandung supresor terhadap tidur REM
- Ajarkan
faktor-faktor yang berkontribusi terhadap gangguan pola tidur(mis. Psikologis,
gaya hidup, sering berubah shift bekerja)
- Ajarkan
relaksasi oto autogenetik atau cara nonfarmakologi lainnya
Dukungan Ventilasi
Definisi
Memfasilitasi
dalam mempertahankan pernapasan spontan untuk memaksimalkan pertukaran gas di
paru-paru
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
adanya kelelahan otot bantu napas
- Identifikasi
efek perubahan sosial terhadap status pernapasan
- Monitor status
respirasi dan oksigenasi(mis. Frekuensi dan kedalaman napas, penggunaan obat
bantu napas, bunyi napas tambahan, siturasi oksigen)
Terapeutik
- Pertahankan
kepatenan jalan napas
- Berikan posisi
semi fowler atau fowler
- Fasilitasi
mengubah posisi senyaman mungkin
- Berikan
oksigenasi sesuai kebutuhan(mis. Nasal kanul, masker wajah, masker rebreating
atau non rebreating)
- Gunakan
bag-valve mask, jika perlu
Edukasi
- Ajarkan
melakukan teknik relaksasi napas dalam
- Ajarkan mengubah
posisi secara mandiri
- Ajarkan teknik
batuk efektif
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
bronkodilator, jika perlu
Dukungan Visitasi
Definisi
Memfasilitasi tim
kesehatan untuk mengunjungi pasien di ruang rawat
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
pasien dengan menanyakan minimal dua identitas(mis. Nama lengakap, tanggal
lahir)
Terapeutik
- Perkenalkan diri
pada pasien
- Pastikan tim kesehtan
yang datang merupakan tim yang menangani pasien
- Dengarkan respon
yang disampaikan pasien
- Damping pasien
selama visite
- Fasilitasi
penerapan rekomendasi yang berbasis bukti untuk menyelesaikan masalah kesehatan
- Dokumentasikan
hasil visite pada catatan terintegrasi
Edukasi
- Anjurkan pasien
dan keluarga untuk bertanya jika masih ada hal-hal yang belum dimengerti
- Informasikan
perkembangan hasil visite kejadian/masalah
Edukasi Aktrivitas/Istirahat
Definisi
Mengajarkan pengaturan
aktivitas dan istirahat
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi
dan media pengatur aktivitas dan istirahat
- Jadwalkan
pemberian pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan
kepada pasien dan keluarga untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan
pentingnya melakukan aktivitas fisik/olahraga secara rutin
- Anjurkan
terlibat dalam aktivitas kelompok, aktivitas bermain atau aktivitas lainnya
- Anjurkan
menyusun jadwal aktivitas dan istirahat
- Ajarkan cara
mengidentifikasi kebutuhan istirahat(mis. Kelelahan, sesak, napas saat
aktivitas)
- Ajarkan cara
mengidentifikasi target dan jenis aktivitas sesuai kemampuan
Edukasi Alat Bantu Dengar I.12363
Definisi
Mengajarkan pengaturan
aktivitas dan istirahat
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi
- Periksa telinga
yang memerlukan alat bantu dengar
Terapeutik
- Sediakan materi
dan media alat bantu dengar
- Jadwalkan
pemberian pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan
kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk bertanya
Edukasi
- Anjurkan
membersihkan serumen jika menutupi liang telinga
- Anjurkan
mensejajarkan bagian ujung alat bantu dengar dengan telinga
- Anjurkan memutar
ujung alat bantu dengar ke depan dan masukkan kebagian saluran telinga
- Anjurkan
menyesuaikan volume dengan kebutuhan pasien
Edukasi Analgesia Terkontrol I.12364
Definisi
Memberikan
informasi cara pengendalian nyeri dengan agen analgesik yang terkontrol
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kesiapan, kemampuan menerima informasi dan persepsi terhadap nyeri
- Identifikasi
tingkat nyeri dan dosis pemberian opioid
- Identifikasi
kemampuan pasien dan keluarga dalam menggunakan analgesia terkontrol
Terapeutik
- Pesiapkan alat –
alat PCA
- Jadwalkan waktu
yang tepat untuk memberikan penjelasan tentang analgesia terkontrol
Edukasi
- Jelaskan alasan,
waktu dan cara pemberian analgesia terkontrol
- Jelaskan efek
samping dari pemberian opioid berlebihan
- Jelaskan
tindakan yang harus dilakukan saat mengalami penurunan kesadaran (mis. stop
PCA, hubungi rumah sakit atau petugas kesehatan, tinggikan kepala 30 derajat)
- Ajarkan cara
mengidentifikasi keefektifan dari analgesia (mis. penurunan skala nyeri)
- Informasikan
untuk menghubungi tenaga kesehatan jika mengalami kesulitan dalam mengatur
dosis alat PCA
- Demonstrasikan
cara mengatur dosis analgesia terkontrol
- Demonstrasikan
cara mencatat dosis dan efektifitas pengobatan
Edukasi Berat Badan Efektif I.12365
Definisi
Memberikan
informasi tentang berat badan dan persentase lemak tubuh yang optimal
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi
dan media Edukasi
- Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Beri kesempatan
pada keluarga untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan
hubungan asupan makanan, latihan, peningkatan dan penurunan berat badan
- Jelaskan kondisi
medis yang dapat mempengaruhi berat badan
- Jelaskan risiko
kondisi kegemukan (overweight) dan kurus (underweight)
- Jelaskan
kebiasaan, tradisi dan budaya, serta faktor genetik yang mempengaruhi berat
badan
- Ajarkan cara
mengelola berat badan secara efektif
Edukasi Berhenti Merokok I.12366
Definisi
Memberikan
informasi terkait dampak merokok dan upaya untuk berhenti merokok.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi
dan media Edukasi
- Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Beri kesempatan
pada keluarga untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan gejala
fisik penarikan nikotin (mis. sakit kepala, pusing , mual, dan insomnia)
- Jelaskan gejala
berhenti merokok (mis. mulut kering, batuk, tenggorokan gatal)
- Jelaskan aspek
psikososial yang mempengaruhi perilaku merokok
- Informasikan
produk pengganti nikotin (mis. permen karet, semprotan hidung, inhaler)
- Ajarkan cara
berhenti merokok
Edukasi Dehidrasi I.12367
Definisi
Mengajarkan
pengelolaan kekurangan cairan dan elektrolit
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kemampuan pasien dan keluarga menerima informasi
Terapeutik
- Persiapkan
materi, media dan alat formulir balans cairan
- Tentukan waktu
yang tepat untuk memberikan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan dengan
pasien dan keluarga
- Berikan
kesempatan pasien dan keluarganya bertanya
Edukasi
- Jelaskan tanda
dan gejala dehidrasi
- Anjurkan tidak
hanya minum air saat haus, jika sedang berolahraga atau beraktivitas berat
- Anjurkan
memperbanyak minum
- Anjurkan
memperbanyak mengkonsumsi buah yang mengandung banyak air (mis. semangka,
pepaya)
- Anjurkan cara
pemberian oralit, jika perlu
- Anjurkan menilai
status hidrasi berdasarkan warna urine
Edukasi Dialisis Peritoneal I.12368
Definisi
Mengajarkan cara
melakukan pengeluaran produk metabolisme tubuh melalui membran peritoneal
secara mandiri
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kemampuan pasien dan keluarga menerima informasi
- Monitor
keberhasilan pasien melakukan peritoneal dialisis
Terapeutik
- Persiapkan
materi, media dan alat peraga peritoneal dialisis
- Jadwalkan waktu
yang tepat untuk memberikan pendidikan kesehatan
- Berikan
kesempatan pasien dan keluarga bertanya
Edukasi
- Jelaskan tentang
pengendalian infeksi (cuci tangan dan prinsip steril) dalam pelaksanaan
peritoneal dialisis
- Jelaskan
pengendalian tujuan dan masalah/komplikasi peritoneal dialisis (mis. kemerahan,
bengkak, cairan peritoneal tidak keluar)
- Jelaskan cara
memonitor cairan masukdan keluar peritoneal dialisis
- Demonstrasikan
prosedur peritoneal dialisis langsung pada pasien
- Instrusikan
pasien/keluarga menjelaskan dan meredemonstrasikan kembali prosedur peritoneal
dialisis
Edukasi Diet I.12369
Definisi
Mengajarkan
jumlah, jenis dan jadwal asupan makanan yang diprogramkan
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kemampuan pasien dan keluarga menerima informasi
- Identifikasi
tingkat pengetahuan saat ini
- Identifikasi
kebiasaan pola makan saat ini dan masa lalu
- Identifikasi
persepsi pasien dan keluarga tentang diet yang di programkan
- Identifikasi
keterbatasan finansial untuk menyediakan makanan
Terapeutik
- Persiapkan
materi, media dan alat peraga
- Jadwalkan waktu
yang tepat untuk memberikan pendidikan kesehatan
- Berikan
kesempatan pasien dan keluarga bertanya
- Sediakan rencana
makan tertulis , jika perlu
Edukasi
- Jelaskan tujuan
kepatuhan diet terhadap kesehatan
- Informasikan
makanan yang diperbolehkan dan dilarang
- Informasikan
kemungkinan interaksi obat dan makanan, jika perlu
- Anjurkan
mempertahankan posisi semi Fowler (30-45 derajat ) 20-30 menit setelah makan
- Anjurkan
mengganti bahan makanan sesuai dengan diet yang diprogramkan
- Anjurkan
melakukan olahraga sesuai toleransi
- Anjarkan cara
membaca label dan memilih mekanan yang sesuai
- Anjarkan cara
merencanakan makanan yang sesuai program
- Rekomendasikan
resep makanan yang sesuai dengan diet, jika perlu koloborasi
- Rujuk ke ahli
gizi dan sertakan keluarga, jika perlu
Edukasi Edema I.12370
Definisi
Memberikan
informasi penanganan dan pencegahan penumpukan cairan baik pada ekstremitas
maupun seluruh tubuh
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kemampuan pasien dan keluarga menerima informasi
- Monitor
kemampuan dan pemahaman pasien dan keluarga setelah Edukasi
Terapeutik
- Persiapkan
materi, media Edukasi (mis. formulir
balans cairan)
- Jadwalkan waktu
yang tepat untuk memberikan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan dengan
pasien dan keluarga
- Berikan
kesempatan pasien dan keluarga bertanya
Edukasi
- Jelaskan tentang
Definisi, penyebab (penurunan fungsi
ginjal, hipoalbuminemia, gagal jantung, retensi natrium), gejala dan tanda
edema (kenaikan BB yang drastis, penurunan output urine, albumin darah kurang
dari normal, pitting edema)
- Jelaskan cara
penanganan dan pencegahan edema (mis. timbang BB tiap hari, balans cairan, obat
diuretik, diet tinggi protein, diet rendah garam, antihipertensi)
- Instruksikan
pasien dan keluarga untuk menjelaskan kembali Definisi, penyebab, gejala dan tanda, penanganan dan pencegahan
edema
Edukasi Efek Samping Obat I.12371
Definisi
Memberikan
informasi untuk meminimalkan efek samping dari agen farmakologis yang
diprogramkan
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kemampuan pasien dan keluarga menerima informasi
Terapeutik
- Persiapkan
materi dan media Edukasi
- Jadwalkan waktu
yang tepat untuk memberikan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan dengan
pasien dan keluarga
- Berikan
kesempatan pasien dan keluarga bertanya
Edukasi
- Jelaskan tujuan
obat diberikan
- Jelaskan
indikasi dan kontra indikasi obat yang akan dikomsumsi
- Jelaskan cara
kerja obat secara umum
- Jelaskan dosis,
cara kerja obat secara umum
- Jelaskan tanda
dan gejala bila obat yang dikomsumsi tidak cocok untuk pasien
- Jelaskan reaksi
alergi yang memungkinkan timbul saaat atau setelah obat dikomsumsi membahayakan
hidup pasien
- Anjurkan melihat
tanggal kadaluarsa obat yang akan dikomsumsi
- Anjurkan melihat
kondisi fisik obat sebelum dikomsumsi
-Anjurkan untuk
segera ke fasilitas kesehatan terdekat jika reaksi obat yang dikomsumsi
membahayakan hidup pasien
- Anjarkan cara
mengatasi reaksi obat yang tidak diinginkan
Edukasi Fisoterapi Dada I.12372
Definisi
Mengajarkan
memobilitasasi sekresi jalan napas melalui perkusi, getaran, dan drainase
posturnal
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kemampuan pasien dan keluarga menerima informasi
Terapeutik
- Persiapkan
materi dan media Edukasi
- Jadwalkan waktu
yang tepat untuk memberikan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan dengan
pasien dan keluarga
- Berikan
kesempatan pasien dan keluarga bertanya
Edukasi
- Jelaskan
kontraindikasi fisoterapi dada (mis. eksaserbasi PPOKakut, osteoporosis)
- Jelaskan tujuan
dan prosedur fisoterapi dada
- Jelaskan segmen
paru-paru yang mengandung sekresi berlebihan
- Jelaskan cara
modifikasi posisi agar dapat mentolerir posisi yang ditentukan
- Jelaskan alat
perkusi pneumatik , akustik, atau listrik yang digunakan, jika perlu
- Jelaskan cara
menggerakan tangan kaku, di daerah yang akan dikeringkan saat pasien menghisap
atau batuk 3-4 kali
- Anjurkan
menghindari perkusi pada tulang belakang, ginjal, payudarah wanita, insisi, dan
tulang rusuk yang patah
- Ajarkan mengeluarkan
sekresi melalui penapasan dalam
- Ajarkan batuk
selama dan setelah prosedur
- Jelaskan cara
memantau efektifitas prosedur (mis. oksimetri nadi, tanda vitalm, dan tingkat
kenyamanan)
Edukasi Hemodialisis I.12373
Definisi
Memberikan
informasi tentang proses pembersihan darah untuk meningkatkan efektifitas
terapi dan meminimalkan kemungkinan komplikasi
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kemampuan pasien dan keluarga menerima informasi
Terapeutik
- Persiapkan
materi, media dan alat peraga hemodialisis
- Buat media dan
format evaluasi hemodialisis
- Jadwalkan waktu
yang tepat untuk memberikan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan dengan
pasien dan keluarga
- Lakukan
modifikasi proses pendidikan kesehatan sesuai kebutuhan
- Berikan
kesempatan pasien dan keluarga untuk bertanya dan mengemukakan perasaanya
Edukasi
- Jelaskan
pengertian, tanda dan gejala, dampak, diet, hal-hal yang harus diperhatikan
pasien gagal ginjal
- Jelaskan manfaat
memonitor intake dan output cairan
- Ajarkan cara
memantau kelebihan volume cairan (mis. pitting edema, kenaikan berat badan 1kg
= 1 L air, sesak napas)
- Jelaskan
pentingnya dukungan keluarga
Edukasi Infertilitas I.12374
Definisi
Memberikan
informasi pada pasien dan pasangan tentang ketidaksuburan
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kemampuan pasien dan keluarga menerima informasi
- Identifikasi
tingkat pengetahuan
- Identifikasi
pengalaman selama prosedur pemeriksaan infertilitas
Terapeutik
- Jadwalkan
pengajaran dengan pasangan
- Siapkan media
dan alat bantu yang diperlukan
- Fasilitas
menentukan masa ovulasi melalui basal suhu tubuh, perubahan sekresi vagina, dan
indikator fisiologis lainnya
- Siapkan pasien
secara fisik dan psikologis untuk pemeriksaan ginekologi
Edukasi
- Jelaskan siklus
reproduksi wanita, jika perlu
- Jelaskan tujuan
prosedur pemeriksaan infertilitas
- Jelaskan
infertilitas dan penanganannya
- Jelaskan efek
infertilitas pada hubungan pasangan
- Informasikan
pusat layanan infertilitas
Edukasi Irigasi Kandung Kemih I.12375
Definisi
Memberikan
informasi tentang irigasi kendung kemih
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kesiapan dan kemapuan pasien dan keluarga menerima informasi
Terapeutik
- Persiapkan
materi, media dan alat peraga irigasi kandung kemih
- Jadwalkan waktu
yang tepat untuk memberikan pendidikan kesehatan sesuai program yang telah
disepakati oleh pasien dan keluarga
- Berikan
kesempatan pasien dan keluarga bertanya
Edukasi
- Jelaskan Definisi, indikasi, tujuan dan manfaat
irigasi kandung kemih
- Jelaskan tentang
pengendalian infeksi dan keamanan pasien (cuci tangan dan prinsip steril)
- Demonstrasikan
teknik cuci tangan aseptik
- Anjurkan
meredemonstrasikan teknik cuci tangan aseptik
- Jelaskan alat-
alat, bahan – bahan dan prosedur irigasi kandung kemih
- Demonstrasikan
prosedur irigasi kandung kemih dan pemantaun keseimbangan cairan
- Jelaskan
kemungkinan masalah – masalah yang dapat timbul dan solusinya selama irigasi
kendung kemih
- Anjurkan
meredemonstrasikan irigasi kandung kemih
- Anjurkan
menghubungi perawat jika mengalami komplikasi irigasi kandung kemih
Edukasi Irigasi Kolostomi I. 12376
Definisi
Mengajarkan cara
merawat dan membersihkan kolon dan feses melalui lubang buatan
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kebutuhan irigasi kolostomi
- Identifikasi
kesiapan pasien dan keluarga menerima informasi
- Monitor
keberhasilan dan kemampuan pasien dan keluarga dalam irigasi kolostomi
Terapeutik
- Persiapkan
materi, media dan alat – alat (mis. set infus, cairan irigasi, sarung tangan,
dan kantung kolostomi dan peralatan yang dibutuhkan lainnya
- Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan
kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan Definisi, prosedur, indikasi,
kontraindikasi irigasi kolostomi
- Jelaskan prinsip
– prinsip pencegahan infeksi (mis. cuci tangan, penggunaan sarung tangan)
- Jelaskan
tindakan yang harus dilakukan jika pada proses irigasi didapatkan kram abdomen
yaitu menurunkan kecepatan tetesan cairan irigasi
- Jelaskan feses
akan keluar sekitar 40 – 60menit setelah cairan irigasi masuk
- Jelaskan cara
mencatat tindakan tindakan yang dilakukan dan diperhatikan warna dan kondisi
stoma dan kulit peristoma, catat warna, konsistensi dan jumlah feses yang kelur
- Anjurkan
melakukan irigasi kolostomi di kamar mandi dengan kloset duduk , jika
diperlukan
- Demonstrasikan
cara melakukan irigasi kolostomi (meliputi letak gantungan infus, irigasi ke
dengan air hangat, hindari adanya udara, cara memasukkan selang irigasi ke
stoma, ketinggian air irigasi, hindari adanya udara dalam selang, letak kantung
irigasi tepat dilubang kloset, alirkan air yang cukup sekitar 10-15 menit)
- Demonstrasikan
cara membersihkan area stoma dan memasang kembali kantung stoma
Edukasi Irigasi Urostomi I.12377
Definisi
Mengajarkan cara melakukan irigasi urostomi
secara mandiri
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kemampuan pasien dan keluarga menerima informasi
- Monitor
keberhasilan melakukan irigasi urostomi
Terapeutik
- Siapkan materi,
media dan alat-alat untuk menjelaskan irigasi urostomi
- Jadwalkan waktu
yang tepat untuk memberikan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan dengan
pasien dan keluarga
Edukasi
- Jelaskan tentang
Definisi dan tujuan irigasi urostomi
- Jelaskan
tanda-tanda urosomi tersumbat (mis. tidak ada urine, nyeri abdomen)
- Jelaskan
frekuensi irigasi urostomi
- Jelaskan cara
memantau haluaran urine
- Demonstrasikan
prosedur irigasi urostomi
- Ajarkan teknik
mencuci tangan aseptik dan pengendalian infeksi
- Anjurkan
merekomendasikan cuci tangan aseptik
- Anjurkan
melakukan irigasi urostomi secara tepat
Edukasi Keamanan Anak I.12378
Definisi
Memberikan
informasi mengenai keamanan dan pencegahan cedera pada anak.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi
dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan
kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Anjurkan
memantau anak saat berada di tempat yang berisiko (mis. luar rumah, balkon,
kolam renang)
- Anjurkan menutup
sumber listrik yang dapat dijangkau
- Anjurkan
mengatur perabotan rumah tangga
- Anjurkan memilih
mainan yang sesuai dengan usia anak dan tidak berbahaya
- Anjurkan
menyimpan benda berbahaya (mis. pisau, benda tajam lainnya) dan cairan
berbahaya (mis. pembersih lantai, deterjen) di tempat yang jauh dari jangkauan
- Anjurkan
memberikan pembatas pada area dapur, kamar mandi, kolam
- Jelaskan kepada
orang tua dan anak tentang bahaya lalu lintas
- Ajarkan
penggunaan sabuk pengaman saat berkendara
- Jelaskan
keamanan bersepeda pada anak (mis. menggunakan helm; menggunakan sabuk sesuai
usia)
- Anjurkan
penggunaan stoller (kursi dorong anak), kursi khusus anak dengan aman
- Anjurkan tidak
meletakkan anak pada tempat tidur yang tinggi
- Ajarkan anak
tindakan yang dilakukan saat merasa dirinya dalam bahaya (mis. meminta bantuan
orang dewasa, berteriak, segera berlari).
Edukasi Keamanan Bayi I.12379
Definisi
Menyediakan informasi
dan dukungan terhadap pencegahan cedera pada bayi.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi
dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan
kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Anjurkan selalu
mengawasi bayi
- Anjurkan tidak
meninggalkan bayinya sendirian
- Anjurkan
menjauhkan benda yang berisiko membahayakan bayi (mis. kantung plastik, karet,
tali, kain, benda-benda kecil, benda tajam , pembersih lantai)
- Anjurkan
memasang penghalang pada sisi tempat tidur
- Anjurkan menutup
sumber listrik yang terjangkau oleh bayi
- Anjurkan
mengatur perabotan rumah tangga di rumah
- Anjurkan
memberikan pembatas pada area berisiko (mis. dapur, kamar mandi, kolam)
- Anjurkan
menggunakan kursi dan sabuk pengaman khusus bayi saat berkendara
- Anjurkan
penggunaan sabuk pengaman pada stroller (kursi dorong bayi), kursi khusus bayi
dengan aman
- Anjurkan tidak
meletakkan bayi pada tempat tidur yang tinggi
Edukasi Kelompok I.12380
Definisi
Memberikan
informasi di dalam kelompok untuk memecahkan masalah kesehatan fisik dan mental
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kebutuhan kesehatan setiap kelompok sebagai individu dan anggota kelompok
dengan segala aspek dan latar belakang kesehatannya
Terapeutik
- Tempatkan
kelompok sesuai dengan potensi yang dimiliki
- Fasilitasi
kelompok mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi
- Identifikasi
perbaikan program dan program layanan kesehatan
Edukasi
- Informasikan
kesehatan yang dibutuhkan kelompok
Kolaborasi
- Konsultasikan
kepada pimpinan, pengambil kebijakan, organisasi pemerintah agar dapat
memberikan dukungan masksimal, kemudahan perlindungan pada upaya kesehatan
sebagai upaya penyadaran kelompok masyarakat terhadap kesehatan.
- Kolaborasikan individu-individu,
kelompok-kelompok atau organisasi-organisasi untuk pencapaian pemenuhan
kebutuhan kesehatan dan berkomitmen umtuk selalu mengupayakan promotif dan
preventif
Edukasi Keluarga Berencana I.12381
Definisi
Memberikan informasi
dan memfasilitasi ibu dan pasangan dalam penggunaan alat kontrasepsi untuk
mengatur jarak kelahiran
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi
- Identifikasi
pengetahuan tentang alat kontrasepsi
Terapeutik
- Sediakan materi
dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan
kesempatan umtuk bertanya
- Lakukan
penapisan pada ibu dan pasangan untuk penggunaan alat kontrasepsi
- Lakukan
pemeriksaan fisik
- Fasilitasi ibu
dan pasangan dalam mengambil keputusan menggunakan alat kontrasepsi
- Diskusikan
pertimbangan agama, budaya, perkembangan, sosial ekonomi terhadap pemilihan
alat kontrasepsi
Edukasi
- Jelaskan tentang
sistem reproduksi
- Jelaskan metode-metode
alat kontrasepsi
- Jelaskan
aktivitas seksualitas setelah mengikuti program KB
Edukasi Kemoterapi I.12382
Definisi
Mengajarkan pasien
dan keluarga untuk memahami cara kerja dan mengurangi efek samping agen
antineoplasma
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi
dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan
kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan efek
obat-obatan antineoplasma pada sel-sel melignan
- Ajarkan pasien
dan keluarga mengenai efek pada fungsi sumsum tulang, folikel rambut, fungsi
seksual dan toksisitas organ
- Ajarkan pasien
dan keluarga cara mencegah infeksi (mis. menghindari keramaian, memelihara
kebersihan dan cuci tangan)
- Anjurkan
melaporkan gejala demam, menggigil, mimisan, lebam-lebam, tinja berwarna merah
tua/hitam
- Anjurkan
menghindari penggunaan produk aspirin
Edukasi Kesehatan I.12383
Definisi
Mengajarkan
pengelolaan faktor risiko penyakit dan perilaku hidup bersih serta sehat
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi
- Identifikasi
faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi perilaku hidup
bersih dan sehat
Terapeutik
- Sediakan materi
dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan
kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan faktor
risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
- Ajarkan perilaku
hidup bersih dan sehat
- Ajarkan strategi
yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
Edukasi Keselamatan Lingkungan I.12384
Definisi
Mengajarkan
persiapan lingkungan fisik yang mendukung keamanan
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi
- Identifikasi
kebutuhan keselamatan berdasarkan tingkat fungsi fisik, kognitif dan kebiasaan
- Identifikasi
bahaya keamanan di lingkungan (mis. fisik, biologi, dan kimia)
Terapeutik
- Sediakan materi
dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan
kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Anjurkan
menghilangkan bahaya lingkungan
- Anjurkan
menyediakan alat bantu (mis. pegangan tangan, keset anti slip)
- Anjurkan
menggunakan alat pelindung (mis. restrain, rel samping, penutup pintu, pagar,
pintu gerbang)
- Informasikan
nomor telepon darurat
- Anjurkan
melakukan program skrining lingkungan (mis. timah, radon)
- Ajarkan individu
dan kelompok berisiko tinggi tentang bahaya lingkungan
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan
pihak lain untuk meningkatkan keamanan lingkungan
Edukasi Keselamatan Rumah I.12385
Definisi
Mengajarkan
pengelolaan rumah untuk meningkatkan dan mempertahankan keamanan rumah.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi
dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan
kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Informasikan
pentingnya penerangan yang cukup di dalam dan di luar rumah
- Anjurkan barang
pada area yang mudah terjangkau
- Anjurkan
memastikan alat-alat rumah tangga dalam keadaan baik
- Anjurkan
memastikan kabel-kabel terpasang dengan baik di dinding
- Anjurkan
pemasangan alat detektor kebakaran
- Anjurkan
memastikan barang mudah terbakar jauh dari kompor atau pemanas
- Anjurkan
memastikan pemanas air dalam rentang suhu yang dianjurkan atau lebih rendah
- Anjurkan
memastikan pemasangan pegangan tangan di area yang perlu, jika perlu
- Anjurkan
memastikan lantai mandi tidak licin
- Anjurkan memastikan
keset dan karpet lantai rapi dan lantai bebas barang berserakan
- Ajarkan cara
peletakan barang-barang di rumah agar memudahkan dalam bergerak
Edukasi Keterampilan Psikomotor I.12386
Definisi
Memberikan
informasi dan dukungan untuk melakukan keterampilan psikomotor.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kebutuhan, kesiapan, kemampuan belajar
- Monitor
kemampuan yang telah dicapai
Terapeutik
- Tentukan
metodologi pengajaran yang sesuai dengan usia, kemampuan dan kebutuhan
- Ciptakan lingkungan
yang mendukung
- Berikan petunjuk
langkah demi langkah yang jelas
- Sediakan waktu
untuk sesi latihan dan beri jeda istirahat untuk menghindari kelelahan
- Berikan umpan
balik positif atas pencapaian
- Berikan
informasi dalam bentuk tertulis (mis. gambar, diagram), jika perlu
- Libatkan
keluarga
Edukasi
- Anjurkan
melakukan keterampilan satu demi satu
- Bimbing
mengikuti tahapan gerakan yang sesuai
- Ajarkan
keterampilan psikomotor
Edukasi Komunikasi Efektif I.12387
Definisi
Mengajarkan cara
memberikan informasi kepada lawan bicara secara efektif.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi
dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan
kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan
faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan komunikasi efektif
- Ajarkan cara
menyampaikan pesan dengan tepat
- Ajarkan cara
menggunakan komunikasi efektif
- Ajarkan cara
melakukan verifikasi pada pesan yang diterima
Edukasi Latihan Berkemih I.12388
Definisi
Mengajarkan pasien
dan keluarga dalam mencapai kemampuan perkemihan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kemampuan pasien dan keluarga menerima informasi
Terapeutik
- Persiapan materi
dan alat peraga latihan berkemih
- Tentukan waktu
yang tepat untuk memberikan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan dengan
pasien dan keluarga
Edukasi
- Jelaskan
penyebab dan kendala-kendala dalam berkemih
- Ajarkan metode
komunikasi yang digunakan untuk mengekspresikan kebutuhan toileting, pola
toileting dan kemampuan toilet berkemih
- Jelaskan hal-hal
yang harus dilakukan untuk mendorong eliminasi normal, pemantauan jatuh, dan
keamanan lingkungan toilet
- Demonstrasikan
cara latihan berkemih
- Anjurkan
meredemonstrasikan latihan berkemih
Edukasi Latihan Fisik I.12389
Definisi
Mengajarkan
aktivitas fisik reguler untuk mempertahankan untuk mengingatkan kebugaran dan
kesehatan
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi
dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan
kesepakatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan manfaat
kesehatan dan efek fisiologis olahraga
- Jelaskan jenis
latihan yang sesuai dengan kondisi kesehatan
- Jelaskan
frekuensi, durasi, dan intensitas program latihan yang diinginkan
- Ajarkan latihan
pemanasan dan pendinginan yang tepat
- Ajarkan teknik
menghindari cedera saat berolahraga
- Ajarkan teknik
pemanasan yang tepat untuk memaksimalkan penyerapan oksigen selama latihan
fisik
Edukasi Manajemen Demam I.12390
Definisi
Mengajarkan
pengelolaan suhu tubuh yang lebih dari normal.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi
dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan
kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan cara
mengukur suhu tubuh, nadi, pernafasan dan tekanan darah pasien
- Ajarkan cara
memberikan kompres hangat
- Anjurkan
menggunakan selimut hipotermia sesuai kebutuhan
- Anjurkan
menggunakan pakaian yang menyerap keringat
- Anjurkan intake
yang adekuat
- Ajarkan cara
memonitor intake dan output cairan
- Anjurkan
pemberian analgetik, jika perlu
Edukasi Manajeman Nyeri I.12391
Definisi
Mengajarkan
pengelolaan suhu tubuh yang lebih dari normal.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi
dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan
kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan
penyebab, periode, dan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan
memonitor nyeri secara mandiri
- Anjurkan
menggunakan analgenik secara tepat
- Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Edukasi Manajemen Stres I.12392
Definisi
Mengajarkan pasien
untuk mengidentifikasi dan mengelola stres akibat perubahan hidup sehari-hari.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi
dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan
kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Ajarkan teknik
relaksasi
- Ajarkan latihan
asertif
- Ajarkan membuat
jadwal olahraga teratur
- Anjurkan tahap
menulis jurnal untuk meningkatkan optimisme dan melepaskan beban
- Anjurkan
aktivitas untuk menyenangkan diri sendiri (mis. hobi, bermain musik, mengecat
kuku)
- Anjurkan
bersosialisasi
- Anjurkan tidur
dengan baik setiap malam (7-9 jam)
- Anjurkan tertawa
untuk melepas stres dengan membaca atau klip video lucu
- Anjurkan
menjalin komunikasi dengan keluarga dan profesi pemberi asuhan
- Anjurkan
menyusun jadwal terstruktur.
Memberikan
informasi dan saran tentang menyusui yang dimulai dari antepartum, intrapartum
dan postpartum.
Observasi
• Identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerimainformasi
• Identifikasi
tujuan dan keinginan menyusui Terapeutik
• Sediakan materi
dan media pendidikankesehatan
• Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuaikesepakatan
• Berikan
kesempatan untukbertanya
• Dukung Ibu
meningkatkan kepercayaan diri dalammenyusui
• Libatkan sistem
pendukung : suami, keluarga, tenaga kesehatan dan masyarakat Edukasi
• Berikan
konselingmenyusui
• Jelaskan manfaat
menyusui bagi ibu danbayi
• Ajarkan 4
(empat) posisi menyusui dan perlekatan (lacth on) denganbenar
• Ajarkan
perawatan payudara antepartum dengan mengkompres dengan kapas yang telah
diberikan minyakkelapa
• Ajarkan
perawatan paudara postpartum (mis. Memerah ASI, pijat payudara, pijatoksitosin)
Mengajarkan
perilaku untuk meningkatkan rentang gerak, kekuatan otot dan kemampuan
bergerak.
Observasi
• Identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerimainformasi
• Identifikasi
Indikasi dan kontraindikasimobilisasi
• Monitor kemajuan
pasien/keluarga untuk bertanya. Terapeutik
• Persiapkan
materi, media dan alat-alat bantal, gaitbelt
• Jadwalkan waktu
pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan dengan pasien dankeluarga
• Beri kesempatan
pada pasien/keluarga untuk bertanya Edukasi
• Jelaskan
prosedur, tujuan, Indikasi dan kontraindikasi mobilisasi serta
dampakimobilisasi
• Ajarkan cara
mengidentifikasi sarana dan prasarana yang mendukung untuk mobilisasi di rumah
• Ajarkan cara
mengidentifikasi kemampuan mobilisasi (seperti kekuatan otot, rentanggerak)
• Demonstrasikan
cara mobilisasi di tempat tidur (mis. Mekanika tubuh, posisi pasien digesar
kearah berlawanan dari arah posisi yang akan dimiringkan, teknik-teknik memiringkan,
penempatan posisi bantal sebagaipenyangga)
• Demonstrasikan
cara melatih rentang gerak (mis. gerakan dilakukan dengan perlahan, dimulai
dari kepala ke ekstremitas, gerakkan semua persendian sesuai rentang gerak
normal, cara melatih rentang gerak pada sisi ekstremitas yang parese dengan
menggunakan ekstremitas yang normal, frekuensi tiapgerakan)
• Anjurkan
pasien/keluarga meredemonstrasikan mobilisasi miring kanan/miring kiri/latihan
rentang gerak sesuai yang telahdidemonstrasikan
Memberikan informasi
untuk meningkatkan kemampuan pemenuhan kebutuhan nutrisi.
Observasi
• Periksa status
gizi, status alergi, program diet, kebutuhan dan kemampuan pemenuhan
kebutuhangizi
• Identifikasi
kemampuan dan waktu yang tepat menerima informasi Terapeutik
• Persiapkan
materi dan media seperti jenis-jenis nutrisi, tabel makanan penukar, cara
mengelola, cara menakarmakanan
• Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuaikesepakatan
• Berikan
kesempatan untuk bertanya Edukasi
• Jelaskan pada
pasien dan keluarga alergi makanan, makanan yang harus dihindari, kebutuhan
jumlah kalori, jenis makanan yang dibutuhkanpasien
• Ajarkan cara
melaksanakan diet sesuai program (mis. makanan tinggi protein, rendah garam,
rendahkalori)
• Jelaskan hal-hal
yang dilakukan sebelum memberikan makan (mis. perawatan mulut, penggunaan gigi
palsu, obat-obat yang harus diberikan sebelummakan)
• Demonstrasikan
cara membersihkanmulut
• Ajarkan
pasien/keluarga memonitor asupan kalori dan makanan (mis. menggunakan buku
harian)
• Ajarkan pasien
dan keluarga memantau kondisi kekurangannutrisi
• Ajarkan
mendemonstrasikan cara memberi makan, menghitung kalori, menyiapkan makanan
sesuai program diet.
Menyediakan
informasi mengenai pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak.
Observasi
• Identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi Terapeutik
• Sediakan materi
dan media pendidikankesehatan
• Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuaikesepakatan
• Berikan
kesempatan untuk bertanya Edukasi
• Jelaskan
kebutuhan gizi seimbang padaanak
• Jelaskan
pentingnya pemberian makanan mengandung vitamin D dan zat besi pada masa pra
pubertas dan pubertas, zat besi terutama pada anak perempuan yangtelah
menstruasi
• Anjurkan
menghindari Makanan jajanan yang tidak sehat (mis. mengandung pemanisbuatan,
pewarna buatan,
pengawet, penyedap)
• Ajarkan Ibu
mengidentifikasi makanan dengan giziseimbang
• Anjurkan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) (mis. cuci tangan sebelum dan sesudah
makan, cuci tangan dengan sabun setelah ketoilet)
Memberikan
informasi dan memberikan dukungan tentang nutrisi dan plastik pemberian nutrisi
padabayi.
Observasi
• Identifikasi
kesiapan dan kemampuan ibu atau pengasuh menerimainformasi
• Identifikasi
kemampuan ibu atau pengasuh menyediakan nutrisi Terapeutik
• Sediakan materi
dan media pendidikankesehatan
• Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuaikesepakatan
• Berikan
kesempatan pada ibu atau pengasuh untuk bertanya Edukasi
• Jelaskan
tanda-tanda awal rasa lapar (mis. bayi gelisah, membuka mulut dan
menggeleng-gelengkan kepala, menjulur-julurkan lidah, mengisap jari atautangan)
• Anjurkan
menghindari pemberian pemanisbuatan
• Anjurkan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) (mis. cuci tangan sebelum dan sesudah
makan, cuci tangan dengan sabun setelah ketoilet)
• Ajarkan cara
memilih makanan sesuai dengan usiabayi
• Ajarkan cara
mengatur frekuensi makan sesuai usiabayi
• Anjurkan tetap
memberikan ASI saat bayisakit
Mengajarkan
memahami informasi tentang pemberian nutrisi esensial melalui infus yang
dimasukkan ke dalam tubuh.
Observasi
• Identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi Terapeutik
• Sediakan materi
dan media pendidikankesehatan
• Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuaikesepakatan
• Berikan
kesempatan untuk bertanya
Edukasi
• Jelaskan tujuan
dan prosedur pemberian nutrisiparenteral
• Jelaskan potensi
efek samping dan komplikasi nutrisiparenteral
• Jelaskan
kemungkinan lebih sedikit buang air besar saat menjalani terapiparenteral
• Jelaskan hal-hal
yang harus diperhatikan selama menjalani terapi parenteral (mis. kondisi lokasi
akses vena dan keadaanselang)
• Anjurkan
memeriksa mulut secara teratur untuk tanda-tanda parotitis, glossitis, dan
lesioral.
Memberikan
informasi dan dukungan mengasuh anak serta mendukung perkembangan fisik, psikis,
dan sosial berdasarkan tahapan usia.
Observasi
• Identifikasi
pemahaman orangtua/keluarga tentang membesatkananak
• Identifikasi
kesiapan orang tua dalam menerima Edukasi
serta faktor-faktor yang menghambat keberhasilan Edukasi
(mis. faktor budaya, hambatan bahasa, kurangtertarik)
Terapeutik
• Minta orang tua
menjelaskan perilakuanak
• Dengarkan setiap
keluhan dan masalah yang dihadapi orangtua
• Fasilitasi orang
tua untuk bertanya Edukasi
• Ajarkan teknik
pengasuhan dan keterampilankomunikasi
• Ajarkan
mengidentifikasi sumber dukungankeluarga
• Ajarkan
mengidentifikasi sumber stressor keluarga (mis. penyalahgunaan obat/alkohol,
kekerasan dalam rumah tangga, konflik ibu, depresi,perceraian)
• Jelaskan tahapan
tumbuh kembanganak
• Jelaskan
pendekatan orang tua yang dapat digunakan untuk membantu anak mengekspresikan
perasaan secarapositif
• Jelaskan sikap
atau tindakan antisipasi di tahapan usiaanak
Memberikan
informasi dan dukungan pengasuhan dan perawatan fisik yang dibutuhkan bayi
selama tahun pertama kehidupan.
Observasi
• Identifikasi
pengetahuan dan kesiapan orang tua belajar tentang perawatan bayi Terapeutik
• Berikan panduan
tentang perubahan pola tidur bayi selama tahunpertama
• Motivasi orang
tua untuk berbicara dan membaca untukbayi
• lakukan
kunjungan rumah sebagai program pemantauan dan pendampingan pada orang tua Edukasi
• Jelaskan
kebutuhan nutrisibayi
• Jelaskan
perkembangan gigi dan kebersihan mulut selama tahunpertama
• Jelaskan
perubahan pola eliminasi pada tahunpertama
• Jelaskan
keamanan dan pencegahan cedera padabayi
• Anjurkan
memegang, memeluk, memijat, bermain dan menyentuhbayi
• Ajarkan
keterampilan merawat bayi barulahir
• Ajarkan cara
merawat dan mencegah ruampopok
• Ajarkan cara
stimulasi perkembangan bayi (merujuk pada stimulasi DepkesRI)
Memberikan informasi
dan dukungan pada orang tua untuk memahami anak pada tahap remaja.
Observasi
• Identifikasi
persiapan dan kemampuan orang tua menerimainformasi
• Identifikasi
faktor yang mempengaruhi program Edukasi
(mis. nilai budaya, pengalaman negatif pada layanankesehatan)
Terapeutik
• Sediakan materi
dan media pendidikankesehatan
• Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuaikesepakatan
• Berikan
kesempatan orang tua untukbertanya
• Berikan bahan
bacaan mengenai remaja Edukasi
• Jelaskan tugas
atau sasaran perkembangan masaremaja
• Jelaskan pola
hubungan antara orang tua danremaja
• Jelaskan
mekanisme koping yang digunakan oleh remaja (mis.penyangkalan)
• Ajarkan
fisiologis normal, emosional, kognitif, dan karakteristikremaja
• Ajarkan cara
berkomunikasi denganremaja
• Ajarkan
memberikan kehangatan, mengungkapkan sayang, mengajarkandisiplin
• Ajarkan
mengidentifikasi cara remaja dalam mengelolakemarahan
• Ajarkan mengenai
sikap-sikap menghadapi perilakuremaja
• Ajarkan
mengidentifikasi adanya stres keluarga (mis. depresi orang tua, kecanduan
narkoba, alkoholisme, pendidikan terbatas, kekerasan dalam rumah tangga,
klonflik perkawinan, perceraian)
Memberikan
informasi dan dukungan untuk memfasilitasi pemberian perawatan oleh pengasuh.
Observasi
• Identifikasi
pemahaman dan kesiapan peranpengasuh
• Identifikasi
sumber dukungan dan kebutuhan istirahat pengasuh Terapeutik
• Berikan dukungan
pada pengasuh selama pasien mengalamikemunduran
• Dukung
keterbatasan pengasuh dan diskusikan denganpasien
• Fasilitasi
pengasuh untuk bertanya Edukasi
• Jelaskan dampak
ketergantungan anak padapengasuh
• Ajarkan pengasuh
mengeksplorasi kekuatan dankelemahannya
• Ajarkan pengasuh
cara memberikan dukungan perawatan diri (mis. mandi, BAB/BAK,
berpakaian/berhias,makan/minum)
Mengajarkan
pemilihan, penyiapan dan pemberian makanan serta kebutuhan modifikasi diet pada
anak.
Observasi
• Identifikasi
pemahaman orang tua atau keluarga tentang pemilihan jenis makanan sehat yang
sesuaiusia
Terapeutik
• Sediakan materi
dan media pendidikankesehatan
• Jadwal kan
pendidikan kesehatan sesuaikesepakatan
• Berikan
kesempatan untuk bertanya Edukasi
• Jelaskan variasi
menuseimbang
• Jelaskan
pentingnya lingkungan yang kondusif pada saat pemberianmakanan
• Jelaskan
pentingnya mempertahankan kebersihan mulutanak
• Jelaskan
pentingnya meningkatkan kesabaran dalam pemberian makanan padaanak
• Anjurkan
memberikan pujian atas pencapaian anak dan menghindarihukuman
• Ajarkan orang
tua mengidentifikasi makanan yang disukai dan tidak disukaianak
• Ajarkan orang
tua memilih bahan makanan yang sehat sesuaikebutuhan
• Ajarkan orang
tua mengidentifikasi makanan dan kebiasaan makananak
• Ajarkan orang
tua menyajikan makanan secara kreatif danmenarik
Memberikan
informasi pemberian nutrisi esensial melalui vena sentral (nutrisi parenteral
total) atau vena perifer (nutrisi parenteral persial).
Observasi
• Identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi terapiparenteral
• Identifikasi
terapi yang diberikan sesuai untuk usia, kondisi, dosis, kecepatan, danrute
• Identifikasi
kebutuhan kalori dan nutrisi Terapeutik
• Sediakan materi
dan media pendidikankesehatan
• Jadwalkan waktu
yang tepat untuk memberikan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan dengan
pasien dankeluarga
• Berikan
kesempatan untuk bertanya Edukasi
• Jelaskan alasan
dan tujuan pemberian nutrisiparenteral
• Jelaskan efek Terapeutik dan efek samping pemberian
nutrisiparenteral
• Jelaskan
prosedur pemasangan akses nutrisi parenteral dengan menggunakan gambar, jika
perlu
• Ajarkan cara
pencegahan efek samping nutrisiparenteral
• Jelaskan gejala
dan tanda yang harus dilaporkan (mis. demam, lokasi insersi merah, bengkak, dan
terabapanas)
Mengajarkan
tindakan pemeriksaan untuk menentukan status ovarium, uterus, atau janin.
Observasi
• Identifikasi
indikasi dilakukanpemeriksaan
• Identifikasi
pengetahuan tentang manfaat dan tujuanpemeriksaan
Terapeutik
• Sediakan materi
dan media pendidikankesehatan
• Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuaikesepakatan
• Berikan
kesempatan untukbertanya
• Siapkan pasien
secara fisik danemosional
• Libatkan
keluarga atau orang terdekat, jika perlu Edukasi
• Jelaskan manfaat
dan tujuanpemeriksaan
• Jelaskan
prosedurpemeriksaan
• Jelaskan
persiapanpemeriksaan
• Jelaskan
pentingnya melaksanakan pemeriksaan secara rutin, jikaperlu
• Informasikan
pemeriksaan tidak menimbulkan rasa nyeri atauketidaknyamanan
Mengajarkan
pencegahan dan deteksi dini infeksi pada pasien berisiko.
Observasi
• Periksa kesiapan
dan kemampuan menerima informasi Terapeutik
• Siapkan materi,
media tentang faktor-faktor penyebab cara identifikasi dan pencegahan risiko
infeksi di rumah sakit maupun dirumah
• Jadwalkan waktu
yang tepat untuk memberikan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan dengan
pasien dankeluarga
• Berikan
kesempatan untuk bertanya Edukasi
• Jelaskan tanda
dan gejala infeksi lokal dansistemik
• Informasikan
hasil pemeriksaan laboratorium (mis. leukosit,WBC)
• Anjurkan
mengikuti tindakan pencegahan sesuaikondisi
• Anjurkan
membatasipengunjung
• Ajarkan cara
merawat kulit pada area yangedema
• Anjurkan cara
memeriksa kondisi luka atau lukaoperasi
• Anjurkan
kecukupan nutrisi, cairan, danistirahat
• Anjurkan
kecukupan mobilisasi dan olahraga sesuaikebutuhan
• Anjurkan latihan
napas dalam dan batuk sesuaikebutuhan
• Anjurkan
mengelola antibiotik sesuairesep
• Ajarkan cara
mencucitangan
• Ajarkan
etikabatuk
• Edukasi
Pencegahan Jatuh l.12407
Definisi
Memberikan
informasi cara menghindari terjadinya cedera
Tindakan
Observasi
-identifikasi
gangguan kognitif dan fisik memungkinkan jatuh
-Periksa
kesiapan,kemampuan menerima informasi dan persepsi terhadap risiko jatuh
Terapeutik
-Siapkan
materi,media tentang faktor-faktor penyebab,cara identifikasi dan pencegahan
risiko jatuh dirumah sakit maupu dirumah
-Jadwalkan waktu
yang tepat untuk memberikan Pendidikan Kesehatan sesuai kesepakatan dengan
pasien dan keluarga
-Berikan
kesempatan untuk bertanya
Edukasi
-Ajarkan
mengidentifikasi perilaku dan factor yang berkontribusi terhadap risiko jatuh
dan cara mengurangi semua factor risiko
-Ajarkan
mengidentifikasi tingkat kelemahan,cara berjalan dan keseimbangan
-Anjurkan meminta
bantuan saat ingin menggapai sesuatu yang sulit
-Jelaskan
pentingnya alat bantu jalan untuk mencehan jatuh seperti tonkat,walker ataupun
kruk
-Jelaskan
pentingnya handrail pada tangga,kamar mandi dan area jalan dirumah
-Anjurkan
menghindari objek yang membuat anak-anak dapat manjat (mis.lemari,tangga,kursi
tinggi)
-Ajarkan
memodifikasi area-area yang membahayakan dirumah
Edukasi Pencegahan Luka Tekan l.12408
Definisi
Memberikan
informasi cara menghindari terjadinya kerusakan keutuhan kulit/jaringan akibat
penekanan pembuluh darah dan jaringan
Tindakan
Obsevasi
-Identifikasi
gangguan fisik yang memungkinkan terjadinya luka tekan
-Periksa
kesiapan,kemampuan menerima informasi dan persepsi terhadap risiko luka tekan
Terapeutik
-Persiapkan materi
tentang faktor-faktor penyebab,cara identifikasi dan pencegahan risiko luka
tekan dirumah sakit maupu dirumah
- Jadwalkan waktu
yang tepat untuk memberikan Pendidikan Kesehatan sesuai kesepakatan dengan
pasien dan keluarga
Edukasi
-Jelaskan
lokasi-lokasi yang sering terjadi luka tekan (mis.tumit,tulang
ekor,bahu,telinga)
-Ajarkan
mengidentifikasi factor-faktor penyebab terjadinya luka tekan
-Ajarkan cara
menggunakan matras dekubilus
-Ajarkan cara
mempertahankan permukaan kulit sehat,identifikasi kerusakan permukaan kulit
seperti merah,panas,bula,eksudut
-Anjurkan untuk
tetap bergerak sesuai kemampuan dan kondisi
-Demonstrasikan
cara-cara meninhkatkan sirkulasi pada titik-titik lokasi tertekan
(mis.pemijatan,ubah posisi mering kanan,miring kiri,supine)
Edukasi Pencegahan Osteoporosis l.12409
Definisi
Memberikan
informasi tentang menghindari hilangnya massa tulang
Tindakan
Obsevasi
-Identifikasi kesiapan,kemampuan
menerima informasi dan persepsi terhadap risiko osteoporosis
Terapeutik
-Persiapkan
materi,media tentang factor-faktor penyebab,cara indentifikasi dan pencegahan
risiko osteoporosis
-Jadwalkan waktu
yang tepat untuk memberikan Pendidikan Kesehatan sesuai kesepakatan dengan
pasien dan keluarga
Edukasi
-Jelaskan gejala
dan proses,pemeriksaan diagnostic,konsekuensi dan terapi osteoporosis
-Jelaskan strategi
pencegahan osteoporosis melalui nutrisi (mis.meningkatkan asupan kalsium)
-Jelaskan strategi
pencegahan osteoporosis melalui olahraga
-Jelaskan strategi
pencegahan osteoporosis melalui modifikasi factor risiko
Edukasi Penggunaan Alat Bantu l.12410
Definisi
Memberikan
informasi kepada pasien tentang penggunaan alat bantu
Tindakan
Obsevasi
-Identifikasi
aktifitas yang sulit dilakukan dengan keterbatasan yang dimiliki
-Identifikasi
kemampuan pergerakan (mis. Keterbatasan gerak,kekuatan otot,dan kesadaran)
Edukasi
-Ajarkan
mengidentifikasi lingkungan rumah dan menyingkirkan penyebab jatuh pada klien
(mis.lanti licin,penerangan yanh kurang baik)
-Jelaskan manfaat
penggunaan alat bantu
-Jelaskan pilihan
alat bantu yang memungkinkan
-Ajarkan cara
penggunaan alat bantu
-Anjurkan
memeriksa alat bantu yang digunakan secara rutin
-Anjurkan
mendekatkan barang-barang yang penting disamping klien
-Anjurkan keluarga
mendukung pasien menggunakan alat bantu
Edukasi Penggunaan Alat Kontrasepsi l.12411
Definisi
Mengajarkan ibu
dan pasangan tentang metode atau alat yang digunakan untuk mencegah kehamilan
Tindakan
Obsevasi
-Identifikasi
pengetahuan,keadaan umum,penggunaan alat kontrasepsi sebelumnya,Riwayat
obstetric dan ginekologi ibu
Terapeutik
-Sediakan materi
dan media Pendidikan Kesehatan
-Jadwalkan
Pendidikan Kesehatan sesuai kesepakatan
-Fasilitasi ibu
memilih kontrasepsi yang tepat
-Berikan
kesempatan untuk bertanya
Edukasi
-Jelaskan kepada
ibu dan pasangan tentang tujuan,manfaat,dan efek samping penggunaan alat
kontrasepsi
-Jelaskan ibu dan
pasangan tentang jenis-jenis alat kontrasepsi
-Jelaskan ibu dan
pasangan tentang factor risiko jika terlalu sering atau terlalu dekat jarak
persalinan
-Jelaskan ibu dan
pasangan tentang usia produktif dan aman untuk melahirkan dan jarak ideal
melahirkan
-Anjurkan ibu dan
pasangan memantau keluhan yang timbul selama menggunakan alat kontrasepsi
-Anjurkan ibu
mengidentifikasi tanda-tanda masalah jumlah anak
-Anjurkan ibu dan
pasangan untuk merencanakan jumlah anak
-Anjurkan ibu
berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis lainnya sebagai pertimbangan
-Ajarkan ibu dan
pasangan menghitung masa subur dan siklus menstruasi
Edukasi Pengukuran Nadi Radialis l.12412
Definisi
Mengajarkan cara
pengukuran nadi radialis
Tindakan
Obsevasi
-Identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
-Sediakan materi
dan media Pendidikan Kesehatan
-Jadwalkan
Pendidikan Kesehatan sesuai kesepakatan
-Berikan
kesempatan untuk berkarya
-Pastikan pasien
merasa nyaman dan rileks
-Dokumentasikan
hasil pengukuran nadi radialis
Edukasi
-Jelaskan prosedur
pengukuran nadi radialis
-Anjurkan dalam
posisi duduk atau terlentang
-Ajarkan cara
memeriksa pulsasi radial
-Ajarkan
menghitung denyutan selama 60 detik,atau hitung selama 30 detik dan kalikan
dengan 2
-Ajarkan
menghitung frekuensi,irama dan volume denyut nadi dengan mencatat pola dan
kukuatan denyutan
Edukasi Pengukuran Respirasi l.12413
Definisi
Mengajarkan cara
pengukuran frekuensi respirasi
Tindakan
Obsevasi
-Identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
-Sediakan materi
dan media Pendidikan Kesehatan
-Jadwalkan
Pendidikan Kesehatan sesuai kesepakatan
-Berikan
kesempatan untuk bertanya
-Dokumentasikan
hasil pengukuran respirasi
Edukasi
-Jelaskan tujuan
dan prosedur yang akan dilakukan
-Ajarkan cara
menghitung respirasi dengan mengamati naik turunya dada saat bernapas
-Ajarkan cara
menghitung respirasi selama 30 detik dan kalikan dengan 2 atau hitung selama 60
detik jika respirasi tidak teratur
Edukasi Pengukuran Suhu Tubuh l.12414
Definisi
Mengajarkan cara
pengukuran suhu tubuh
Tindakan
Obsevasi
-Identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
-Sediakan materi
dan media Pendidikan Kesehatan
-Jadwalkan
Pendidikan Kesehatan sesuai kesepakatan
-Berikan
kesempatan untuk bertanya
-Dokumentasikan
hasil pengukuran suhu
Edukasi
-Jelaskan prosedur
pengukuran suhu tubuh
-Anjurkan terus
memegang bahu dan menahan dada saat pengukuran aksila
-Ajarkan memilih
lokasi ujung suhu oral atau aksila
-Ajarkan cara
meletakan ujung thermometer dibawah lidah atau bagian tengah aksila
-Ajarkan cara
membaca hasil thermometer raksa dan/atau elektronik
Edukasi Pengukuran Tekanan Darah l.12415
Definisi
Mengajarkan cara
pengukuran tekanan darah
Tindakan
Observasi
-Identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
-Sediakan materi
dan media Pendidikan Kesehatan
-Jadwalkan
Pendidikan Kesehatan sesuai kesepakatan
-Berikan
kesempatan untuk bertanya
-Dokumentasikan
ukuran tekanan darah yang didapat
Edukasi
-Anjurkan beristirahat
minimal 5 menit sebelum mengukur tekanan
-Anjurkan tidak
merokok atau meminum kafein setidaknya 30 menit
-Ajarkan memilih
posisi pengukuran (mis. Berbaring atau duduk)
-Ajarkan memakai
manset dilengan atas
-Ajarkan
mengembangkan manset
-Ajarkan mengempiskan
manset (tidak lebih cepat dari 2 sampai 3 mmHg/detik)
-Ajarkan cara
menetukan tekanan darah sistolik dan diastolic
-Informasikan
hasil pengukuran tekanan darah
Edukasi Pengukuran Risiko l.12416
Definisi
Memberikan
informasi pencegahan terjadinya risiko cedera akibat kesalahan Tindakan.
Tindakan
Observasi
-Identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
-Berikan
Pendidikan Kesehatan sebelum melakukan prosedur
-Sediakan materi
dan media Pendidikan Kesehatan
-Jadwalkan
Pendidikan Kesehatan sesuai kesepakatan
-Berikan
kesempatan untuk bertanya
Edukasi
-Anjurkan
memperhatikan akurasi dosis dan waktu pemberian obat
-Anjurkan
memeriksa tanggal kadaluarsa obat
-Anjurkan
menggunakan alat pelindung diri (APD) dengan benar
-Ajarkan cara
menyimpan obat dengan tepat
-Ajarkan cara
melakukan kebersihan tangan
-Ajarkan cara
pencegahan infeksi nosocomial
-Ajarkan
pencegahan cedera melalui implementasi system keselamatan pasien
Edukasi Penyalahgunaan Alkohol l.12417
Definisi
Mengajarkan
adaptasi perilaku pencegahan penyalahgunaan alcohol pada
individu,keluarga,kelompok,atau masyarakat.
Tindakan
Observasi
-Identifikasi
pengetahuan mengenai efek alcohol pada tubuh
-Identifikasi
kemampuan membaca,status kognitif,psilogis,budaya,dan akses terhadap sumber
daya social dan keuangan
-Identifikasi
tingkat kecemasan dan kesiapan belajar
-Identifikasi
waktu dan metode pembelajaran yang sesuai (mis. Diskusi,tanya jawab,audio,atau
visual,metode lisan atau tulisan)
Terapeutik
-Rencanakan
strategi Edukasi,termasuk tujuan
realistis
-Sediakan
lingkungan pembelajaran yang kondusif dan optimal (mis. Diruang kelas atau
ruang terapi yang kosong)
-Berikan penguatan
positif terhadap kemampuan yang didapat
-Ciptakan Edukasi interaktif untuk memicu
partisipasi aktif selama Edukasi
Edukasi
-Jelaskan efek
negative alcohol (mis. Kapasitas alcohol terhadap ketergantungan fisiologis dan
psikologis,pengaruh terhadap fungsi keluarga,pengaruh terhadap janin)
-Ajarkan dengan
konsep sederhana ke kompleks
-Anjurkan
mengulang Kembali informasi Edukasi
tentang penyalahgunaan alcohol
Edukasi Penyalahgunaan Zat l.12418
Definis
Mengajarkan
pencegahan penyalahgunaan zat pada individu,keluarga,kelompok,atau masyarakat
Tindakan
Observasi
-Identifikasi
pengetahuan mengenai efek zat pada tubuh
-Identifikasi
kemampuan membaca,status kognitif,psikologis,tingkat kecemasan dan budaya
-Identifikasi
metode pembelajaran yang sesuai (mis. Diskusi,tanya jawab,audio atau
visual,metode lisan atau tulisan)
Terapeutik
-Rencanakan
strategi Edukasi
-Jadwalkan waktu
dan intensitas pembelajaran sesuai kemampuan
-Sediakan
lingkungan pembelajaran yang kondusif dan optimal (mis. Diruang kelas atau
ruang terapi yang kosong)
-Berikan penguatan
positif terhadap kemampuan yang didapat
-Ciptakan Edukasi interaktif untuk memicu
partisipasi aktif selama Edukasi
Edukasi
-Jelaskan
factor-faktor penyebab penyalahgunaan zat (mis. Factor individu,factor
lingkungan, keluarga,sekolah,teman sebaya,masyarakat)
-Jelaskan gejala
klinis saat menggunakan zat (mis. Jalan sempoyongan,bicara
pelo,apatis,mangantuk,agresif,curiga)
-Jelaskan efek
buruk penyalahgunaan zat pada Kesehatan
-Jelaskan efek
buruk penyalahgunaan zat pada sikap dan perilaku
-Ajarkan cara
menghindari penyalahgunaan zat
-Anjurkan
mengulangi Kembali informasi Edukasi
tentang penyalahgunaan zat
Edukasi Perawatan Bayi l.12419
Definisi
Memberikan
informasi dan dukungan menganai perawatan bayi secara mandiri
Tindakan
Observasi
-Identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
-Sediakan materi
dan media Pendidikan Kesehatan
-Jadwalkan
Pendidikan Kesehatan sesuai kesepakatan
-Berikan
kesempatan untuk bertanya
Edukasi
-Jelaskan manfaat
perawatan bayi
-Ajarkan
memandikan bayi dengan memperhatikan suhu ruangan 21-24c dan dalam waktu 5-10
menit,sehari 2 kali
-Ajarkan perwatan
tali pusar
-Anjurkan memantau
tanda vital bayi terutama suhu 36,5c-37,5c
-Anjurkan untuk
menjemur bayi sebelum jam 9 pagi
-Ajarkan pijat
bayi
-Anjurkan segera
mengganti popok jika basah
-Anjurkan
penggunaan pakaian bayi dari bahan katun
-Anjurkan menyusui
sesuai kebutuhan bayi
Edukasi Perawatan Diri l.12420
Definisi
Mengajarkan
pemenuhan kebutuhan Kesehatan dasar perawatan diri
Tindakan
Observasi
-Identifikasi
pengetahuan tentang perawatan diri
-Identifikasi
kemampuan membaca,status kognitif,psikologis,tingkat kecemasan,dan budaya
-Identifikasi
masalah dan hambatan perawatan diri yang dialami
-Identifikasi
metode pembelajaran yang sesuai (mis. Diskusi,tanya jawab,penggunaan alat bantu
audio atau visual,lisan,tulisan)
Terapeutik
-Rencanakan
strategi Edukasi,termasuk tujuan yang
realistis
-Jadwalkan waktu
dan intensitas pembelajaran sesuai penyakit
-Sediakan
lingkungan yang kondusif pembelajaran optimal (mis. Diruang kelas atau ruang
terapi yang kosong)
-Ciptakan Edukasi interaktif untuk memicu
partisipasi aktif selama Edukasi.
-Berikan penguatan
positif terhadap kemampuan yang didapat
Edukasi
-Ajarkan perawatan
diri,praktik perawatan diri,dan aktivitas kehidupan sehari-hari
-Anjurkan
mendemosntrasikan praktik perawatan diri sesuai kemampuan
-Anjurkan
mengulang Kembali informasi Edukasi
tentang perawatan diri
Edukasi Perawatan Gigi Palsu
Definisi
Mengajarkan
perawatan kebersihan mulut dan gigi palsu
Tindakan
Observasi
-Identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
-Sediakan materi
dan media Pendidikan Kesehatan
-Jadwalkan
Pendidikan Kesehatan sesuai kesepakatan
-Berikan
kesempatan bertanya
Edukasi
-Jelaskan prosedur
membersihkan mulut dan gigi palsu
-Anjurkan melepas
gigi palsu bagian bawah terlebih dahulu kemudian gigi atas
-Anjurkan
meletakan handuk pada dasar bak pembersih dan isi dengan air
-Anjurkan
memerikas gigi palsu:retak,ujung tajam,atau bagian gigi yang hilang
-Anjurkan melepas
gigi palsu minimal selama 1jam,idealnya semalaman dan gigi palsu ditempatkan
dalam cairan untuk gigi palsu atau air
Edukasi Teknik Ambulasi
Definisi
Memberika
informasi dalam mempromosikan berjalan untuk memelihara dan mengembalikan
fungsi tubuh.
Tindakan
Observasi
- Indikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi
- Monitor kemajuan
pasien dalam ambulasi
Terapeurik
- Sediakan materi,
media dan alat bantu jalan (mis, tongkat, walker, kruk)
- Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Beri kesempatan
keluarga untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan
prosedur dan tujuan ambulasi dengan atau tanpa alat bantu
- Anjurkan
penggunaan alas kaki yang memudahkan berjalan dan mencegah cedera
- Anjurkan
menggunakan sabuk pengaman saat transfer dan ambulasi, jika perlu
- Ajarrkan cara
mengidentifikasi sarana dan prasarana yang mendukung untuk ambulasi di rumah
- Ajarrkan cara
mengidentifikasi kemampuan ambulasi (mis, kekuatan otot, rentang gerak)
- Ajarakan duduk
di tempat tidur, di sisi tempat tidur (menjuntai), atau di kursi, susai
toleransi
- Ajarkan
memposisikan diri dengan dengan tepat selama prosedur transfer
- Ajarkan teknik
ambulasi yang aman
- Ajarkan berdiri
dan ambulasi dalam jarak tertentu
- Demonstrasikan
cara ambulasi tanpa alat bantu jalan
- Demonstrasikan
cara ambulasi dengan alat bantun(mis, walker, kruk, kursi roda, cane)
Edukasi Teknik Mengingat
Definisi
Mengajarkan teknik
menstimulasi ingatan
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kesiapan
dan kemampuan menerima informasi
- Identifikasi
penhgetahuan teknik memori
Terapeutik
- Sediakan materi
dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan
kesempatan untuk bertanya
Terapeutik
- Anjurkan
menggunakan media tulis (mis, daftar benda, kalender, buku catatan)
- Anjurkan
menggunakan media auditorik (mis, timer, jam alarm)
- Anjurkan
menggunakan gambar atau tulisan-tulisan sebagai pengingat letak barang (mis,
tempat sepatu yang perlu diperbaiki)
- Anjurkan
keluarga untuk membantu mengciptaka lingkungan yang konsisten
- Ajarkan teknik
memori (mis,kondsentrasi dan mengadirkan memori (mis, konsentrasi dan
menghadirkan memori, mengulang informasi, membuat asosiasi mental yang
meletakan benda pada tempat yang benar)
- Ajarkan cara
mengatur letak benda pada tempatnya
Edukasi Teknik Napas
Definisi
Mengajarkan teknik
pernapasan untuk meningkatkan relaksasi, meredakan nyeri dan ketidaknyamanan
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi
dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan
kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan manfaat teknik napas
- Jelaskan
prosedur teknik napas
- Anjurkan
memposisikan tubuh senyaman mungkin (mis, duduk, baring)
- Anjurkan menutup
mata dan konsentrasi penuh
- Ajarkan
melakukan inspirasi dengan menghirup udara melalui hidung secara perlahan
- Ajarakan
melakukan ekspirasi dengan menghembuskan udara mulut mencucu secara perlahan
- Mendemonstrasikan
menarik napas selama 4 detik, menhan napas selama 2 detik dan
menghembuskan
napas selama 8 detik
Edukasi Teknik Transfer
Definisi
Mengajarkan metode
memindahkan pasien dengan keterbatasan bergerak
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
aktivitas pasien
- Identifikasi
tingkat mobilitas dan keterbatasan dalam bergerak
- Identifikasi
tingkat kesadaran dan kemampuan bekerjasama
Terapeutik
- Siapkan
peralatan dan area pasien akan dipindahkan
- Atur peralatan
dan ketinggiannya sesuai kebutuhan dank unci semua roda
- Peluk dan
gendong bayi atau anak kecil ketika memindahkannya, sesuai kondisi
Edukasi
- Jelaskan tipe,
metode bergerak/berpindah dan kebutuhan akan bantuan
- Jelaskan jumlah
orang yang cukup membantu berpindah
- Jelaskan
mekanika tuuh yang tepat selama pergerakan
- Anjurkan tetap
menjaga privasi dan kehormatan pasien
- Anjurkan
menaikan pagar tempat tidur
- Anjurkan
menggunakan alat transfer yang tepat ketika memindahkan pasien
- Ajarkan teknik
memindahkan pasien dengan berbagai posisi dan alat bantu
Edukasi Terapi Antikoagulan
Definisi
Mengajarkan penggunaan
antikoagulan yang aman untuk mencegah terbentuknya trombus
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kemampuan dan kesiapan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi
dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan
pendidikan sesuai kesepakatan
- Berikan
kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan manfaat terapi antikoagulan
- Jelaskan efek
samping terapi antikoagulan
- Jelaskan
prosedur terapi antikoagulan
- Jelaskan
tanda-tanda pendarahan
- Ajarkan cara
mencegah resiko pendarahan akibat terapi antikoagulan
Edukasi Terapi Cairan
Definisi
Memberikan
informasi pada pasien untuk mencapai keseimbangan cairan tubuh
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi
dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan
kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan
pentingnya cairan bagi tubuh
- Jelaskan jenis
dan fungsi cairan dalam tubuh
- Jelaskan masalah
yang timbul jika tubuh kekurangan dan kelebihan cairan
- Jelaskan
pemberian terapi cairan dengan melihat indikator hemodinamik (mis, CO, MAP, PP,
SBP, SV), jika tersedia
- Ajarkan
mengatasi masalah kekurangan dan kelebihan cairan secara mandiri
- Ajarakn
perhitungan cairan sesuai dengan kebutuhan tubuh
- Ajarkan
pemberian cairan dengan melihat indikator hemodinamik
Edukasi Terapi Darah
Definisi
Mengajarkan
keluuarga dalam menghadapi anggota keluarga yang diberiakan terapi darah
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima kesediaan
Terapeutik
- Sediakan materi
dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan
kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan
indikasi dan kontraindikasi terapi darah
- Jelaskan
prosedur pemberian dan terapi darah
- Jelaskan
prosedur penanganan jika terjadi efek samping terapi darah
- Ajarkan cara
memantau tanda dan gejala resiko dan efeksamping terapi darah
Edukasi Termoregulasi
Definisi
Mengajarkan pasien
untuk mendukung keseimbangan antara produksi panas, mendapatkan panas,
kehilangan panas
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi
dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan
kesempatan untuk beratanya
Edukasi
- Ajarkan kompres
hangat jika demam
- Ajarkan cara
mengukur suhu
- Anjurkan
penggunaan pakaian yang dapat menyerap keringat
- Anjurkan tetap
memandikan pasien, jika memungkinkan
- Anjurkan
pemberian antipiretik, sesuai indikasi
- Anjurkan
menciptakan lingkungan yang nyaman
- Anjurkan membanyak
minum
- Anjurkan
penggunaan pakaian yanga longgar
- Anjurkan minum
analgesic jika merasa pusing, sesuai indikasi
- Anjurkan
melakukan pemeriksaan darah jika demam >3 hari
Edukasi Toilet Training
Definisi
Menyediakan
informasi dan dukungan untuk menentukan kesiapan anak untuk berkemih secara
mandiri dan strategi pendampingan yang digunakan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kemampuan dan kesiapan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi
dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan
kesempatan untuk bertanya
- Dukung orang tua
agar kreatif dan fleksibel selama proses
Edukasi
- Jelaskan
perlunya kesempatan bagi anak untuk mengamti selama proses toileting
- Jelaskan
informasi terkait yang dibutuhkan orang tua
- Jelaskan tanda
kesiapan orang tua/keluarga untuk melatih anak berkemih mandiri
- Anjurkan
mengenalkan anak dengan peralatan dan proses latihan toilet
- Ajarkan cara
memberikan pujian atas keberhasilan anak
- Ajarkan orang
tua mengidentifikasi kesiapan anak untuk berkemih mandiri
- Ajarkan orang
tua mengidentifikasi kesiapan anak secara psikososial
- Ajarkan strategi
untuk latihan toilet mandiri
- Ajarkan cara
mengajak anak ke toilet
Edukasi Vaksin
Definisi
Menyediakan informasi
dan dukungan memutuskan pemberian imunisasi
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kesiapan orang tua dalam menerima Edukasi
serta fakor yang menghambat keberhasilan Edukasi
(mis, faktor budaya, hambatan bahasa, kurang tertarik)
- Identifikasi
pemahaman tentang tujuan pemberian vaksin
Edukasi
- Jelaskan
pentingnya pemberian vaksin dan imunisasi
- Jelaskan jenis
imunisasi dasar yang direkomnedasikan (mis, BCG, DPT, hepatitis B, polio,
campak)
- Jenis-jenis
imunisasi tambahan (mis, influenza, tifoid)
- Jelaskan vaksin
yang dipengaruhi jika terjadi insiden khusus (mis, kolera, rabies)
- Jelaskan efek
vaksin dalam meningkatkan imunitas
- Jelaskan vaksin
yang diperlukan jika terjadi insiden khusus (mis, kolera, rabies)
- Anjurkan
memenuhi jadwal pemberian vaksin pada anak
Edukasi Vitamin
Definisi
Menyediakan
informasi dukungan untuk memodifikas makanan dengan kandungan vitamin yang di
butuhkan
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi
dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan
kesempatan untuk betanya
Edukasi
- Jelaskan manfaat
vitamin bagi tubuh
- Jelaskan
jenis-jenis vitamin
- Jelaskan
kandungan vitamin dari makanan sehari-hari
- Jelaskan
pentingnya makanan yang mengandung zat besi pada masa remaja, terutama pada
anak perempuan yang telah menstruasi
- Anjurkan
konsumsi suplemen vitamin, jika perlu
Ekstubasi Selang
Edotrakheal
Definisi
Melepaskan selang
endhotrakea dari jalan napas melalu mulut
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
indikasi pelepasan selang endotrakheal (ETT)
- Monitor adanya
sumbatan jalan napas
- Monitor adanya
kesulitan bernapas (mis, sesak napas, penggunaan otot bantu napas)
- Monitor
kemampuan untuk menelan dan berbicara
Terapeutik
- Posisikan pasien
telentang
- Berikan oksigen
pada selang endotrakeal sekitar 6 L/menit, atau sesuai kebutuhan
- Lakukan
penghisapa lender pada selang endotracheal dan mulut, jika perlu
- Pastikan pola
napas reguler
- Kempiskan balon
endotracheal
- Lepaskan selang
endotracheal
- Berikan oksigen
via kanul nasal atau sungkup, sesuai indikasi
Edukasi
- Anjurkan batuk
dan menarik napas dalam
Fisioterapi Dada
Definisi
Memobilisasi
ekresi jalan napas melalu perkusi, getaran dan dinamisme postural
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
indikasi fisioterapi dada (mis, hipersekresi sputum, sputum kental dan
tertahan, tirah baring lama)
- Identifikasi kontraindikasi
fisiterapi dada (mis, eksaserbasi PPOK akut, pneumonia tanpa produksi sputum
berlebih, kanker paru-paru)
- Monitor status
pernapasan (mis,kecepatan, Irma, suara napas dan kedalaman napas)
- Periksa segmen
paru yang mengandung sekresi yang berlebihan
- Monitor jumlah
dan karakter sputum
- Monitor
toleransi selama dan setelah prosedur
Terapeutik
- Posisikan pasien
sesuai dengan area paru yang mengaami penumpukan sputum
- Gunakan bantal
untuk membantu pengaturan posisi
- Lakukan perkusi
dengan posisi telapak tangan ditangkupkan selama 3-5 menit
- Lakukan vibrasi
dengan posisi telapak tangan rata bersamaan ekpirasi mulut
- Lakukan
fisioterpi dada setidaknya dua jam setelah makan
- Hindari perkusi
pada tulang belakang, ginjal, payudara wanita, insisi, dan tulang rusuk yang
patah
- Lakukan
penghisapan lendir untuk mengeluarkan secret, jika perlu
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur fisioterapi dada
- Anjurkan bentuk
segera setelah prosedur selelsai
- Anjarkan
inspirasi perlahanan dan dalam melalu hidung selama proses fisioterapi
Fototerapi
Gangguan Mood/Tidur
Definisi
Memberikan dosis
pencahayaan untuk meningkatkan mood dan/atau menominalkan jam internal tubuh
Tindakan
Observasi
- Pemeriksaan
program medis untuk fototerapi (frekuensi, jarak, intensitas dan durasi
fototerapi)
- Monitor efek
samping terapi (mis. sakit kepala, keleahan mata, mual, insomnia, hiperaktif)
Terapeutik
- Sediakan sumber
cahaya untuk terapi
- Fasilitasi
menyesuaikan sumber cahaya dalam persiapan terapi, sesuai indikasi
- Hindarkan terapi
jika terjadi efek samping
- Modifiksi terapi
untuk menurunkan efeksamping, sesuai indikasi
Edukasi
- Jelaskaan tujuan
dan prosedur fisisoterapi
Fisisoterapi
Neonatus
Definisi
Memberikan terapi
sinar fluorescent yang ditunjukan kepada kulit neonates untuk menurunkan kadar
bilirubin
Tindakan
Observasi
- Monitor ikterik
pada sklera dan kulit bayi
- Identifikasi
kebutuhan cairan sesuai dengan usia gestasi dan berat badan
- Monitor suhu dan
tanda vital setiap 4 jam sekali
- Monitor efek
samping fisioterapi (mis. hipertermi, diare, rush pada kulit, penurunan berat
badan lebih dari 8-10%
Terapeutik
- Siapkan lampu
fisioterapi indikubator atau kotak bayi
- Lapaskan pakain
bayi kecuali popok
- Biarkan penutup
mata (eye protector/biliband)
- Ukur jarak
antara lampu dan permukaan kulit bayi (30 cm atau tergantung spesifikasi lampu
fototerapi)
- Biarkan tubuh
bayi terpapar sinar fototerapi secara berkelanjutan
- Ganti segera
alas dan popok bayi jika BAB/BAK
- Gunakan linen
berwarna putih agar memantulkan cahaya sebanyak mungkin
Edukasi
- Anjurkan ibu
menyusui sekitar 20-30 menit
- Anjurkan ibu
menyusui sesering mungkin
Kolaborasi
- Kolaborasi pemeriksaan
darah vena bilirubin direk dan indirek
Identifikasi
Risiko
Definisi
Menemukan dan
menganalisis kemungkinan faktor-faktor risiko yang dapat mengganggu kesehatan
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
risiko biologis, lingkungan dan perilaku
- Identifikasi
risiko secara berkala di masing masing unit
- Identifikasi
risiko baru sesuai perencanaan yang telah ditetapkan
Terapeutik
- Tentukan metode
pengelolaan resiko yang baik dan ekonomis
- Lakukan
pengelolaan risiko secara efektif
- Lakukan update
perencanaan secara regular (mis. bulanan, triwulan, tahunan)
- Buat perencanaan
tindakan yang memiliki timeline dan penanggungjawab yang jelas
- Dokumentasikan
temuan risiko secara akurat
Induksi Hipotermia
Definisi
Mempertahankan
suhu inti tubuh antara 32 -36o C dan memonitor efek samping serta mencegah
komplikasi.
Tindakan
Observasi
- Monitor suhu
inti tubuh
- Monitor warna
dan suhu kulit
Edukasi Perkembangan Bayi l.12436
Definisi
Mengajarkan pasien
dan keluarga untuk memfasilitasi perkembangan motorik kasar, motorik halus,
bahasa, kognitif, sosial dan emosional bayi secara optimal.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kesiapan dan kemampuan untuk menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi
dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan
kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan proses
tumbuh kembang bayi
- Jelaskan
aktivitas yang mendukung perkembangan bayi
- Jelaskan ruangan
yang aman dan tertata untuk anak bereksplorasi dan belajar
- Anjurkan
membangun interaksi yang baik dengan bayi
- Anjurkan
memberikan mainan atau material yang sesuai dengan usia
- Anjurkan bermain
bersama dengan anak
- Anjurkan
memonitor pengobatan anak Jika perlu
- Ajarkan
mengidentifikasi kebutuhan spesial dan adaptasi yang dibutuhkan
Kolaborasi
- Rujuk keluarga
ke support group Jika perlu
Edukasi Persalinan l.12437
Definisi
Memberikan
informasi tentang proses persalinan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
tingkat pengetahuan
- Identifikasi
pemahaman ibu tentang persalinan
Terapeutik
- Sediakan materi
dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan
kesempatan untuk bertanya
- Berikan
reinforcement positif terhadap perubahan perilaku ibu
Edukasi
- Jelaskan metode
persalinan yang ibu inginkan
- Jelaskan
persiapan dan tempat persalinan
- Anjurkan ibu
mengikuti kelas ibu hamil pada usia kehamilan lebih dari 36 minggu
- Anjurkan ibu
menggunakan teknik manajemen nyeri persalinan tiap kala
- Anjurkan ibu
cukup nutrisi
- Aarkan teknik
relaksasi untuk meredakan kecemasan dan ketidaknyamanan persalinan
- Ajarkan ibu
mengenali tanda-tanda persalinan
- Ajarkan ibu
mengenali tanda bahaya persalinan
Edukasi Pijat Bayi l.12438
Definisi
Menyediakan
informasi dan dukungan untuk memijat bayi secara mandiri.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi
dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan
kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelasakn manfaat
pijat bayi
- Anjurkan
menggunakan baby oil untuk memijat bayi
- Anjurkan
melakukan pijat bayi dengan lembut selama -+ 15 menit
- Anjurkan
melakukan pijat bayi minimal 2 kali sehari (pagi dan sore)
- Anjurkan
mengatur suhu ruangan sekitar 24oC
- Anjurkan
menghentikan pijat beberapa menit apabila bayi BAB/BAK
- Anjurkan memijat
bayi 30 menit setelah menyusu
- Anjurkan memijat
lembut dengan mengusap dan sedikit tekanan
- Anjurkan
membershikan tubuh bayi setelah kegiatan pijat selesai
Edukasi Pola Perilaku Kebersihan l.12439
Definisi
Memberikan
informasi unruk meningkatkan atau mempertahankan perilaku kebersihan diri dan
lingkungan
Tindakan
Observasi
- Indentifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi
- Identifikasi
kemampuan menjaga kebersihan diri dan lingkungan
- Monitor
kemampuan melakukan dan mempertahankan kebersihan diri dan lingkungan
Terapeutik
- Sediakan materi
dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan
kesempatan untuk bertanya
- Praktekkan
bersama keluarga cara menjaga kebersihan diri dan lingkungan
Edukasi
- Jelaskan masalah
yang dapat timbul akibat tidak menjaga kebersihan diri dan lingkungan
- Ajarkan cara
menjaga kebersihan diri dan lingkungan
Edukasi Preoperatif l.12440
Definisi
Memberikan
informasi tentanag persiapan operasi untuk meningkatkan pemulihan pembedahan
dan mencegah komplikasi yang mungkin terjadi akibat pembedahan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi
- Identifikasi
pengalaman pembedahan dan tingkat pengetahuan tentang pembedahan
- Identifikasi
harapan akan pembedahan
- Identifikasi
kecemasan pasien dan keluarga
Terapeutik
- Sediakan materi
dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan
pendidkan kesehatan sesuai kesepakatan
- Sediakan waktu
untuk mengajukan pertanyaan dan mendiskusikan masalah
Edukasi
- Informasikan
jadwal, lokasi operasi dan lama operasi akan berlangsung
- Informasikan
hal-hal yang akan didengar, dicium, dilihat, atau dirasakan selama operasi
- Jelaskan
rutinitas preoperasi
- Jelaskan obat
preoperasi , efek dan alasan penggunaannya
- Jelaskan
tindakan pengendalian nyeri
- Jelaskan
pentingnya ambulasi dini
- Anjurkan puasa
minimal 6 jam sebelum operasi
- Anjurkan tidak
minum minimal 2 jam sebelum operasi
- Ajarkan teknik
batuk dan napas dalam
- Ajarkan teknik
mobilisasi di tempat tidur
- Ajarkan teknik
latihan kaki
Edukasi Program Pengobatan l.12441
Definisi
Mengajarkan
penggunaan obat secara aman dan efektif.
Tindakan
Observasi
- ¬Identifikasi
pengetahuan tentang pengobatan yang direkomendasikan
- Identifikasi
penggunaan pengobatan tradisional dan kemungkinan efek terhadap pengobatan
Terapeutik
- Fasilitasi
informasi tertulis atau gambar untuk meningkatkan pemahaman
- Berikan dukungan
untuk menjalani program pengobatan dengan baik dan benar
- Libatkan
keluarga untuk memberikan dukungan pada pasien selama pengobatan
Edukasi
- Jelaskan manfaat
dan efek samping pengobatan
- Jelaskan
strategi mengelola efek samping obat
- Jelaskan cara
penyimpanan, pengisian kembali/pembelian kembali, dan pemantauan sisa obat
- Jelaskan
keuangan dan kerugian program pengobatan, jika perlu
- Informasikan
fasilitas kesehatan yang dapat digunakan selama pengobatan
- Anjurkan
memonitor perkembangan keefektifan pengobatan
- Anjurkan
mengkonsumsi obat sesuai indikasi
- Anjurkan
bertanya jika ada sesuatu yang tidak dimengerti sebelum dan sesudah pengobatan
dilakukan
- Ajarkan
kemampuan untuk melakukan pengobatan mandiri
Edukasi Prosedur Tindakan l.12442
Definisi
Memberikan
informasi tentang tindakan yang akan dilakukan kepada pasien, baik bertujuan
untuk diagnostik maupun untuk terapi.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sedikan materi
dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan manfaat tindakan yang akan dilakukan
- Jelaskan
perlunya tindakan dilakukan
- Jelaskan
keuntungan dan kerugian jika tindakan dilakukan
- Jelaskan
langkah-langkah tindakan yang akan dilakukan
- Jelaskan
persiapan pasien sebelum tindakan dilakukan
- Informasikan
durasi tindakan dilakukan
- Anjurkan
bertanya jika ada sesuatu yang tidak dimengerti sebelum tindakan dilakukan
- Anjurkan
kooperatif saat tindakan dilakukan
- Ajarkan teknik
untuk mengantisipasi/mengurangi ketidaknyamanan akibat tindakan, jika perlu
Edukasi Proses Keluarga l.12443
Definisi
Memberikan
pengetahuan untuk meminimalkan efek gangguan proses keluarga
Tindakan
Observasi¬
- Identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi
dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan
kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- ¬Anjurkan
mengidentifikasi dan menggunakan dukungan social yang ada
- Anjurkan orang
tua terlibat dalam perawatan saat anak dirawat
- Anjurkan
keluarga agar tetap terhubung dengan anggota keluarga lain
- Anjurkan
meminimalkan gangguan rutinitas keluarga dengan memfasilitasi aktifitas rutin
keluarga
- Ajarkan cara
mengidentifikasi tipe dan gangguan proses keluarga
- Ajarkan cara
mengidentifikasi perubahan peran pada proses keluarga
- Ajarkan strategi
nomalisasi masalah keluarga bersama dengan anggota keluarga
Edukasi Proses Penyakit l.12444
Definisi
Memberikan
informasi tentang mekanisme munculnya penyakit dan menimbulkan tanda dan gejala
yang mengganggu kesehatan tubuh pasien.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi
dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan
kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan
penyebab dan faktor risiko penyakit
- Jelaskan proses
patofisiologi munculnya penyakit
- Jelaskan tanda
dan gejala yang ditimbulkan oleh penyakit
- Jelaskan
kemungkinan terjadinya komplikasi
- Ajarkan cara
meredakan atau mengatasi gejala yang dirasakan
- Ajarkan cara
meminimalkan efek samping dari intervensi atau pengobatan
- Informasikan
kondisi pasien saat ini
- Anjurkan melapor
jika merasakan tanda dan gejala memberat atau tidak bisa
Edukasi Reaksi Alergi 1.12445
Definisi
Mengajarkan cara
mengidentifikasi , mengelola dan mencegah reaksi alergi
Tindakan
Obesrvasi
- Identifikasi
kemampuan pasien dan keluarga menerima informasi
- Monitor
pemahaman pasien dan keluarga tentang alergi
Terapeutik
- Sediakan materi
dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Fasilitasi
mengenali penyebab alergi
- Berikan
kesempatan pasien dan keluarga bertanya
Edukasi
- Jelaskan Definisi, penyebab, gejala dan tanda
alergi
- Jelaskan cara
menghindari alergi
- Anjurkan pasien
dan keluarga menyediakan obat alergi
Edukasi Rehabilitas Jantung l.12446
Definisi
Memberikan
informasi untuk meningkatkan aktivitas fungsional maksimalpada episode gangguan
fungsi jantung.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi
dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan
kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Informasikan
pasien dan keluarga mengenai akses layanan darurat yang tersedia di komunitas,
jika perlu
- Anjurkan
mempertahan jadwal ambulasi, sesuai toleransi
- Anjurkan pasien
dan keluarga mengikuti seluruh rangkaian program rehabilitasi
- Ajarkan
memonitor toleransi aktivitas
- Ajarkan pasien
dan keluarga modifikasi factor risiko jantung
- Ajarkan cara
mengatasi nyeri dada
- Ajarkan teknik
latihan
Edukasi Seksualitas l.12447
Definisi
Memeberikan
informasi dalam memahami dimensi fisik dan psikososial seksualitas.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi
dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan
kesempatan untuk bertanya
- Fasilitasi
kesadaran keluarga terhadap anak dan remaja serta pengaruh media
Edukasi
- Jelaskan anatomi
dan fisiologi system reproduksi laki-laki dan perempuan
- Jelaskan
perkembangan seksualitas sepanjang siklus kehidupan
- Jelaskan
perkembangan emosi masa anak dan remaja
- Jelaskan
pengaruh tekanan kelompok dan sosial terhadap aktivitas seksual
- Jelaskan
konsekuensi negative mengasuh anak pada usia dini
- Jelaskan risiko
tertular penyakit menular seksual dan AIDS akibat seks bebas
- Anjurkan orang
tua menjadi educator seksualitas bagi anak-anaknya
- Anjurkan
anak/remaja tidak melakukan aktivitas seksual di luar nikah
- Anjurkan
keterampilan komunikasi asertif untuk menolak tekanan teman sebayadan sosial
dalam aktivitas seksual
Edukasi Stimulasi Bayi/Anak l.12448
Definisi
Menyediakan
informasi dan dukungan stimulasi yang tepat di tiap tahapan usia bayi/anak.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kesiapan orang tua dalam menerima informasi
- Identifikasi
factor yang menghambat keberhasilan Edukasi
Terapeutik
- Sediakan materi
dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan
kesempatan untuk bertanya
- Berikan pujian
atas keberhasilan orang tua
Edukasi
- Jelaskan bayi
memberikan isyarat perilaku yang menunjukkan kebutuhannya
- Jelaskan
stimulasi yang dapat membantu mengoptimalkan perkembangan bayi/anak
- Ajarkan cara
mengidentifikasi isyarat perilaku bayi/anak
- Ajarkan cara
stimulasi perkembangan motoric kasar, motoric halus, dan bahasa sesuai tahapan
usia bayi/anak
Edukasi Teknik Adaptasi l.12449
Definisi
Mengajarkan
melakukan proses adaptasi terhadap perubahan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kesiapan dan keampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi
dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan
kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan
tindakan Terapeutik untuk mengatasi
masalah atau gangguan fisik yang dialami
- Jelaskan
kemungkinan efeksamping akibat terpi/pengobatan saat ini
- Ajarkan cara
mengidentifikasi kemampuan beradaptasi terhadap tuntutan kondisi/masalah saat
ini
- Ajarkan cara
mengidentifikasi adanya depresi, gangguan proses fikir, dan ekspresi ide bunuh
diri
- Ajarkan cara mengidentifikasi
kesulitan adaptasi yang dialami
- Anjurkan
melakukan teknik proses reminisens
- Informasikan
ketersediaan sumber-sumber
Edukasi Teknik Ambulasi l.12450
Definisi
Memberikan
informasi dalam mempromosikan berjalan untuk memelihara dan mengembalikan
fungsi tubuh
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi
- Monitor kemajuan
pasien dalam ambulasi
Terapeutik
- Sediakan materi,
media dan lat bantu jalan
- Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Beri kesempatan
pada keluarga untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan
prosedur dan tujuan ambulasi dengan atau tanpa alat bantu
- Anjurkan
menggunakan alas kaki yang memudahkan berjalan dan mencegah cidera
- Anjurkan
menggunakan sabuk pengaman saat transfer dan ambulasi, jika perlu
- Ajarkan cara
mengidentifikasi sarana dan prasarana yang mendukung untuk ambulasi di rumah
- Ajarkan cara
mengidentifikasi kemampuan ambulasi
- Ajarkan duduk di
tempat tidur, di sisi tempat tidur (menjuntai), atau di kursi, sesuai toleransi
- Ajarakn
memposisikan diri dengan tepat selama proses transfer
- Ajarkan teknik
ambulasi yang aman
- Ajarkan berdiri
dan ambulasi dalam jarak tertentu
- Demonstrasikan
cara ambulasi tanpa alat bantu jalan
- Demonstrasikan
cara ambulasi dengan alat bantu
Edukasi Teknik Mengingat I.12451
Definisi
Mengajarkan teknik
menstimulasi ingatan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi
- Identifikasi
pengetahuan teknik memori
Terapeutik
- Sediakan materi
dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan
kesempatan untuk bertanya
Terapeutik
- Anjurkan
menggunakan media tulis (mis. daftar benda, kalender, buku catatan)
- Anjurkan
menggunakan media auditorik (mis. timer, jam alarm)
- Anjurkan
menggunakan gambar atau tulisan-tulisan sebagai pengingat letak barang (mis.
tempat sepatu yang perlu diperbaiki)
- Anjurkan
keluarga membantu untuk menciptakan lingkungan yang konsisten
- Ajarkan teknik
memori (mis. konsentrasi dan menghadirkan memori, mengulang informasi, membuat
asosiasi mental dan meletakan benda pada tempat yang benar)
- Ajarkan cara
mengatur letak benda pada tempatnya
Edukasi Teknik Napas I.12452
Definisi
Mengajarkan teknik
pernapasan untuk meningkatkan relaksasi, meredakan nyeri dan ketidaknyamanan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi
dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan
kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan tujuan
can manfaat teknik napas
- Jelaskan
prosedur teknik napas
- Anjurkan
memposisikan tubuh senyaman mungkin (mis. duduk, baring)
- Anjurkan menutup
mata dan berkonsentrasi penuh
- Ajarkan
melakukan inspirasi dengan menghirup udara melalui hidung secara perlahan
- Ajarkan
melakukan ekspirasi dengan menghembuskan udara mulut mencucu secara perlahan
- Demonstrasikan
menarik napas selama 4 detik, menahan napas selama 2 detik dan menghembuskan
napas selama 8 detik
Edukasi Teknik Transfer I.12453
Definisi
Mengajarkan metode
memindahkan pasien dengan keterbatasan bergerak.
Tindakan
Observasi
- Identifikiasi
rekomendasi aktivitas pasien
- Identifikiasi
tingkat mobilitas dan keterbatasan dalam bergerak
- Identifikiasi
tingkat kesadaran dan kemampuan bekerjasama
Terapeutik
- Siapkan
peralatan dan area pasien akan dipindahkan
- Atur peralatan
dan ketinggiannya sesuai kebutuhan dan kunci semua roda
- Peluk dan
gendong bayi atau anak kecil ketika memindahkannya, sesuai kondisi
Edukasi
- Jelaskan tipe,
metode bergerak/berpindah dan kebutuhan akan bantuan
- Jelaskan jumlah
orang yang cukup membantu berpindah
- Jelaskan
mekanika tubuh yang tepat selama pergerakan
- Anjurkan tetap
menjaga privasi dan kehomatan pasien
- Anjurkan
menaikkan pagar tempat tdur
- Anjurkan
menggunakan alat transfer yang tepat ketika memindahkan pasien
- Ajarkan teknik
memindahkan pasien dengan berbagai posisi dan alat bantu
Edukasi Terapi Antikoagulan I.12454
Definisi
Mengajarkan
penggunaan antikoagulan yang aman untuk mencegah terbentuknya trombus.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi
dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan
kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan manfaat terapi antikoagulan
- Jelaskan efek
samping terapi antikoagulan
- Jelaskan
prosedur terapi antikoagulan
- Jelaskan
tanda-tanda pendarahan
- Ajarkan cara
mencegah risiko perdarahan akibat terapi antikoagulan
Edukasi Terapi Cairan I.12455
Definisi
Memberikan
informasi pada pasien untuk mencapai keseimbangan cairan tubuh.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi
dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan
kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan
pentingnya cairan bagi tubuh
- Jelaskan jenis
dan fungsi calran dalam tubuh
- Jelaskan
komposisi dan distribusi cairan tubuh
- Jelaskan masalah
yang timbul jika tubuh kekurangan atau kelebihan cairan
- Jelaskan
pemberian terapi cairan dengan melihat indikator hemodinamik (mis. CO, MAP, PP,
SBP, SV), jika tersedia
- Ajarkan
mengatasi masalah kekurangan atau kelebihan cairan secara mandiri
- Ajarkan
penghitungan cairan sesuai dengan kebutuhan tubuh
- Ajarkan
pemberian cairan dengan melihat indikator hemodinamik
Edukasi Terapi Darah I.12456
Definisi
Mengajarkan
keluarga dalam menghadapi anggota keluarga yang diberikan terapi darah.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi
dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan
kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan
indikasi dan kontra indikasi terapi darah
- Jelaskan
prosedur pemberian terapi darah
- Jelaskan
prosedur penanganan jika terjadi efek samping terapi darah
- Ajarkan cara
memantau tanda dan gejala risiko dan efek samping terapi darah
Edukasi Termoregulasi I.12457
Definisi
Mengajarkan pasien
untuk mendukung keseimbangan antara produksi panas, mendapatkan panas, dan
kehilangan panas.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi
dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan
kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Ajarkan kompres
hangat jika demam
- Ajarkan cara
pengukuran suhu
- Anjurkan
penggunaan pakaian yang dapat menyerap keringat
- Anjurkan tetap
memandikan pasien, jika memungkinkan
- Anjurkan
pemberian antipiretik, sesuai indikasi
- Anjurkan
menciptakan lingkungan yang nyaman
- Anjurkan
membanyak minum
- Anjurkan
penggunaan pakaian yang longgar
- Anjurkan minum
analgesik jika merasa pusing, sesuai indikasi
- Anjurkan
melakukan pemeriksaan darah jika demam >3 hari
Edukasi Toilet Training I.12458
Definisi
Menyediakan
informasi dan dukungan untuk menentukan kesiapan anak untuk berkemih secara
mandiri dan strategi pendampingan yang digunakan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi
dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan
kesempatan untuk bertanya
- Dukung orang tua
agar kreatif dan fleksibel selama proses
Edukasi
- Jelaskan
perlunya kesempatan bagi anak untuk mengamati selama proses toileting
- Jelaskan
informasi terkait yang dibutuhkan orang tua
- Jelaskan tanda
kesiapan orang tua/keluarga untuk melatih anak berkemih mandiri
- Anjurkan
mengenalkan anak dengan peralatan dan proses latihan toilet
- Ajarkan cara
memberikan pujian atas keberhasilan anak
- Ajarkan orang
tua mengidentifikasi kesiapan anak untuk berkemih mandiri
- Ajarkan orang
tua mengidentifikasi kesiapan anak secara psikososial
- Ajarkan strategi
untuk latihan toilet
- Ajarkan cara
mengajak anak ke toilet
Edukasi Vaksin I.12459
Definisi
Menyediakan
informasi dan dukungan memutuskan pemberian imunisasi.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kesiapan orang tua dalam menerima Edukasi
serta faktor yang menghambat keberhasilan Edukasi
(mis. faktor budaya, hambatan bahasa, kurang tertarik)
- Identifikasi
pemahaman tentang tujuan pemberian vaksin
Edukasi
- Jelaskan
pentingnya memberikan vaksin dan imunisasi
- Jelaskan jenis
imunisasi dasar yang direkomendasikan (mis. BCG, DPT, hepatitis B, polio,
campak)
- Jelaskan jenis
imunisasi tambahan (mis. influenza, tifoid)
- Jelaskan efek
vaksin dalam meningkatkan imunitas
- Jelaskan vaksin
yang diperlukan jika terjadi insiden khusus (mis. kolera, rabies)
- Anjurkan
mematuhi jadwal pemberian vaksin pada anak
Edukasi Vitamin I.12460
Definisi
Menyediakan
informasi dan dukungan untuk memodifikasi makanan dengan kandungan vitamin yang
dibutuhkan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi
dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan
kesempatan untuk bertanya
- Dukung orang tua
agar kreatif dan fleksibel selama proses
Edukasi
- Jelaskan manfaat
vitamin bagi tubuh
- Jelaskan
jenis-jenis vitamin
- Jelaskan
kandungan vitamin dari makanan sehari-hari
- Jelaskan
pentingnya pemberian makanan yang mengandung vitamin
- Jelaskan
pentingnya makanan yang mengandung zat besi pada masa remaja, terutama pada
anak perempuan yang telah menstruasi
- Anjurkan
konsumsi suplemen vitamin, jika perlu
Ekstubasi Selang Endotrakheal
I.01003
Definisi
Melepaskan selang
endotrakhea dari jalan napas melalui mulut.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
indikasi pelepasan selang endotrakheal (ETT)
- Monitor adanya
sumbatan jalan napas
- Monitor adanya
kesulitan bernapas (mis. sesak napas, penggunaan otot bantu napas)
- Monitor
kemampuan untuk menelan dan bicara
Terapeutik
- Posisikan pasien
telentang
- Berikan oksigen
pada selang endotrakheal sekitar 6 L/menit, atau sesuai kebutuhan
- Lakukan
penghisapan lendir pada selang endotrakheal dan mulut, jika perlu
- Pastikan pola
napas reguler
- Kempiskan balon
endotrakheal
- Lepaskan selang
endotrakheal
- Berikan oksigen
via kanul nasal atau sungkup, sesuai indikasi
Edukasi
- Anjurkan batuk
dan menarik napas dalam
Fisioterapi Dada I.01004
Definisi
Memobilisasi
sekresi jalan napas melalui perkusi, getaran, dan drainase postural.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
indikasi dilakukan fisioterapi dada (mis. hipersekresi sputum, sputum kental
dan tertahan, tirah baring lama)
- Identifikasi
kontraindikasi fisioterapi dada (mis. eksaserbasi PPOK akut, pneumonia tanpa
produksi sputum berlebih, kanker paru-paru)
- Monitor status
pernapasan (mis. kecepatan, irama, suara napas, dan kedalaman napas)
- Periksa segmen
paru yang mengandung sekresi berlebihan
- Monitor jumlah
dan karakter sputum
- Monitor
toleransi selama dan setelah prosedur
Terapeutik
- Posisikan pasien
sesuai dengan area paru yang mengalami penumpukan sputum
- Gunakan bantal
untuk membantu pengaturan posisi
- Lakukan perkusi
dengan posisi telapak tangan ditangkupkan selama 3-5 menit
- Lakukan vibrasi
dengan posisi telapak tangan rata bersamaan ekspirasi melalui mulut
- Lakukan
fisioterapi dada setidaknya dua jam setelah makan
- Hindari perkusi
pada tulang belakang, ginjal, payudara wanita, insisi, dan tulang rusuk yang
patah
- Lakukan
penghisapan lendir untuk mengeluarkan sekret, jika perlu
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur fisioterapi dada
- Anjurkan batuk
segera setelah prosedur selesai
- Ajarkan
inspirasi perlahan dan dalam melalui hidung selama proses fisioterapi
Fototerapi
Neonatus I.03091
Definisi
Memberikan terapi
sinar fluorescent yang ditujukan kepada kulit neonatus untuk menurunkan kadar
bilirubin.
Tindakan
Observasi
- Monitor ikterik
pada sklera dan kulit bayi
- Identifikasi
kebutuhan cairan sesuai dengan usia gestasi dan berat badan
- Monitor suhu dan
tanda vital setiap 4 jam sekali
- Monitor efek
samping fototerapi (mis. hipertermi, diare, rush pada kulit, penurunan berat
badan lebih dari 8-10%)
Terapeutik
- Siapkan lampu
fototerapi dan inkubator atau kotak bayi
- Lepaskan pakaian
bayi kecuali popok
- Berikan penutup
mata (eye protector/biliband) pada bayi
- Ukur jarak
antara lampu dan permukaan kulit bayi (30 cm atau tergantung spesifikasi lampu
fototerapi)
- Biarkan tubuh
bayi terpapar sinar fototerapi secara berkelanjutan
- Ganti segera
alas dan popok bayi jika BAB/BAK
- Gunakan linen
berwarna putih agar mematulkan cahaya sebanyak mungkin
Edukasi
- Anjurkan ibu
menyusui sekitar 20-30 menit
- Anjurkan ibu
menyusui sesering mungkin
Kolaborasi
- Kolaborasi pemeriksaan
darah vena bilirubin direk dan indirek
Identifikasi
Risiko I.14502
Definisi
Menemukan dan
menganalisis kemungkinan faktor-faktor risiko yang dapat mengganggu kesehatan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
risiko biologis, lingkungan dan perilaku
- Identifikasi
risiko secara berkala di masing-masing unit
- Identifikasi
risiko baru sesuai perencanaan yang telah ditetapkan
Terapeutik
- Tentukan metode
pengelolaan resiko yang baik dan ekonomis
- Lakukan
pengelolaan risiko secara efektif
- Lakukan update
perencanaan secara reguler (mis. bulanan, triwulan, tahunan)
- Buat perencanaan
tindakan yang memiliki timeline dan penanggungjawab yang jelas
- Dokumentasikan
temuan risiko secara akurat
Induksi Hipotermia
I.14503
Definisi
Mempertahankan
suhu inti tubuh antara 32 - 36°C dan memonitor efek samping serta mencegah
komplikasi.
Tindakan
Observasi
- Monitor suhu
inti tubuh
- Monitor warna
dan suhu kuli
- Informasikan
waktu operasi, waktu kedatangan, prosedur penerimaan, kamar operasi dan ruang
tunggu operasi
- Berikan Edukasi prabedah
Latihan Asertif
Definisi
Mengajarkan
kemampuan pengungkapan perasaan, kebutuhan dan pendapat secara efektif dengan
menghargai hak orang lain.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
hambatan kemampuan asertif ( mis, tahap perkembangan , kondisi medis ,
kronis/psikiatrik dan sosial budaya )
- Monitor tingkat ansietas
dan ketidaknyamanan terkait perubahan terhadap perilaku
Terapeutik
- Fasilitasi
mengenali dan mengurangi distorsi kognitif yg menghalangi kemampuan asertif
- Fasilitasi
membedakan perilaku asertif , pasif dan agresif
- Fasilitasi
mengidentifikasi hak-hak pribadi, tanggung jawab dan norma yg bertentangan
- Fasilitasi
mengklarifikasi permasalahan dalam hubungan interpersonal
- Fasilitasi
mengekspresikan pikiran dan perasaan positif dan negatif
- Fasilitasi
mengidentifikasi pikiran yg merusak diri
- Fasilitasi
membedakan antara pikiran dan kenyataan
- Beri pujian pada
upaya mengekspresikan perasaan dan pendapat
Edukasi
- Anjurkan
bertindak asertif dengan cara yg berbeda
- Latih perilaku
asertif ( mis, membuat permintaan, mengucapkan tidak untuk permintaan yg tidak
bisa di penuhi, serta mulai dan menutup percakapan )
Latihan Batuk
Efektif
Definisi
Melatih pasien yg
tidak memiliki kemampuan batuk secara efektif untuk membersihkan laring, trakea
dan bronkiolus dari sekret atau benda asing di jalan napas
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kemampuan batuk
- Monitor adanya
retensi sputum
- Monitor tanda
dan gejala infeksi saluran napas
- Monitor input
dan output cairan ( mis, jumlah dan karakteristik )
Terapeutik
- Atur posisi
semi-Fowler atau Fowler
- Pasang perlak
dan bengkok di pangkuan pasien
- Buang sekret
pada tempat sputum
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur batuk efektif
- Anjurkan tarik
napas dalam melalui hidung selama 4 detik, di tahan selama 2 detik dan kemudian
keluarkan dari mulut dengan bibir mencucu ( dibulatkan ) selama 8 detik
- Anjurkan
mengulangi tarik napas dalam hingga 3 kali
- Anjurkan batuk
dengan kuat langsung setelah tarik napas dalam yg ke-3
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
mukolitik atau ekspektoran, jika perlu
Latihan Berkemih
Definisi
Mengajarkan suatu
kemampuan melakukan eliminasi urine.
Tindakan
Observasi
- Periksa kembali
penyebab gangguan berkemih ( mis, kognitif, kehilangan ekstremitas/fungsi
ekstremitas, kehilangan penglihatan )
- Monitor pola dan
kemampuan berkemih
Terapeutik
- Hindaru
penggunaan kateter indwelling
- Siapkan area
toilet yg aman
- Sediakan
peralatan yg di butuhkan dekat dan mudah di jangkau ( Mis, kursi komode, pispot
urinal )
Edukasi
- Jelaskan
arah-arah menuju kamar mandi/toilet pada pasien dengan gangguan penglihatan.
- Anjurkan intake
cairan adekuat untuk mendukung output urine
- Anjurkan
eliminasi normal dengan beraktivitas dan olah raga sesuai kemampuan
Latihan Eliminasi Fekal
Definisi
Mengajarkan suatu kemampuan melatih usus untuk
dievakuasi pada interval tertentu
Tindakan
Observasi
- Monitor
peristaltik usus secara teratur
Terapeutik
- Anjurkan waktu
yg konsisten untuk buang air besar
- Berikan peivasi,
kenyamanan dan posisi yg meningkatkan proses defekasi
- Gunakan enema
rendah, jika perlu
- Anjurkan
dilatasi rektal digital, jika perlu
- Ubah program
latihan eliminasi fekal, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan
mengkonsumsi makanan tertentu, sesuai program atau hasil konsultasi
- Anjurkan asupan
cairan yg adekuat sesuai kebutuhan
- Anjurkan olah
raga sesuai toleransi
Kolaborasi
- Kolaborasi penggunaan
supositoria, jika perlu
Latihan Memori
Definisi
Mengajarkan
kemampuan meningkatkan daya ingat.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
Masalah memori yg dialami
- Identifikasi
kesalahan terhadap orientasi
- Monitor perilaku
dan perubahan memori selama terapi
Terapeutik
- Rencanakan
metode mengajar sesuai kemampuan pasien
- Stimulasi memori
dengan mengulang pikiran yg terakhir kali diucapkan, jika perlu
- Koreksi
kesalahan orientasi
- Fasilitasi
mengingat kembali pengalaman masa lalu, jika perlu
- Fasilitasi tugas
pembelajaran ( mis, mengingat informasi verbal dan gambar )
- Fasilitasi
kemampuan konsentrasi ( mis, bermain kartu pasangan ), jika perlu
- Stimulasi
menggunakan memori pada peristiwa yg baru terjadi ( mis, bertanya kemana ia
pergi akhir-akhir ini ), jika perlu
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur latihan
- Ajarkan teknik
memori yg tepat ( mis, imajinasi visual, perangkat mnemonik, permainan memori,
isyarat memori, teknik asosiasi, membuat daftar, komputer, papan nama )
Kolaborasi
- Rujuk pada
terapi okupasi, jika perlu
Latihan Otogenik
Definisi
Mengajarkan
kemampuan sugesti diri dengan perasaan senang dan kehangatan yang bertujuan
untuk relaksasi.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
indikasi dilakukan latihan otogenik
Terapeutik
- Siapkan
lingkungan yang tenang dan nyaman
- Kenakan pasien
pakaian yang yang nyaman dan tidak membatasi pergerakan
- Bacakan
pernyataan ( skrip ) yang disiapkan, berhenti sejenak minta mengulang secara
internal.
- Gunakan
pernyataan yang menimbulkan perasaan senang, ringan atau rasa melayang pada
bagian tubuh tertentu
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur latihan Otogenik
- Anjurkan duduk
di kursi atau berbaring dalam posisi telentang
- Anjurkan
mengulangi pernyataan kepada diri sendiri untuk mendapatkan perasaan lebih
dalam pada bagian tubuh yang dituju
- Anjir kan
latihan selama 15-20 menit
- Anjurkan tetap
rileks selama 15-20 menit
- Anjurkan
berlatih 3 kali sehari
Latihan Otot
Panggul
Definisi
Mengajarkan
kemampuan menguatkan otot-otot elevator ani dan urogenital melalui kontraksi
berulang untuk menurunkan inkontinensia urine dan ejakulasi dini.
Tindakan
Observasi
- Monitor
pengeluaran urine
Terapeutik
- Berikan
reinforcement positif selama melakukan latihan dengan benar
Edukasi
- Anjurkan
berbaring
- Anjurkan tidak
mengkontraksikan perut, kaki dan bokong saat melakukan latihan otot panggul
- Anjurkan
menambah durasi kontraksi relaksasi 10 detik dengan siklus 10-20 kali,
dilakukan 3-4 kali sehari
- Ajarkan
mengkontraksikan sekitar otot uretra dan anus seperti menahan BAB/BAK selama 5
detik, kemudian dikendurkan dan direlaksasikan dengan siklus 10 kali
- Ajarkan
mengevaluasi latihan yang dilakukan dengan cara menghentikan urine sesaat saat
pakai, seminggu sekali
- Anjurkan latihan
selama 6-12 minggu
Kolaborasi
- Kolaborasi rehabilitasi
medik untuk mengukur kekuatan kontraksi otot dasar panggul, jika perlu
Latihan Pengendalian Impuls
Definisi
Mengajarkan penanganan perilaku impulsif
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
masalah yang dialami
- Identifikasi
tindakan yang mungkin dilakukan dan bermanfaat
Terapeutik
- Terangkan
strategi pemecahan masalah sesuai dengan tingkat perkembangan dan fungsi
kognitif
- Lakukan
modifikasi perilaku, sesuai kebutuhan
- Fasilitasi
melakukan tindakan yang bermanfaat
- Berikan
penguatan positif untuk tindakan yang berhasil dilakukan
- Motivasi memberi
penghargaan pada diri sendiri
- Berikan
kesempatan untuk mempraktekkan pemecahan masalah ( role- play ) di lingkungan Terapeutik
- Sediakan model
langkah-langkah strategi pemecahan masalah
- Motivasi
mempraktekkan pemecahan masalah dalam situasi sosial dan interpersonal
Edukasi
- Ajarkan memberi
isyarat diri untuk “berhenti dan berpikir” sebelum bertindak impulsif
Latihan Pernapasan
Definisi
Latihan
menggerakkan dinding dada untuk meningkatkan bersihan jalan nafas, meningkatkan
pengembangan paru, menguatkan otot-otot napas, dan meningkatkan relaksasi atau
rasa nyaman.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
indikasi dilakukan latihan pernafasan
- Monitor
frekuensi, irama dan kedalaman napas sebelum dan sesudah latihan
Terapeutik
- Sediakan tempat
yang tenang
- Posisikan pasien
nyaman dan rileks
- Tempatkan satu
tangan di dada dan satu tangan di perut
- Pastikan tangan
di dada mundur ke belakang dan telapak tangan di perut maju ke depan saat
menarik nafas
- Ambil napas
dalam secara perlahan melalui hidung dan tahan selama tujuh hitungan
- Hitungan ke
delapan hembuskan nafas melalui mulut dengan perlahan
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur latihan pernapasan
- Anjurkan
mengulangi latihan 4-5 kali
Latihan Rehabilitasi
Definisi
Mengajarkan
kemampuan untuk mengoptimalkan kesehatan, pemeliharaan kesehatan, mengembalikan
kemandirian setelah mengalami kondisi sakit, proses degeneratif, trauma, dan
lain-lain
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
masalah kebersihan diri dan masalah kulit
- Monitor
kemampuan dan perkembangan latihan
- Monitor tanda
vital dalam setiap latihan
Terapeutik
- Motivasi untuk
mandiri dalam beraktivitas
- Berikan
kesempatan meningkatkan keterampilan pemenuhan kebutuhan sehari-hari
- Sediakan lingkungan
yang aman dan nyaman untuk mencegah cedera dan infeksi
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur rehabilitasi
- Jelaskan
perlunya pembatasan aktifitas
- Ajarkan
penggunaan alat bantu jika diperlukan ( mis, tongkat,kruk,kursi roda )
- Latihan mengosongkan
bowel atau bladder
- Latihan ROM
aktif dan pasif
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan
rehabilitasi medik, jika perlu
Latihan Rentang
Gerak
Definisi
Mengajarkan
kemampuan menggunakan gerakan aktif dan pasif untuk mempertahankan dan mengembalikan
kelenturan sendi
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
indikasi dilakukan latihan
- Identifikasi
keterbatasan pergerakan sendi
- Monitor lokasi
ketidaknyamanan atau nyeri pada saat bergerak
Terapeutik
- Gunakan pakaian
yang longgar
- Cegah terjadinya
cedera selama latihan rentang gerak dilakukan
- Fasilitasi
mengoptimalkan posisi tubuh untuk pergerakan sendi yang aktif dan pasif
- Lakukan gerakan
pasif dengan bantuan sesuai dengan indikasi
- Berikan dukungan
positif pada saat melakukan latihan gerak sendi
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur latihan
- Anjurkan
melakukan rentang gerak pasif dan aktif secara sistematis
- Anjurkan duduk
ditempat tidur atau kursi, jika perlu
- Ajarkan rentang
gerak aktif sesuai dengan program latihan
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan
fisioterapis mengembangkan program latihan, jika perlu
Limit Setting
Definisi
Menetapkan
parameter perilaku yang diharapkan dan dapat diterima.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
perilaku yang diharapkan dan tidak diharapkan
- Monitor
pelaksanaan perilaku yang diharapkan
Terapeutik
- Gunakan
pendekatan konsisten, jujur, dan tidak menghakimi
- Sampaikan
batasan dengan kalimat positif ( mis, “pakai baju anda”, dibanding “perilaku
seperti itu tidak pantas”)
- Diskusikan
perilaku apa yang diharapkan dalam suatu situasi, jika perlu
- Tetapkan limit
setting capaian perilaku
- Sampaikan
konsekuensi yang telah ditetapkan dan harapan perilaku dengan tim perawat
- Berikan
penghargaan jika melakukan perilaku yang diharapkan
- Lakukan konsekuensi
yang telah ditetapkan jika tidak melakukan perilaku yang diharapkan
- Modifikasi
konsekuensi dan harapan perilaku, jika perlu
- Turunkan limit
setting jika perilaku pasien mendekati perilaku yang diharapkan
Edukasi
- Jelaskan manfaat
dan konsekuensi perilaku yang diharapkan
Manajemen Akses
Vena Sentral
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola kateter yang diinsersikan pada Vena sentral.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
indikasi pemasangan akses Vena sentral
Terapeutik
- Pasang gown
steril
- Pasang sarung
tangan steril
- Pastikan jarum
tidak tersumbat
- Sambungkan
three-way ke semua port kateter
- Isi semua lumen
kateter dengan NaCl atau heparinized saline
- Atur posisi
telentang
- Arahkan kepala
berlawanan dengan tempat dilakukan tindakan
- Bersihkan kulit
dengan antiseptik dan tutup dengan dook steril
- Tentukan lokasi
penusukan 1/3 bagian atas dari stemokleidomastoid, lateral arteri karotis
- Insersi dan
lakukan aspirasi
- Kanulasi Vena
menggunakan teknik seldinger saat terlihat darah
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur yang akan dilakukan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemeriksaan
chest x-ray untuk memastikan posisi kateter
Manajemen Alat
Pacu Jantung Permanen
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola dukungan permanen pemompaan jantung dengan menggunakan alat pacu
jantung.
Tujuan
Observasi
- Identifikasi
indikasi pemasangan alat pacu jantung permanen
- Monitor
tanda-tanda alat pacu jantung bekerja dengan baik
- Monitor nadi
perifer
- Monitor respon
hemodinamik
- Monitor irama
jantung, gejala aritmia, iskemia atau gagal jantung
- Monitor
komplikasi pemasangan alat pacu jantung
- (
mis,pneumotoraks,hemothoraks,perforasi miokard,tamponade
jantung,hematoma,PVC,infeksi,cegukan,kedutan otot )
- Monitor
kegagalan alat pacu jantung
Terapeutik
- Tentukan jenis
dan modus alat pacu jantung
- Libatkan
keluarga dalam perawatan alat pacu jantung
Edukasi
- Jelaskan
indikasi, fungsi dan komplikasi implantasi alat pacu jantung
- Anjurkan
menghindari atau menggunakan alat yang menyebabkan gangguan elektromagnetik
- Anjurkan
melakukan pemeriksaan rutin alat pacu jantung permanen
- Anjurkan tidak
mengoperasikan kendaraan bermotor sampai diijinkan ahli kardiologi
- Anjurkan
memantau alat pacu jantung secara teratur
- Anjurkan
mengulang rontgen thorax setiap tahun untuk konfirmasi penempatan alat pacu
jantung
- Anjurkan memakai
gelang penggunaan alat pacu jantung
- Anjurkan
menghindari mesin detektor
- Ajarkan cara
mengenali tanda dan gejala disfungsi alat pacu jantung
Manajemen Alat
Pacu Jantung Sementara
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola pompa jantung melalui pemasangan dan penggunaan alat pacu jantung
sementara.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
indikasi pemasangan alat pacu jantung sementara
- Identifikasi
alat pacu jantung yang dibutuhkan ( mis, kateter Vena Vena internal atau
eksternal, unipolar atau bipolar, transtorakik,epikardia )
- Periksa EKG 12
lead,jika perlu
Kesiapan
Bioterorisme I.09281
Definisi
Menyiapkan respon
yang efektif terhadap kejadian bioterorisme atau bencana.
Tindakan
Observasi
Identifikasi zat
kimia,biologi yang berpotensi digunakan dlam kegiatan terorisme
(mis.sianida,antraks,cacar)
Identifikasi
semua sumber yang ada:medis,darurat,dan agensi sosial (mis.BNPB,WHO)
Identifikasi
tanda dan gejala paparan agen biologis
Identifikasi
keakuratan informasi terutama tentang keadaan darurat,potensi bencana,dan
paparan secara masif.
Terapeutik
Gunakan
rekomendasi instasi terkait untuk menggulangi masalah bioterorisme (mis.WHO)
Dapatka
pengetahuan terkini tentang alat alat pelindung,prosedur,dan tektik isolasi
Gunakan
peralatan pelindung (mis.baju kabut,tutup kepala,sarung tangan,respirator)
Kenali dn patuhi
semua kebijakan,prosedur,dan protokoldekontaminsi
Kolaborasi
Laporkan gejala
yang mencurigakan ke pada petugas triase dan badan kesehatan
Konsultasi
dengan ahli epidemiologi dan prefesional tantang pengendalian infeksi yang
tepat
Kompres Dingin I.08234
Definisi
Melakukan
stimulasi kulit dan jaringan dengan dingin untuk menguranginyeri,peradangan dan
mendapatkan efek Terapeutik lainnya melalui
paparan dingin.
Tindakan
Observasi
Identifikasi
kontraindikasi kompres dingin (mis.penurunan sensasi,penurunan sirkulasi)
Identifikasi
kondisi kulit yang akan dilakukan kompres dingin
Periksa suhu
alat kompres
Monitor iritasi
kulit atau kerusakan jaringan selama 5 menit pertama
Terapeutik
Pilih metode
kompres yang nyaman dan mudah didapat (mis.kantong plastik tahan air,kemasan
gel beku kain atau handuk)
Pilih lokasi
kompres
Balut alat kompres
dingin dengan kain pelindung/jika perlu
Lakukan compres
dingin pada area cidera
Hindari
penggunaan kompres pada jaringan yang terpapar terapi radiasi
Edukasi
Jelaskan
prosedur penggunan kompres digin
Anjurkan tindak
menyesuaikan pengaturan suhu secara mandiri tanpa pemberutahuan sebelumnya
Ajarkan cara
menghindari kerusakan jaringan akibat dingin
Kompres Panas I.08235
Definisi
Melakukan
stimulasi kulit dan jaringan dengan panas untuk mengurangi nyeri,spasme
otot,dan mendapatkan efek Terapeutik
lainnya untuk melalui paparan panas.
Tindakan
Observasi
Identifikasi
kontraindikasi kompes panas (mis.penurunan ensas,penurunan sirkulasi)
Identifikasi
kondisi kulit yang akan dilakukan kompres panas
Periksa suhu
alat kompres
Monitor iritasi
kulit ataukerusakan jaringan selama 5 menit pertama
Terapeutik
Pilih metode
kompres yang nyaman dan mudah didapat (mis.kantong plastik tahan air,botol air
panas,bantalan pemanas listrik)
Pilih lokasi
kompres
Balut alat kompres
panas dengn kain pelindung/jika perlu
Lakukan kompres
panas pada daerah yang cidera
Hindari
penggunaan kompres pada jaringan yang terpapar terapi radiasi
Edukasi
Jelaskan
prosedur penggunaan kompers panas
Anjurkan tidak
menyesuaikan pengaturan suhu secara mandiri tanpa pemberitahuan sebelumnya
Ajarkan cara
menghindari kerusakan jaringan akibat panas
Konferensi
Multidisiplin I.13481
Definisi
Merencanakan dan
mengevaluasi asuhan yang diberikan secara bersama dengan tenaga kesehatan lain.
Tindakan
Observasi
Identifikasi
diagnosa keperawatan saat ini
Identifikasi
perkembangan pasien terhadap pencapaian luaran/hsil yang ditetapkan
Terapeutik
Rangkum status
kesehatan pasien
Minta masukan
untuk meningkatkan efektivitas intervensi keperawatan
Revisi rencana
keperawatan pasien/jika perlu
Sepakati secara
bersama terkait tujuan/hasil yang ingin dicapai
Uraikan data
untuk memfasilitasi evaluasi rencana keperawatan pasien
Edukasi
Jelaskan
intervensi keperawatan yang telah diimplementasikan
Jelaskan respon
pasien dan keluarga terhadap intervensi keperawatan
Konseling I.10334
Definisi
Memberikan
bimbingan terhadap untuk meningkatkan atau mendukung peanganan,pemecah
masalah,dan hubungan interpersonal.
Tindakan
Observasi
Identifikasi
kemampuan dan beri penguatan
Identifiksiperilaku
keluarga yang mempengaruhi pasien
Terapeutik
Bina hubungan Terapeutik berdasarkan rasa percaya dan
penghargaan
Beri
empati,kehangatan,dan kejujuran
Tetapkan tujuan
dan lama hubungan konseling
Berikan privasi
dan pertahankan kerahasiaan
Berikan
penguatan terhadap keterampilan baru
Fasilitas untuk
mengidentifikasi masalah
Edukasi
Anjurkan
mengekspresikan perasaan
Anjurkan membuat
daftar alternatif penyelesaikan masalah
Anjurkan
pengembangan keterampilan baru/jika perlu
Anjurkan
mengganti kebiasaan maladaptif dengan adaptif
Anjurkan untuk
menunda pengembalian keputusan saat stress
Konseling Genetika
I.10335
Definisi
Memberikan
bimbingan kepada orang tua mengenai kemungkinan kelainan ginetik.
Tindakan
Observasi
Identifikasipengetahuan,mitos,persepsi,dan
mispersepsi tentang cacat lahir atu kondisi genetik
Identifikasi
respon saat mengetahui faktor risiko genetik
Terapeutik
Beri privasi dan
jamin kerasiahaan
Bina hubungan Terapeutik atas dasar kepercayaan dan rasa
hormat
Buat jadwal
tujuan dan sesi konseling genetik
Berikan dukungan
pengambilan keputusan
Beri ringkasan
dari sesi konseling genetik yang telah dilakukan
Edukasi
Jelaskan perkiraan
resiko berdasarkan fenotipe (pasien karakteristik),riwayat keluarga (anlisus
silsilah),genotip (hasil pengujian genetik)
Jelaskan riwayat
penyakit,strategi penanganan,dan strategi pencegahan
Jelaskan pilihan
pengobatan/manajemen pilihan penanganan risiko rekurensi
Kolaborasi
Rujuk ke
spesialis perawatan kesehatan genetik/jika perlu
Rujuk ke sumber
daya masyarakat (mis.kelompok pendukung genetik) jika perlu
Konseling Laktasi I.03093
Definisi
Memberkan
bimbingan teknik menyusui yang tepat dalam pemberian makanan bayi.
Tindakan
Observasi
Identifikasi
keadaan emosional ibu saat akan dilakukan konseling menyusui
Identifikasi
keinginan dan tujuan menyusui
Identifikasi
permasalahan yang ibu alami selama proses menyusui
Terapeutik
Gunakan teknik
pendengaran aktif (mis.duduk sama tinggi,dengarkan permasalahan ibu)
Berikan pujian
terhadap perilaku ibu yang benar
Edukasi
Ajarkan teknik
menyusui yang tepat sesuai kebutuhan ibu
Konseling Nutrisi I.03094
Definisi
Memberikan
bimbingan dalam melakukan modifikasi asupan nutrisi.
Tindakan
Onbservasi
Identifikasi
kebiasaan makn dan prilaku makan yang akan diubah
Identifikasi
kemajuan modifiasi diet secar reguler
Monitor intake
dan output cairan,nilai hemoglobin,tekanan darah,kenaikan berat badan,dan
kebiasaan membeli makanan
Terapeutik
Bina hubungan
teraputik
Sepakati waktu
pemberian konseling
Tetapkan tujuan
jangka pendek dan jangka panjang yang realistis
Gunakan standar
nutrisisesuai program diet dalam mengevaluasi kecukupan asupan makanan
Pertimbangkan
faktor-faktor yang yang mempegaruhi pemenuhan kebutuan gizi (mis.usia,tahap
pertumbuhan dan perkembangan,penyakit)
Edukasi
Informasikan
perlunya modifikasi diet (mis.penurunan atau penambahan berat badan,pembatasan
natrium atau cairan,pengurangan kolestrerol)
Jelaskan program
gizi dan persepsi pasien terhadap diet yang diprogramkan
Kaloborasi
Rujuk pada ahli
gizi/jika perlu
Konseling
Prakonsepsi I.10336
Definisi
Memberikan
bimbingan terhadap pasangan usia subur sebelum kehamilan.
Tindakan
Observasi
Identifikasi
riwayat kesehatan,penggunaan obat,latar belakang etnis,pekerja, diet,kelainan
genetik,dan kebiasaan (mis.merokok,alkohol dan asupan obat)
Identifikasi
kesiapan pasangan untuk hamil
Identifikasi
tempat pelayanan kesehatan matemal yang tersedia untu konsultasi/jika perlu
Identifikasi
riwayat seksual termasuk frekuensi,waktu intercourse,penggunaan pelumas
spemisida,dan kebiasaan postcoital (mis.douching)
Lakukan skrining
jika kermumgkinan berisiko terkena tuberkulosis,penyakit menular
seksual,hemoglobinopati,dan cacat genetik
Terapeutik
Bina hubungan Terapeutik dan saling percaya
Dukung
pengambilan keputusan tentang kelayakan kehamilan,berdasarkan faktor risiko
yangb terindentifikasi
Diskusikan
metode untuk mengidentifikasi kesuburan,tanda kehamilan,dan cara untuk
mengkonfirmasi kehamilan
Rekmendasikan
perawatan diriyang diperlukn selama masa prakonsepsi
Edukasi
Jelaskan
faktor-faktor risiko kehamilan
Jelaskan
hubungan antara perkembangan janin awal dan kebiasaan penggunaan obat-obatan
Anjurkan
melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin atau hematokrit,status Rh,urine dipstick,toxoplasmosi,penyakit
menular seksual,rubela,dan hepatitis,sesuai indikasi
Anjurkan
menghindari kehamilan sampai perawatan yang tepat telah diberikan
(mis.vaksin,rubella,Rh(D) immunoglobulin,globulinserum kekebalan,atau
antibotik)
Anjurkan
penggunaan kontrasepsi sampai siap untuk hamil
Anjurkan untuk
mengikuti kelas awal kehamilan dan parenting
Ajarkan cara
menghindariteratogen (mis.menangani sampah,kucing,penghentian merokok dan
alkohol)
Kolaborsi
Rujuk konseling
genetik untuk fktor risiko genetik/jika perlu
Rujuk pemeriksan
diagnostik sebelum persalinan (mis.gnetik,medis,atau faktor risiko
obstetri),jika perlu
Konseling
Seksualitas I.07214
Definisi
Memberikan
bimbingan seksual pada pasangan sehingga mmpu menjlankan fungsinya secara
optimal.
Tindakan
Observasi
Identifikasi
tingkat pengetahuan,masalah sistem reproduksi,masalah seksualitas dan penyakit
menular seksual
Identifikasi
waktu disfungsi seksual dan kemungkinan penyebab
Monitor
stress,kecemasa,depresi dan penyebab disfungsi seksual
Terapeutik
Fsilitasi
komunikasi antara pasien dan pasangan
Berikan
kesempatan kepada pasangan untuk menceritakan permasalahan seksual
Berikan pujian
terhadap perilaku yang benar
Berikan saran
yang sesuai kebutuhan pasangan dengan menggunakan bahasa yang mudah
diterima,dipahami dan tidak menghakimi
Edukasi
Jelaskan efek
pengobatan,kesehatan dan penyakit terhadap difungsi seksual
Informsikan
pentingnya modifikasi pada aktifitas seksual
Kolaborasi
Kolaborasi dengan spesialis seksologi/jika
perlu
Konsultasi I.12461
Definisi
Memberikan
pertimbangan untuk memecahkan masalah keperawatan dan/atau kesehatan yang
dialami pasien,keluarga,kelompok,atau komunitas.
Tindakan
Observasi
Identifikasi
tujuan konsultasi
Identifikasimasalah
yang jadi okus konsultasi
Identifikasi
harapan semua pihak yang terlibat
Identifikasi
model konsultasi yang sesuai
Identifikasi
ekspektasi biaya/jika perlu
Terapeutik
Fasilitasi
kontrak tertulis untuk menentukan kesepakatan jadwal konsultasi
Berikan
tanggapan secara profesional terhadappenerimaan atau penolakan ide
Fasilitasi
memutuskan pilihan alternatif solusi
Edukasi
Jelaskan masalah
yang dialami pasien
Jelaskan
alternatif solusi yang dapt dilakuan oleh pasien/keluarga
Jelskan
keuntungan dan kerugian masing-masung solusi
Anjurkan meningkatkan
kemandirian menyeselesaikan masalah
Konsultasi Via
Telepon I.12462
Definisi
Memberikan
pertimbangan untuk memecahkan masalah keperawatan dan/atau kesehatan yang
dialami pasien,kelurga,kelompok,atau komunitas melalui m,edia telepon
Tindakan
Observasi
Identifikasi
tujuan konsultasi via tewlepon
Identifikasi
masalah yang menjdi fokus konsultasi
Identifikasi
kemampuan pasien yang memahami informasi telepon (mis.defisit
pendengaran,kebingungan,hambatan bahasa)
Identifikasi
tingkat dukungan keluarga dan keterlibatan dalam perawatan
Identifikasi
respon psikologi terhadap situasi dan ketersediaan sistem pendukung
Identifikasi
risiko keselamatan bagi pemanggil dan/tau orng lain
Identifikasi
apakah masalh memerlukan evaluasi lebih lanjut (gunakan protokol standar)
Identifikasi
ekspektasi biaya/jika perlu
Identifikasi
cara meghubungi pasien atau keluarga untuk menerima telepon kembali,jika
diperlukan
Terapeutik
Perkenalkan diri
dan instansi
Dapatkan
informasi tentang diagnosis keperawatan dan/atau medis/jika perlu
Dapatkan
informasi rieayat kesehatan masa lalu dan terapi saat ini
Tanyakan keluhan
utama dan riwayat kesehatan saat ini sesuai dengan protokol standar
Berikan
tanggapan secara profesional terhadap penerimaan atu penolakan ide
Fasilitas
memutuskan pilihan alternatif solusi
Libatkan
keluarga/orang penting lainnyya dalam perencanaan perawatan
Pertaakan
kerahasiaan pasien
Edukasi
Jelaskan masalah
yang sedang dihadapi pasien
Jelaskan
alternatif solusi yang dapat dilakukan oleh pasien /keluarga
Jelaskan
keuntungan dan kerugian masing-masing solusi
Informasikan
progam pendidikan,kelompok pendukung kelompok swadaya yang dapat dimanfaatkan
pasien
Anjurkan
meningkatkan kemandirian menyelesaikan masalah
Kontrak Perilaku
Positif I.09282
Definisi
Melakukan
Negoisasi kesepakatan untuk memperkuat perbhan perilaku tertentu.
Tindakan
Observasi
Identifikasi
kemampuan mental dan kognitif untuk membuat kontrak
Identifikasi
cara dan sumber daya terbaik untuk mencapai tujuan
Identifikasi
hambatan dalm menerapkan perilaku positif
Monitor
pelaksanan perilak ketidaksesuaian dan kurang komitmen untuk memenuhi kontrak
Terapeutik
Ciptakan
lingkungan yang terbuka untuk membuat kontrak perilaku
Fasilitasi
pembuatan kontrak tertulis
Diskusikan
perilaku kesehatan yang ingin diubah
Diskusikan
tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang realitis dan dapat dicapai
Diskusikan
pengembangan rencana perilaku positif
Diskusikancara
mengamati perilaku (mis.tabel kemajuan perilaku)
Diskusikan penghargan
yang diinginkan ketika tujua tercapai/jika perlu
Diskusikan
konsekuensi atau sanksi tidak memenuhi kontrak
Tetapkan batas
waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tindakan yang realistis
Fasilitas
meninjau ulang kontrak dan tujuan/jika perlu
Pastikan kontrak
ditandatangani oleh semua pihak yang terlibat/jika perlu
Libatkan
keluarga dalam proses kontrak/jika perlu
Edukasi
Anjurkan
menuliskan tujuan sendiri/jika perlu
Koordinasi Diskusi
Keluarga I.12482
Definisi
Menyeimbangkan
kegiatan keluarga untuk menvcapai tujuan bersama anggota keluarga.
Tindakan
Observasi
Identifikasi
gangguan kesehatan setiap anggota keluarga
Terapeutik
Ciptakan suasana
rumah yang sehat dan mendukung prkembangan kepribadian anggota keluarga
Fasilitas
keluarga menduskusikan masalah kesehatan yang dialami
Pertahankan
hubungan timbal balik antara keluarga dan fasilits kesehatan
Libtkan keluarga
dalam mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
Berikan
perawatan kepada anggota keluarga yang sakit
Edukasi
Anjurkan nggota
keluarga dalam memanfaatkan sumber-sumber yang ada dalam masyarakat
Koordinasi
praoperasi I.14504
Definisi
Mengkoordinasikan
persiapan pasien sebelum menjalani operasi.
Tindakan
Observasi
Identifikasi
rencana operasi (mis.teknik bedah,kbutuhan peralatan khusus bedah)
Identifikasi
sifat operasi (mis.elektif,darurat)
Identifikasi
ketersediaan kamar operasi,rung ICU,dan uang rawat
Periksa kondisi
pasien (mis.anamesis,pemeriksaan fisik,pemeriksaan penunjang)
Terapeutik
Pastikan
informed consent telah dilakukan
Koordinasikan
pemeriksaan diagnostik yang diperlukan
Koordinasikan
penjadwalan operasi jika persiapan operasi telah dipenuhi
Dftarkan pasien
kekamar bedah minimal 24 jam sebelum operasi,atau sesuai kebijakan institusi
Jadwalkan ulang
operasi jika kamar opersi,ICU atau ruang rawat tidak tersedia
Edukasi
Informasikan
perawatan dan tes diagnostik yang dilakukan
Latihan Asertif
Definisi
Mengajarkan
kemampuan pengungkapan perasaan, kebutuhan, dan pendapat secara efektif dengan
menghargai hak orang lain.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
hambatan kemampuan asertif (mis. Tahap perkembangan, kondisi medis
kronis/psikiatrik, dan sosial budaya)
- Monitor tingkat
ansietas dan ketidaknyamanan terkait perubahan perilaku
Terapeutik
- Fasilitasi
mengenali dan mengurangi distorsi kognitif yang menghalangi kemampuan asertif
- Fasilitasi
membedakan perilaku asertif, pasif, dan agresif
- Fasilitasi
mengidentifikasi hak-hak pribadi, tanggung jawab, dan norma yang bertentangan
- Fasilitasi
mengklarifikasi permasalahan dalam hubungan interpersonal
- Fasilitasi
mengekspresikan pikiran dan perasaan positif dan negatif
- Fasilitasi
mengidentifikasi pikiran yang merusak diri
- Fasilitasi
membedakan antara pikiran dan kenyataan
- Beri pujian pada
upaya mengekspresikan perasaan dan pendapat
Edukasi
- Anjurkan
bertindak asertif dengan cara yang berbeda
- Latih perilaku
asertif (mis. Membuat permintaan, mengucapkan tidak untuk permintaan yang tidak
bisa dipenuhi, serta mulai dan menutup percakapan)
Latihan Batuk
Efektif
Definisi
Melatih pasien
yang tidak memiliki kemampuan batuk secara efektif untuk membersihkan laring,
trakea, dan bronkiolus dari sekret atau benda asing di jalan nafas
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kemampuan batuk
- Monitor adanya
retensi sputum
- Monitor tanda
dan gejala infeksi saluran nafas
- Monitor input
dan output cairan (mis. jumlah dan karakteristik)
Terapeutik
- Atur posisi
semi-fowler atau fowler
- Pasang perlak
dan bengkok di pangkuan pasien
- Buang sekret
pada tempat sputum
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur batuk efektif
- Anjurkan tarik
nafas dalam melalui hidung selama 4 detik, ditahan selama 2 detik, kemudian
keluarkan dari mulut dengan bibir mencucu (dibulatkan) selama 8 detik
- Anjurkan
mengulangi tarik nafas dalam hingga 3 kali
- Anjurkan batuk
dengan kuat langsung setelah tarik nafas dalam yang ke-3
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
mukolitik atau ekspektoran, jika perlu
Latihan Berkemih
Definisi
Mengajarkan suatu
kemampuan melakukan eliminasi urine
Tindakan
Observasi
- Periksa kembali
penyebab gangguan berkemih (mis. kognitif, kehilangan ektremitas/fungsi
ekstremitas, kehilangan penglihatan)
- Monitor pola dan
kemampuan berkemih
Terapeutik
- Hindari
penggunaan katetr indwelling
- Siapkan area
toilet yang aman
- Sediakan
peralatan yang dibutuhkan dekat dan mudah dijangkau (mis. kursi komode, pispot,
urinal)
Edukasi
- Jelaskan
arah-arah menuju kamar mandi/toilet pada pasien dengan gangguan pengliihatan
- Anjurkan intake
cairan adekuat untuk mendukung output urine
- Anjurkan
eliminasi normal dengan beraktivitas dan olahraga sesuai kemampuan
Latihan Eliminasi
Fekal
Definisi
Mengajarkan suatu
kemampuan melatih usus untuk dievakuasi pada interval tertentu.
Tindakan
Observasi
- Monitor
peristaltik usus secara teratur
Terapeutik
- Anjurkan waktu
yang konsisten untuk buang air besar
- Berikan privasi,
kenyamanan dan posisi yang meningkatkan proses defekasi
- Gunakan enema
rendah, jika perlu
- Anjurkan
dilatasi rektal digital, jika perlu
- Ubah program
latihan eliminasi fekal, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan
mengkonsumsi makanan tertentu, sesuai program atau hasil konsultasi
- Anjurkan asupan
cairan yang adekuat sesuai kebutuhan
- Anjurkan
olahraga sesuai toleransi
Kolaborasi
- Kolaborasi penggunaan
supositoria, jika perlu
Latihan Memori
Definisi
Mengajarkan
kemampuan untuk meningkatkan daya ingat
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
masalah memori yang dialami
- Identifikasi
kesalahan terhadap orientasi
- Monitor perilaku
dan perubahan memori selama terapi
Terapeutik
- Rencanakan
metode mengajar sesuai kemampuan pasien
- Stimulasi memori
dengan mengulang pikiran yang terakhir kali diucapkan, jika perlu
- Koreksi
kesalahan orientasi
- Fasilitasi
mengingat kembali pengalaman masa lalu, jika perlu
- Fasilitasi tugas
pembelajaran (mis. mengingat kembali informasi verbal dan gambar)
- Fasilitasi
kemampuan konsentrasi(mis. bermain kartu pasangan) jika perlu
- Stimulasi
menggunakan memori pada peristiwa yang baru terjadi (mis. bertanya ke mana saja
ia pergi akhir-akhir ini) jika perlu
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur latihan
- Ajarkan teknik
memori yang tepat (mis. imajinasi visual, perangkat mnemonik, permainan memori,
isyarat memori, teknik asosiasi, membuat daftar, computer, papan nama)
Kolaborasi
- Rujuk pada
terapu okupasi, jika perlu
Latihan Otogenik
Definisi
Mengajarkan
kemampuan sugesti diri dengan perasaan senang dan kehangatan yang bertujuan
untuk relaksasi
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
indikasi lakukan latihan otogenik
Terapeutik
- Siapkan
lingkungan yang tenang dan nyaman
- Kenakan pasien
pakaian yang nyaman dan tidak membatasi pergerakan
- Bacakan
pernyataan (skrip) yang disiapkan, berhenti sejenak minta mengulang secara
internal
- Gunakan
pernyataan yang menimbulkan perasaan senang, ringan, atau rasa melayang pada
bagian tubuh tertentu
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur latihan otogenik
- Anjurkan duduk
dikursi atau berbaring dalam posisi terlentang
- Anjurkan
mengulangi pernyataan kepada diri sendiri untuk mendapatkan perasaan lebih
dalam pada bagian tubuh yang dituju
- Anjurkan latihan
selama 15-20 menit
- Anjurkan tetap
rileks selama 15-20 menit
- Anjurkan
berlatih tiga kali sehari
Latihan Otot
Panggul
Definisi
Mengajarkan
kemampuan menguatkan otot-otot elevator ani dan urogenital melalui kontraksi
berulang untuk menurunkan inkontinensia urin dan ejakulasi dini
Tindakan
Observasi
- Monitor
pengeluaran urine
Terapeutik
- Berikan
pengeluaran urine
Edukasi
- Anjurkan
berbaring
- Anjurkan tidak
mengkontraksikan perut, kaki, dan bokong saat melakukan latihan otot panggul
- Anjurkan
menambah durasi kontraksi-relaksasi 10 detik dengan siklus 10-20 kali,
dilakukan 3-4 kali sehari
- Anjurkan
mengkontraksikan sekitar otot uretra dan anus seperti menahan BAB/BAK selama 5
detik kemudian dikendurkan dan direlaksasikan dengan siklus 10 kali
- Anjurkan
mengevaluasi latihan yang dilakukan dengan cara menghentikan urin sesaat saat
BAK, seminggu sekali
- Anjurkan latihan
selama 6-12 minggu
Kolaborasi
- Kolaborasi rehabilitasi
medik untuk mengukur kekuatan kontraksi otot dasar panggul, jika perlu
Latihan
Pengenalian Impuls
Definisi
Mengajarkan
penanganan perilaku impulsif
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
masalah yang dialami
- Identifikasi
tindakan yang mungkin dilakukan dan bermanfaat
Terapeutik
- Terapkan
strategi pemecahan masalah sesuai dengan tingkat perkembangan dan fungsi kognitif
- Lakukan
modifikasi perilaku, sesuai kebutuhan
- Fasilitasi
melakukan tindakan yang bermanfaat
- Berikan
penguatan positif untuk tindakan yang berhasil dilakukan
- Motivasi memberi
penghargaan pada diri sendiri
- Berikan
kesempatan untuk mempraktekkan pemecahan masalah (role-play) di lingkungan Terapeutik
- Sediakan model
langkah-langkah strategi pemecahan masalah
- Motivasi
mempraktekkan pemecahan masalah dalam situasi sosial dan interpersonal
Edukasi
- Ajarkan memberi
isyarat diri untuk “berhenti dan berfikir” sebelum bertindak impulsif
Latihan Pernafasan
Definisi
Latihan
menggerakkan dinding dada untuk meningkatkan bersihan jalan nafas, meningkatkan
pengembangan paru, menguatkan otot-otot nafas, dan meningkatkan relaksasi atau
rasa nyaman.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
indikasi dilakukan latihan pernafasan
- Monitor
frekuensi irama dan kedalaman nafas sebelum dan sesudah latihan
Terapeutik
- Sediakan tempat
yang tenang
- Posisikan pasien
nyaman dan rileks
- Tempatkan satu
tangan di dada dan satu tangan diperut
- Pastikan tangan
didada mundur ke belakang dan telapak tangan di perut maju ke depan saat
menarik nafas
- Ambil nafas
dalam secara perlahan melalui hidung dan tahan selama tujuh hitungan
- Hitungan ke
delapan hembuskan nafas melalui mulut dengan perlahan
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur latihan pernafasan
- Anjurkan
mengulangi latihan 4-5 kali
Latihan
Rehabilitasi
Definisi
Mengajarkan
kemampuan untuk mengoptimalkan kesehatan, pemeliharaan kesehatan dan
mengembalikan kemandirian setelah mengalami kondisi sakit, proses degeneratif,
trauma, dan lain-lain.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
masalah kebersihan diri dan masalah kulit
- Monitor
kemampuan dan perkembangan latihan
- Monitor tanda
vital dalam setiap latihan
Terapeutik
- Motivasi untuk
mandiri dalam beraktivitas
- Berikan
kesempatan meningkatkan keterampilan pemenuhan kebutuhan sehari-hari
- Sediakan
lingkungan yang aman dan nyaman untuk mencegah cedera dan infeksi
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur latihan rehabilitasi
- Jelaskan
perlunya pembatasan aktivitas
- Ajarkan
penggunaan alat bantu jika diperlukan (mis. tongkat, kruk, kursi roda)
- Latih
mengosongkan bowel/bladder
- Latih ROM aktif
dan pasif
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan
rehabilitasi medik, jika perlu
Latihan Rentang
Gerak
Definisi
Mengajarkan
kemampuan menggunakan gerakan aktif dan pasif untuk mempertahankan dan
mengembalikan kelenturan nadi
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
indikasi dilakukan latihan
- Identifikasi
keterbatansan pergerakan sendi
- Monitor lokasi
ketidaknyamanan atau nyeri pada saat bergerak
Terapeutik
- Gunakan pakaian
yang longgar
- Cegah terjadinya
cedera selama latihan rentang gerak dilakukan
- Fasiltasi
mengoptimalkan posisi tubuh untuk pergerakan sendi yang aktif dan pasif
- Lakukan gerakan
pasif dengan bantuan sesuai dengan indikasi
- Berikan dukungan
positif pada saat melakukan latihan gerak sendi
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur latihan
- Anjurkan
melakukan rentang gerak pasif dan aktif jika perlu
- Anjurkan duduk ditempat
tidur atau dikursi, jika perlu
- Ajarkan rentang
gerak aktif sesuai dengan program latihan
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan
fisioterapis mengembangkan program latihan, jika perlu
Limit Setting
Definisi
Menetapkan
parameter perilaku yang diharapkan dan dapat diterima
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
perilaku yang diharapkan dan tidak diharapkan
- Monitor
pelaksanaan perilaku yang diharapkan
Terapeutik
- Gunakan
pendekatan konsisten, jujur, dan tidak menghakimi
- Sampaikan
Batasan dengan kalimat positif (mis. “pakai baju anda”, dibanding “perilaku
seperti itu tidak pantas”)
- Diskusikan
perilaku apa yang diharapkan dalam suatu situasi, jika perlu
- Tetapkan limit
setting capaian perilaku
- Sampaikan
konsekuensi yang telah ditetapkan dan harapan perilaku dengan tim perawat
- Berikan
penghargaan jika melakukan perilaku yang diharapkan
- Lakukan
konsekuensi yang telah ditetapkan jika tidak melakukan perilaku yang diharapkan
- Modifikasi
konsekuensi dan harapan perilaku, jika perlu
- Turunkan limit
setting jika perilaku pasien mendekati perilaku yang diharapkan
Edukasi
- Jelaskan manfaat
dan konsekuensi perilaku yang diharapkan
Manajemen Akses
Vena Sentral
Definisi
Mengindentifikasi
dan mengelola kateter yang diinsersikan pada vena sentral
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
indikasi pemasangan akses vena sentral
Terapeutik
- Pasang gown
steril
- Pasang sarung
tangan steril
- Pastikan jarum
tidak tersumbat
- Sambungkan
three-way ke semua port kateter
- Isi semua lumen
kateter dengan NaCl atau heparinized saline
- Atur posisi
terlentang
- Arahkan kepala
berlawanan dengan tempat dilakukan tindakan
- Bersihkan kulit
dengan antiseptik dan tutup dengan dook steril
- Tentukan lokasi
penusukan 1/3 bagian atas dari stemokleidomastoid, lateral arteri karotis
- Lakukan anastesi
lokal
- Masukan jarum
yang terpasang pada syringe kosong, kebagian tengah dari segitiga yang
terbentuk oleh dua ujung bawah otot stemokleidomastoid dan kalvikula
- Pastikan jarum
masuk pada posisi lateral arteri dengan jari tetap meraba arteri karotis
- Insersi dan
lakukan aspirasi
- Kanulasi vena
menggunakan teknik seldinger saat terlihat darah
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur yang akan dilakukan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemeriksaan
chest x-ray untuk memasikan posisi kateter
Manajemen Alat
Pacu Jantung Permanen
Definisi
Mengindentifikasi
dan mengelola dukungan permanen pemompaan jantung dengan menggunakan alat pacu
jantung
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
indikasi pemasangan alat pacu jantung permanen
- Monitor
tanda-tanda alat pacu jantung bekerja dengan baik
- Monitor nadi
perifer
- Monitor respons
hemodinamik
- Monitor irama
jantung, gejala aritmia, iskemia, atau gagal jantung (mis. penumotoraks,
hemothoraks, perforasi miokard, tamponade jantung, hematoma, PVC, infeksi,
cegukan, kedutan otot)
- Monitor
kegagalan alat pacu jantung
Terapeutik
- Tentukan jenis
dan modus alat pacu jantung
- Libatkan
keluarga dalam perawatan alat pacu jantung
Edukasi
- Jelaskan indikasi,
fungsi dan komplikasi implantasi alat pacu jantung
- Anjurkan
menghindari atau menggunakan alat yang menyebabkan gangguan elektromegnetik
- Anjurkan
melakukan pemeriksaan rutin alat jantung permanen
- Anjurkan tidak
mengoperasikan kendaraan bermotor sampai diijinkan ahli kardiologi
- Anjurkan
memantau alat pacu jantung secara teratur
- Anjurkan
mengulang rontgen torak setiap tahun untuk konfirmasi penempatan alat pacu
jantung
- Anjurkan memakai
gelang pengguna alat pacu jantung
- Anjurkan
menghindari mesin detektor
- Ajarkan cara
mengenali tanda dan gejala disfungsi alat pacu jantung
Manajemen Alat
Pacu Jantung Sementara
Definisi
Mengindentifikasi
dan mengelola pompa jantung melalui pemasangan dan penggunaan alat pacu jantung
sementara
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
indikasi pemasangan alat pacu jantung sementara
- Identifikasi
alat pacu jantung yang dibutuhkan (mis. kateter vena internal atau eksternal,
unipolar atau bipolar, transthorakik; epikardial)
- Periksa EKG 12
lead, jika perlu
- Periksa
sirkulasi perifer (mis. pulsa perifer, edema, pengisian kapiler) suhu kulit dan
diaphoresis
- Monitor irama
jantung berkelanjutan, jika perlu
- Monitor
disritmia dan respons hemodinamik terhadap disritmia
- Monitor
komplikasi pemasangan alat pacu jantung (mis. pneumotoraks, hemotoraks,
perforasi miokard, tamponade jantung, hematoma, infeksi)
- Monitor
kegagalan alat pacu jantung
Terapeutik
- Sediakan
informed consent
- Siapkan alat
pacu jantung yang dipilih
- Pasang elektoda
alat pacu jantung transkutan eksternal
- Fasilitasi
pemasangan alat pacu jantung
- Lakukan rontgen
dada setelah pemasangan alat pacu jantung sementara
- Analisis
kemajuan pompa jantung setelah pemasangan alat pacu jantung sementara
Edukasi
- Jelaskan
indikasi, fungsi, dan komplikasi implantasi alat pacu jantung
- Ajarkan tindakan
pencegahan gangguan alat pacu jantung (mis. pembatasan gerakan, hindari
penanganan sendiri alat pacu jantung)
Kolaborasi
- Kolaborasi pemeriksaan
rontgen dada setelah pemasangan alat pacu jantung sementara
- Periksa saluran
perifer (mis, pulsa perifer,edema pengisian kapiler), suhu kulit dan diaforesis
-monitor irama
jantung berkelanjutan ,jika perlu
- monitor
distrimia dan respon hemodinamik terhadap distrimia
-monitor
komplikasi pemasangan alat pacu jantung (mis , pneumotoraks , hemotoraks,
perforasi miokard, tamponade jantung, hematoma ,infeksi )
-monitor kegagalan
alat pacu jantung
Terapeutik
- sediakan
informed consent
- siapkan alat
pacu jantung yang dipilih
- pasang elektroda
alat pacu jantung transkutan eksternal
-fasilitasi
pemasangan alat pacu jantung
- lakukan rontgen
dada setelah pemasangan alat pacu jantung sementara
- analisis
kemajuan alat pompa jantung setelah pemasangan alat pacu jantung sementara
Edukasi
-jelaskan indikasi
, fungsi dan komplikasi implantasi alat pacu jantung
- ajarkan tindakan
pencegahan ganguan alat pacu jantung (mis , pembatasan gerakan , hindari
penanganan sendiri alat pacu jantung )
Kolaborasi
- Kolaborasi pemeriksaan
rontgen dada setelah pemasangan alat pacu jantung sementara
Management
anafilaksis
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola pasien yang mengalami syok anafilaksis
Tindakan
Observasi
- identifikasi
kepatenan jalan nafas
-identifikasi
tanda-tanda vital ( mis ,tekanan darah,frekuensi nadi dan napas , suhu tubuh )
- identifikasi
alergen
- monitor
tanda-tanda awal syok (mis sesak napas , kejang , aritmia , hipotensi)
-monitor
tanda-tanda awal hipervelomia akibat resusitasi berlebihan ( terutama anak dan
geriatri)
-monitor kejadian
anafilaktik berulang
Terapeutik
-berikan posisi
nyaman ( mis telentang dengan kaki ditinggikan )
-pertahankan
kepatenan jalan napas
- pasang infun
NaCI 0,9% atau ringer laktak ,sesuai kebutuhan
- berikan oksigen
via masker 10-12 L/menit
- siapkan ruangan
HCU atau ICU jika perlu
Edukasi
- anjurkan
menyiapkan obat - obat alergi dirumah
- ajarkan mencegah
kejadian anafilaktik
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
antihistamin , jika perlu
- Kolaborasi pemberian
kortikosteroid , jika perlu
- Kolaborasi pemberian
epinefrin atau adrenalin , jika perlu
Management aritmia
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola gangguan irama dan/atau frekuensi jantung yang berpotensi
mengganggu hemodinamik atau mengancam nyawa
Tindakan
Observasi
- periksa onset
dan pemacu aritmia
- identifikasi
jenis aritmia
- monitor
frekuensi dan durasi aritmia
- monitor keluhan
nyeri dada (intesitas ,lokasi , faktor pencetus dan pereda)
- monitor respon
hemodinamik akibat aritmia
- monitor saturasi
oksigen
- monitor kadar
elektrolit
Terapeutik
- berikan
lingkungan yang tenang
- pasang jalan
napas buatan (mis OPA , NPA , LMA, ETT ) jika perlu
- pasang akses
intravena
-pasang monitor jantung
- rekam EKG 12
sadapan
- perikasa
interval QT sebelum dan sesudah pemberian obat yang dapat memperpanjang
interval QT
- lakukan manuever
valsava
- lakukan masase
karotis unileteral
- berikan oksigen
, sesuian identifikasi
- siapkan
pemasangan ICD (impantable cardioverter defibrillator )
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
antiaritmia , jika perlu
- Kolaborasi pemberian
kardioversi , jika perlu
- Kolaborasi pemberian
defibrilasi ,jika perlu
Managemen asam
basa
Definisi
Mengidentifikasi
mengelola dan mencegah komplikasi akibat ketidakseimbangan asam basa
Tindakan
Observasi
- identifikasi
penyebab ketidakseimbangan asam basa
- monitor
frekuensi dan kedalaman napas
-monitor status
neurologis ( mis tingkat kesadaran , status mental )
- monitor irama
dan frekuensi jantung
- monitor
perubahan pH , PaCO² dan HCO³
Terapeutik
- ambil spesimen
darah arteri untuk pemeriksaan AGD
-berikan oksigen
sesuai indikasi
Edukasi
- jelaskan
penyebab dan mekanisme terjadinya gangguan asam basa
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
ventilasi mekanik , jika perlu
Managemen asam
basa : Alkalosis metabolik
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola darah basa akibat tingginya bikarbonat
Tindakan
Observasi
- mengidentifikasi
penyebab terjadinya alkalosis metabolik (mis kehilangan asam lambung [muntah ,
sunction lambung ]terapi diuretik jangka panjang, pemberian NaHCO³ berlebihan ,
hioerkalsemia)
- monitor
frekuensi dan kedalaman napas
- monitor
tanda-tanda vital
- monitor intake
dan output cairan
- monitor dampak
susunan syaraf pusat (mis konfusi ,stupor,kejang,koma , reflek hiperaktif)
- monitor dampak
pernapasan (mis. Hipoventilasi , bronkospasme )
- monitor dampak
kardiovaskuler (mis aritmia ,kontaraktitas menurun , penurunan curah jantung )
- monitor dampak
saluran pencernaan ( mual ,muntah , diare )
- monitor hasil
analisa gas darah
Terapeutik
- pertahankan
kepatenan jalan napas
-atur posisi untuk
memfasilitasi ventilasi yang adekuat
- pertahankan
akses intra vena
-berikan cairan
intravena , jika perlu
Edukasi
- jelaskan
penyebab terjadinya alkalosis metabolik
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
kalium jika terjadinya hipokalemia ( mis NaCI+KCL )
Managemen asam
basa Alkalosis Respiratorik
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola kondisi darah basa akibat tekanan parsial karbondioksida
Tindakan
Observasi
- identifikasi
penyebab terjadinya alkalosis respiratorik ( mis. Hiperventilasi , ansietas ,
ketakutan ,nyeri , deman ,sepsis, tumor otak , overventilasi mekanik )
- monitor
terjadinya hiperventilasi
- monitor intake
dan output cairan
- monitor gejala
pemburukan (periode apnea ,dispnea peninhkatan ansietas , peningkatan denyut
nadi , sakit kepala , diaforesis , penglihatan kabur , hiperrefleksia , mulut
kering )
- monitor dampak
susunan syaraf pusat ( parestesia , kejang )
- monitor dampak
kardiovaskuler (aritmia , penurunan curah jantung , hiperventilasi )
-monitor dampak saluran
pencernaan (nafsu makan menurun , mual ,muntah )
- monitor hasil
gas darah
Terapeutik
- pertahankan
kepatenan jalan napas
- pertahankan
posisi untuk ventilasi adekuat
- pertahankan
akses intra vena
- ajukan istirahat
di tempat tidur ,jika perlu
- pertahankan
hidrasi sesuai kebutuhan
- berikan oksigen
dengan sungkup rebreathing
- hindadi koreksi
PCO² dalam waktu terlalu cepat karena dapat terjadi asidosis metabolik
Edukasi
- jelaskan
penyebab terjadinya alkalosis respiratorik
- ajarkan latihan
napas
- anjurkan
berhenti merokok
Kolaborasi
-Kolaborasi pemberian sedatif ,jika perlu
- Kolaborasi pemberian
antidepresan ,jika perlu
Managemen asam
basa : Asoidosis Metabolik
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola kondisi darah asam akibat rendahnya bikarbonat
Tindakan
Observasi
- identifikasi
penyebab terjadinya asidosis metabolik ( diabetes mellitus , GGA , GGK , diare
berat , alkoholisme , kelaparan , overdosis salisilat, fistula pankreas )
- monitor pola
napas ( frekuensi dan kedalaman )
- monitor intake
dan output cairan
- monitor dampak
susunan syaraf pusat ( sakit kepala , gelisah , defisit mental ,kejang ,koma )
- monitor dampak
sirkulasi pernapasan ( hipotensi , hipoksia ,aritmia , kusmaull kien )
- monitor dampak
saluran pencernaan ( nafsu makan menurun , mual ,muntah )
- monitor hasil
analisa gas darah
Terapeutik
- pertahankan
kepatenan jalan napas
- berikan posisi
semi fowler untuk memfasilitasi ventilasi yang adekuat
- pertahankan
akses intra vena
- pertahankan
hidrasi sesuai kebutuhan
- berikan oksigen
sesuai indikasi
Edukasi
- jelaskan
penyebab dan mekanisme terjadinya adidosis metabolik
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
bikarbonat , jika perlu
Manajemen
Asam-Basa: Asidosis Resliratorik
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola kondisi darah asam akibat tingginya tekanan parsial karbon
dioksida.
Tindakan
Observasi
- Indentifikasi
penyebab asidosis respiratorik (mis. PPOK, asma, cedera kepala, edema paru,
pneumonia, ARDS, pneumotoraks, henti jantung, obstruksi jalan napas, depresi
pernapasan, depresi SSP, trauma dada, gagal jantung)
- monitor adanya
hipoventilasi
- monitor
frekuensi dan kedalaman nafas
- monitor
penggunaan otot bantu napas
- monitor CRT
(Capillary Refill Time)
- monitor adanya
indikasi asidosis respiratorik kronik (mis. Barrel chest, penggunaan otot bantu
napas, clubbing nails)
- monitor dampak
susunan saraf pusat (mis. Penurunan kesadaran, konfusi)
- monitor hasil
analisa gas darah
- monitor adanya
komplikasi
Terapeutik
- pertahankan
kepatenan dan bersihan jalan nafas
- berikan
oksigenasi aliran rendah pada kondisi hiperkapnia kronik (PPOK)
- pertahankan
akses intra vena
- berikan oksigen,
sesuai indikasi
- hindari koreksi hiperkapnia
dalam waktu terlalu cepat karna dapat menyebabkan alkalosisi metabolik.
Edukasi
- jelaskan
penyebab dan mekanisme terjadinya asidosis respiratorik
- anjurkan
berhenti merokok
- Anjurkan
menurunkan berat badan, jika obrsitas
- Ajarkan latihan
pernapasan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
ventilasi mekanik, jika perlu
- Kolaborasi Pemberian
bronkodilator, jika perlu
- Kolaborasi pemberian
antidotum opiate (naloxone), jika perlu
MANAJEMEN ASMA
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola obstruksi aliran udara yang akibat reaksi alergi atau
hipersenitivitas jalan nalas yang menyebabkan bronkospasme.
Tindakan
Observasi
-monitor frekuensi
dan kedalaman napas
- Monitor tanda
dan gejala hipoksia (mis. Gelisah, agitasi, penurunan kesadaran)
- Monitor bunyi napas
tambahan (mis. Wheezing, mengi)
- Monitor saturasi
oksigen
Terapeutik
- Berikan posisi
semi fowler 30-40°
- Pasang oksimetri
nadi
- Lakukan
penghisapan lendir, jika perlu
- Berikan oksigen
6-15 L via sungkup untuk mempertahankan SpO2>90%
- Pasang jalur
intravena untuk pemberian obat dan hidrasi
- Ambil sampel
darah untuk pemeriksaan hitung darah lengkap dan AGD
Edukasi
- Anjurkan
meminimalkan ansietas yang dapat meningkatkan kebutuhan oksigen
- Anjurkan
bernapas lambat dan dalam
- Anjurkan teknik
purused-lip breathing
- Ajarkan
mengidentifikasi dan menghindari pemicu (mis. Debu, bulu hewan, serbuk bunga,
asap rokok, polutan udara, suhu lingkungan ekstrem, alergi makanan)
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
bronkodilator sesuai indikasi (mis. Albuterol, metaproterenol)
- Kolaborasi pemberian
obat tambahan jika tidak responsif dengan bronkodilator (mis. Prednisolone,
methylprednisole, aminophylline)
MANAJEMEN
AUTOTRANSFUSI
Definisi
Mengumpulkan darah
yang hilang pada saat operasi dan mengembalikan darah tersebut kedalam tubuh.
Tindakan
Observasi
- Monitor tekanan
darah, frekuensi nadi dan frekuensi pernapasan selama pengambilan darah
Terapeutik
- Pertimbangkan
keselamatan pasien (kontraindikasi: sepsis, infeksi tumor, darah berisi agen
hemostasis)
- Sediakan surat
persetujuan tindakan
- Berikan label
pada kantong darah (nama, nomor rekam medis, tanggal dan waktu dimulainya
pengumpulan darah)
- Gunakan darah
yang dikumpulkan sesuai dengan prosedur
- Pertahankan
integritas darah selama pengambilan darah
- Persiapkan darah
untuk reinfus
- Dokumentasikan
waktu pengambilan darah, kondisi darah, tipe dan banyaknya antioagulan serta
volume darah
- Pertahankan
pengontrolan infeksi
Edukasi
-jelaskan tujuan
dan prosedur autotranfusi
Kolaborasi
- Kolaborasi Pemberian
transfusi selama 6jam setelah pengambilan darah
MANAJEMEN BERAT
BADAN
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola berat badan agar dalam rentang optimal
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kondisi kesehatan pasien yang dapat mempengaruhi berat badan
Terapeutik
- Hitung berat
badan ideal pasien
- Hitung
persentase lemak dan otot pasien
- Fasilitasi
menentukan target berat badan yang realistis
Edukasi
- Jelaskan
hubungan antara asupan makanan, aktivitas fisik, penambahan berat badan dan penurunan
berat badan
- Jelaskan faktor
risiko berat badan lebih dan berat badan kurang
- Anjurkan
mencatat berat badan setiap minggu, jika perlu
- Anjurkan
melakukan pencatatan asupan makanan, aktivitas fisik dan perubahan berat badan
MANAJEMEN CAIRAN
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola keseimbangan cairan dan mencegah komplilasi akibat
ketidakseimbangan cairan.
Tindakan
Observasi
- Monitor status
hidrasi (mis. Frekuensi nadi, kekuatan nadi, akral, pengisian kapiler,
kelembapan mukosa, turgor kulit, tekanan darah)
- Monitor berat
badan harian
- Monitor berat
badan sebelum dan sesudah dialisis
- Monitor hasil
pemeriksaan laboratorium (mis. Hematrokrit, Na, K, Cl, berat jenis urine, BUN)
- Monitor status
hemodinamik (mis. MAP, CVP, PAP, PCWP jika tersedia)
Terapeutik
- Catat
intake-output dan hitung balans cairan 24jam
- Berikan asupan
cairan, sesuai kebutuhan
- Berikan cairan
intravena, jika perlu
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
diuretik, jika perlu
MANAJEMEN
DEFIBRILASI
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola aliran listrik kuat dengan metode ansinkron ke jantung melalui
elekroda yang ditempatkan pada permukaan dada.
Tindakan
Obsetvasi
- Periksa irama
pada monitor setelah RJP 2 menit
Terapeutik
- Lalukan
resusitasi jantung paru (RJP) hingga mesin defibrillator siap
- Siapkan dan
hidupkan mesin defibrillator
- Pasang monitor
EKG
- Pastikan irama
EKG henti jantung (VF atau VT tanpa nadi)
- Atur jumlah
energi dengan mode asynchrinized (360 joule untuk monofasik dan 120-200 joule
untuk bifasik)
- Angkat paddle
dari mesin dan oleskan jeli pada paddle
- Tempelkan paddle
sternum (kanan) pada sisi kanan sternum dibawah klavikula dan paddle apeks
(kiri) pada garis midaksilaris steinggi elekroda V6
- Isi energi
dengan menekan tombol charge pada mesin defibrilator dan menunggu hingga energi
yang diinginkan tercapai
- Hentikan RJP
saat defibrilator siap
- Teriak bahwa
defibrilator telah siap (mis. "I'm clear, you're clear, everybody's clear)
- Berikan syok
dengan menenkan tombol pada kedua paddle bersamaan
- Angkat paddle
dan langsung lanjutkan RJP tanpa menunggu hasil irama yang muncul pada monitor
setelah pemberian defibrilasi
- Lanjutkan RJP
sampai 2 menit
MANAJEMEN DELIRIUM
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola lingkungan Terapeutik
dan aman pada status konfusi akut
Tindakan
Observasi
- Identifiksai
factor risiko delirium (mis. Usia>75 tahun , disfungsi kognitif, gangguan
penglihatan/pendengaran, penurunan kemampuan fungsional, infeksi,
hipomiotermia, hipoksia, malnutrisi, efek obat, toksin, gangguan tidur, stres)
- Identifikasi
tipe delirium (mis. Hipoaktif, hiperaktif, campuran)
-Monitor status
neurologis dan tingkat delirium
Terapeutik
- Berikan
pencahayaan yang baik
- Sediakan jam dan
kalender yang mudah terbaca
- Hindari stimulus
sensorik berlebihan (mis. Televisi, pengumuman interkom)
- Lakukan
pengekangan fisik, sesuai idikasi
- Sediakan
informasi tentang apa yang terjadi dan apa yang dapat terjadi selanjutnya
- Batasi pembuatan
kepusan
- Hindari
memvalidasi mispersepsi atau interpretasi realita yang tidak akurat (mis.
Halusinasi, waham)
- Nyatakan
presepsi dengan cara yang tenang, meyakinkan, dan tidak argumentatif
- Fokus pada apa
yang dikenali dan bermakna saat interaksi interpersonal
- Lakukan
reorientasi
- Sediakan
lingkungan fisik dan rutinitas harian yang konsisten
- Gunakan isyarat
lingkungan untuk stimulasi memori, reorintasi, dan meningkatkan perilaku yang
sesuai (mis. Tanda, gambar, jam, kalender, dan kode warna pada lingkungan )
- Berikan informasi
baru secara perlahan, sedikit demi sedikit, diulang- ulang
Edukasi
- Anjurkan
kunjungan keluarga, jika perlu
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
obat ansietas atau agitasi, jika perlu
Manajemen Demam I.03099
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola peningkatan suhu tubuh akibat pirogen endogen
Tindakan
Observasi
- Monitor
tanda-tanda vital (mis. Suhu tubuh, frekuensi nadi, frekuensi napas, dan
tekanan darah)
- Monitor intake
dan output cairan
- Monitor
komplikasi akibat demam ( mis. Kejang, penuruna kesadaran, kadar elektrolit
abnormal, ketidakseimbangan asam-basa, aritmia)
Terapeutik
- Tutupi badan
dengan selimut/pakaian dengan tepat (mis. Selimut/pakaian tebal saat merasa
dingin dan selimut/pakaian tipis saat merasa panas)
- Lakukan tapid
sponge, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan tirah
baring
- Anjurkan
memperbanyak minum
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
cairan dan elektrolit intravena, jika perlu
- Kolaborasi pemberian
antipiretik, jika perlu
- Kolaborasi pemberian
antibiotik, jika perlu
Manajemen Demensia
I.09286
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola pasien yang mengalami konfusi kronis.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
riwayat fisik, sosial, psikologis, dan kebiasaan.
- Identifikasi
pola aktivitas (mis. Tidur, minum obat, eliminasi, asupan oral, perawatan diri)
Terapeutik
- Sediakan
lingkungan aman, nyaman, konsisten, dan rendah stimulus (mis. Musik tenang,
dekorasi sederhana pencahayaan memadai, makan bersama pasin lain)
- Orintasikan
waktu, tempat dan orang
- Gunakan distraksi
untuk mengatasi masalah perilaku
- Libatkan
keluarga dalam merencanakan, menyediakan, dan mengevaluasi perawatan
- Fasilitas
orientasi dengan symbol-simbol (mis. Dekorasi, papan petunjuk, foto diberi
nama, huruf besar)
- Libatkan
kegiatan individu atau kelompok sesuai kemampuan kognitif dan minat
Edukasi
- Anjurkan
memperbanyak istirahat
- Ajarkan keluarga
cara perawatan demensia
Manajemen Depresi
Pascapersalinan I.09287
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola gangguan adaptasi psikologi postpartum yang terjadi beberapa
minggu sampai beberapa bulan setelah melahirkan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
riwayat kesehatan selama periode antepartum
- Identifikasi
persepsi tentang kondisi saat ini
Terapeutik
- Libatkan orang
terpenting
- Dengarkan
keluhan pasien
- Fasilitas
merencanakan aktivitas harian (mis. Nutrisi, aktivitas, istirahat, tidur)
- Rekomendasikan
terlibat dalam kelompok pendukung
- Dukung untuk
tetap berinteraksi dengan lingkungan yang dapat menjadi suport sistem
Edukasi
- Jelaskan tentang
perawatan bayi
- Anjurkan
meluangkan satu waktu untuk diri sendiri
Manajemen Dialisis
Peritoneal I.03100
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola proses pengeluaran sisa metabolisme, mempertahankan balans cairan
dan elektrolit melalui pembuluh darah diperitonium.
Tindakan
Observasi
- Identivikasi
gejala, tanda dan instruksi peritoneal dialisis (mis. Pemeriksaan fisik,
labolatorium) serta kesiapan pasian dan keluaga
- Periksa berat
badan, lingkar perut sebelum dan sesudah peritoneal dialisis
- Periksa alat,
cairan dan hubungan kateter dan selang infus
- Periksa
kepatenan kateter peritoneal dialysis
- Periksa infeksi,
antropi dan komplikasi insersi kateter peritoneal dialisis
- Monitor tekanan
darah,nadi, pernapasan, suhu tubuh dan respon selama dialisis
- Monitor
komplikasi peritoneal dialysis (mis. Infeksi, setres pernapasan, perforasi atau
kebocoran cairan
Terapeutik
- Rawat luka
insersi kateter peritoneal dialisis sesuai protokol
- Hangatkan cairan
peritoneal dialysis
- Atur pemasukan
dan pengeluaran cairan dialysis
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur peritoneal dialysis
- Jelaskan
tanda-tanda infeksi, perdarahan, kebocoran, distress pernapasan, perubahan
cairan dialysis dan nyeri abdomen
Kolaborasi
- Kolaborasi penanganan
infeksi pada luka insersi, peritonitis, obstruksi kateter peritoneal
Manajemen Diare I.03101
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola diare dan dampaknya.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
penyebab diare(mis. Inflasi gastrointestinal, iritasi gastrointestinal, proses
infeksi, malabsorsi, ansietas, stress, efek obat-obatan, pemberian botol susu)
- Identifikasi
riwayat pemberian makanan
- Identifikasi
gejala invaginasi (mis. Tangisan keras, kepucatan pada bayi)
- Monitor warna,
volume, frekuensi, dan konsistensi tinja
- Monitor tanda
dan gejala hypovolemia (mis. Takikardi, nadi teraba merah, tekanan darah lemah,
tekanan darah turun, turgor kulit turun, mukosa kulit kering, CRT melambat, BB
menurun)
- Monitor iritasi
dan ulserasi kulit di daerah perianal
- Monitor jumlah
pengeluaran diare
- Monitor keamanan
penyiapan makanan
Terapeutik
- Berikan asupan
cairan oral (mis. Larutan garam gula, oralit, pedialyte, renalyte)
- Pasang jalur
intravena
- Berikan cairan intravena
(mis. Ringer asetat, ringer laktat), jika perlu
- Ambil sampel
darah untuk pemeriksaan darah lengkap dan elektrolit
- Ambil sampel
feses untuk kultur, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan makanan
porsi kecil dan sering secara bertahap
- Anjurkan menghindari
makanan pembentuk gas, pedas dan menggandung laktosa
- Anjurkan
melanjutkan pemberian asi
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
obat antimotilitas (mis. Loperamide, difenoksilat)
- Kolaborasi pemberian
obat antispasmodic/spasmolitik (mis. Papaverin, ekstak belladonna, mebeverine)
- Kolaborasi pemberian
obat pengeras feses (mis. Atapulgit, smektit, kaolin-pektin)
Manajemen
Disrefleksia I.06190
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola refleks dan respon otonom yang tidak tepat pada lesi sevikal atau
toraks.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
rangsangan yang dapat memicu disrefleksia (mis. Distensi kandung kemih, kalkuli
ginjal, infeksi, impaksi feses, pemeriksaan rektal, supositoria, kerusakan
kulit)
- Identifikasi
penyebab pemicu disrefleksia (mis. Distensi kandung kemih, impaksi feses, lesi
kulit, stoking suportif, dan pengikat perut)
- Monitor tanda
dan gejala disleksia otonom (mis. Hipertensi paroksismal, bradikardia,
takikardia, diaphoresis, diatas tingkat cedera, pucat di bawah tingkat cedera,
sakit kepala, mengigil tanpa demam, ereksi pilomotor, dan nyeri dada)
- Monitor
kepatenan kateter urine, jika terpasang
- Monitor
terjadinya hiperrefleksia
- Monitor
tanda-tanda vital
Terapeutik
- Minimalkan
rangsangan yang dapat memicu disrefleksia
- Berikan posisi
fowler, jika perlu
- Pasang kateter
urine, jika perlu
Edukasi
- Jelaskan
penyebab dan gejala disrefleksia
- Jelaskan
penanganan dan pencegahan disrefleksia
- Anjurkan pasien
dan/atau keluarga jika mengalami tanda dan gejala disrefleksia
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
agen antihipertensi intravena, sesuai indikasi
Manajemen Efek
Samping Obat I.14505
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola efek yang tidak di harapkan dari pemberian agen farmakologis.
Tindakan
Observasi
- Periksa tanda
dan gejala terjadinya efek samping obat
- Identifikasi
penyebab timbulnya efek samping obat (mis. Usia tua, fungsi ginjal menururn,
dosis tinggi, rute pemberian tidak tepat, waktu pemberian tidak tepat)
Terapeutik
- Hentikan
pemberian obat
- Laporkan efek samping
obat sesuai dengan SPO
- Berikan
pertolongan pertama untuk meminimalkan efek samping, sesuai kebutuhan
Edukasi
- Jelaskan
terjadinya efek samping obat
- Anjurkan
menghentikan konsumsi obat
- Ajarkan cara
meminimalkan efek samping obat
Kolaborasi
- Konsultasikan
pemberian medikasi untuk penanganan efek samping
Manajemen
Elektroensefalografi I.06191
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola penggunaan diagnostik elektroensefalografi (EEG)
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
indikasi diagnostik EEG
- Periksa riwayat
pengobatan yang dapat mengganggu hasil tes (mis. Antikonvulsan, penenang
barbiturate)
Terapeutik
- Posisikan
berbaring bersandar di kursi atau di tempat tidur
- Tempelkan
elektroda pada kulit kepala
- Lakukan prosedur
pemeriksaan
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur EEG
- Informasikan
pelaksana, waktu dan tempat pelaksana prosedur
- Informasikan
elektroda tidak akan menyebabkan sengatan listrik
- Anjurkan rileks
dengan mata tertutup
- Anjurkan tetap
diam selama prosedur
Manajemen
Elektrokonvulsif I.06192
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola penatalaksanaan terapi elektrokonvulsif (ECT) yang aman dan
efisien.
Tindakan
Observasi
- Pemeriksaan
tanda vital, status mental, oksimeter nadi, EKG sebelum dan sesudah prosedur
- Monitor
kesadaran dan orientasikan waktu/tempat
- Monitor efek
samping pasca ECT (mis. Nyeri otot, sakit kepala, mual, konfusi, disolentasi)
Terapeutik
- Berikan dukungan
emosional, sesuai kebutuhan
- Puuasakan
sebelum prosedur
- Berikan pakaian
longgar yang dapat i buka di depan
- Lakukan
persiapan pra prosedur (mis. Melepas gigi palsu, perhiasan, kacamata, lensa
kontak, pemeriksaan tanda-tanda vital, pastikan telah berkemih)
- Pasang alat
pemantau (mis. EEG. EKG. Oksimeter nadi, manset tekanan darah)
- Pasang pagar
pengaman tempat tidur
- Pasang penahan
gigi
- Lakakukan jaw
thrust selama pengiriman stimulus listrik
- Batasi stimulasi
lingkungan
- Berikan oksigen,
jika perlu
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur ECT
Menejemen Elektrolit
I.03102
Definisi
Mengidentiikasi
dan mengelola ketidakseimbangan kadar elektrolit serum.
Tindakan
Obsevasi
- Identifikasi
tanda dan gejala ketidak seimbangan kadar elektrolit
- Identifikasi
penyebab ketidakseimbangan elektrolit
- Identifikasi kehilangan
elektrolit melalui cairan (mis. Diare, drainas ileostromi, drainasme luka,
dlaforesis)
- Monitor kadar
elektrolit
- Monitor efek
samping pemberian suplemen elektrolit
Terapeutik
- Berikan cairan,
jika perlu
- Berikan diet
yang tepat (mis. Tinggi kalium, rendah natrium)
- Anjurkan pasien
dan keluarga untuk modifikasi diet, jika perlu
- Pasang akses
intravena, jika perlu
Edukasi
- Jelaskan jenis,
penyebab dan penanganan ketidakseimbangan elektrolit
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
suplemen elektrolit (mis. Oral, NGT, IV) sesuai indikasi
Menejemen
Elektrolit: Hiperkalemia I.03103
Definisi
Mengidentiikasi
dan mengelola kelebihan kadar kalium serum >5,5 mEq/L.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
tanda dan gejala peningkatan kadar kalium (mis. Peka rangsang, gelisah, mual,
muntah, takikardia mengarah ke bradikardia, fibrilasi/takikardia ventrikel)
- Identifikasi
penyebab hipematremia (mis. Pemberian kalium parenteral cepat atau berlebih,
asidosis, katabolisme sel)
- Monitor irama
jantung, frekuensi jantung, dan EKG
- Monitor intake
dan output cairan
- Monitor kadar
kalium serum dan/atau urine
Terapeutik
- Ambil spesimen
darah dan/atau urine untuk pemeriksaan kalium
- Pasang akses
intravena, jika perlu
- Berikan diet
rendah kalium
Edukasi
- Anjurkan
modifikasi diet rendah kalium, jika perlu
Kolaborasi
- Eliminasi kalium
(mis. Diuretik, kayexalate), sesuai indikasi
- Kolaborasi pemberian
insulin dan glukosa IV, sesuai indikasi
- Kolaborasi pemberian
kalsium glukonat 10% 10 ml, sesuai indikasi
- Kolaborasi hemodialisis
pada pasien gagal ginjal, sesuai indikasi.
Manajemen
Elektrolit: Hiperkalsemia I.03104
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola peningkatan kadr kalsium serum >10.5 mFq/L.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
penyebab peningkatan kadar kalsium serum
- Monitor intake
dan output cairan
- Monitor fungsi
renal (mis. BUN, kreatinin)
- Monitor adanya
keracunan digitalis
- Monitor gejala
hiperkalsemia (mis. Urine berlebih, haus berlebih, kelemahan otot, kelemahan koordinasi,
anoreksia, mual, kram abdomen, obstipasi, konfungsi)
- Monitor gejala
psikososial (mis. Konfusi, kelemahan memori, bicara pelo, letargi, perilaku
psikotik akut, koma, depresi)
- Monitor gejala
kardiovaskuler (mis. Disritmia, prolonged PR intrval, sinus bradikardia, blok
jantung, hipertensi, henti jantung)
- Monitor gejala
pencernaan (mis. Anoreksia, mual, muntah, konstipasi, gejala ulkus paptikum,
nyeri abdomen, ileus paralitik)
- Monitor gejala
neuromuskuler (mis. Kelemahan, parestesia, myalgla, sakit kepala, reflek tandon
menurun, kelemahan kordinasi)
- Monitor adanya
nyeri tulang
- Monitor adanya
ketidakseimbangan elektrolit
- Monitor adanya
indikasi batu ginjal (mis. Nyeri terus menerus, mual, muntah, hematurla)
Terapeutik
- Hindari pemberian
vitamin D
- Hindari
konsultasi makanan yang mengandung kalsium (mis. Makanan kemasan, hidangan
laut, kacang-kacangan, brokoli, bayam dan suplemen)
Edukasi
- Anjurkan
mengkonsumsi banyak buah-buahan
- Anjurkan
mobilisasi untuk mencegah resorbsi tulang
Kolaborasi
- Kolaborasi obat-obatan
untuk megatasi hiperkalsemia, jika perlu
Manajmen
Elektrolit: Hipermagnesemia I.03105
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola peningkatan kadar magnesium serum >2.5 mEq/L.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi penyebab
peningkatan kadar magnesium serum (mis. Infus magnesium, nutrisi parenteral
penggunaan antasida, penggunaan pencahar, terapi litium, insufisiensi renal)
- Monitor
gejalakadiovaskuler (mis. Blok jantung, hipotensi, pelebaran QRS)
- Monitor gejala
neuromuskuler (mis. Gejala, latergi, konfusi, paralisis, henti napas)
Teraoeutik
- Tingkatkan
asupan cairan, jika perlu
- Ambil sampel
darah untuk pemeriksaan elektrolit
Edukasi
- Ajarkan tirah
baring, jika perlu
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
kalsium klorida dan kalsium glukonas, jika perlu.
Manajemen
Elektrolit: Hhipernatremia I.03106
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola kelebihan kadar natrium serum >145 mEq/L.
Tindakan
Observasi
• Identifikasi
tanda dan gejala peningkatan kadar natrium (mis. haus, demam, mual, muntah,
gelisah, peka rangsang, takikardia, letargi, konfusi, kejang)
• Identifikasi
penyebab hipernatremia (mis. infus NaCl berlebihan atau hipertensi, diare,
demam, keringat berlebih, diabetes, sindrom Chusing, hiperaldosteronisme)
• Periksa
tanda-tanda kelebihan cairan (mis. ortopnea, dispnea, edema, BB meningkat dalam
waktu singkat, JVP/CVP meningkat, refleks hepatojugular positif)
• Monitor intake
dan output cairan
• Monitor kadar
natrium serum dan/atau urine
Terapeutik
• Pasang akses
intravena, jika perlu
• Hitung defisit
cairan dengan rumus: 4 mL × BB × (Na saat ini - Na target)
• Berikan cairan
oral atau intravena berdasarkan protokol atau jumlah defisit cairan
• Berikan diet
rendah natrium
• Hindari koreksi
natrium secara cepat untuk menghindari risiko edema serebral
Edukasi
• Anjurkan
modifikasi diet rendah natrium, jika perlu
Kolaborasi
• Kolaborasi koreksi natrium dengan
kecepatan penurunan 1 mEq/L/jam.
Manajemen
Elektrolit : Hipokalemia
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola penurunan kadar kalium serum atau plasma <3,5 mEq/L
Tindakan
Observasi
• Identifikasi
tanda dan gejala penurunan kadar kalium (mis. kelemahan otot, interval QT
memanjang, kelelahan, parestesia, penurunan refleks)
• Identifikasi
penyebab hiponatremia (mis. diare, muntah, penghisapan nasogastrik, diuretik,
hiperaldosteronisme, dialysis, peningkatan insulin)
• Monitor irama
jantung, frekuensi jantung dan EKG
• Monitor intake
dan output cairan
• Monitor tanda
dan gejala gagal napas (mis. PaO2 rendah, PaCO2 tinggi, kelemahan otot
pernapasan)
• Monitor kadar
kalium serum dan/atau urine
• Monitor akses
intravena terhadap flebitis dan infiltrasi
Terapeutik
• Pasang monitor
jantung (terutama jika koreksi kalium >10 mEq/jam)
• Pasang akses
intra Vena, jika perlu
• Berikan suplemen
kalium, sesuai indikasi
• Hindari
pemberian KCl jika haluaran urine <0,5 mal/kgBB/jam
• Hindari
pemberian kalium secara intramuskuler
• Hindari
pemberian kalium secara bolus
Edukasi
• Anjurkan
modifikasi diet tinggi kalium (mis. pisang, sayuran hijau, tomat, coklat), jika
perlu
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian KCl oral (40-80 mEq
dalam 100 ml NaCl) selama 1 jam, pada hipokalemia berat (<2,5 mEq/L), sesuai
indikasi.
Manajemen
Elektrolit : Hipokalsemia
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola penurunan kadar kalsium serum <8,5 mEq/L
Tindakan
Observasi
• Identifikasi
penyebab penurunan kadar kalsium (mis. osteoporosis, pankreatitis, gagal
ginjal, kekurangan vitamin D, diare kronis)
• Identifikasi
gejala klinis hipokalsemia (mis. tetani, kebal pada bibir dan jari-jari tangan,
kejang otot pada wajah atau ekstremitas)
• Identifikasi
riwayat penggunaan obat penyebab penurunan kalsium (mis. diuretik, antasida,
aminoglikosida, kafein, kortikosteroid, fospat, isoniazid)
• Monitor
penurunan kadar kalsium serum
• Monitor intake
dan output cairan
• Monitor efek
samping dari pemberian kalsium (mis. keracunan digitalis, bradikardia, henti
jantung, tromboplebitis)
• Monitor gejala
psikososial (mis. konfusi, kerusakan memori, kecemasan, perilaku psikotik,
depresi, delirium, halusinasi)
• Monitor gejala
kardiovaskuler (mis. penurunan kontraktilitas, penurunan curah jantung,
hipotensi, perpanjangan segmen ST, interval QT memanjang, torsade de pointes)
• Monitor gejala
pencernaan (mis. mual, muntah, konstipasi, nyeri abdomen)
• Monitor gejala
kulit (mis. eczema, alopesia, hiperpigmentasi)
Terapeutik
• Pertahankan
akses intravena
• Berikan asupan
vitamin D yang adekuat (mis. suplemen vitamin, daging)
Edukasi
• Anjurkan
meningkatkan asupan kalsium (mis. ikan salmon, sardines, kerang segar,
kacang-kacangan, brokoli, bayam dan suplemen)
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian kalsium, jika perlu.
Manajemen
Elektrolit : Hipomagnesemia
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola penurunan kadar magnesium serum <1,5 mEqL
Tindakan
Observasi
• Identifikasi
penyebab penurunan kadar magnesium serum (mis. hipokalemia, hipokalsemia)
• Identifikasi
ketidakadekuatan absorpsi magnesium (mis. operasi reseksi kolon, insufisiensi
pankreas, peradangan kolon)
• Monitor eksresi
magnesium (mis. insufisiensi renal, lanjut usia)
• Monitor
pengeluaran magnesium berlebihan melalui urine (mis. diuretik, gangguan ginjal,
ketoasidosis diabetik)
• Monitor efek
samping pemberian magnesium parenteral (mis. berkeringat, sensasi panas,
hipokalsemia)
• Monitor gejala
otot saraf (mis. kelemahan, kram kaki, parestesia, tendon hiperaktif, disfagia,
nistagmus, kejang)
• Monitor gejala
susunan saraf pusat (mis. letargi, insomnia, agitasi)
• Monitor gejala
kardiovaskuler (mis. sinus takikardia, gelombang T lurus, pelebaran QRS,
ektopik)
Terapeutik
• Pasang akses
intravena, jika perlu
Edukasi
• Anjurkan asupan
makanan mengandung magnesium (mis. sayuran hijau, kacang-kacangan)
Kolaborasi
• Kolaborasi koreksi magnesium (mis.
magnesium sulfate, magnesium glukonate, magnesium laktat), jika perlu.
Manajemen
Elektrolit : Hiponatremia
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola penurunan kadar natrium serum atau plasma <135 mEq/L
Tindakan
Observasi
• Identifikasi
tanda dan gejala penurunan kadar natrium (mis. disorientasi, otot berkedut,
sakit kepala, membrane mukosa kering, hipotensi postural, kejang, letargi,
penurunan kesadaran)
• Identifikasi
penyebab hiponatremia (mis. diare, muntah, penghisapan nasogastric, puasa,
infus cairan hipertonis, polidipsia, SIADH, gagal jantung, hiperaldosteronisme
primer)
• Periksa
tanda-tanda kelebihan cairan untuk indikasi restriksi cairan (mis. ortopnea,
dispnea, edema, BB meningkat dalam waktu singkat, JVP/CVP meningkat, refleks
hepatojugular positif, suara napas tambahan)
• Monitor intake
dan output cairan
• Monitor kadar
natrium serum dan/atau urine
• Monitor gejala
kejang pada hiponatremia berat
Terapeutik
• Pasang akses
intravena, jika perlu
• Hitung kebutuhan
natrium dengan rumus : 0,6 × BB × (Na target - Na saat ini)
• Lakukan
restriksi cairan (mis. 1 L/24 jam), jika perlu
• Berikan cairan
NaCl hipertonis (3% - 5%)
• Hindari koreksi
natrium lebih dari 8 mEq dalam periode 24 jam
Edukasi
• Anjurkan asupan
makanan mengandung natrium
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian diet tinggi natrium,
jika perlu
• Kolaborasi koreksi natrium, jika perlu
• Kolaborasi pemberian diuretik (mis.
furosemide 20-40 mg) jika mengalami kongesti paru
Manajemen
Eliminasi Fekal
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola gangguan pola eliminasi fekal
Tindakan
Observasi
• Identifikasi
masalah usus dan penggunaan obat pencahar
• Identifikasi
pengobatan yang berefek pada kondisi gastrointestinal
• Monitor buang
air besar (mis. warna, frekuensi, konsistensi, volume)
• Monitor tanda
dan gejala diare, konstipasi, atau impaksi
Terapeutik
• Berikan air
hangat setelah makan
• Jadwalkan waktu
defekasi bersama pasien
• Sediakan makanan
tinggi serat
Edukasi
• Jelaskan jenis makanan
yang membantu meningkatkan keteraturan peristaltik usus
• Anjurkan
mencatat warna, frekuensi, konsistensi, volume feses
• Anjurkan
meningkatkan aktifitas fisik, sesuai toleransi
• Anjurkan
pengurangan asupan makanan yang meningkatkan pembentukan gas
• Anjurkan
mengkonsumsi makanan yang mengandung tinggi serat
• Anjurkan
meningkatkan asupan cairan, jika tidak ada kontraindikasi
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian obat supositoria
anal, jika perlu.
Manajemen
Eliminasi Urine
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola gangguan pola eliminasi urine
Tindakan
Observasi
• Identifikasi
tanda dan gejala retensi atau inkontinensia urine
• Identifikasi
faktor yang menyebabkan retensi atau inkontinensia urine
• Monitor
eliminasi urine (mis. frekuensi, konsistensi, aroma, volume, dan warna)
Terapeutik
• Catat
waktu-waktu dan haluaran urine
• Batasi asupan
cairan, jika perlu
• Ambil sampel
urine tengah (midstream) atau kultur
Edukasi
• Ajarkan tanda
dan gejala infeksi saluran kemih
• Ajarkan mengukur
asupan cairan dan haluaran urine
• Ajarkan
mengambil spesimen urine midstream
• Ajarkan
mengenali tanda berkemih dan waktu yang tepat untuk berkemih
• Ajarkan terapi
modalitas penguatan otot-otot panggul/berkemihan
• Anjurkan minum
yang cukup, jika tidak ada kontraindikasi
• Anjurkan
mengurangi minum menjelang tidur
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian obat supositoria
uretra, jika perlu.
Manajemen Energi
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola penggunaan energi untuk mengatasi atau mencegah kelelahan dan
mengoptimalkan proses pemulihan
Tindakan
Observasi
• Identifikasi
gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
• Monitor
kelelahan fisik dan emosional
• Monitor pola dan
jam tidur
• Monitor lokasi
dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
Terapeutik
• Sediakan
lingkungan nyaman dan renda stimulus (mis. cahaya, suara, kunjungan)
• Lekukan latihan
rentang gerak pasif dan/atau aktif
• Berikan
aktivitas distraksi yang menenangkan
• Fasilitasi duduk
di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau berjalan
Edukasi
• Anjurkan tirah
baring
• Anjurkan melalui
aktivitas secara bertahap
• Anjurkan
menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak berkurang
• Ajarkan strategi
koping untuk mengurangi kelelahan
Kolaborasi
• Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan.
Manajemen Enuresis
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola kemampuan pengendalian berkemih
Tindakan
Observasi
• Identifikasi
karakter enuresis, kemampuan dan kendala pengendalian berkemih
Terapeutik
• Lapisi kasur
dengan perlak
• Batasi asupan
cairan pada malam hari
• Jadwalkan waktu
berkemih bersama pasien
• Fasilitasi
proses pemeriksaan diagnostik (mis. pemeriksaan fisik, cystoscopy, cystogram,
laboratorium)
Edukasi
• Anjurkan
berkemih sebelum tidur
• Anjurkan
memberikan perhatian dalam proses penyembuhan enuresis
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian obat enuresis, jika
perlu.
Manajemen Gangguan
Makan
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola diet yang buruk, olahraga berlebihan dan/atau pengeluaran makanan
dan cairan berlebihan
Tindakan
Observasi
• Monitor asupan
dan keluarnya makanan dan cairan serta kebutuhan kalori
Terapeutik
• Timbang berat
badan secara rutin
• Diskusikan
perilaku makan dan jumlah aktivitas fisik (termasuk olahraga) yang sesuai
• Lakukan kontrak
perilaku (mis. target berat badan, tanggung jawab perilaku)
• Dampingi ke
kamar mandi untuk pengamatan perilaku memuntahkan kembali makanan
• Berikan
penguatan positif terhadap keberhasilan target dan perubahan perilaku
• Berikan
konsekuensi jika tidak mencapai target sesuai kontrak
• Rencanakan
program pengobatan untuk perawatan di rumah (mis. medis, konseling)
Edukasi
• Anjurkan membuat
catatan harian tentang perasaan dan situasi pemicu pengeluaran makanan (mis.
pengeluaran yang disengaja, muntah, aktivitas berlebihan)
• Ajarkan
pengaturan diet yang tepat
• Ajarkan
keterampilan koping untuk penyelesaian masalah perilaku makan
Kolaborasi
• Kolaborasi dengan ahli gizi tentang target
berat badan, kebutuhan kalori dan pilihan makanan.
Manajemen
Halusinasi
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola peningkatan keamanan, kenyamanan, dan orientasi realita
Tindakan
Observasi
• Monitor perilaku
yang mengindikasi halusinasi
• Monitor dan
sesuaikan tingkat aktivitas dan stimulasi lingkungan
• Monitor isi
halusinasi (mis. kekerasan atau membahayakan diri)
Terapeutik
• Pertahankan
lingkungan yang aman
• Lakukan tindakan
keselamatan ketika tidak dapat mengontrol perilaku (mis. limit setting,
pembatasan wilayah, pengekangan fisik, seklusi)
• Diskusikan
perasaan dan respons terhadap halusinasi
• Hindari
perdebatan tentang validitas halusinasi
Edukasi
• Anjurkan
memonitor sendiri situasi terjadinya halusinasi
• Anjurkan bicara
pada orang yang dipercaya untuk memberi dukungan dan umpan balik korektif
terhadap halusinasi
• Anjurkan
melakukan distraksi (mis. mendengarkan musik, melakukan aktivitas dan teknik
relaksasi)
• Ajarkan pasien
dan keluarga cara mengontrol halusinasi
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian obat antipsikotik dan
antiansietas, jika perlu.
Manajemen
Hemodialisis
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola proses pembersihan darah dari zat-zat sampah melalui penyaringan
diluar tubuh
Tindakan
Observasi
• Identifikasi
tanda dan gejala serta kebutuhan hemodialisis
• Identifikasi
kesiapan hemodialisis (mis. tanda-tanda vital, berat badan kering, kelebihan
cairan, kontraindikasi pemberian heparin)
• Monitor tanda
vital, tanda-tanda perdarahan, dan respons selama dialisis
• Monitor
tanda-tanda vital pascahemodialisis
Terapeutik
• Siapkan
peralatan hemodialisis (mis. bahan habis pakai, blood line hemodialisis)
• Lakukan prosedur
dialisis dengan prinsip aseptik
• Atur filtrasi
sesuai kebutuhan penarikan kelebihan cairan
• Atasi hipotensi
selama proses dialisis
• Hentikan
hemodialisis jika mengalami kondisi yang membahayakan (mis. syok)
• Ambil sampel
darah untuk mengevaluasi keefektifan hemodialisis
Edukasi
• Jelaskan tentang
prosedur hemodialisis
• Ajarkan pembatasan
cairan, penanganan insomnia, pencegahan infeksi akses HD, dan pengenalan tanda
perburukan kondisi
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian heparin pada blood
line, sesuai indikasi.
Manajemen
Hemofiltrasi
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola pasien dengan Hemofiltrasi
Tindakan
Observasi
• Identifikasi
kondisi pasien (mis. tekanan darah, nadi, pernapasan dan suhu tubuh, berat
badan, edema, keseimbangan cairan)
• Monitor status
hemodinamik selama proses hemofiltrasi
• Monitor
ultrafiltration rate, hemodinamik Dan kebocoran
• Monitor tanda
dan gejala infeksi
• Monitor intake
dan output cairan tiap jam
Terapeutik
• Ambil sampel
darah untuk pemeriksaan fungsi ginjal, dan elektrolit sebelum terapi
• Gunakan teknik
steril untuk melakukan priming blood line hemofiltrasi, saat menyambungkan
arteri - blood line dan vena pasien
• Bebaskan sirkuit
hemofiltrasi dari udara
• Berikan heparin
sesuai protokol
• Periksa
kepatenan hubungan blood line, arteri maupun Vena
• Rawat lokasi
insersi dan selang sesuai protokol
• Hentikan
hemofiltrasi jika kondisi menurun
Edukasi
• Jelaskan tujuan
dan prosedur hemofiltrasi pada pasien dan keluarga.
Manajemen
Hiperglikemia
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola kadar glukosa darah diatas normal
Tindakan
Observasi
• Identifikasi
kemungkinan penyebab hiperglikemia
• Identifikasi
situasi yang menyebabkan kebutuhan insulin meningkat (mis. penyakit kambuhan)
• Monitor kadar
glukosa darah, jika perlu
• Monitor tanda
dan gejala hiperglikemia (mis. poliuria, polidipsia, polifagia, kelemahan,
malaise, pandangan kabur, sakit kepala)
• Monitor intake
dan output cairan
• Monitor keton
urin, kadar analisa gas darah, elektrolit, tekanan darah orstatik dan frekuensi
nadi
Terapeutik
• Berikan asupan
cairan oral
• Konsultasi
dengan media jika tanda dan gejala hiperglikemia tetap ada atau memburuk
• Fasilitasi
ambulasi jika ada hipotensi ortostatik
Edukasi
• Anjurkan
menghindari olahraga saat kadar glukosa darah lebih dari 250 mg/dL
• Anjurkan monitor
kadar glukosa darah secara mandiri
• Anjurkan
kepatuhan terhadap diet dan olahraga
• Ajarkan indikasi
dan pentingnya pengujian keton urine, jika perlu
• Ajarkan
pengelolaan diabetes (mis. penggunaan insulin, obat oral, monitor asupan
cairan, penggantian karbohidrat, dan bantuan profesional kesehatan)
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian insulin, jika perlu
• Kolaborasi pemberian cairan IV, jika perlu
• Kolaborasi pemberian kalium, jika perlu.
- Jelaskan efek
obat pada sel kanker dan fungsi sumsum tulang belakang
- Anjurkan diet
sesuai indikasi (mis. tidak merangsang pencernaan, mudah dicerna, bergizi)
- Anjurkan
melaporkan efek samping kemoterapi yang dirasakan (mis. demam, mimisan, memar
berlebihan, dan kotoran berlendir)
- Ajarkan cara
mencegah infeksi (mis membatasi kunjungan, cuci tangan)
- Ajarkan teknik
relaksasi dan distraksi (imajinasi), sesuai kebutuhan
- Ajarkan teknik
manajermen energi, jika perlu
- Ajarkan
mengelola kelelahan dengan merencanakan sering istirahat dan membatasi kegiatan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
obat untuk mengendalikan efek samping (mis. antiemetik)
Manajermen
Kenyamanan Lingkungan I.08237
Definsi
Mengidentifikasi
dam ,emhelola kenyamanan lingkungan yang optimal.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
sumber ketidanyamanan (mis, suhu ruangan, kebersihan)
- Monitor kondisi
kulit, terutama di area tonjolan (mis. yanda- tanda iritasi atau luka trkan)
Teraputik
- Berikan
penerimaan dan dukungan keperindahan ke lingkungan bau
- Letakan bel pada
temapt yang mudah dijangkau
- Sediakan ruangan
yang tenang dan mendukung
- Jadwalkan
kegiatan sosial dan kunjungan
- Dasilitasi
kenyamanan lingkungan (mis. atur suhu, selimut, kebersihan )
- Ataur posisi
yang nyaman (mis. topang dengan bantal, jaga sendi selama pergerakan )
- Hindari paparan
kulit terhadap iritan (mis. feses, urin)
Edukasi
- Jelaskan tujuan
manajemen lingkungan
- Ajarkan cara
manajemen sakit dan cedra, jika perlu
Manajemen
Kesehatan Kerja I.14521
Definisi
Mengidentifikasi
dan menegelola lingkungan kerja untuk meningkatkan kesehatan pekerja.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kesehatan pekerja (mis. fungsi fisik, jiwa, spiritual, sosial dan kebiasaan)
- Identifikasi
standar prosedur kesehatan kerja, administrasi dan penerapan peraturan tempat
kerja terhadap standar
- Identifikasi
faktor risiko penyakit dan kecelakaan kerja
- Moitor kesehatan
pekerja secara berkala
Terapeutik
- Dunakan label
atau tanda untuk zat atau alat yang berbahaya bagi kesehatan
- Terapkan prgram
pemerintah terkait kesehatan kerja
- Lakukan
perawatan pada kondisi akut
- Latih bantuan
hidup dasar terkait kegawatdarutan kecelakkan kerja
Edukasi
- Informasikanpekerja
terkait zat atau alat yang berbahaya bagi kesehatan
- Ajarakn tentang
kesehatan dan modifikasi lingkungan kerja yang sehat
Kolaborasi
- Ruju ke rumah
sakit untuk perawatan lanjut pada cedra dan penyakit aibat pekerjaan
Manajemen
Keselamatan Lingkungan I.14513
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola lingkungan fisik untuk meningktakan keselamatan
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kebutuhan keselamtan (mis. kondisi fisik, fungsi kongnitif dan riwayat
perilaku)
- Monitor
perubahan status keselamatan lingkungan
Teraputik
- Hilangkan bahaya
keselamatan lingkungan (mis. kondisi fisik, biologi, dan kimia), jika
memungkinkan
- Modifikasi
lingkungan untuk meminimalkan bahaya dan risiko
- Sediakan alat
bantu keamanan lingkungan (mis. commode chair dan pegangan tangan)
- Gunakan
perangkat pelindung (mis. pengekangan fisik , rel samping, pintu terkunci,
pagar)
- Hubungi pihak
berwenang sesuai masalah komunitas (mis. puskesmas, polisi, damakr)
- Fasilitas
relokasi ke lingkungan yang aman
- Lakukan program
skrining bahaya kingkungan (mis. timbal)
Edukasi
- Ajarkan
individu, kekurangan dan kelompok risiko tinggi bahaya lingkungan
Manajemen
Konstipasi I.04155
Definis
Mengidentifikasi
dan mengelola pencegahan dan mengaasi semblit/impaksi
Tindakan
Observasi
- Periksa tanda
dan gejala konstipasi
- Periksa
pergerakan usus, karakteristik feses (konsistensi, bentuk, volume, dan warna)
- Identifikasi
faktor risiko kontipasi (mis. obat- obayan, tirah baring, dan diet rendah
serat)
- Monitor tanda
dan gejala ruptur usus dan/ atai peritonitis
Teraputik
- Anjurkan diet
tinggi serat
- Lakukan masase
abdomen, jika perlu
- Lakukan evalusai
fase secara manual, jika pelu
- Berikan enema
atau irigasi, jika perlu
Edukasi
- Jelaskan
ertiologi masalah dan aslasan tindakan
- Anjurkan
peningkatan asupan cairan, jika tidak ada kontraindikasi
- Latih buang air
besar secara teratur
- Ajarkan cara
mengatasi konstipasi/impaksi
Kolaborasi
- Konsultasi
dengan tim medis tentang penurunan/peningkatan frekuensi suara usus
- Kolaborasi penggunaan
obatnpecahar, jika diperlukan
Manajermen
Lingkungan I.14514
Definisi
Memfasilisati dan
mengelola lingkungan untuk mendaptakan manfaat teraputik, dan kesejahteraan
pisikologis.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
keamanan dan kenyamanan lingkungan
Teraputik
- Atur posisi
firniture dengan rapi dan terjangkau
- Ataur suhu
lingkungan yang sesuai
- Sediakan tempat
tidur dan lingkungan yang bersih dan nayaman
- Sediakan pewangi
ruangan, jika perlu
- Hindari paparan
pandagan langsung ke kamar mandi, toilet, atau peralatan untuk eliminasi
- Ganti pakain
secara berkala
- Hindari paparan
dengan cahaya matahari atau cahaya uang tidak perlu
- Izinkan keluarga
untuk tinggal mendampingi pasien
- Fasilitasi
penggunaan barang- barang pribadi (mis. piyama, jubah, perlengkapan mandi)
- Pertahankan
konsistensi kunjungan tenagag kesehatan
- Berikan bel atau
alat komunikasi untuk memanggil perawat
Edukasi
- Jelaskan cara
membuat lingkungan rumamh yang aman
- Jalesakn cara
menghadapi bahaya kebakaran
- Ajarkakn pasien
dan keluarga/ pengunjung tentang upaya pencegahan infeksi
Manajemen
Lingkungna Komunikasi I.14515
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola lingkungan fisik, sosaial, budaya, eknomi, dan politik yang
mempengaruhi kesehatan masyarakat.
Tindakan
Observasi
- Lakukan skining
risiko gangguan kesehatan lingkungan
- Identifikasi
faktor risiko resiko kesehatan yang diketahu
Teraputik
- Libatkan pasrtisipasi
masyarakat dalam memelihara keamanan lingkungan
Edukasi
- Promosikan
kebijakan pemerintah untuk mengurangi risiko penyakit
- Berikan
pendidikan kesehatan untuk kelompok risiko
- Informasikan
Kolaborasi
- Kolaborasi dalam
tim multidisiplin untuk mengidentifikasi ancaman kemanana di masyarakat
- Kolaborasi denan
timk esehatan lain dalam progam kesehatan komunitas untuk menghadapi risiko
yang diketahui
- Kolaborasi dalam
pengembangan program aksi masyarakat
- Kolaborasi dengan
kelompok masyarakat dalam menjelaskan peraturan pemerintah
Manajerman
Llingkungan: Persiapan Pulang I.14516
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola rumah sebagi tempat merawat pasien pasca perawatan di rumah sakit
dengan aman dan efektif
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
tanggal dan waktu pulang ke rumah
- Monitor kondisi
rumah unuk siap menerima pasien
Teraputik
- Siapkan alat
bantu yang dibutuhkan
- Siapkan catatan
perkembangan keperawatan
- Siapkan catatan
tentang obat-obatan, persediaan obat, dan alat banti seusai kebutuhan
- Sediakan obat
yang dibuthkan di rumah
- Sediakan rencana
penanganan kedaruratan
- Lakukan
pendokumentasian asuhan
- Atur jadawal
kunjungan tenaga pendukung (mis. rohaniawan, pekerja sosial), jika perlu
- Konfirmasi
pengaturan untuk traspportasi ke rumah disertai pendamping, jika perlu
Edukasi
- Siapkan rencana
pendidikan kesehatan di rumah susai kebutuhan
Kolaborasi
- Konsultasikan
dengan perawat rumah sakit tentang perawatan di rumah
Manajemen Medikasi
I.14517
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengeleloa penggunaan agen farmakologis sesuai dengan program pengobatan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
penggunaan onat sesuai resep
- Identifikasi
masa kadaluarsa obat
- Identifikasi
penggetahuan dan kemampuan menjalani prgram pengobatan
- Monitor
keefektifan dan efek samping pemberian obat
- Monitor tanda
dan gejala keracunan obat
- Monitor darah
serum (mis. elektrolit, protombin), jika perlu
- Monitor
kepatuhan menjalani program pengobatan
Teraputik
- Fasilitasi
perubahan program pengobatan, jika perlu
- Sediakan sumber
informasi program pengobatan secaa visual dan tertulis
- Fasilitasi
pasien dan keluarga melakukan penyesuaian pola hidup akibat program pengobatan
Edukasi
- Ajarkan pasien
dan keluarga cara mengelola obat (dosis, penyimpanan, rute, dan waktu
pemberian)
- Ajarkan cara
menagani atau mengurangi efek samping, jika terjadi
- Anjurkan
menghubungi petugas kesehatan jika terjadi efek, samping obat
Manajemen Mood
I.09289
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola keselamatan, stabilisasi, pemulihan, dan perawtan gangguan mood
(keadaan emosional yang bersifat sementara).
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
mood (mis. tanda, gejala, riwayat penyakit)
- Identifikasi
risiko keselamatan diri atau orang lain
- Monitri fungsi
kongnitif (mis. konsentrasi, memori, kemampuan membuat keputusan)
- Monitori
aktivitas dan tingkar stimulasi lingkungan
Teraputik
- Fasilitasi
pengisian kuesioner self-report (mis. Bwck Depression Inventory, skala status
fungsional), jika perlu
- Berikan
kesempatan untuk menyampaikanperasaan dengan cara yang tepat (mis. sansack,
terapi seni, aktivitas fisik)
Edukasi
- Jelaskan tentang
gangguan mood dan penanganannya
- Anjurkan berpran
aktif dalam pengobatan dan rehabilitiasi, jika perlu
- Anjurkan rawat
inap sesuai indikasi (mis, risiko keselamatan, defisit perawatan diri, sosial)
- Ajarkan mengenai
pemicu gangguan mood (mis, siruasi stres, masalah fisik)
- Anajarkan memonitor
mood secara mandiri (mis, skala tingkat 1-10, membuat jurnal)
- Anjarkan
keterampilan kopling dan penyelesaian masalah baru
Kolaborasi
- Kolaborasi pe,neriam
obat, jika perlu
- Rujuk untuk
peikotrtapi ( mis, perilaku, hubungan,interpersonal, keluarga, kelompok) jika
perlu
Manajermen Mual
I.03117
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola perasaan tidak enak pada bagian tenggorok atau lambung yang dapat
menyebabkan muntah.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
pengalaman mual
- Identifikasi
isyarat nonverbal ketidaknyamanan (mis, bayi, anak-anak, dan mereka yang tidak
dapat berkomunikasi secara efektif)
- Identifikasi
dampak mual terhadap kualitas hidup (mis, nafsu makan, aktivitas, kinerja,
tanggunh jawab peran, dan tidur)
- Identifikasi
faktor penyebab mual (mis, pengobatan dan prosedur)
- Identifikasi
antiemetik untuk mencegah mual (kecuali mual pada kehamilan)
- Monitor mual
(mis, frekuensi, durasi, dan tingkat keparahan)
- Monitor asupan
nutrisi dan kalori
Teraputil
- Kendalikan
faktor lingkungan penyebab mual (mis. bau tak sedap, suara, dan rengsangan
visual yang tidak menyenangkan)
- Kurangi atau
hilangkan keadaan penyebab mual (mis. kecemasan, ketakuatan, kelelahan)
- Berikan makan
dalam jumlah kecildan menarik
- Berikan makanan
dingin, cairan bening, tidak berbau dab tidak berwarna, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan
isitirahat dan tidur yang cukup
- Anjurkan sering
memberikan mulut, kecuali jika merangsang mual
- Anjurkan makan
tinggi karbohidrat dan rendah lemak
- Anjarakn
penggunaan teknik nonfarmakologis untuk mengatasi mual (mis, biofeedback,
hipnosis, relaksasi, terapi musik, akupresur)
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
antiemetik, jika perlu
Manajemen Muntah
I.03118
Definisi
Mengifentifikasi,
mencegah dan mengelola refleks pengeluaran isi lambung
Tindakan
Observasi
- identifikasi
karakteristik muntah (mis. warna, konsistensi, adanya darah, waktu, frekuensi
dan durasi)
- priksa volume
muntah
- indentifikasi
riwayat diet (mis. makanan yang disuka, tudak disukai dan budaya)
- identifikasi
faktor penyebab muntah (mis. pengobatan dan prosedur)
- identifikasi
kerusakan esofagus dan faring poslerior jika muntah terlalu lama
- monitor efek
manjemen muntah secara menyeluruh
- monotor
keseimbangan cairan dan elektrolit
Terapeutik
- kontrol faktor
lingkungan penyebab muntah (mis, bau tak sedap, suara, dan stimulasi visual
yang tidak menyenangkan)
- kurangi atau
hilangkan keadaan penyebab muntah (mis, kecemasan, keakutan)
- atur posisi
untuk mencegah aspirasi
- pertahnkan
kepatenan jalan napas
- bersihkan mulut
dan hidung
- berikan dukungan
fisik saat muntah (mis. membantu membungkuk atau menundukkan kepala)
- berikan
kenyamanan selama muntah (mis. kompres dingin di dahi, atau sediakan pakaian
kering dan bersih)
- berikan cairan
yang tidak mengandung karbonasi minimal 30 menit setelah muntah
Edukasi
- anjurkan membawa
kantong plastik untul menamoung muntah
- anjurkan
memprbanyak istirahat
- anjurkan
penggunaan teknik nonfarmakologis untuk mengelola muntah (mis. biofeedback,
hipnosis, relaksasi, terapi musik, akupresur)
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
antiemerik, jika perlu
Manajermen
Nefrostomi I.04156
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola pengeluaran urine melalui akses selang dari nefron ginjal
Tindakan
Observasi
- mnitor kepatenan
selang
- monitor
komplikasi pemasangan nefrostomi (mis, pendarahan, infeksi dan tan da
abnomalitas nefrostomi (mis. tak ada urine, nyeri abdomen))
- moniter hasil
pemeriksaan laboratorium (mis. fungsi ginjal dan elektrolit)
- monitor intake
dan output cairan harian
Teraputik
- rawat daerah
insersi sesuai prosedur
- lakukan irigasi
nefrostomi, jika perlu
- kosongkan
kantung nefrostomi jika telah 2/3 penuh
Edukasi
- jelaskan
tanda-tanda obstruksi nefrstomi, pendarahan dan infeksi
- anjarkan pasien
dan keluarga cara mengukur intake an output cairan
Manajemen Nutrisi
I.03119
Definisi
Menidentifikasi
dan mengelola asupan nutrisi yang seimbang
Tindakan
Observasi
- identifikasi
status nutrisi
- identifikasi
alergi dan intoleransi makanan
- identifikasi
makaknan yang disukais
- identifikasi
kebutuhan kalori dan jenis nutrien
- identifikasi
perlunnya penggunan selang nasogastik
- monitor asupan
makan
- moitor berat
badan
- monitor hasil
pemeriksaan laboratorium
Teraputik
- lakukan oral
hyglene sebelum makan, jika perlu
- fasilitas
menentukan pedoman diet (mis. piramida makanan)
- sajikan makanan
secara menarilk dan suhu yang sesuai
- berikan makan
tinggi serat untuk mencegah konstipsai
- berikan makanan
tinggi kalori dan tinggi protein
- berikan suplemen
makan, jika perlu
- hentikan
pemberian makan melalui selang nasoglatikjika asupan oral dapat ditoleransi
Edukasi
- anurkan posisi
duduk, jika mampu
- anjurkan diet
yang diprogramkan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan ( mis, pereda nyeri, atiemetik), jika perlu
- Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien yang dibuthkan ,
jika perlu
Manajemen Nutrisi
Paenteral I.03120
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola pemberian nutrisi tanpa melalui saluran percarnaan namun melalui
pembuluh darah
Tindakan
Observasi
- identifikasi
indikasi pemberian nutirisi parenteral (mis. gangguan absorbsi makanan, mengistirahatkan
usus, gangguan motilitas usu, jalur enteral tidak memungkinkan)
- indikasi jenis
akses yang diperlukan (mis perifer, sentral)
Manajemen
Hipertermia l.15506
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola peningkatan suhu tubuh akibat disfungsi termoregulasi.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
penyebab hipertermia (mis.dehidrasi, terpapar lingkungan panas, penggunaan
inkubator)
- Monitor suhu
tubuh
- Monitor kadar
elektrolit
- Monitor haluaran
urine
- Monitor
komplikasi akibat hipertermia
Terapeutik
- Sediakan
lingkungan yang dingin
- Longgarkan atau
lepaskan pakaian - Basahi dan kipasi permukaan tubuh
- Berikan cairan
oral
- Ganti linen
setiap hari atau lebih sering jika mengalami hiperhidrosis (keringat berlebih)
- Lakukan
pendingan eksternal (mis. selimut hpotermia atau kompres dingin pada dahi,
leher, dada, abdomen, aksila)
- Hindari pemberian antipiretik atau aspirin
- Berikan oksigen,
jika perlu
Edukasi
- Anjurkan tirah
baring
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
cairan dan elektrolit intravena, jika perlu
Manajemen
Hipervolemia l.03144
Definisi
Mengidentifikasi
dan megelola kelebihan volume cairan intravakuler dan ekstraseluler serta
mencegah terjadinya komplikasi.
Tindakan
Observasi
- Periksa tanda
dan gejala hipervolemia (mis. ortopnea, dispnea, edema, JVP/CVP mengikat,
refleks hepatojugular positif, suara napas tambahan) - Identifikasi penyeab
hipervolemia - Monitor statu hemodinamik (mis. frekuensi jantung, tekanan
darah, MAP, CVP, PAP, PCWP, CO, CI), jika tersedia - Monitor intake dan output
cairan - Monitor tanda hemokonsentrasi (mis. kadar natrium, BUN, hemtrokit,
berat jenis urine) - Monitor tanda peningkatan tekanan onkotik plasma (mis.
kadar protein dan albumin meningkat) - Monitor kecepatan infus secara ketat -
Monitor efek samping diuretik (mis. hipotensi ortortostatik, hipovolemia,
hipokalemia, hiponatremia) Terapeutik
- Timbang berat badan setiap hari pada waktu yang sama - Batasi asupan cairan
dan garam - Tinggikan kepala tempat tidur 30-40⁰C Edukasi
- Anjurkan melapor jika haluaran urin <0,5 mL/kg/jam dalam 6 jam - Anjurkan
melapor jika BB bertambah >1 kg dalam sehari - Ajarkan cara mengukur dan
mencatat asupan dan haluaran cairan - Ajarkan cara membatasi cairan Kolaborasi - Kolaborasi pemberian diuretik
- Kolaborasi penggantian kehilangan kalium akibat diuretik - Kolaborasi pemberian
continuous renal replacement therapy (CRRT), jika perlu
Manajemen
Hipoglikemia l.03115
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola kadar glukosa darah rendah
Tindakan
Observasi - Identifikasi tanda dan gejala
hipoglikemia - Identifikasi kemungkinan penyebab hipoglikemia Terapeutik - Berikan karbohidrat
sederhana, jika perlu - Berikan glukagon, jika perlu - Berikan karbohidrat
kompleks dan protein sesuai diet - Pertahankan kepatenan jalan napas -
Pertahankan akses IV, jika perlu - Hubungi layanan medis darurat, jika perlu Edukasi - Anjurkan membawa karbohidrat
sederhana setiap saat - Anjurkan memakai identitas darurat yang tepat -
Anjurkan monitor kadar glukosa darah - Anjurkan berdiskusi dengan tim perawatan
diabetes tentang penyesuaian program pengobatan - Jelaskan interaksi antara
diet, insulin/agen oral, dan berolahraga - Ajarkan pengelolaan hipoglikemia
(mis. tanda dan gejala, faktor risiko, dan pengobatan hipoglikemia) - Ajarkan
perawatan mandiri untuk mencegah hipoglikemia (mis. mengurangi insulin/agen
oral dan/atau meningkatkan asupan makanan untuk berolahraga. Kolaborasi - Kolaborasi pemberian
dekstorse, jika perlu - Kolaborasi pemberian glukagon, jika perlu
Manajemen
Hipotermia l.14507
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola suhu tubuh dibawah rentang normal
Tindakan
Observasi
- Monitor suhu
tubuh
- Identifikasi
penyebab hipotermia (mis.terpapar suhu lingkungan rendah, pakaian tipis,
kerusakan hipotalamus, penurunan laju metabolisme, kekurangan lemak subkutan)
- Monitor tanda dan gejala akibat hipotermia
(Hipotermia ringan: takipnea, disartria, menggigil, hipertensi, diuresi;
Hipotermia sedang: aritmia, apatis, koagulopati, refleks menurun; Hipotermia
berat: oliguria, refleks menghilang, edema paru, asam-basa abnormal)
Terapeutik
- Sediakan
lingkungan yang hangat (mis. atur suhu ruangan, inkubator)
- Ganti pakaian
dan/atau linen yang basah
- Lakukan
pengahangatan pasif (mis. selimut, penutup kepala, pakaian tebal)
- Lakukan
penghangatan aktif eksternal (mis. kompres hangat, botol hangat, selimut
hangat, perawatan metode kangguru)
- Lakukan
penghangatan aktif internal (mis. infus cairan hangat, oksigen hangat, lavase
peritoneal dengan cairan hangat)
Edukasi
- Anjurkan
makan/minum hangat
Manajemen
Hipovolemia l.03116
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola penurunan volume cairan intravaskuler
Tindakan
Observasi - Periksa tanda dan gejala
hipovolemia (mis. frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah, tekanan darah
menurun, tekanan nadi menyempit, turgor kulit menurun, membran mukosa kering,
volume urin menurun, hematokrit meningkat, haus, lemah) - Monitor intake dan
output cairan Terapeutik - Hitung
kebutuhan cairan - Berikan posisi modified Trendelenburg - Berikan asupan
cairan oral Edukasi - Anjurkan
memperbanyak asupan cairan oral - Anjurkan menghindari perubahan posisi
mendadak Kolaborasi - Kolaborasi pemberian
cairan IV isotonis (mis. NaCl, RL) - Kolaborasi pemberian cairan IV hipotonis
(mis. glukosa 2,5%, NaCl 0,4%) - Kolaborasi pemberian cairan koloid (mis.
albumin, Plasmanate) - Kolaborasi pemberian produk darah
Manajemen
Imunisasi/Vaksinasi l.14058
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola pemberian pemberian kekebalan tubuh secara katif dan pasif
Tindakan
Observasi - Identifikasi riwayat kesehatan
dan riwayat alergi - Identifikasi kontraindikasi pemberian imunisasi (mis.
reaksi anafilaksis terhadap vaksin sebelumnya dan atau sakit parah dengan atau
tanpa demam) - Identifikasi status imunisasi setiap kunjungan ke pelayanan
kesehatan Terapeutik - Berikan
suntikan pada bayi di bagian paha anterolateral - Dokumentasikan informasi
vaksinasi (mis. nama produsen, tanggal kedaluwarsa) - Jadwalkan imunisasi pada
interval waktu yang tepat Edukasi
- Jelaskan tujuan, manfaat, reaksi yang terjadi, jadwal, dan efek samping -
Informasikan imunisasi yang diwajibkan pemerintah (mis. Hepatitis B, BCG,
difteri, tetanus, pertusis, H. influenza, polio, campak, measles, rubela) -
Informasikan imunisasi yang melindungi terhadap penyakit namun saat ini tidak
diwajibkan pemerintah (mis. influenza, pneumokokus) - Informasikan vaksinasi
untuk kejadian khusus (mis, rabies, tetanus) - Informasikan penundaan pemberian
imunisasi tidak berarti mengulang jadwal imunisasi kembali - Informasikan
penyedia layanan Pekan Imunisasi Nasional yang menyediakan vaksin gratis
Manajemen
Inkontinensia Urine l.04154
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola pasien dengan inkontinensia urine
Tindakan
Observasi - Identifikasi penyebab
inkontinensia urine (mis. gangguan fungsi kognitif, cedera tulangbelakang,
obat-obatan, usia, riwayat operasi) - Identifikasi perasaan dan persepsi
terhadap inkontinensia urine Terapeutik
- Sediakan pakaian dan lingkungan yang mendukung program inkontinensia urine -
Ambil sampel urine untuk pemeriksaan urine lengkap atau kultur Edukasi - Jelaskan Definisi, jenis dan penyebab inkontinensia urine - Diskusikan
program inkontinensia urine (mis. jadwal minum dan berkemih, konsumsi diuretik,
latihan penguatan otot-otot perkemihan) Kolaborasi
- Kolaborasi dengan medis dan fisioterapis untuk mengatasi inkontinensia urine,
jika perlu
Manajemen Isolasi l.14509
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola pasien yang berisiko menularkan penyakit, mencederai atau
merugikan orang lain
Tindakan
Observasi
- Identifikasi pasien-pasien yang membutuhkan isolasi (mis. - Lakukan skrining
pasien isolasi dengan kriteria (mis. batuk >2 minggu, suhu >37°C, riwayat
perjalanan dari daerah endemik) Terapeutik
- Tempatkan satu pasien untuk satu kamar - Pasang poster kew sapadaan standar
di pintu kamar pasien - Sediakan seluruh kebutuhan harian dan pemeriksaan
sederhana di kamar pasien - Dokontaminasi alat-alat kesehatan sesegera mungkin
setelah digunakan - Lakukan kebersihan tangan pada 5 moment (mis. sebelum
kontak dengan pasien, sebelum tindakan aseptik, setelah kontak dengan pasien,
setelah kontak dengan cairan tubuh pasien setelah kontak dengan lingkungan
pasien) - Pasang alat proteksi diri sesuai SPO (mis. sarung tangan, masker,
apron)
- Lepaskan alat
proteksi diri segera setelah kontak dengan pasien - Pakaikan pakaian sendiri
dan dicuci pada suhu 60°C - Masukkan bahan-bahan linen yang terkena cairan
tubuh ke dalam trolley infeksius - Minimalkan kontak dengan pasien, sesuai
kebutuhan - Bersihkan kamar dan lingkungan sekitar dsetiap hari engan
desinfektan (mis, clorin 0,5%) - Batasi transpotasi pasien seperlunya -
Pakaikan masker selama proses transportasi - Batasi pengunjung pasien -
Pastikan kamar paslen selalu dalam kondisi bertekanan negatif - Hindari
pengunjung berusia dibawah 12 tahun Edukasi
- Ajarkan kebersihan tangan kepada keluarga dan pengunjung - Anjurkan
keluarga/pengujung melapor sebelum ke kamar pasien - Anjurkan keluarga/pengunjung
melakukan kebersihan tangan sebelum masuk dan sesudah meninggalkan kamar
Manajemen Jalan
Napas l.01011
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola kepatenan jalan napas.
Tindakan
Observasi
- Monitor pola
napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
- Monitor bunyi
napas tambahan (mis, gurgling, mengi, wheezing, ronkhi kering) - Monitor sputum
(jumlah, warna, aroma) Terapeutik
- Pertahankan
kepatenan jalan napas dengan head-tilt dan chin-lift (jaw-thrust jika curiga
trauma servikal)
- Posisikan semi
Fowler atau Fowler
- Berikan minum
hangat
- Lakukan
fisioterapi dada, jika perlu melakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
- Lakukan
hiperoksigenasi sebelum penghisapan endotrakeal
- Keluarkan
sumbatan benda padat dengan forsep McGill
- Berikan oksigen,
jika perlu
Edukasi
- Anjurkan asunan
cairan 2000 ml/hari ka tidak kontraindikasi
- Ajarkan teknik
batuk efektif
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika pertu,
Manajemen Jalan
Napas Buatan l.01012
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola selang endotrakeal dan trakeostomi
Tindakan
Observasi - Monitor posisi selang
endotrakeal (ETT), terutama setelah mengubah posisi - Monitor tekanan balon ETT
setiap 4-8 jam - Monitor kulit area stoma trakeostomi (mis. kemerahan,
drainase, perdarahan) Terapeutik
- Kurangi tekanan balon secara periodik tiap shift - Pasang oropharingeal
airway (OPA) untuk mencegah ETT tergigit - Cegah ETT terlipat (kinking) -
Berikan pre-oksigenasi 100% selama 30 detik (3-6 kali ventilasi) sebelum dan
setelah penghisapan - Berikan volume pre-oksigenasi (bagging atau ventilasi mekanik)
1,5 kali volume tidal - Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik jika
diperlukan (bukan secara berkalalrutin) - Ganti fiksasi ETT setiap 24 jam -
Ubah posisi ETT secara bergantian (kiri dan kanan) setiap 24 jam - Lakukan
perawatan mulut (mis. dengan sikat gigi, kasa, pelembap bibir) - Lakukan
perawatan stoma trakeostorni Edukasi
- Jelaskan pasien dan/atau keluarga tujuan dan prosedur pemasangan jalan napas
buatan Kolaborasi - Kolaborasi intubasi
ulang jika terbentuk mucous plug yang tidak dapat dilakukan penghisapan.
Manajemen Kasus l.14510
Definisi
Mengkoordinasikan
perawatan pasien tertentu untuk menurunkan blaya, menurunkan penggunakan sumber
daya dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan serta mencapai hasil yang
diharapkan
Tindakan
Observasi - Identifikasi pasien yang
memerlukan manajemen kasus (mis. high cost, high volume, high risk) -
Identifikasi sumber daya atau pelayanan yang diperlukan - Monitor efektifitas
biaya perawatan Terapeutik - Dapatkan
persetujuan pasien atau keluarga untuk dilibatkan dalam program manajemen kasus
- Bina hubungan dengan pasion, keluarga dan tenaga kesehatan lain, sesuai
kebutuhan Gunakan komunikasi efektif dengan pasien, keluarga dan tenaga
kesehatan lain - Periksa status kesehatan pasien - Tentukan hasil (outcome)
yang akan dicapai dengan mempertimbangkan masukan dari pasien/keluarga -
Tentukan rencana keperawatan yang akan diimplementasikan dengan
mempertimbangkan masukan dari pasien/keluarga - Lakukan advokasi untuk pasien,
jika perlu - Modifikasi rencana keperawatan untuk meningkatkan efektifitas
biaya, jika pertu - Dokumentasikan seluruh aktivitas manajemen kasus -
Dokumentasikan efektifitas biaya manajemen kasus Edukasi
- Jelaskan peran manajer kasus kepada pasien dan keluarga - Ajarkan pasien dan
keluarga pentingnya perawatan diri Kolaborasi
- Koordinasikan perawatan pasien dengan tenaga kesehatan lain (mis. perawat
lain, dokter, pekerja sosial, fisoterapis)
Manajemen
Kehamilan Tidak Dikehendaki l.07216
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola pengambilan keputusan terhadap kehamilan yang tidak direncanakan
Tindakan
Observasi - Identifikasi nilai-nilai dan
keyakinan terhadap kehamilan - Identifikasi pilihan terhadap kehamilannya
Terapeutik
- Fasilitasi
mengungkapkan perasaan
- Diskusikan nilai-nilai
dan keyakinan yang keliru terhadap kehamilan - Diskusikan konflik yang terjadi
dengan adanya kehamilan
- Fasilitasi
mengembangkan teknik penyelesaian masalah
- Berikan
konseling kehamilan
- Fasilitasi
mengidentifikasi sistem pendukung
Edukasi
- Informasikan
pentingnya meningkatkan status nutrii selama kehamilan
- Informasikan
perubahan yang terjadi selma kehamilan
Kolaborasi
- Rujuk jika
mengalami komplikasi kehamilan
Manajemen Kejang l.06193
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola kontraksi otot dan gerakan yang tidak terkendali
Tindakan
Observasi
- Monitor
terjadinya kejang berulang
- Monitor
karakteristik kejang (mis. aktivitas motorik, dan progresi kejang)
- Monitor status
neurologis
- Monitor
tanda-tanda vital
Terapeutik
- Baringkan pasien
agar tidak terjatuh
- Berikan alas
empuk di bawah kepala, jika memungkinkan
- Pertahankan kepatenan jalan napas
- Longgarkan
pakaian, terutama di bagian leher
- Dampingi selama
periode kejang
- Jauhkan
benda-benda berbahaya terutama benda tajam
- Catat durasi
kejang Reorientasikan setelah periode kejang
- Dokumentasikan
periode terjadinya kejang
- Pasang akses IV,
jika perlu - Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan
keluarga menghindari memasukkan apapun ke dalam mulut pasien saat periode
kejang
- Anjurkan
keluarga tidak menggunakan kekerasan untuk menahan gerakan pasien
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
antikonvulsan, jika perlu
Manajemen
Kemoterapi l.14511
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola pemberian agen antineoplastik
Tindakan
Observasi - Periksa kondisi sebelum
kemoterapi - Monitor efek samping dan efek toksik pengobata (mis. kerontokan
rambut, disfungsi seksual) - Monitor mual adan muntah akibat kemoterapi -
Monitor status gizi dan berat badan Terapeutik
- Hindari produk aspirin - Batasi stimulus lingkungan (mis. suara, cahaya, dan
bau) - Berikan asupan cairan adekuat - Lakukan tindakan perawatan rambut (mis.
menghindari susu extrem, sisir dengan lembut) - Rencanakan alernatif pengganti
rambut yang rontok (mis. wig, syal, topi, turban) - Berikan obat kemoterapi
sesuai program Edukasi - Jelaskan tujuan
dan prosedur kemoterapi - Jelaskan efek obat pada sel kanker dan fungsi sumum
tulang belakang - Anjurkan diet sesuai indikasi (mis. tidak merangsang
pencernaan, mudah dicerna, bergizi) - Anjurkan melapor efek samping kemoterapi
yang dirasakan (mis. demam, mimisan, memar berlebihan, dan kotoran berlendir) -
Ajarkan cara mencegah infeksi (mis. membatasi kunjungan, cuci tangan) - Ajarkan
teknik relaksasi dan distraksi (imajinasi), sesuai kebutuhan - Ajarkan teknik
manajemen energi, jika perlu - Ajarkan mengelola kelelahan dengan merencanakan
sering istirahat dan membatasi kegiatan
Manajemen Nyeri
I.08238
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan
kerusakan jaringan atau fungsional dengan omzet mendadak atau lambat dan
berintensitas ringan hingga berat dan konstan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
- Identifikasi
skala nyeri
- Identifikasi
respon nyeri non verbal
- Identifikasi
faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
- Identifikasi
pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
- Identifikasi
pengaruh budaya terhadap respon nyeri
- Identifikasi
pengaruh nyeri pada kualitas hidup
- Monitor
keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
- Monitor efek
samping penggunaan analgetik
Terapeutik
- Berikan teknik
non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hipnosis, akupresur,
terapi musik, biofeedback, terapi pijat, aroma terapi, teknik imajinasi
terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain)
- Kontrol
lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. Suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
- Fasilitasi
istirahat dan tidur
- Pertimbangkan
jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi
- Jelaskan
penyebab, periode, dan pemicu nyeri
- Jelaskan
strategi meredakan nyeri
- Anjurkan
memonitor nyeri secara mandiri
- Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
- Ajarkan teknik
non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
Manajemen
Overdosis I.14518
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola pasien yang menunjukkan efek toksik akibat mengonsumsi satu atau
lebih obat.
Tindakan
Observasi
- Monitor status
respirasi, jantung, gastrointestinal, ginjal, dan neurologis
- Monitor
tanda-tanda vital
- Monitor gejala
spesifik dari obat yang dikonsumsi (mis. Pupil menyempit, hipotensi, dan
bradikardi untuk overdosis opiat; nausea, vomitus, diaforesis, nyeri kuadran
kanan atas 48-72 jam setelah overdosis asetaminofen; dilatasi pupil, takikardi,
kejang, dan nyeri dada pada overdosis kokain)
- Monitor
kecenderungan bunuh diri
Terapeutik
- Pertahankan
jalan napas terbuka
- Atur pada posisi
yang tepat (mis. Rel sisi tempat tidur, posisikan tempat tidur rendah, jauhkan
objek-objek berbahaya, tempatkan petugas keamanan dekat dengan ruangan pasien)
- Melakukan
skrining toksikologi dan tes fungsi sistem (mis. Skrining obat urine dan serum,
gas darah arterial, kadar elektrolit, enzim hati, nitrogen urea darah,
kreatinin). Jika perlu
- Pasang akses
intravena
- Atasi
hipertermia (mis. Kompres es pada hipertermia akibat intoksikasi amfetamin atau
kokain)
- Atasi halusinasi
atau waham
- Sampaikan bahwa
perawat memahami rasa takut atau perasaan lainnya yang dirasakan pasien
- Bina hubungan
baik dengan pasien dan keluarga (mis. Gunakan pendekatan tidak menghakimi)
Edukasi
- Anjurkan
keluarga melakukan perawatan lanjutan sesuai kebutuhan pasien
- Ajarkan
pencegahan aspirasi dan kejang pada keluarga dan pemberi asuhan
- Ajarkan cara
meminimalkan potensi overdosis aksidental (mis. Simpan obat-obatan di dalam
wadah, atasi masalah konsumsi atau memori, dan simpan obat-obatan jauh dari
jangkauan anak)
- Ajarkan
penggunaan obat yang tepat
Kolaborasi
- Koordinasi
dengan pusat pengendalian kerajinan untuk pengobatan definitif
- Kolaborasi pemberian
agen spesifik (mis. Antiemetik, nalokson, tiamin, glukosa, flumazenil, kalsium,
vasopressor, antiaritmik, inotropik)
- Kolaborasi pemberian
agen atau prosedur untuk meminimalkan absorpsi obat dan meningkatkan ekskresi
obat (mis. Ipecac, arang aktif, lavase lambung, hemodialisis, obat pencahar,
transfusi, mengubah pH urine dan serum, irigasi usus)
Manajemen
Pengendalian Marah I.14518
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola ekspresi marah dengan cara adaptif dan tanpa kekerasan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
penyebab/pemicu kemarahan
- Identifikasi
harapan perilaku terhadap ekspresi kemarahan
- Monitor potensi
agresi tidak konstruktif melakukan tindakan sebelum agresif
- Monitor kemajuan
dengan membuat data, jika perlu
Terapeutik
- Gunakan
pendekatan yang tenang atau meyakinkan
- Fasilitasi
mengekspresikan marah secara adaptif
- Cegah kerusakan
fisik akibat ekspresi marah (mis. Menggunakan senjata)
- Cegah aktivitas
pemicu agresi (mis. Meninju tas, mondar-mandir, berolahraga berlebihan)
- Lakukan kontrol
eksternal (mis. Pengekangan, time out, dan seklusi), jika perlu
- dukung
menerapkan strategi pengendalian marah dan ekspresi amarah adaptif
- Berikan
penguatan atas keberhasilan penerapan strategi pengendalian amarah
Edukasi
- Jelaskan makna,
fungsi marah, frustasi, dan respons marah
- Anjurkan meminta
bantuan perawat atau keluarga selama ketegangan meningkat
- Ajarkan strategi
untuk mencegah ekspresi marah maladaptif
- Ajarkan metode
untuk memodulasi pengalaman emosi yang kuat (mis. Latihan asertif, teknik
relaksasi, jurnal, aktivitas penyaluran energi)
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
obat, jika perlu
Manajemen
Penggantian Hormon I.07217
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola pemberian hormon tambahan
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
alasan untuk memilih terapi penggantian hormon
- Identifikasi
riwayat kesehatan dan penggunaan terapi hormon
- Identifikasi
alternatif terapi penggantian hormon
- Monitor efek
samping terapi penggantian hormon
- Monitor
tanda-tanda vital
Terapeutik
- Ambil sampel
untuk pemeriksaan penunjang (laboratorium)
- Fasilitasi
keputusan melanjutkan atau menghentikan terapi penggantian hormon
- Fasilitasi
perubahan terapi penggantian hormon dengan penyedia layanan kesehatan primer
Edukasi
- Jelaskan manfaat
dan efek samping terapi penggantian hormon
- Ajarkan cara
penggunaan hormon pengganti
- Ajarkan cara
mengenali efek samping terapi penggantian hormon
I.09325
Manajemen
Peningkatan Tekanan Intrakranial
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola peningkatan tekanan dalam rongga kranial
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
penyebab peningkatan TIK (mis. Gangguan metabolisme, edema serebral)
- Monitor tanda
garis miring gejala peningkatan TIK (mis. Tekanan darah meningkat, tekanan nadi
melebar, bradikardia, pola nafas ireguler, kesadaran menurun)
- Monitor MAP (Mean
Arterial Pressure)
- Monitor CVP
(Central Venous Pressure)
- Monitor PAWP,
jika perlu
- Monitor PAP,
jika perlu
- Monitor ICP
(intra cranial pressure)
- Monitor CCP
(cerebral perfusion pressure)
- Monitor
gelombang ICP
- Monitor status
pernapasan
- Monitor intake
dan output cairan
- Monitor cairan
serebro-spinalis (mis. Warna, konsistensi)
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
sedasi dan anti konvulsan, jika perlu
- Kolaborasi pemberian
diuretik osmosis, jika perlu
- Kolaborasi pemberian
pelunak tinja, jika perlu
I.09291
Manajemen
Penyalahgunaan Zat
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola pasien yang menunjukkan efek toksik sebagai hasil dari
mengonsumsi satu atau lebih obat
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
penyebab ketergantungan atau penyalahgunaan zat
- Identifikasi
perilaku denial tidak efektif
- Periksa tanda
dan gejala intoksikasi
- Periksa pasien
dan barang bawaannya secara acak
Terapeutik
- Penuhi kebutuhan
dasar seperti keamanan, kebersihan diri, kenyamanan, lingkungan tenang
- Perbaiki
kesalahan konsepsi, tidak menyalahkan orang lain
- Pertahankan
disiplin diri dengan pengawasan ketat
- Berikan batasan
pada perilaku manipulatif
- Batasi akses
penggunaan zat
- Hadapi secara
konsisten, tidak menghakimi dan menghukum
Edukasi
- Hancurkan
berfokus pada saat ini dan masa depan, bukan masa lalu
- Anjurkan pasien
dan keluarga mengikuti peraturan ketat rumah sakit secara efektif (mis. Tidak
menyelundupkan zat)
- Anjurkan
mengikuti program kelompok
- Anjurkan untuk
berobat jalan secara teratur dan mematuhi pengobatan saat pulang
- Ajarkan
keterampilan pencegahan kekambuhan, keterampilan suportif dan tugas
perkembangan
- Jelaskan bahaya
menggunakan alat invasif untuk memasukkan zat dalam tubuh (mis. Abses, HIV)
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
terapi subtitusi sesuai indikasi
I.02040
Manajemen
Pendarahan
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola kehilangan darah saat terjadi perdarahan
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
penyebab perdarahan
- Periksa adanya
darah pada muntah, sputum, feses, urine, pengeluaran NGT, dan drainase luka,
jika perlu
- Periksa ukuran
dan karakteristik hematoma, jika ada
- Monitor
terjadinya perdarahan (sifat dan jumlah)
- Monitor nilai
hemoglobin dan hematokrit sebelum dan setelah kehilangan darah
- Monitor tekanan
darah dan parameter hemodinamik (tekanan Vena sentral dan tekanan baji kapiler
atau arteri pulmonal), jika ada
- Monitor intake
dan output cairan
- Monitor
koagulasi darah (prothrombin time (PT), partial thromboplastin time (PTT),
fibrinogen, degradasi fibrin, dan jumlah trombosit), jika ada
- Monitor delivery
oksigen jaringan (mis. PaO2, SaO2, hemoglobin dan curah jantung)
- Monitor tanda
dan gejala perdarahan masif
Terapeutik
- Istirahatkan
area yang mengalami perdarahan
- Berikan kompres
dingin, jika perlu
- Lakukan
penekanan atau balut tekan, jika perlu
- Tinggikan
eksternalitas yang mengalami perdarahan
- Pertahankan
akses IV
Edukasi
- Jelaskan
tanda-tanda perdarahan
- Anjurkan melapor
jika menemukan tanda-tanda perdarahan
- Anjurkan membatasi
aktivitas
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
cairan, jika perlu
- Kolaborasi pemberian
transfusi darah, jika perlu
I.02041
Manajemen
Perdarahan Akhir Masa Kehamilan
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola kehilangan darah pervaginam ≥ 500 cc pada usia kehamilan 20
minggu atau lebih
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
riwayat kehilangan darah (mis. Jumlah, nyeri dan adanya bekuan darah)
- Identifikasi
penyebab kehilangan perdarahan
- Identifikasi
riwayat perdarahan pada kehamilan lanjut (mis. Abruption, PIH, dan plasenta
previa)
- Identifikasi
perkiraan usia gestasi menggunakan HPHT (hari pertama haid terakhir) dan USG
(usia gestasi, TBJ, dan lokasi plasenta)
- Identifikasi
riwayat obstetrik, jika perlu
- Periksa perineum
untuk menilai warna, jumlah, konsistensi dan bau perdarahan (COCA: color, odor,
consistency, amount)
- periksa
kontraksi uterus atau peningkatan kekuatan tonus otot uterus
- Monitor tanda
vital ibu berdasarkan kehilangan darah
- Monitor DJJ
(mis. Frekuensi, kekuatan, irama dalam 1 menit)
- Monitor intake
dan output
- Monitor CTG
terhadap insufisiensi uteroplasenta (mis. Deselerasi, penurunan variabilitas,
dan tidak ditemukan akselerasi)
- Monitor hasil
pemeriksaan USG (mis. Letak plasenta, usia gestasi, keadaan janin)
Terapeutik
- Resusitasi fetal
jika ditemukan tanda insufisiensi uteroplasenta
- Pasang jalur
intravena
- Berikan oksigen,
jika perlu
- (IV line,
oksigen, persiapan transfusi)
- Fasilitasi tirah
baring atau pembatasan aktivitas
- Posisikan
ekstremitas bawah lebih tinggi
- Persiapkan untuk
persalinan, jika perlu (mengancam ibu dan janin)
Edukasi
- Anjurkan
menurunkan resiko perdarahan (mis. Pembatasan merokok, tidak berhubungan
seksual, tirah baring, manajemen konstipasi)
- Ajarkan cara
mengenali perdarahan lama dan baru
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
cairan, jika perlu
- Kolaborasi pemberian
transfusi darah, jika perlu
I.02042
Manajemen
Perdarahan Antepartum Dipertahankan
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola perdarahan pada kehamilan yang dapat dipertahankan
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
riwayat kehilangan darah (mis. Jumlah, nyeri dan adanya bekuan darah)
- Identifikasi
penyebab perdarahan
- Identifikasi
riwayat yang berhubungan dengan perdarahan pada kehamilan awal
- Identifikasi
perkiraan usia gestasi menggunakan HPHT (hari pertama haid terakhir) dan USG
(usia gestasi, TBJ, dan lokasi plasenta)
- Identifikasi
riwayat obstetrik, jika perlu
- Periksa vagina
untuk menilai warna, jumlah, konsistensi dan bau perdarahan (COCA: color, odor,
consistency, and amount)
- periksa
kontraksi uterus atau peningkatan kekuatan tonus otot uterus
- Monitor tanda
vital ibu berdasarkan kehilangan darah
- Monitor CTG
terhadap insufisiensi uteroplasenta (mis. Deselerasi, penurunan variabilitas,
dan tidak ditemukan akselerasi)
- Monitor intake
dan output cairan
Terapeutik
- Posisikan
ekstremitas bawah lebih tinggi
- Pasang IV Line
- Berikan oksigen,
jika perlu
- Lakukan
resultifasi fetal jika ditemukan tanda insufisiensi uteroplasenta
Edukasi
- Anjurkan tirah
baring hingga perdarahan berhenti
- Anjurkan
menurunkan resiko perdarahan (mis. Pembatasan merokok, tidak berhubungan
seksual, tirah baring, manajemen konstipasi)
- Ajarkan cara
mengenali perdarahan lama dan baru
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
cairan, jika perlu
- Kolaborasi pemberian
transfusi darah, jika perlu
I.02043
Manajemen
Perdarahan Antepartum Tidak Dipertahankan
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola perdarahan pada kehamilan tidak dapat dipertahankan
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
riwayat kehilangan darah (mis. Jumlah, nyeri dan adanya bekuan darah)
- Identifikasi
penyebab kehilangan perdarahan
- Identifikasi
perkiraan usia gestasi menggunakan HPHT (hari pertama haid terakhir) dan USG
(usia gestasi, TBJ, dan lokasi plasenta)
- Identifikasi
riwayat obstetrik, jika perlu
- Periksa vagina
untuk menilai warna, jumlah, konsistensi dan bau perdarahan (COCA: color, odor,
consistency, and amount)
- periksa
kontraksi uterus atau peningkatan kekuatan tonus otot uterus
- Monitor tanda
vital ibu berdasarkan kehilangan darah
- Monitor intake
dan output
Terapeutik
- Posisikan
ekstremitas bagian bawah lebih tinggi
- Posisikan
ekstremitas bawah lebih tinggi
- Pasang IV Line
- Berikan oksigen,
jika perlu
- Fasilitasi
menerima proses berduka dan kehilangan
Edukasi
- Anjurkan
menurunkan resiko perdarahan (mis. Pembatasan merokok, tidak berhubungan
seksual, tirah baring, manajemen konstipasi)
- Ajarkan cara
mengenali perdarahan lama dan baru
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
cairan, jika perlu
- Kolaborasi pemberian
transfusi darah, jika perlu
- Kolaborasi tindakan
kuret, jika perlu
I.02044
Manajemen
Perdarahan Pervaginam
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola kehilangan darah pervaginam
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
keluhan ibu (mis. Keluar darah banyak, pusing, pandangan tidak jelas)
- Monitor keadaan
uterus dan abdomen (mis. TFU di atas umbilikus, teraba lembek, benjolan)
- Monitor
kesadaran dan tanda vital
- Monitor
kehilangan darah
- Monitor kadar
hemoglobin
Terapeutik
- Posisikan supine
atau trendelenburg
- Pasang oksimetri
nadi
- Berikan oksigen
via kanul nasal 3 liter per menit
- Pasang IV line
dengan selang set transfusi
- Pasang kateter
untuk mengosongkan kandung kemih
- Ambil darah
untuk pemeriksaan darah lengkap
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
uterotonika
- Kolaborasi pemberian
antikoagulan
Manajemen Syok
Anafilaktif
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola ketidakmampuan tubuh menyediakan oksigen dan nutrien untuk
mencukupi kebutuhan jaringan yang disebabkan oleh diatasi pembuluh darah masih
akibat reaksi alergi dan produksi histamin.
Tindakan
Observasi
- Monitor status
kardiopulmonal ( frekuensi dan kekuatan nadi, frekuensi napas, TD, MAP )
- Monitor status
oksigenasi ( oksimetri nadi, AGD )
- Monitor status
cairan ( masukan dan haluaran, turgor kulit, CRT )
- Monitor tingkat
kesadaran dan respon pupil
Terapeutik
- Pertahankan
jalan napas paten
- Berikan oksigen
untuk mempertahankan saturasi oksigen > 94%
- Persiapan
intunbasi dan ventilasi mekanis, jika perlu
- Berikan posisi
syok ( modified Trendelenberg )
- Pasang jalur IV
- Pasang kateter
urine untuk menilai produksi urine
- Pasang selang
nasogastrik untuk dekompresi lambung, jika perlu
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
epinefrin
- Kolaborasi pemberian
dipenhidramin, jika perlu
- Kolaborasi pemberian
bronkodilator, jika perlu
- Kolaborasi krikotiroidotomi,
jika perlu
- Kolaborasi intubasi
endotrakheal, jika perlu
- Kolaborasi pemberian
resusitasi cairan, jika perlu
Manajemen Syok
Hipovolemik
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola ketidakmampuan tubuh menyediakan oksigen dan nutrien untuk
mencukupi kebutuhan jaringan akibat kehilangan cairan / darah berlebih.
Tindakan
Observasi
- Monitor status
kardiopulmonal ( frekuensi dan kekuatan nadi, frekuensi napas, TD, MAP)
- Monitor status
oksigenasi ( oksimetri, nadi, AGD)
- Monitor status
cairan ( masukan dan haluaran, turgor kulit, CRT )
- Periksa tingkat
kesadaran dan respon pupil
- Periksa seluruh
permukaan tubuh terhadap adanya DOTS ( defomitiyldeformitas, open wound/ luka
terbuka, tendemess/ nyeri tekan, swelling / bengkak)
Terapeutik
- Pertahankan
jalan napas paten
- Berikan oksigen
untuk mempertahankan saturasi oksigen > 94 %
- Persiapan
intubasi dan ventilasi mekanis, jika perlu
- Lakukan
penekanan langsung ( direct pressure) pada perdarahan eksternal
- Berikan posisi
syok ( modified Trendelenberg )
- Pasang jalur IV
berukuran besar ( mis. Nomor 14 atau 16 )
- Pasang kateter
urine untuk menilai produksi urine
- Pasang selang
nasogastrik untuk dekompresi lambung
- Ambil sampel
darah untuk pemeriksaan darah langkap dan elektrolit
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
infus cairan kristaloid 1-2 L pada dewasa
- Kolaborasi pemberian
infus cairan kristaloid 20 mL / kg BB pada anak
- Kolaborasi pemberian
transfusi darah, jika perlu
Manajemen Syok Kardiogenik
Definisi
Mengidentifikasi
mengelola ketidakmampuan tubuh menyediakan oksigen dan nutrien untuk mencukupi
kebutuhan jaringan akibat penurunan fungsi pompa jantung.
Tindakan
Observasi
- Monitor status
kardiopulmonal ( frekuensi dan kekuatan nadi, frekuensi napas, TD, MAP)
- Monitor status
oksigenasi ( oksimetri nadi, AGD )
- Monitor status
cairan ( masukan dan haluaran, turgor kulit, CRT )
- Monitor tingkat
kesadaran dan respon pupil
- Periksa seluruh
permukaan tubuh terhadap adanya DOTS ( defomitiyldeformitas, open wound/ luka
terbuka,tendemess/ nyeri tekan, swelling/ bengkak )
- Monitor EKG 12
lead
- Monitor rontgen
dada ( mis, kongesti paru, edema paru, pembesaran jantung )
- Monitor enzim
jantung ( mis,CK, CKMB, Troponin )
- Identifikasi
penyebab masalah utama ( mis, volume, pompa atau irama )
Terapeutik
- Pertahankan
jalan napas paten
- Berikan oksigen
untuk mempertahankan saturasi oksigen > 94%
- Persiapan
intubasi dan ventilasi mekanis, jika perlu
- Pasang jalur IV
- Pasang kateter
urine untuk menilai produksi urine
- Pasang selang
nasogastrik untuk dekompresi lambung, jika perlu
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
inotropik ( mis, dobutamine ), jika TDS 70-100 mmHg tanpa disertai tanda /
gejala syok
- Berikan oksigen
untuk mempertahankan saturasi oksigen > 94%
- Persiapan
intubasi dan ventilasi mekanis, jika perlu
- Pasang jalur IV
- Pasang kateter
urine untuk menilai produksi urine
- Pasang selang
nasogastrik untuk dekompresi lambung
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
vasopressor ( mis, phenylephrine )
- Kolaborasi pemberian
atropine untuk mengatasi bradikardia, jika perlu )
- Kolaborasi pemberian
methylprednisolone
Manajemen Syok
Obstruktif
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola ketidakmampuan tubuh menyediakan oksigen dan nutrien untuk
mencukupi kebutuhan jaringan yang disebabkan oleh restriksi pengisian diastolik
ventrikel kanan akibat kompresi / penekanan pada jantung ( mis, tamponade
jantung, tension pneumoth orax , atau emboli paru ).
Tindakan
Observasi
- Monitor status
kardiopulmonal ( frekuensi dan kekuatan nadi, frekuensi napas, TD, MAP)
- Monitor status
oksigenasi ( oksimetri nadi, AGD)
- Monitor status
cairan ( masukan dan haluaran, turgor kulit, CRT)
- Monitor tingkat
kesadaran dan respon pupil
- Periksa seluruh
permukaan tubuh terhadap adanya DOTS ( defomitiyldeformitas, open wound/luka
terbuka, tendemess/ nyeri tekan, swelling/ bengkak)
- Identitas
penyebab sedini mungkin
Terapeutik
- Pertahankan
jalan napas paten
- Berikan oksigen
untuk mempertahankan saturasi oksigen > 94 %
- Persiapan
intubasi dan ventilasi mekanis, jika perlu
- Pasang jalur IV
- Pasang kateter
urine untuk menilai produksi urine
- Pasang selang
nasogastrik untuk dekompresi lambung
- Ambil sampel
darah untuk pemeriksaan darah lengkap, elektrolit dan koagulasi
Kolaborasi
- Kolaborasi perikardiosentesis,
jika tamponade jantung
- Kolaborasi needie
decompression atau chest tube, jika tension pneumothorax
- Kolaborasi terapi
antitrombolitik, jika emboli paru
Manajemen Syok
Septik
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola ketidakmampuan tubuh menyediakan oksigen dan nutrien untuk
mencukupi kebutuhan jaringan yang disebabkan oleh infeksi masif dan melepasan endotoksin.
Tindakan
Observasi
- Monitor status
kardiopulmonal ( frekuensi dan kekuatan nadi, frekuensi napas, TD, MAP, CVP)
- Monitor status
oksigenasi ( oksimetri nadi, AGD)
- Monitor status
cairan ( masukan dan haluaran, turgor kulit, CRT)
- Monitor tingkat
kesadaran dan respon pupil
- Periksa seluruh
permukaan tubuh terhadap adanya DOTS ( defomitiyldeformitas, open wound/ luka
terbuka, tendemess/ nyeri tekan, swelling/ bengkak)
- Monitor kultur (
mis, darah, eksudat, urine, sputum)
Terapeutik
- Pertahankan
jalan napas paten
- Berikan oksigen
untuk mempertahankan saturasi oksigen > 94%
- Persiapan
intubasi dan ventilasi mekanis, jika perlu
- Persiapan
intubasi dan ventilasi mekanis, jika perlu
- Pasang jalur IV
- Pasang kateter
urine untuk menilai produksi urine
- Pasang selang
nasogastrik untuk dekompresi lambung, jika perlu
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
inotropik ( mis, dobutamine ), jika TDS 70-100 mmHg tanpa disertai tanda/
gejala syok
- Kolaborasi pemberian
vasopressor ( mis, dopamine ), jika TDS 70-100 mmHg disertai tanda/ gejala syok
- Kolaborasi pemberian
vasopressor kuat ( mis, norepinefrin ), jika TDS < 70 mmHg
- Kolaborasi pemberian
antiaritmia, jika perlu
- Kolaborasi pompa
intra- aorta, jika perlu
Manajemen Syok
Neurogenik
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola ketidakmampuan tubuh menyediakan oksigen dan nutrien untuk
mencukupi kebutuhan jaringan yang disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah
masif akibat cedera spinal dan kehilangan tonus simpatis.
Tindakan
Observasi
- Monitor status
kardiopulmonal ( frekuensi dan kekuatan nadi, frekuensi napas, TD, MAP )
- Monitor status
oksigenasi ( oksimetri nadi, AGD )
- Monitor status
cairan ( masukan dam haluaran, turgor kulit, CRT )
- Monitor tingkat
kesadaran dan respon pupil
- Monito
hipotermia akibat disfungsi hipotalamus
- Periksa seluruh
permukaan tubuh terhadap adanya y ( defomitiyldeformitas, open wound/ luka
terbuka, tendemess/ nyeri tekan, swelling / bengkak
Terapeutik
- Pertahankan
jalan napas paten
- Lakukan
stabilisasi spinal ( mis, servical collar )
- Berikan oksigen
untuk mempertahankan saturasi oksigen > 94
- Persiapan
intubasi dan ventilasi mekanis, jika perlu
- Pasang jalur IV
- Pasang kateter
urine untuk menilai produksi urine
- Pasang selang
nasogastrik untuk dekompresi lambung
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
vasopressor ( mis, phenylephrine )
- Kolaborasi pemberian
antropine untuk mengatasi bradikardia, jika perlu )
- Kolaborasi pemberian
methylprednisolone
Manajemen
Teknologi Kesehatan
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola berbagai perangkat teknologi untuk memantau, meningkatkan atau
mempertahankan kesehatan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
penggunaan peralatan untuk mendukung kesehatan pasien
- Monitor pengaruh
penggunaan peralatan pada aspek fisiologis, psikologis, dan fungsi sosial
pasien
Terapeutik
- Sediakan
peralatan siaga atau kegawatdaruratan, jika perlu
- Ubah atau ganti
peralatan perawatan pasien, sesuai protokol
- Pertahankan
peralatan dalam keadaan baik
- Kalibrasi
peralatan secara rutin, sesuai protokol
- Simpan pelaratan
darurat di tempat yang mudah di jangkau
- Verifikasi data
yang diunduh dari peralatan biomedis ke catatan kesehatan elektronik
- Tampilkan
ringkasan klinis dan analisis kecenderungan data terkait kondisi pasien
- Bandingkan data
kondisi pasien yang diperoleh dari pelaratan dengan hasil pengkajian perawat
- Fasilitas
pengambilan keputusan etis terkait penggunaan peralatan pendukung kehidupan,
jika perlu
- Fasilitas
interaksi antara anggota keluarga dan pasien yang menerima pelaratan pendukung
kehidupan
Edukasi
- Jelaskan potensi
risiko dan manfaat penggunaan peralatan
- Ajarkan cara
mengoperasikan peralatan
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan
elektromedis untuk pengecekan peralatan secara berkala, jika perlu
- Konsultasi
dengan tenaga kesehatan lainnya terkait rekomendasi peralatan yang sesuai untuk
pasien
Manajemen
Teknologi Sistem Reproduksi
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola berbagai teknologi infertilitas secara aman dan efektif.
Tindakan
Observasi
- Periksa
pertumbuhan folikel dengan ultrasound
Terapeutik
- Siapkan untuk
transfer embrio
- Lakukan tes
kehamilan
Edukasi
- Jelaskan risiko,
kemungkinan keguguran, kehamilan ektopik dan hiperstimulasi ovarium
- Jelaskan gejala
hiperstimulasi ovarium
- Jelaskan
modalitas pengobatan ( mis, inseminasi intrauterin fertilisasi in vitro-
transfer embrio ( lVF – ET ), transfer intrafallopian gamet ( GIFT ), zigot
transfer intrafallopian ( ZIFT )
- Ajarkan teknik
prediksi dan pendeteksian ovulasi ( mis, basal dan tes urine )
- Ajarkan
pemberian stimulan ovulasi
Kolaborasi
- Kolaborasi pelaksanaan
skrining dengan tim fertilisasi in vitro
- Rujuk ke
konseling prakonsepsi, jika perlu
- Rujuk konseling
genetik, jika perlu
- Rujuk ke
kelompok pendukung infertilitas, jika perlu
Manajemen Terapi
Radiasi
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola efek samping perawatan radiasi.
Tindakan
Observasi
- Monitor efek
samping dan efek toksik terapi
- Monitor
perubahan integritas kulit
- Monitor
anoreksia, mual, muntah, perubahan rasa, esophagitis, dan diare
- Monitor tanda
dan gejala Infeksi sistemik, anemia, dan perdarahan
Terapeutik
- Berikan
perawatan kulit jika terjadi infeksi
- Batasi kunjungan
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur tetapi radiasi
- Jelaskan efek
radiasi pada sel keganasan
- Jelaskan
protokol proteksi Kepada pasien, keluarga, dan pengunjung
- Anjurkan
membersihkan mulut dengan menggunakan alat pembersih gigi, jika perlu
- Anjurkan asupan
cairan dan nutrisi adekuat
- Ajarkan cara
mengatasi kelelahan dengan merencanakan waktu istirahat dan pembatasan
aktifitas
- Ajarkan cara
mencegah infeksi ( mis, menghindari keramaian, menjaga kebersihan, dan mencuci
tangan )
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
obat atau mengendalikan efek samping ( mis, antiemetik )
Manajemen Trauma
Perkosaan
Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola dukungan
emosional dan fisik setelah terjadi pemerkosaan.
Tindakan
Observasi
- Indentifikasi
apakah sudah membersihkan diri setelah pemerkosaan
- Identifikasi
status mental, kondisi fisik ( mis, pakaian, kotoran, dan debris ), kejadian,
bukti kekerasan, dan riwayat ginekologis
- Identifikasi
adanya luka, memar, perdarahan, laserasi, atau tanda cedera fisik lain
Terapeutik
- Berikan
perdampingan selama perawatan
- Lakukan prosedur
pemeriksaan pemerkosaan ( mis, beri label, simpan pakaian kotor, sekresi dan
rambut vagina )
- Amankan sampel
sebagai bukti proses hukum, jika perlu
- Lakukan
intervensi Krisis, jika perlu
- Tawarkan
pengobatan pencegah kehamilan dan antibiotik proflaksis
- Rujuk ke program
advokasi pemerkosaan
- Dokumentasi
sesuai dengan protokol
Edukasi
- Jelaskan proses
hukum yang tersedia
- Jelaskan
prosedur pemeriksaan pemerkosaan dan informed consent tindakan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemeriksaan
HIV, jika diindikasikan
Manajemen
Trombolitik
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola penggunaan obat-obatan untuk menghancurkan atau melarutkan
gumpalan darah ( thrombus ).
Tindakan
Observasi
- Periksa
kontraindikasi terapi trombolitik ( mis, riwayat trauma atau pembedahan,
stroke, pembedahan saraf dalam 2 bulan terakhir, ulkus gastrointestinal )
- Monitor tekanan
darah ( setiap 15 menit pada 2 jam pertama, setiap 30 menit selama 6 jam
berikutnya dan setiap 60 menit selama 16 jam berikutnya )
- Monitor sisi
insersi terhadap tanda – tanda perdarahan atau hemotama ( mis, setiap 15 menit
pada 1 jam pertama, setiap 30 menit pada 1 jam kedua, dan setiap 1 jam hingga
terapi dihentikan )
- Monitor respons
terhadap terapi ( mis, normalisasi segmen ST, nyeri dada berkurang, disritmia
tidak terjadi, kadar enzim jantung menurun )
Terapeutik
- Pasang monitor
jantung selama terapi tombolitik dan 12- 24 jam setelahnya
- Berikan oksigen
untuk mempertahankan 5aO²>94 %
- Pasang akses
intravena
- Berikan agen
trombolitik sesuai indikasi
- Hindari kepala tempat
tidur > 15 °
- Pertahankan
tirah baring selama 6 jam setelah terapi
- Hentikan segera
infus trombolitik jika terjadi perdarahan dan alergi
- Lakukan
penekanan pada alal insersi selama 30 menit jika terjadi perdarahan
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur pemberian trombolitik
- Jelaskan efek
samping pemberian trombolitik
- Anjurkan
ekstremitas sisi insersi tetap lurus
- Anjurkan membatasi
aktivitas untuk menurunkan risiko cedera dan perdarahan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemeriksaan
CT Scan otak setelah 12-24 jam untuk evaluasi neurologis, jika perlu
Manajemen
Unilateral Neglect
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola kemampuan perseptual yang tergganggu.
Tindakan
Observasi
- Periksa status
mental
- Periksa fungsi
motorik dan fungsi sensorik
- Periksa
perhatian dan respons efektif
- Monitor respon
abnormal terhadap tiga jenis rangsangan utama: sensorik, visual, dan
pendengaran
Terapeutik
- Berikan umpan
balik yang realistis tentang defisit perseptual
- Lakukan
perawatan kebutuhan dasar
- Posisilan
ekstremitas yang terkena dengan benar dan aman
- Tempatkan alat
yang dibutuhkan dekat dengan jangkauan
- Atur ulang
lingkungan sesuai dengan kebutuhan
- Hindari
memindahkan alat yang sudah diingat pasien
- Fasilitas
melakukan aktivitas sehari-hari
Terapeutik
- Latih ROM aktif
dan / atau pasif, jika perlu
- Anjurkan
melakukan ROM aktif dan / atau pasif secara rutin
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan
torapis akupasi untuk memfasilitasi reintegrasi bagian tubuh yang sakit
Manajemen
ventilasi Mekanik
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola pemberian sokongan napas buatan melalui alat yang diinsersikan ke
dalam trakea.
Tindakan
Observasi
- Periksa indikasi
Mekanik ( mis, kelelahan otot napas, disfungsi neurologis, asidosis
respiratorik )
- Monitor efek
ventilator terhadap status oksigenasi ( mis, bunyi paru, X-ray paru, AGD, SaO²
SvO², ETCO², respon subyektif pasien )
- Monitor kriteria
perlunya penyapihan ventilator
- Monitor efek
negatif ventilator ( mis, devlasi trakea, barotrauma, volutrauma, penurunan
curah maupun pada situasi lainnya
- Ajarkan teknik
menurunkan stres ( mis, latihan pernapasan, masase, relaksasi progresif,
imajinasi terbimbing, biofeedback, terapi sentuhan, tarapi murattal, terapi
musik, terapi humor, terapi tertawa, meditasi )
Manajemen Syok
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola ketidakmampuan tubuh menyediakan oksigen dan nutrien untuk
mencukupi kebutuhan jaringan.
Tindakan
Observasi
- Monitor status
kardiopulmonal ( frekuensi dan kekuatan nadi, frekuensi napas, TD MAP )
- Monitor status
oksigenasi ( oksimetri nadi, AGD)
- Monitor status
cairan ( masukan dan haluaran, turgor kulit, CRT)
- Monitor tingkat
kesadaran dan respon pupil
- Periksa seluruh
permukaan tubuh terhadap adanya DOTS ( defomitiyldeformitas, open wound/ luka
terbuka, tendemess/ nyeri tekan, swelling/bengkak)
Terapeutik
- Pertahankan
jalan napas paten
- Berikan oksigen
untuk mempertahankan saturasi oksigen> 94%
- Persiapan
intubasi dan ventilasi mekanis, jika perlu
- Berikan posisi
syok ( modified Trendelenberg )
- Pasang jalur IV
- Pasang kateter
urine untuk menilai produksi urine
- Pasang selang
nasogastrik untuk dekompresi lambung
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
infus cairan kristaloid 1-2 L pada dewasa
- Kolaborasi pemberian
infus cairan kristaloid 20 mL/ kgBB pada anak
- Kolaborasi pemberian
transfusi darah, jika perlu
PEMANTAUAN
ELEKTRONIK FETAL
Definisi
Mengumpulkan dan
menganalisis data denyut jantung janin terhadap Gerakan,rangsangan
eksternal,atau kontraksi uterus.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
Riwayat kehamilan dan factor risiko medis yang memerlukan pemeriksaan janin
- Identifikasi
pengetahuan ibu tentang tujuan pemeriksaan kehamilan
- Identifikasi
asupan oral,termasuk diet,merokok dan penggunaan obat
- Periksa
tanda-tanda vital ibu
Terapeutik
- Lakukan manufer
leopold
- Pasang
tokotransduser dengan tepat untuk mengamati frekuensi,durasi dan kekuatan
kontraksi uterus
- Berikan
rangsangan vibroakustik jika perlu
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur pemantauan elektronik fetal
- Jelaskan tanda
denyut jantung normal janin
- Informasikan
hasil pemeriksaan
- Informasikan
jadwal pemeriksaan kehamilan berikutnya
PEMANTAUAN
KARDIOTOKOGRAFI (CTG)
Definisi
Mengumpulkan dan
menganalisis data respon elektronis denyut jantung janin dan kontraksi uterus
selama fase laten,fase aktif hingga persalinan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
keadaan ibu dan janin
- Identifikasi
punctum maksimum melalui pemeriksaan leopold (DJJ terdengar jelas)
- Monitor
tanda-tanda vital ibu
- Monitor
kontraksi uterus
- Monitor DJJ
setiap 30menit pada setiap fase laten,fase aktif,fase persalinan
- Monitor DJJ
dengan doppler atau leanec menjelang persalinan
- Identifikasi
tanda gawat janin seperti DJJ lebih dari 160*/menit,kurang dari 120*/menit
Gerakan janin berkurang
Terapeutik
- Pasang
tokotransduser dengan tepat
- Lepaskan monitor
elektronik jika perlu
- Dokumentasikan
hasil CTG (variabilitas,percepatan,atau deselerasi jangka pendek dari denyut
jantung janin dan kontraksi uterus)
Edukasi
- Informasikan
alasan dan tujuan dari pemantauan CTG selama 30menit
- Anjurkan ibu
untuk miring ke kiri jika DJJ sulit ditemukan
- Informasikan ibu
untuk menekan tombol saat merasakan Gerakan janin
Kolaborasi
- Kolaborasi jika
ditemukan tanda bahaya distress janin dan kontraksi menurun menjelang
persalinan
PEMANTAUAN HASIL
LABORATORIUM
Definisi
Mengumpulkan dan
menganalisis data-data hasil laboratorium
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
pemeriksaan laboratorium yang diperlukan
- Monitor hasil
laboratorium yang diperlukan
- Periksa
kesesuaian hasil laboratorium dengan penampilan klinis pasien
Terapeutik
- Ambil sample
darah/sputum/pus/jaringan atau lainnya sesuai protocol
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan
dokter jika hasil laboratorium memerlukan intervensi media
PEMANTAUAN
HEMODINAMIK INVASIF
Definisi
Mengumpulkan dan
menganalisis data parameter tekanan,aliran dan oksigenisasi darah melalui
perangkat yang disersikan melalui kateter arteri,arteri pulmonal atau vena
sentral untuk menilai fungsi dan respon kardiovaskuler.
Tindakan
Observasi
- Monitor
frekuensi dan irama jantung
- Monitor
TDS,TDD,MAP,tekanan vena sentral,tekanan arteri pulmonal,tekanan biji arteri
paru
- Monitor curah
jantung dan indeks jantung
- Monitor bentuk
gelombang hemodinamik
- Monitor perfusi
perifer distal pada sisi insersi setiap 4jam
- Monitor
tanda-tanda infeksi dan pendarahan pada sisi insersi
- Monitor
tanda-tanda komplikasi akibat pemasangan selang (mis.pneumotoraks,selang
tertekuk,embolisme udara)
Terapeutik
- Damping pasien
saat pemasangan dan pelepasan kateter jalur hemodinamik
- Lakukan tes
allen untuk menilai kolateral ulnaris sebelum kanulasi pada arteri radialis
- Pastikan set
selang terangkai dan terpasang dengan tepat
- Konfirmasi
ketepatan posisi selang dengan pemeriksaan x-ray,jika perlu
- Posisikan
transduser pada atrium kanan (aksis flebostatik) setiap 4-2 jam untuk
mengkalibrasi dan mentitiknolkan perangkat
- Pastikan balon
deflasi dan Kembali ke posisi normal setelah pengukuran tekanan baji arteri
paru (PAWP)
- Ganti selang dan
cairan infus setiap 24-72jam sesuai protocol
- Ganti balutan
pada area insersi dengan Teknik steril
- Atur interval
waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien
- Dokumentasikan
hasil pemantauan
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur pemantauan
- Informasikan
hasil pemantauan jika perlu
- Anjurkan
membatasi gerak/aktivitas selama kateter terpasang
PEMANTAUAN
NEONATUS
Definisi
Mengumpulkan dan
menganalisis data neonates dan melakukan monitoring kondisi neonatus
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
status kesehatan neonates
- Monitor
kesadaran/status neurologis,kardiovaskuler,pernapasan,suhu,warna kulit atau
spO2 dengan menggunakan formulir newborn early warning system (NEWS)
- monitor
pertumbuhan neonatus
- monitor
perkembangan neonatus
- identifikasi
adanya tanda-tanda kekerasan,pengabaian pada neonatus
Terapeutik
- Atur interval
waktu pemantauan sesuai dengan kondisi neonatus
- Dokumentasikan
hasil pemantauan
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur pemantauan kepada orangtua
- Informasikan
hasil pemantauan kepada orangtua,jika perlu
PEMANTAUAN
NEUROLOGIS
Definisi
Mengumpulkan dan
menganalisis data untuk mencegah atau meminimalkan komplikasi neurologis.
Tindakan
Observasi
- Monitor
ukuran,bentuk,kesimetrisan,dan reaktifitas pupil
- Monitor tingkat
kesadaran (mis. Menggunakan skala koma Glasgow)
- Monitor tingkat
orientasi
- Monitor ingatan
terakhir,rentang perhatian,memori masa lalu,mood dan perilaku
- Monitor
tanda-tanda vital
- Monitor status
pernapasan:Analisa gas darah,oksimetri nadi,kedalaman napas,pola napas, dan
usaha napas
- Monitor
parameter hermodinamika invasive jika perlu
- Monitor ICP
(intracranial pressure) dan CPP (Cerebral perfusion pressure)
- Monitor reflex
kornea
- Monitor batuk
dan reflex muntah
- Monitor irama
otot,Gerakan motor,gaya berjalan,dan propriosepsi
- Monitor kekuatan
pegangan
- Monitor adanya
tremor
- Monitor
kesimetrisan wajah
- Monitor gangguan
visual:diplopia,nystagmus,pemotongan bidang visual,penglihatan kabur dan
ketajaman penglihatan
- Monitor keluhan
sakit kepala
- Monitor
karakteristik bicara:kelancaran,kehadiran afasia,atau kesulitan mencari kata
- Monitor
diskriminasi tajam/tumpul atau panas/dingin
- Monitor
parastesi (mati rasa dan kesemutan)
- Monitor pola
berkeringat
- Monitor respons
Babinski
- Monitor respons
cushing
- Monitor balutan
kraniotomi atau laminektomi terhadap adanya drainase
- Monitor respons
terhadap pengobatan
Terapeutik
- Tingkatkan
frekuensi pemantauan neurologis jika perlu
- Hindari
aktivitas yang dapat meningkatkan tekanan intracranial
- Atur interval
waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien
- Dokumentasikan
hasil pemantauan
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur pemantauan
- Informasikan
hasil pemantauan jika perlu
PEMANTAUAN NUTRISI
Definisi
Mengumpulkan dan
menganalisis data yang berkaitan dengan asupan dan status gizi.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
factor yang mempengaruhi asupan gizi (mis.pengetahuan,ketersediaan
makanan,agama/kepercayaan,budaya,mengunyah tidak adekuat,gangguan
menelan,penggunaan obat-obatan atau pascaoperasi)
- Identifikasi
perubahan berat badan
- Identifikasi
kelainan pada kulit (mis. Memar yang berlebihan,luka yang sulit sembuh,dan
pendarahan)
- Identifikasi
kelainan pada rambut (mis.kering,tipis,kasar dan mudah patah)
- Identifikasi
pola makan (mis.kesukaan/ketidaksukaan makanan,konsumsi makanan cepat
saji,makan terburu-buru)
- Identifikasi
kelainan pada kuku (mis.berbentuk sendok,retak,mudah patah,dan bergerigi)
- Identifikasi
kemampuan menelan (mis.fungsi motoric wajah,reflex menelan,dan reflex gag)
- Identifikasi
kelainan rongga mulut (mis.peradangan,gusi berdarah,bibir kering dan
retak,luka)
- Identifikasi
kelainan eliminasi (mis.diare,darah,lender,dan eliminasi yang tidak teratur)
- Monitor mual dan
muntah
- Monitor asupan
oral
- Monitor warna
konjungtiva
- Monitor hasil
labolatorium (mis.kadar kolesterol,albumin
serum,transferrin,kreatinin,hemoglobin,hematokrit,dan elektrolit darah)
Terapeutik
- Timbang berat
badan
- Ukur
antropometrik komposisi tubuh (mis.indeks masa tubuh,pengukuran pinggang dan
ukuran lipatan kulit)
- Hitung perubahan
berat badan
- Atur interval
waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien
- Dokumentasikan
hasil pemantauan
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur pemantauan
- Informasikan
hasil pemantauan jika perlu
PEMANTAUAN
RESPIRASI
Definisi
Mengumpulkan dan
menganalisis data untuk memastikan kepatenan jalan napas dan keefektifan
pertukaran gas.
Tindakan
Observasi
- Monitor
frekuensi,irama,kedalaman dan upaya napas
- Monitor pada
pola napas (seperti
bradypnea,takipnea,hiperventilasi,kussmaul,Cheyne-stokes,biot,ataksik)
- Monitor
kemampuan batuk efektif
- Monitor adanya
produksi sputum
- Monitor adanya
sumbatan jalan napas
- Palpasi
kesimetrisan ekspansi paru
- Auskultasi bunyi
napas
- Monitor saturasi
oksigen
- Monitor nilai
AGD
- Monitor hasil
x-ray toraks
Terapeutik
- Atur interval
pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
- Dokumentasikan
hasil pemantauan
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur pemantauan
- Informasikan
hasil pemantauan jika perlu
PEMANTAUAN RISIKO
JATUH
Definisi
Mengumpulkan dan menganalisis
risiko mengalami kerusakan fisik dan gangguan Kesehatan akibat jatuh.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
deficit kognitif atau fisik pasien yang dapat meningkatkan potensi terjatuh di
lingkungan tertentu
- Identifikasi
perilaku dan factor yang mempengaruhi risiko terjatuh
- Identifikasi
Riwayat jatuh
- Identifikasi
karakteristik lingkungan yang dapat meningkatkan potensi jatuh (mis. Lantai
licin dan tangga terbuka)
- Monitor
ketrampilan,keseimbangan,dan tingkat kelelahan dengan ambulansi
- Monitor
kemampuan untuk pindah dari tempat tidur ke kursi dan sebaliknya
- Periksa persepsi
keseimbangan jika perlu
Terapeutik
- Atur interval
pemantauan sesuai kondisi pasien
- Dokumentasikan
hasil pemantauan
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur pemantauan
- Informasikan
hasil pemantauan jika perlu
PEMANTAUAN TANDA
VITAL
Definisi
Mengumpulkan dan
menganalisis data hasil pengukuran fungsi vital kardiovaskuler,pernapasan dan
suhu tubuh.
Tindakan
Observasi
- Monitor tekanan
darah
- Monitor nadi
(frekuensi,kekuatan,irama)
- Monitor
pernapasan (frekuensi,kedalaman)
- Monitor suhu
tubuh
- Monitor
oksimetri nadi
- Monitor tekanan
nadi (selisih TDS dan TDD)
- Identifikasi
penyebab perubahan tanda vital
Terapeutik
- Atur interval
pemantauan sesuai kondisi pasien
- Dokumentasikan
hasil pemantauan
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur pemantauan
- Informasikan
hasil pemantauan
PEMANTAUAN TEKANAN
INTRAKRANIAL
Definisi
Mengumpulkan dan
menganalisis data terkait regulasi tekanan di dalam ruang itrakranial
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
penyebab peningkatan TIK (mis.lesi menempati ruang,gangguan metabolisme edema
serebral,peningkatan tekanan vena,obstruksi aliran cairan
serebrospial,hipertensi intracranial idiopatik)
- Monitor
peningkatan TD
- Monitor
pelebaran tekanan nadi (selisih TDS dan TDD)
- Monitor
penurunan frekuensi jantung
- Monitor
ireguleritas irama napas
- Monitor
penurunan tingkat kesadaran
- Monitor
perlambatan atau ketidaksimetrisan respon pupil
- Monitor kadar
CO2 dan pertahankan dalam rentang yang diindikasikan
- Monitor tekanan
perfusi serebral
- Monitor
jumlah,kecepatan,dan karakteristik drainase cairan serebrospinal
- Monitor efek
stimulus lingkungan TIK
Terapeutik
- Ambil sampel
drainase cairan serebrospinal
- Kalibrasi
transduser
- Pertahankan
sterilitas system pemantauan
- Pertahankan
posisi kepala dan leher netral
- Bilas system
pemantauan jika perlu
- Atur interval
pemantauan sesuai kondisi pasien
- Dokumentasikan
hasil pemantauan
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur pemantauan
- Informasikan
hasil pemantauan jika perlu
PEMASANGAN ALAT
PENGAMAN
Definisi
Melakukan Tindakan
untuk memastikan keselamatan diri sendiri dan orang lain.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kebutuhan keselamatan pasien (berdasarkan tingkat fungsi fisik dan kognitif
serta Riwayat perilaku sebelumnya)
Terapeutik
- Pasang alat
pengaman (mis.pengekang,pagar tempat tidur,pintu dan kunci)untuk membatasi
mobilitas fisik atau akses pada situasi yang membahayakan,sesuai kebutuhan.
- Damping selama
kegiatan diluar ruang gawat jika perlu
- Berikan tempat
tidur yang rendah dan alat-alat bantuan (mis.tangga tempat tidur,alat
penyangga)jika perlu
- Berikan perabot
dalam ruangan yang tidak mudah jatuh
- Berikan alat
untuk memanggil perawat
- Respons setiap
panggilan dengan segera
Edukasi
- Anjurkan
menjauhkan barang yang membahayakan (mis.karpet,furniture)
Pemasangan
Stocking Elastis I.02061
Definisi
Memasang stocking
lentur yang memiliki efek penekanan pada vena tungkai bawah untuk meningkatkan
air balik vena ke jantung
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
factor resiko tromboemboli vena
- Identifikasi
kontraindikasi pemasangan stocking (mis.penyakit arteri perife,luka tekan pada
tumit,neuropati perifer).
- Monitor adanya
sianosis,penurunan nadi pedis,kesemutan,nyeri pada ekstermitas bawah
tarapeutik.
- Pilih ukuran
stocking yang tepat.
- Elevasikan
tungkai bawah selama 15 menitsebelum pemasangan stocking.
- Pemasang
stocking dengan tepat atau sesuai dengan intruksi pabrik.
- Pertahankan
ujung stocking 2,5-5 cm di bawah persendian.
- Pastikan
stocking bebas dari kerutan dan ujung stocking tidak tergulung
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan langkah-langkah prosedur.
- Ajarkan cara
memasang dan melepas stocking secara mandiri.
- Anjurkan melepas
stoking selama 30 menit pada setiap shift.
- Anjurkan
melaporkan adanya keluhan selama pemasangan stocking (mis.nyeri,ksemutan)
Pemberian
Analgesik I.08243
Definisi
Menyiapkan dan
memberikan agen famakologis untuk mengurangi atau menghilangkan rasa sakit.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
karakteristik nyeri
(mis,pencetus,pereda,kualitas,lokasi,intensitas,frekuensi,durasi0
- Identifikasi
riwayat alegi obat.
- Identifikasi
kesesuaian jenis analgenik (mis,narkotika,non-narkotika,atau NSAID) dengan
tingkat keparahan nyeri
- Monitor
tanda-tanda vitaol sebelum dan sesudah pemberian analgesic.
- Monito
efektifitas analgesic.
Tarapeutik
- Diskusikan jenis
analgesic yang disukai untuk mencapai analgesic optimal,jika pelu
- Petimbangkan
penggunaan infus kontinu,aau bolus opioid untuk mempetahankan kada dalam seum.
- Tetapkan taget
eektifitas analgesic untuk mengoptimalkan respons pasien.
- Dokumentasikan
respons tehadap efek analgesikdan efek yang tidak diinginkan.
Edukasi
- Jelaskan efek
terapi dan efek samping obat.
- Kolaborasi pembeian
dosis dan jenis analgesic,sesuai indikasi
Pemberian Anastesi
I.08244
Definisi
Menyiapkan dan
memberikan obat anestesi serta memantau respon pasien selama pembeian
Tindakan
Obsevasi
- Identifikasi
iwayat pengguna anestesi (kondisi fisik,respon alergi dan kontraindikasi obat
atau teknik anestesi spesifik)
- Peiksa keamanan
pada semua peralatan anestesi sebelum anestesi diberikan
- Monito tanda
vital sepanjang fase anestesi
Tarapeutik
- Dapatkan
persetujuan tindakan (informed consent)
- Pastikan
ketersediaan peralatan daurat dan resusitasi yang penting
- Pindahkan dari
brankar ke meja operasi
- Atur posisi
untuk mencegah kerusakan saraf perifer
- Pastikan
keamanan dan keselamatan selama fase anestesi
- Pindahkan ke
unit perawatan intensif
- Berikan laporan
yang komprehensif kepada staf perawat ruangan saat dipindahkan
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan langkah-langkah posedur anestesi
- Infomasikan
target yang diharapkan dari pemberian anestesi
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
anestesi,sesuai indikasi
- Kolaborasi pemberian
obat dan caian preanestetik,sesuai indikasi
- Konsultasikan
hasil diagnostic dan laboatorium,berdasarkan status kesehatan dan rencana
operasi
- Kolaborasi pemberian
obat dan/atau caian tambahan untuk menjaga homeostasis fisiologis,jika pelu
Pemberian Enema I.04158
Definisi
Memberikan larutan
ke saluran gastrointestinal bagian bawah.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
alasan pemberian enema (mis. pembersihan gastrointestinal, pemberian obat,
pengurangan distensi)
- Identifikasi
kontraindikasi enema (mis. glaucoma dan peningkatan tekanan intracranial)
- Monitor karakter
kotoran dan larutan (mis. warna, jumalh, dan penampilan)
- Monitor respon
terhadap prosedur termasuk tanda-tanda intoleransi (mis. pendarahan dubur,
distensi, sakit perut, palpitasi, diaphoresis, pucat, dan sesak napas, diare,
konstipasi, dan impaksi)
Terapeutik
- Berikan privasi
- Berikan posisi
yang tepat (posisi Sims’ untuk orang dewasa dan dorsal rekumben untuk
anak-anak)
- Berikan perlak
di bawah pinggul dan bokong
- Berikan selimut
mandi dan buka hanya area rectum
- Berikan suhu
hangat pada larutan irigasi
- Alur ketinggian
tabung enema 30-45 cm (untuk enema tinggi), 30 cm (untuk enema regular), 7,5 cm
(untuk enema rendah)
- Masukkan ujung
selang yang telah diberi pelumas ke dalam rectum, sedalam 7,5-10 cm (dewasa),
7,5-10 cm (remaja), 5-7,5 (anak), 2,5-3,75 (bayi)
- Masukkan cairan
enema
- Minta pasien
menahan cairan selama 2-10 menit
- Fasilitasi
membersihkan perineum
Edukasi
- Jelaskan
prosedur pada pasien atau keluarga, sensasi yang diharapkan selama dan sesudah
prosedur (mis. distensi dan dorongan untuk buang air besar)
- Anjurkan menarik
napas dalam sebelum cairan dimasukkan
Pemberian
Kesaksian I.13485
Definisi
Memberikan
keterangan untuk kepentingan penyidikan, penuntunan dan peradilan terkait
pelayanan keperawatan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
surat pemanggilan dilakukan oleh penyelidik/penyidik dari Kepolisian/Kejaksaan/KPK/Penyidik
Pegawai Negeri Sipil (PNS)/Pengadilan
- Identifikasi
surat pemanggilan ditujukan kepada pimpinan (bagi perawat yang masih aktif)
- Identifikasi
surat pemanggilan diteruskan kepada yang bersangkutan(bagi perawat yang telah pensiun)
- Identifikasi
dalam surat pemanggilan terdapat pasal dugaan tindak pidana yang disangkakan
Terapeutik
- Kumpulkan
informasi terkait duduk perkara
- Siapkan
identitas diri
- Siapkan
kronologis permasalahan
- Siapkan
dokumen-dokumen yang diperlukan
- Ikuti gelar
perkara
- Penuhi
pemanggilan sebelum dilakukan pemanggilan paksa (jika telah dipanggil secara
patut dau kali berturut-turut namun tidak hadir tanpa alasan yang sah)
- Minta surat
tugas ataau surat perjalanan dinas, jika perlu
Kolaborasi
- Koordinasikan
dengan penyidik jika surat pemanggialn tidak mencantumkan pasal dugaan tindak
pidana yang disangkakakn
Pemberian
Kesempatan Menghisap pada Bayi I.03124
Definisi
memberikan
kesempatan pada bayi untuk kontak kulit ibu dan bayi sehingga bayi mampu
menyusu pada payudara ibu.
Tindakan
Observasi
- Monitor
pemapasan bayi
- Monitor tanda
vital dan pendarahan setelah melahirkan
Terapeutik
- Berikan ibu
kesempatan untuk rawat gabung (rooming in)
- Fasilitasi ibu
untuk posisi semi fowler
- Fasilitasi ibu
menemukan posisi yang nyaman
- Buka pakaian
bagian atas ibu
- Hindari
membersihakn dada ibu dari keringat
- Buka pakaian
bayi, kenakan popok dan topi bayi
- Letakkan bayi
dengan posisi tengkurap langsung diantara payudara ibu
- Berikan kehangatan
dengan menyelimuti bayi dan kenakan topi
- Berikan waktu
kepad bayi apabila kegiaatan menyusu dimulali
- Berikan
kesempatan ibu untuk memposisikan dan menggendonga bayi dengan benar
- Pindahkan bayi
setelah bayi selesai menyusu dengan melepas sendiri puting ibu
- Letakan bayi di
samping ibu atau tempat tidur bayi di samping tempat tidur ibu, sehingga
memudahkan memulai lagi kegiatan menyusui
Edukasi
- Anjurkan memberi
kesempatan bayi sampai lebih dari 1 jam atau sampai bayi menunjukan tana-tana siap
menyusu.
Pemberian Makanan I.03125
Definisi
Memberikan asupan
nutrisi melalui oral pada pasien yang tidak mampu makan seacara mandiri.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
makanan yang diprogramkan
- Identifikasi
kemapuan menelan
- Periksa mulut
untuk residu pada akhir makan
Terapeutik
- Lakukan
kebersihan tangan dan mulut sebelum makan
- Sediakan
lingkungan yang menyenangkan selama waktu makan (mis. simpan urinal, pispot
agar tidak terlihat)
- Berikan posisi
duduk atau semi Fowler saat makan
- Berikan makanan
hangat, jika memungkinkan
- Sediakan
sedotan, sesuai kebutuhan
- Berikan makana
sesuai keinginan, jika memungkinkan
- Tawarkan mencium
aroma makanan untuk merangsang nafsu makan
- Pertahankan
perhatian saat menyusui
- Cuci muka dan tangan
setelah makan
Edukasi
- Anjurkan orang
tua atau keluarga membantu memberi makn kepada pasien
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
analgesik yang adekuat sebelum makan, jika perlu
- Kolaborasi pemberian
antiemetil sebelum makan, jika perlu
Pemberian Makanan
Enternal I.03126
Definisi
Menyiapkan dan
memberikan nutrisi melalui selang gastrointestinal
Tindakan
Observasi
- Periksa posisi
nasogastric tube (NGT) dengan memeriksa residu lambung atau mengauskultasi
hembusan udara
- Monitor tetesan
makanan pada pompa setiap jam
- Monitor rasa
penuh, mual, dan muntah
- Monitor residu
lambung tiap 4-6 jam selama 24 jam pertama, kemudia tiap 8 jam selama pemberian
makan via enternal, jika perlu
- Monitor buang
air besar setiap 4-6 jam, jika perlu
Terapeutik
- Gunakan teknik
bersih dalam pemberian makanan via selang
- Berikan tand
apad aselang untuk mempertahankan lokasi yang tepat
- Tinggikan keapla
teampat tidur 30-45 derajat selama pemberian makan
- Ukur residu
sebelum pemberian makan
- Peluk dan bicara
dengan bayi selama diberikan makan untuk menstimulasi aktivitas makan
- Irigasi selang
dengan 30 ml air setiap 4-6 jam selama pemberian makan dan setelah pemberian
makan intermiten
- Hindari
pemberian makanan lewat selang 1 jam sebelum prosedur atau pemindahan pasien
- Hindari
pemberian makanan jika residu lebih dari 150 cc atau lebih dari 110%-120% dari
jumlah makanan tiap jam
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan langkah-langkah prosedur
Kolaborasi
- Kolaborasi pemeriksaan
sinar X untuk konfirmasi posisi selang, jika perlu
- Kolaborasi pemilihan
jenis dan jumalh makanan enternal
Pemberian Makanan
Parental I.03127
Definisi
Memberikan nutrisi
melalui pembuluh darah vena baik sentral (untuk nutrisi parental total) atau
vena perifer (untuk nutrisi parental persial) pada pasien ayng tidak dapat
memenuhi kebutuhan nutrisinya melalui oral atau enternal.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
terapi yang diberikan sesuai untuk usia, kondisi, dosis, kecepatan, dan rute
- Monitor tanda
flebitis, inflamasi, dan thrombosis
- Monitor nilai
laboratorium (mis. BUN, kreatinin, gula darah, elektrolit, faal hepar)
- Monitor berat
badan
- Monitor produksi
urine
- Monitor jumlah
cairan yang masuk dan keluar
Terapeutik
- Cuci tangan dan
pasang sarung tangan
- Gunakan teknik
aseptic dalam perawatn selang
- Berikan label
pada wadah makanan parental dengan tanggal, waktu, dan inisial perawat
- Atur laju infus,
konsentrasi, dan volume yang akan dimasukkan
- Pastikan alarm
infus dihidupkan dan berfungsi, jika tersedia
- Ganti balutan
tiap 24-48 jam
- Ganti set infus
maksimal 2x24 jam
- Ganti posisi
pemasangan infus maksimal 3x24 jam (perifer)
- Hindari
pengambilan sampel darah dan pemberian obat pada selang nutrisi parental
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan langkah-langkah prosedur
Pemberian Obat I.02062
Definisi
Mempersiapkan,
memberi, dan mengevaluasi keefektifan agen farmakologis yang diprogramkan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kemungkinan alergi, interaksi, dan kontraindikasi obat
- Verifikasi order
obat sesuai dengan indikasi
- Periksa tanggal
kadaluarsa obat
- Monitor tanda
vital dan nilai laboratorium sebelum pemberian obat, jika perlu
- Monitor efek
samping, toksisitas, dan interaksi obat
Terapeutik
- Perhatikan
prosedur pemberian obat yang aman dan akurat
- Hindari interupsi
saat mempersiapkan, memverifikasi, atau mengelola obat
- Lakukan prinsip
enam benar (pasien, obat dosis, rute, waktu, dokumentasi)
- Perhatikan
jadwal pemberian obat jenis hipnotik, narkotika, dan antibiotic
- Hindari
pemberian obat yang tidak diberi label dengan benar
- Buang obat yang
tidak terpakai atau kadaluarsa
- Fasilitasi minum
obat
- Tandatangani
pemberian narkotika, sesuai protocol
- Dokumentasikan
pemberian obat dan respons terhadap obat
Edukasi
- Jelaskan jenis
obat, alas an pemberian, tindakan yang diharapkan, dan efek samping sebelum
pemberian
- Jelaskan factor
yang dapat meningkatkan dan menurunkan efektifitas obat
Pemberian Obat
Inhalasi I.01015
Definisi
Menyiapkan dan
memberikan agen farmakologis berupa spray (semprotan) aerosol, uap atau bubuk
halus untuk mendapatkan efek lokal atau sistemik.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kemungkinan alergi, interaksi, dan kontraindikasi obat
- Verifikasi order
obat sesuai dengan indikasi
- Periksa tanggal
kadaluwarsa obat
- Monitor tanda
vital dan nilai laboratorium sebelum pemberian obat, jika perlu
- Monitor efek Terapeutik obat
- Monitor efek
samping, toksisitas, dan interaksi obat
Terapeutik
- Lakukan prinsip
enam benar (pasien, obat, dosis, waktu, rute, dokumentasi)
- Kocok inhaler
selama 2-3 detik sebelum digunakan
- Lepaskan penutup
inhaler dan pegang terbaik
- Posisikan
inhaler di dalam mulut mengarah ke tenggorokan dengan bibri ditutup rapat
Edukasi
- Anjurkan
bernapas lambat dan dalam selama menggunakan nebulizer
- Anjurkan menahan
napas selama 10 detik
- Anjurkan
ekspirasi lambat melalui hidung atau dengan bibir mengkerut
- Ajarkan pasien
dan keluarga tentang cara pemberian obat
- Jelaskan jenis
obat, alasan pemberian, tindakan yang diharapkan, dan efek samping obat
- Jelaskan factor
yang dapat meningkatkan dan menurunkan efektifitas obat
Pemberian Obat
Interpleura I.01016
Definisi
Menyiapkan dan
memberikan agen farmakologi melalui kateter agar berdifusi pada rongga pleura
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kemungkinan
alergi, interaksi, dan kontraindikasi obat
- Verifikasi order
obat sesuai dengan indikasi
- Periksa tanggal
kadaluwarsa obat
- Monitor tanda
vital dan nilai laboratorium sebelum pemberian obat, jika perlu
- Monitor efek Terapeutik obat
- Monitor efek
samping, toksisitas, dan interaksi obat
Terapeutik
- Lakukan prinsip
enam benar (pasien, obat, dosis, waktu, rute, dokumentasi)
- Pastikan
ketepatan posisi katetetr intrapleural dengan x-ray, jika perlu
- Aspirasi cairan
intrapleural sebelum pemberian obat
- Tunda pemberian
obat jika terdapat >2 cc cairan balik saat pengecekan kateter
- Sediakan obat
secara aseptik
- Berikan obat
melalui kateter intrapleural secara intermiten ataun kontinu, sesuai kebutuhan
- Sambungkan
kateter intrapleural dengan mesin pompa, jika perlu
Edukasi
- Jelaskan jenis
obat, alasan pemberian, tindakan yang diharapkan, dan efek samping sebelum
pemberian
- Jelaskan factor
yang dapat meningkatkan dan menurunkan efektifikas obat
Pemberian Obat
Intradermal I.14531
Definisi
Menyiapkan dan
memberikan agen farmakologis melalui jalur intradermal.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kemungkinan alergi, interaksi, dan kontraindikasi obat
- Verifikasi order
obat sesuai dengan indikasi
- Periksa tanggal
kadaluwarsa obat
- Monitor reaksi
obat sesuai dengan waktu yang ditentukan
Terapeutik
- Lakukan prinsip
enam benar (pasien, obat, dosis, waktu, rute, dokumentasi)
- Tentukan jarum
suntik yang benar sesuai kebutuhan
- Siapkan dosis
dari ampul atau botol dengan benar
- Pilih area suntikan
yang benar
- Hindari area
kulit yang memar, radang, edema, lesi, atau perubahan warna
- Gunakan teknik
aseptic
- Tusukkan jarum
pada 5-15o sedalam 3 mm
- Suntikkan obat
secara perlahan, sambal mengamati timbulnya benjolan (lepuh) kecil pada kulit permukaan
- Beri tanda area
injeksi
Edukasi
- Jelaskan jenis
obat, alasan pemberian, tindakan yang diharapkan, dan efek samping sebelum
pemberian
- Anjurkan untuk
tidak menyentuh area benjolan (lepuh)
- Anjurkan melapor
ke perawat jika merakan keluhan setelah pemberian obat (mis. gatal, kemerahan,
panas)
Pemberian Obat
Intramuskuler I.02063
Definisi
Menyiapkan dan
memberikan agen farmaklogi melalui jalur intramuscular
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kemungkinan alergi, interaksi, dan kontraindikasi obat
- Verifikasi order
obat sesuai dengan indikasi
- Periksa tanggal
kadaluwarsa obat
- Monitor reaksi
obat sesuai dengan waktu yang ditentukan
Terapeutik
- Lakukan prinsip
enam benar (pasien, obat, dosis, waktu, rute, dokumentasi)
- Tentukan jarum suntik
yang benar sesuai kebutuhan
- Siapkan dosis
dari ampul atau botol dengan benar
- Pilih area
suntikan yang benar (mis. vastus lateralis, ventrogluteal, deltoid)
- Hindari area
kulit yang memar, radang, edema, lesi, atau perubahan warna
- Gunakan teknik
aseptic
- Lakukan Teknik
Z-track unutk mencegah obat keluar ke dalam jaringan subkutan dan kulit
- Tusukkan jarum
pada sudut 90o
- Aspirasikan
sebelum menyuntikan obat
- Suntikan obat
secara perlahan
- Cabut jarum
setelah menunggu 10 detik setelah menyuntikkan obat
- Hindari
melakukan masase pada area penyuntikan
Edukasi
- Jelaskan jenis
obat, alasan pemberian, tindakan yang diharapkan, dan efek samping sebelum
pemberian
- Anjurkan tidak
memijit (masase) area penyuntikan
Pemberian Obat
Intraseous I.02064
Definisi
Menyiapkan dan
memberikan agen farmaklogi dengan jarum melalui jalur korteks tulang.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kemungkinan alergi, interaksi, dan kontraindikasi obat
- Verifikasi order
obat sesuai dengan indikasi
- Periksa tanggal
kadaluwarsa obat
- Monitor reaksi
obat yang diharapkan dan tidak diharapkan
- Monitor tanda
dan gejala ekstravsasi cairan atal obat, infeksi atau emboli lemak
Terapeutik
- Lakukan prinsip
enam benar (pasien, obat, dosis, waktu, rute, dokumentasi)
- Tentukan jenis
dan ukuran jarun serta stylet yang benar sesuai kebutuhan
- Siapkan dosis
dari ampul atau botol dengan benar
- Imobilisasikan
ekstermitas
- Fasilitasi
insersi akses intraoseus
- Fiksasi akses
intraosesus dengan balutan dan plester
- Aspirasi akses
intraosesus sebelum menyuntikkan obat untuk memastikan ketepatan posisi ujung
jarum sesuai protocol
- Sambungan selang
dengan jarum dan alirkan dengan gravitasi atau tekanan, sesuai kecepatan aliran
yang diperlukan
Edukasi
- Jelaskan jenis
obat, alasan pemberian, tindakan yang diharapkan, dan efek samping sebelum
pemberian
Pemberian Obat
Intraspinal I.06199
Definisi
Menyiapkan dan
memberikan agen farmaklogi melalui jalur epidural atau intratekal.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi kemungkinan
alergi, interaksi, dan kontraindikasi obat
- Verifikasi order
obat sesuai dengan indikasi
- Periksa tanggal
kadaluwarsa obat
- Periksa
kecepatan tetesan untuk mengetahui ketepatan terapi
- Monitor
tanda-tanda vital dan status neurologi
- Monitor fungsi
motorik dan sensorik
- Monitor
kebersihan lokasi insersi kateter epidural atau intratekal
- Monitor
tanda-tanda infeksi pada lokasi insersi kateter epidural atau intratekal
- Monitor
tanda-tanda infeksi system saraf pusat (mis. demam, perubahan tingakat
kesadaran, mual, dan muntah)
Terapeutik
- Lakukan prinsip
enam benar (pasien, obat, dosis, waktu, rute, dokumentasi)
- Pertahankan
teknik aseptic
- Aspirasi cairan
spinal serebral sebelum memberikan obat
- Tandai tubing
sebagai intratekal atau epidural
- Suntikkan obat
secara perlahan sesuai dengan langkah prosedur
- Fiksasi katetetr
yang diamankan ke kulit
- Fiksasi semua
sambungan selang
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan
tim medis jika lokasi insersi tamoak tanda infeksi.
Pemberian Obat
Intravena I.02065
Menyiapkan dan
memberikan agen farmakologis melalui katetr intravena.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kemungkinan alergi, interaksi dan kontraidinkasi obat
- Verifikasi order
obat sesuai dengan indikasi
- Periksa tanggal
kedaluwarsa obat
- Monitor tanda
vital dan nilai laboratorium sebelum pemberian obat, jika perlu
- Monitor efek Terapeutik obat
- Monitor efek
samping,toksisitas, dan interaksi obat
Terapeutik
- Lakukan prinsip
rnam benar (pasirn, obat, dosis, waktu, rute, dan dokumentasi)
- Pastikan
ketepatan dan kepatenan katetr IV
- Campurkan obat
ke dalam kantung, botol, atau biuret, sesuai kebutuhan
- Berikan obat IV
dengan kecepatan yangtepat
- Tempelkan label
keterangan nama obat dan dosis pada wadah cairan IV
- Gunakan mesin
pompa untuk pemberian obat secara kontinu, jika perlu
Edukasi
- Jelaskan jenis
obat, alasan pemberian, tindakan yang diharapkan, dan efek samping sebelum
pemberian
- Jelaskan faktor
yang dapat meningkatkan dan menurunkan efektifitas obat
Definisi
Pemberian Obat
Kulit I.14532
Menyiapkan dan
memberikan agen farmakologis untuk memulihkan gangguan kulit.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kemungkinan alergi, interaksi, dan kontraindikasi obat
- Verifikasi order
obat sesuai dengan indikasi
- Periksa tanggal
kedaluwarsa obat
- Monitor efek Terapeutik obat
- Monitor efek
lokal, efek sistem dan efek samping obat
Terapeutik
- Lakukan prinsip
enam benar (pasien, obat, dosis, waktu, rute, dokumentasi)
- Cuci tangan dan
pasang sarung tangan
- Bersihkan kulit
dan hilangkan obat sebelumnya
- Oleskan agen
topikal pada kulit yang tidak mengalami luka, iritasi atau sensitif
- Hindari terpapar
sinar ultra violet pada kulit yang mendapat obat tropikal
Edukasi
- Jelaskan jenis
obat, alat pemberian, tindakan yang diharapkan, dan efek samping sebelum
pemberian
- Jelaskan faktor
yang dapat meningkatkan dan menurunkan efektifitas obat
- Ajarkan teknik
pemberian obat secara mandiri, jika perlu
Pemberian Obat
Nasal I.01017
Definisi
Menyiapkan dan
memberikan agen farmakologis, berupa tetesan melalui hidung untuk mendapatkan
efek lokal sistemik.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kemungkinan alergi, interaksi, dan kontraindikasi obat
- Verifikasi order
obat sesuai dengan indikasi
- Periksa tanggal
kedaluawarsa obat
- Monitor efek Terapeutik obat
- Monitor efek
lokal, efek sistemik dan efek samping obat
Terapeutik
- Lakukan prinsip
enam benar (pasien, obat, dosis, waktu, rute, dokumentasi)
- Bersihkan lubang
hidung dengan tisu atau kapas lidi (cotton bud), jika perlu
- Teteskan obat
dengan jarak 1 cm di atas lubang hidung
Edukasi
- Jelaskan jenis
obat, alasan pemberian, tindakan yang diharapkan, dan efek samping sebelum
pemberian
- Anjurkan
berbaring dengan kepala hiperekstensi, jika tidak kontraindikasi
- Anjurkan
bernapas melalui mulut selama pemberian obat
- Anjurkan tetap
supine selama 5 menit setelah pemberian obat
- Ajarkan teknik
pemberian oba secara mandiri, jika perlu
Pemberian Obat
Oral I.03128
Definisi
Menyiapkan dan
memberikan agen farmakologis melalui mulut untuk mendapatkan efek lokal atau
sistemik.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kemungkinan alergi interaksi, dan kontradiksi obat(mis. Gangguan menelan,
nausea/muntah, inflamasi usus, peristaltik menurun, kesadaran menurun, program
puasa)
- Verifikasi order
obat sesuai dengan indikasi
- Periksa tanggal
kedaluwarsa obat
- Monitor efek Terapeutik obat
- Monitor efek
lokal, efek sistemik dan efek samping obat
- Monitor risiko
aspiraasi, jika perlu
Terapeutik
- Lakukan prinsip
enam benar (pasien, obat, dosis, waktu, rute, dokumentasi)
- Berikan obat
oral sebelum makan atau setelah makan, sesuai kebutuhan
- Campurkan obat
dengan sirup, jika perlu
- Taruh obat
sublingual di bawah lidah pasien
Edukasi
- Jelaskan jenis
obat, alasan pemberian, tindakan yang diharapkan, dan efek samping sebelum
pemberian
- Anjurkan tidak
menelan obat sublingual
- Anjurkan tidak
makan/minum hingga seluruh obat sublingual larut
- Ajarkan pasien
dan keluarga tentang cara pemberian obat secara mandiri
Pemberian Obat
Rektal I.04159
Definisi
Mempersiapkan dan
memberikan agen farmakologis suposturia melalui rektal
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kemungkinan alergi, interaksi, dan kontraindikasi obat
- Verifikasi order
obat sesuai dengan indikasi
- Periksa tanggal
kedaluwarsa obat
- Identifikasi
gangguan gastrointestinal (mis. Konstipasi, diare)
- Monitor efek Terapeutik dan efek samping obat
Terapeutik
- Lakukan prinsip
enam benar (pasien, obat, dosis, waktu, rute, dokumentasi)
- Cuci tangan dan
pasang sarung tangan
- Berikan posisi
sims
- Lumasi sarung
tangan jari telunjuk pada tangan dominan
- Instruksikan
napas dalam secara lambat melalui mulut untuk merilekskan spinkter anus
- Masukan obat
secara perlahan melalui anus
Edukasi
- Jelaskan jenis
obat, alasan pemberian, metode pemberian, efek Terapeutik
dan efek samping obat sebelum pemberian
- Anjurkan
mempertahankan posisi selama 5 menit
- Ajarkan teknik
pemberian obat secara mandiri, jika perlu
Pemberian Obat
Subkutan I.013129
Definisi
Menyiapkan dan
memberikan obat melalui jalur subkutan.
Tindakan
Observasi
- Identifkasi
kemungkinan alergi, interksi, dan kontraindikasi obat
- Verifikasi order
obat sesuai dengan indikasi
- Periksa tanggal
kedaluwarsa obat
- Monitor efek Terapeutik obat
- Monitor efek
samping, toksisitas, dan interaksi obat
Terapeutik
- Lakukan prinsip
enam benar (pasien, obat, dosis, waktu, rute, dokumentasi)
- Lakukan teknik
aseptik
- Pilih jarum
suntik yang sesuai
- Rotasikan lokasi
injeksi secara sistematis
- Hindari daerah
penyuntikan yang mengalami edema, massa, luka, memar, abrasi, atau infeksi
- Gunakan daerah
perut saat memberikan heparin subkutan
- Tusukkan jarum
dengan cepat sudut 45-90°, tergantung pada ukuran tubuh
- Hindari memijat
area suntikan
Edukasi
- Jelaskan jenis
obat, alasan pemberian, tindakan yang diharapkan, dan efek samping sebelum
pemberian
- Ajarkan pasien
dan keluarga tentang injeksi obat secara mandiri
Pemberian Obat
topikal I.14533
Definisi
Menyiapkan dan
memberikan agen farmakologis ke permukaan kulit.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kemungkinan alergi, interaksi, dan kontraindikasi obat
- Verifikasi order
obat sesuai dengan indikasi
- Periksa tanggal
kedaluwarsa obat
- Monitor efek Terapeutik obat
- Monitor efek
lokal, efek sistemik dan efek samping obat
Terapeutik
- Lakukan prinsip
enam benar (pasien, obat, dosis, waktu, rute, dokumentasi)
- Cuci tangan dan
pasang sarung tangan
- Berikan privasi
- Bersihkan kulit
- Oleskan obat
topikal pada kulit atau selaput lendir yang utuh (kecuali penggunaan obat untuk
mengobati lesi)
Edukasi
- Jelaskan jenis
obat, alasan pemberian, tindakan yang diharapkan, dan efek samping sebelum
pemberian
- Ajarkan pasien
dan keluarga tentang cara pemberian obat secara mandiri
Pemberian Obat
Vaginal I.07222
Definisi
Menyiapkan dan
memberikan agen farmakologis via vagina
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kemungkinan alergi, interaksi, dan kontraindikasi obat
- Verifikasi order
obat sebelum pemberian obat
- Periksa tanggal
kedaluwarsa obat
- Monitor efek Terapeutik obat
- Monitor efek
samping, toksistas, dan interaksi obat
Terapeutik
- Lakukan prinsip
enam benar (pasien, obat, dosis, waktu, rute, dokumentasi)
- Cuci tangan dan
pasang sarung tangan
- Jaga privasi
pasien
- Posiskan dorsal
recumbent, litotomi atau sims
- Bersihkan area
vagina
- Oleskan pelumas
yang larut dalam air ke ujung supositoria
- Berikan pelumas
dan telunjuk
- Masukkan ujung
supositoria ke vagina sedalam 7,5-10 cm
Edukasi
- Jelaskan jenis
obat, alasan pemberian, tindakan yang diaharapkan, dan efek samping sebelum
pemberian
- Anjurkan tetap
berbaring 5-10 menit
- Ajarkan pasien
dan keluarga tentang cara pemberian obat secara mandiri
Pemberian Obat
Ventrikuler I.06200
Definisi
Menyiapkan dan
memberikan agen farmakologis ke dalam ventrikel lateral otak
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kemungkinan alergi, interaksi, dan kontraindikasi obat
- Verifikasi order
sesuai indikasi
- Periksa tanggal
kedaluwarsa obat
- Monitor efek Terapeutik obat
- Monitor efek
samping, toksisitas, dan interaksi obat
- Monitor status
neurologis
- Monitor
tanda-tanda infeksi sistem saraf pusat (mis. Demam, perubahan tingkat
kesadaran, mual, dan muntah)
- Monitor
tanda-tanda vital
Terapeutik
- Lakukan prinsip
enam benar (pasien, obat, dosis, waktu, rute, dokumentasi)
- Cuci tangan dan
pasang sarung tangan
- Gunakan teknik
aseptik
- Cukur rambut di
lokasi pemberian obat, jika perlu
- Isi reservoir
dengan cairan serebrospinal dengan melakukan penekanan dengan ibu jari
- Ambil cairan
serebrospinal sebelum penyuntikan, perhatikan adanya darah atau warna keruh
- Injeksiakan obat
secara perlahan sesuai prosedur
- Tekan reservoir
dengan telunjuk untuk mencampurkan obat dengan cairan serebrospinal
- Berikan balutan,
jika perlu
Edukasi
- Jelaskan jenis
obat, alasan pemberian, tindakan yang diharapkan, dan efek samping sebelum
pemberian
Pembidaian I.05180
Definisi
Menstabilisasi,
mengimobilisasi, dan memproteksi bagian tubuh yang cedera dengan menggunakan
penopang.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kebutuhan dilakukan pembidaian (mis. Fraktur, dislokasi)
- Monitor bagian
distal area cedera (mis. Pulsasi nadi, pengisian kapiler, gerakan motorik dan sensasi)
pada bagian tubuh yang cedera
- Monitor adanya
pendarahan pada area cedera
- Identifikasi
material bidai yang sesuai (mis. Lurus dan keras, panjang bidai melewati dua
sendi)
Terapeutik
- Tutup luka
terbuka dengan balutan
- Atasai pendarahan
sebelum bidai dipasang
- Minimalkan
pergerakan, terutama pada bagian yang cedera
- Berikan bantalan
(paddai) pada bidai
- Imobilisasi
sendi di atas dan di bawah area cedera
- Topang kaki
menggunakan penyangga kaki (footboard), jika tersedia
- Tempatkan
ekstremitas yang cedera dalam posisi fungsional, jika memungkinkan
- Pasang bidai
pada posisi tubuh seperti saat ditemukan
- Gunakan kedua
tangan tangan untuk menopang area cedera
- Gunakan kain
gendongan (sling)
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan langkah-langkah prosedur sebelum pemasangan bidai
- Jelaskan tanda
dan gejala sindrom kompartemen (5p : pulseless, parastesia, pain, paralysis,
palor)
- Anjurkan
membatasi gerak pada are cedera
Pemeliharaan
Kesuburan I.017223
Definisi
Upaya
mempertahankan dan meningkatkan kesuburan sistem reproduksi.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
tingkat pengetahuan tentang kesuburan
- Identifikasi
riwayat kesehatan organ reproduksi
Terapeutik
- Cegah kekurangan
nutrisi dan obesitas selama usia reproduksi
- Cegah konsumsi :
alkohol, kafein, rokok, dan obat-obatan
- Cegah terpapar
dari lingkungan radiasi dan kimiawi
- Diskusikan
faktor-faktor yang berhubungan dengan kesuburan (mis. Usia, nutrisi, BB, PMS)
- Diskusikan
manfaat dan dampak alat kontrasepsi yang akan/telah digunakan untuk kesuburan
yang akan datang
Edukasi
- Anjurkan
merencanakan kehamilan kurang dari 35 tahum
- Ajarkan
pencegahan penyakit menular seksual
- Anjurkan
menghindari IUD untuk menunda kehamilan pertama
- Anjurkan
melakukan pemeriksaan dan pengobatan sejak dini jika memiliki riwayat pada
masalh kesuburan
Kolaborasi
- Rujuk untuk
pemeriksaam masalah kesehatan yang dapat berdampak pada kesuburan (mis.
Amenorhea, diabetes, endometriosis, dan penyakit tiroid)
Pemeriksaan Kelengkapan
Set Emergensi I.14534
Definisi
Pemeriksaan dan
pemeliharaan kelengkapan alat dan bahan emergensi secara sistematis.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kelengkapan dan ketersediaan alat serta mudah digunakan saat dibutuhkan
- Periksa tanggal
kedaluwarsa untuk semua peralatan termasuk obat-obatan
Terapeutik
- Bandingkan
daftar alat yang ada sesuai dengan standar minimum
- Ganti persediaan
dan peralatan yang hilang atau sudah tidak layak pakai
- Uji coba
penggunaan alat (mis. Pengaturan laringoskop dan pemeriksaan bola lampu
laringoskop)
- Pastikan
defibrillator sesuai dengan protokol, termasuk uji coba pelepasan energi rendah
(kurang dari 200 joule)
- Bersihkan
peralatan setelah digunakan
- Pastikan alat
dalam kondisi aman
Pemeriksaan
Payudara I.07224
Definisi
Melakukan inspeksi
dan palpasi pada payudara serta area yang terkait untuk mengidentifikasi
kesehatan payudara
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
faktor risiko kanker payudara (mis. Usia saat hamil pertama, usia merache, usia
menopause, riwayat keluarga, riwayat penyakit pada payudara, status pantas dan
riwayat menyusui)
- Identifikasi
adanya keluhan nyeri, rasa tidak nyaman, pengeluaran, perubahan bentuk payudara
dan puting
- Inspeksi
payudara (mis. Ukuran, bentuk, tekstur dan warna kulit seperti kemerahan,
retraksi kulit payudara)
- Periksa apakah
terdapat cairan yang keluar dari putting dengan menempatkan jempol dan jari
telunjuk disekitar puting, lalu tekan perlahan, dan perhatikan apakah ada
cairan yang keluar
- Inspeksi dan
palpasi nodus limfe, termasuk pada nodus supraklavikular, infraklavikular,
Lateral, sentral,
subskapular, dan anterior
- Palpasi payudara
dengan menggunakan 3 jari pada tangan dominan pemeriksa
- Monitor adanya
bekas mastektomi, lesi, jaringan perut, kemerahan, eritema
Terapeutik
- Atur posisi yang
nyaman untuk pemeriksaan dan jaga privasi
- Lakukan
pemeriksaan pada posisi supine
- Minta melepaskan
pakaian atas
- Minta
menggunakan empat posisi saat dilakukan inspeksi payudara : kedua lengan pada
samping tubuh, kedua tangan diletakkan pada pinggang sambil bahu bagian depan
dicondongkan ke depan sehingga posisi payudara terlihat menggantung, kedua
tangan di belakang kepala dengan siku dilipat
- Catat jumlah,
ukuran, lokasi, konsistensi, dan pergerakan nodus
- Tempatkan
gulungan handuk atau bantal kecil di bawah pundak dan letakkan tangan bawah
kepala di bawah kepala
- Lakukan
pemeriksaan dengan gerakan memutar dan menekan jaringan payudara melawan
dinding dada
- Periksa empat
kuadran payudara sampai ke pangkal payudara dan ulangi pada payudara yang
lainnya
- Catat adanya
massa (mis. Lokasi, ukuran, pergerakkan, konsistensi)
- Catat
kesimetrisan payudara (mis. Perbedaan bentuk, ukuran, putting, kerutan atau
lekukan pada kulit)
Edukasi
- Jelaskan
prosedur sebelum pemeriksaan dilakukan
- Ajarkan
melakukan pemeriksaan payudara sendiri
- Anjurkan
melakukan pemerikssaan mammografi secara rutin sesuai dengan : usia, faktor
risiko, dan kondisi pasien.
Pemetaan Otak
(Brainmapping) I.060201
Definisi
Pelaksanaan uji
diagnostik brain mapping untuk analisis komprehensif frekuensi gelombang
Tindakan
Observasi
- Monitor gangguan
tidur, medikasi, gula darah, pergerakan mata, kepala atau kaki sampai prosedur
selesai
Terapeutik
- Pastikan tidak
menggunakan pewarna rambut, make-up dan kontak lensa
- Cuci/keramas
rambut untuk menghilangkan kotoran
- Pastikan tidak
diberikan obat penenang dan kafein empat jam sebelum pemeriksaan
- Lakukan
pengukuran kepala untuk menentukan lokasi penempatan elektrode
- Pasang
elektrode-elektrode pada lokasi yang ditentukan
- Lakukan
perekaman (berlangsung selama 15-20 menit)
- Minta untuk
membuka dan menutup mata, dan bernapas lebih cepat (hiperventilasi)
- Atasi sesuai
protokol, jika kejang
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan langkah-langkah prosedur
- Amjurkan tidur
nyenyak di malam hari sebelum pemeriksaan
- Anjurkan makan
bergizi, satu sampai dua jam sebelum pemeriksaan (mis. Tinggi protein)
- Anjurkan
menghindari makanan mengandung gula sebelum pemeriksaan
- Anjurkan
berkemhi sebelum pemeriksaan
- Anjurkan rilaks
selama pemeriksaan dan ikuti instruksi operator
Pencegahan Alergi L.14535
Definisi
Mengidentifikasi
dan menurunkan risiko pasien mengalami risiko alergi.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
riwayat alergi (obat, makanan, debu, udara)
- Monitor terhadap
reaksi obat, makanan, lateks, transfusi darah atau produk darah atau alergan
lainnya
Terapeutik
- Berikan tanda
alergi pada rekam medis
- Pasang gelang
tanda alergi pada lengan
- Hentikan paparan
alergan
- Lakukan tes
alergi sebelum pemberian obat
Edukasi
- Ajarkan
menghindari dan mencegah paparan alergan
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan
tenaga kesehatan dalam pencegahan alergi (mis, dokter, ahli gizi)
Pencegahan
Aspirasi L.01018
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengurangi risiko masuknya partikel makanan/cairan ke dalam paru-paru.
Tindakan
Observasi
- Monitor dengan
kesadaran, batuk, muntah dan kemampuan menelan
- Monitor status
pernapasan
- Monitor bunyi
napas, terutama setelah makan/minum
- Periksa residu
gaster sebelum memberi asupan oral
- Periksa
kepatenan selang nasogastrik sebelum memberi asupan oral
Terapeutik
- Posisikan semi
fowler (30-45 derajat) 30 menit sebelum memberi asupan oral
- Pertahankan
posisi semi fowler (30-45 derajat) pada pasien tidak sadar
- Pertahankan
kepatenan jalan napas (mis,teknik head tilt chin lift, jaw thrust,in line)
- Pertahankan
pengembangan balon endotracheal tube (ETT)
- Lakukan
perhisapan jalan napas , jika produksi sekret meningkat
- Sediakan suction
di ruangan
- Hindari memberi
makan melalui selang gastrointensial, jika residu banyak
- Berikan makanan
dengan ukuran kecil atau lunak
- Berikan obat
oral dalam bentuk cair
Edukasi
- Anjurkan makan
secara perlahan
- Anjurkan
strategi mencegah aspirasi
- Anjurkan teknis
mengunyah atau menelan, jika perlu
Pencegahan Bunuh
Diri L.14538
Definisi
Mengidentifikasi
dan menurunkan risiko merugikan diri sendiri dengan maksud mengakhiri hidup.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
gejala risiko bunuh diri (mis, gangguan mood, halusinasi, delusi, panik,
penyalahgunaan zat, kesedihan, gangguan pribadi)
- Identifikasi
keinginan dan pikiran rencana bunuh diri
- Monitor
lingkungan bebas bahaya secara rurin (mis, barang pribadi, pisau cukur,
jendela)
- Monitor adanya
perubahan mood atau perilaku
Terapeutik
- Libatkan dalam
perencanaan perawatan mandiri
- Libatkan
keluarga dalam perencanaan perawatan
- Lakukan
pendekatan langsung dan tidak menghakimi saat membahas bunuh diri
- Berikan lingkungan
dengan pengamanan ketat dan mudah dipantau (mis, tempat tidur dekat ruang
perawat)
- Tingkatkan
pengawasan pada kondisi tertentu (mis, rapat staf, pergantian shift)
- Lakukan
intervensi perlindungan (mis, pembatasan area, pengekangan fisik), jka diperlukan
- Hindari diskusi
berulang tentang bunuh diri sebelumnya, diskusi berorientasi pada masa sekarang
dan masa depan
- Diskusikan
rencana menghadapi ide bunuh diri di masa depan (mis, orang yang dihubungi, ke
mana mencari bantuan)
- Pastikan obat ditelan
Edukasi
- Anjurkan
mendiskusikan perasaan yang dialami kepada orang lain
- Anjurkan
menggunakan sumber pendukung (mis, layanan spritual, penyedia layanan)
- Jelaskan
tindakan pencegahan bunuh diri kepada keluarga atau orang terdekat
- Informasikan sumber
daya masyarakat dan program yang tersedia
- Rujuk ke
pelayanan kesehatan mental, jika perlu
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
obat antiansietas, atau antipsikotik, sesuai indikasi
- Kolaborasi tindakan
keselamatan kepada PPA
- Rujuk ke
pelayanan kesehatan mental, jika perlu
-
Pencegahan Cedera L.14537
Definisi
Mengidentifikasi
dan menurunkan risiko mengalami bahaya atau kerusukan fisik.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
area lingkungan yang berpotensu menyebabkan cedera
- Identifikasi
obat yang berpotensi menyebabkan cedera
- Identifikasi
kesesuaian alas kaki atau stoking elastis pada ekstremitas bawah
Terapeutik
- Sediakan
pencahayaan yang memadai
- Gunakan lampu
tidur selama jam tidur
- Sosialisasikan
pasien dan keluarga dengan lingkungan ruang rawat (mis, penggunaan telpon,
tempat tidur, penerangan ruangan dan lokasi kamar mandi)
- Gunakan alas
lantai jka berisiko mengalami cidera serius
- Sediakan alas
kaki antislip
- Sediakan pispot
atau urinal untuk eliminasi di tempat tidur, jika perlu
- Pastikan bel
panggilan atau telepon mudah dijangkau
- Pastikan
barang-barang pribadi mudah di jangkau
- Pertahankan
posisi tempat tidur di posisi terendah saat digunakan
- Pastikan roda
tempat tidur atau kursi roda dalam kondisi terkunci
- Gunakan pengaman
tempat tidur sesuai dengan kebijaka fasilitas pelayanan kesehatan
- Pertimbangkan
penggunaan alam elektronik pribadi atau alam sensor pada tempat tidur atau
kursi
- Diskusikan
mengenai latihan dan terapi fisik yang diperlukan
- Diskusikan
mengenai alat bantu mobilitas yang sesuai (mis, tongkat atau alat bantu jalan)
- Diskusikan
bersama anggota keluarga yang dapat mendampingi pasien
- Tingkatkan
frekuensi Observasi dan pengawasan
pasien, sesuai kebutuhan
Edukasi
- Jelaskan alasan
intervensi pencegahan jatuh ke pasien dan keluarga
- Anjurkan
berganti posisi secara perlahan dan duduk selama beberapa menit sebelum berdiri
Pencegahan Emboli L.02066
Definisi
Mengidentifikasi
dan menurunkan risiko hambatan aliran darah akibat embolus (mis, pascaoperasi,
darah, udara)
Tindakan
Observasi
- Periksa riwayat
penyakit pasien secara rinci untuk melihat faktor risiko (mis, pascaoperasi
fraktur, kemoterapi, kehamilan, pasca persalinan, imobilasisasi, kelumpuhan,
edema ekstemitas PPOK, stroke, riwayat DVT sebelumnya)
- Periksa trias
Virchow (statis vena, hiperkoagulabilitas, dan trauma yang mengakibatkan
kerusakan intima pembuluh darah)
- Monitor adanya
gejala baru dan mengi, hemoptisis, nyeri saat inspirasi, nyeri pleuritik)
- Monitor
sirkulasi perifer (mis, nadi perifer, edema, CRT, warna, suhu dan adanya rasa
sakit pada ektremitas
Terapeutik
- Posisikan
anggota tubuh yang berisiko emboli 200 diatas posisi jantung
- Pasangkan
stockings atau alat kompresi pneumatik intemiten
- Lepaskan
stockings atau alat kompresi pneumatik intemiten selama 15-20 menit setiap 8
jam
- Lakukan latihan
rentang gerak aktif dan pasif
- Lakukan
perubahan posisi setiap 2 jam
- Hindari memijat
atau menekan otot ektremitas
Edukasi
- Anjurkan melakukan
fleksi dan ekstensi kaki paling sedikit 10 kali setiap jam
- Anjurkan
melaporkan perdarahan yang berlebihan (mis, mimisan yang tidak biasa, muntah
darah, urin berdarah, gusi berdarah, pendarahan pervaginaan, perdarahan
menstruasi yang berat, feses berdarah). Nyeri atau bengkak yang tidak biasa,
warna biru atau ungu pada jari kaki, nyeri dijari kaki, bisul atau bintik putih
di mulut atau tenggorakan
- Anjurkan
berhenti merokok
- Anjurkan minum
obat antikoagulan sesuai dengan waktu dan dosis
- Anjurkan asupan
makanan yang tinggi vitamin K
- Anjurkan
menghindari duduk dengan kaki menyilang atau duduk lama dengan kaki tergantung
- Ajarkan
melakukan tindakan pencegahan (mis, berjalan, banyak minum, hindari alkohol,
hindari imobilisasi jangka panjang)
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
trombolitik, jika perlu
- Kolaborasi pemberian
antikoagulan dosis rendah atau atiplatelet dosis tinggi (mis, heparin,
clopidogrel, warfarin, aspirin, dipyridamole, dekstran), jika perlu
- Kolaborasi pemberian
prometazin intravena dalam larutan NaCl 0,9% 25cc-50cc dengan aliran lambat
Pencegahan
Hipertermia Maligna L.14538
Deinisi
Mengidentifikasi
dan mengurangi respons hipermetabolik terhadap agen farmakologis yang digunakan
selama operasi
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
riwayat hipertermi keganasan, gangguan otot, atau demam pasca operatif
- Monitor
tanda-tanda vital, termasuk suhu inti tubuh
- Monitor
tanda-tanda hipertermi keganasan (mis, hipercarbia, hipertermia, takikardia,
takipnea, asidosis metabolik, aritmia, sianosis, kulit bengkok, kekuatan otot ,
keringatan banyak, dan tekanan darah yang tidak stabil)
- Monitor nilai
laboratorium (mis, peningkatan CO2 dengan penurunan saturasi oksigen,
peningkatan kalsium serum, peningkatan potasium, asidosis metabolik, hematuria,
dan mioglobinuria)
- Monitor EKG
- Monitor
tanda-tanda vital (mis, koagulopati, gagal ginjal, hipotermia, edema paru,
hiperkalemia, sekuel neurologis, nekrosis otot, dan gejala berulang setelah
pengobatan)
- Monitor haluan
urine
Terapeutik
- Pasang matras
pendingin di bawah badan
- Berikan kompres
dingin
- Pasang IV dua
jalur
- Berikan
hiperventilasi dengan oksigen 100% aliran tinggi
- Pasang NGT dan
kateter urine, jika perlu
- Minimalkan
rangsangan lingkungan
- Sediakan alat
kegawat daruratan
Edukasi
- Jelaskan
penyebab dan mekanisme terjadinya hipertermia maligna
Kolaborasi
- Kolaborasi uji
diagnostik (mis, uji kontraktur otot, uji genetik molekuler), jika perlu
- Kolaborasi penggunaan
agen anastesi non nitrogen (mis, opioid, benzodiazepin, anestik lokal, nitrous
oxide, dan barbiturat)
- Kolaborasi pemberian
intubasi jalan napas, jika perlu
- Kolaborasi pemberian
cairan, jika perlu
Pencegahan Infeksi
L.14539
Definisi
Mengidentifikasi
dan menurunkan risiko terserang organisme patogenik
Tindakan
Observasi
- Monitor tanda
dan gejala infeksi lokal dan sistemik
Terapeutik
- Batasi jumlah
pengunjung
- Berikan
perawatan kulit pada area edema
- Cuci tangan
sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan pasien
- Pertahankan
teknik aseptik pada pasien berisiko tinggi
Edukasi
- Jelaskan tanda
dan gejala infeksi
- Ajarkan cara
mencuci tangan dengan benar
- Ajarkan etika
batuk
- Ajarkan cara
memeriksa kondisi luka atau luka operasi
- Anjurkan
meningkatkan asupan nutrisi
- Anjurkan
meningkatkan asupan cairan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
imunisasi, jika perlu
Pencegahan Jatuh L.14541
Definisi
Mengidentifikasi
dan menurunkan risiko terjatuh akibat perubahan kondisi fisik atau psikologis.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
faktor risiko terjatuh (mis, usia>65 tahun, penurunan tingkat kesadaran,
defisit kognitif, himepotensi ortostatik, gangguan keseimbangan, gangguan
penglihatan, neuropati)
- Identifikasi
risiko jatuh setidaknya sekali setiap shift atau sesuai dengan kebijakan
institusi
- Identifikasi
faktor lingkungan yang meningkatkan risiko jatuh (mis, lantai licin, penerangan
kurang)
- Hitung risiko
jatuh dengan menggunakan skala (mis, fall morse scale, humpty dumpty scale),
jika perlu
- Monitor
kemampuan berpindah dari tempat tidur ke kursi roda dan sebaliknya
Terapeutik
- Orientasikan
ruangan pada pasien dan keluarga
- Pastikan roda
tempat tidur dan kursi roda selalu dalam kondisi terkunci
- Pasang handrail
tempat tidur
- Atur tempat tidur
mekanis pada posisi rendah
- Tempatkan pasien
berisiko tinggi jatuh dekat dengan pantauan perawat dari nurse station
- Gunakan alat
bantu berjalan (mis, kursi roda, walker)
- Dekatkan bel
pemanggil dalam jangkauan pasien
Edukasi
- Anjurkan
memanggil perawat jika membutuhkan bantuan untuk berpindah
- Anjurkan
menggunakan alas kaki yang tidak licin
- Anjurkan
berkonsentrasi untuk menjaga keseimbangan tubuh
- Anjurkan
melebarkan jarak kedua kaki untuk meningkatkan keseimbangan saat berdiri
- Ajarkan cara menggunakan
bel pemanggil untuk memanggil perawat
Pencegahan
Kebakaran L.14541
Definisi
Mengidentifikasi
dan menurunkan risiko terjadinya kebakaran
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
potensi terjadinya kebakaran
Terapeutik
- Hindarkan pemantik
api dan korek api dari jangkauan anak-anak
- Jauhkan benda
yang mudah terbakar dari jangkauan sumber api
- Gunakan
alat-alat listrik secukupnya
- Rencanakan jalur
evakuasi
Edukasi
- Anjurkan
mematikan putung rokok sebelum dibuang ke tempat sampah
- Anjurkan tidak
meninggalkan sumber panas atau api (mis, kompor, lampu minyak tanah, setrika)
menyala tanpa pengawasan
- Anjurkan tidak
mengisi bahan bakar sambil merokok
- Anjurkan
membiasakan langsung mematikan kompor, lampu dan alat-alat listrik setelah
digunakan atau saat akan meninggalkan rumah
- Ajarkan cara
memadamkan api dengan tepat
- Ajarkan cara
menggunakan alat pemadam api ringan (APAR)
Pencegahan Kejang L.14542
Definisi
Mengidentifikasi
dan menurunkan risiko terjadinya kontraksi otot dan gerakan yang tidak
terkendali
Tindakan
Observasi
- Monitor status
neurologis
- Monitor
tanda-tanda vital
Terapeutik
- Baringkan pasien
agar tidak terjatuh
- Rendahkan
ketinggian tempat tidur
- Pasang side-rail
tempat tidur
- Berikan alas
empuk dibawah kepala, jika memungkinkan
- Jauhkan
benda-benda berbahaya terutama benda tajam
- Sediakan suction
di samping tempat tidur
Edukasi
- Anjurkan segera
melapor jika merasakan aura
- Anjurkan tidak
berkendara
- Ajarkan keluarga
pertolongan pertama pada kejang
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
antikonvulsan, jika perlu
Pencegahan
Konstipasi L.04160
Definisi
Mengidentifikasi
dan menurunkan risiko terjadinya penurunan frekuensi normal defekasi yang
disertai kesulitan pengeluaran feses yang tidak lengkap
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
faktor risiko konstipasi (mis, asupan serat tidak adekuat, asupan cairan tidak
adekuat, aganglionik, kelemahan otot abdomen, aktivitas fisik kurang)
- Monitor tanda
dan gejala konstipasi (mis, defekasi kurang 2 kali seminggu, defekasi
lama/sulit, feses keras, peristaltik menurun)
- Identifikasi
status kognitif untuk mengkomunikasikan kebutuhan
- Identifikasi
penggunaan obat0obatan yang menyebabkan konstipasi
Terapeutik
- Batasi minum
yang mengandung kafein dan alkohol
- Jadwalkan
rtinitas BAK
- Lakukan masase
abdomen
- Berikan terapi
akupresur
Edukasi
- Jelaskan
penyebab dan faktor risiko konstipasi
- Anjurkan minum
air putih sesuai dengan kebutuhan (1500-200 ml/hari)
- Anjurkan
mengkonsumsi makanan berserat (25-30 gram/hari)
- Anjurkan
meningkatkan aktivitas fisik sesuai kebutuhan
- Anjurkan
berjalan 15-20 menit 1-2 kali/hari
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan
ahli gizi, jika perlu
Pencegahan Luka
Tekan L.14543
Definisi
Mengidentifikasi
dan menurunkan risiko kematian jaringan pada area penonjolan tulang akibat
penekanan atau gesekan terus menerus
Tindakan
Observasi
- Periksa luka
tekan dengan menggunakan skala (mis, skala noton, skala braden)
- Periksa adanya
luka tekan sebelumnya
- Monitor suhu kulit
yang tertekan
- Monitor berat
badan dan perubahannya
- Monitor status
kulit harian
- Monitor ketat
area yang memerah
- Monitor kulit
diatas tonjolan tulang atau titik tekan saat mengubah posisi
- Monitor sumber
tekanan dan gesekan
- Monitor
mobilitas dan aktivitas individu
Terapeutik
- Keringkan daerah
kulit yang lembab akibat keringat, cairan luka, dan inkontinensia fekal atau
urin
- Gunakan barier
seperti lotion atau bantalan penyerap air
- Ubah posisi
dengan hati-hati setiap 1-2 jam
- Buat jadwal
perubahan posisi
- Berikan bantalan
pada titik tekan atau tonjolan tulang
- Jaga sprai tetap
kering, bersih dan tidak ada kerutan/lipatan
- Gunakan kasur
khusus, jika perlu
- Hindari
pemijatan di atas tonjolan tulang
- Hindari
pemberian lotion pada daerah yang luka atau kemerahan
- Hindari
pemberian menggunakan air hangat dan sabun keras saat mandi
- Pastikan asupan
makanan yang cukup terutama protein, vitamin B dan c, zat besi, dan kalori
Edukasi
- Jelaskan
tanda-tanda kerusakan kulit
- Anjurkan melapor
jika menemukan tanda-tanda kerusakan kulit
- Ajarkan cara
merawat kulit
Pencegahan
Penyalahgunaan Zat L.09298
Definisi
Mengidentifikasi
dan menurunkan risko gaya hidup penggunaan alkohol atau narkoba.
Tindakan
Observasi
Identifikasi
kemungkinan perilaku berisiko penyalahgunaan zat
Terapeutik
- Motivasi
mentolerir peningkatan tingkat stres
- Motivasi
mengantisipasi lingkungan yang mengakibatkan stres
- Motivasi
pengambilan keputusan dalam memilih gaya hidup
- Motivasi
mengikuti program di sekolah, tempat kerja atau sosial
- Motivasi
keluarga mendukung kebijakan pelarangan zat
- Diskusikan
strategi pengurangan stres
- Diskusikan cara
mempersiapkan diri dalam kondisi stres
- Libatkan dalam
program aktivitas kelompok di maasyarakat maupun pelayanan
- Dukung untuk
ikut serta dalam kelompok masyarakat, seperti SADD (Students Against
Destructive Decisions) dan MADD (Mothers Against Drunk Diving)
- Dukung program
yang mengatur penjualan dan distriusi zat (mis. Anak dibawah umur)
- Fasilitasi dalam
mengorganisir kegiatan bagi remaja (mis. Rekreasi, reuni)
- Fasililtasi
dalam menngkoordinasi berbagai kelompok masyarakat
Edukasi
- Latih kemampuan
asertif
- Latih pikiran
dan perilaku dalam mengurangi kondisi stres
- Anjurkan
menghindari perilaku isolasi sosial
- Ajarkan keluarga
tentang pennggunaan zat secara substansi
- Ajarkan keluarga
mengidentifikasi tanda dan gejala kecanduan
- Anjurkan
keluarga berpartisipasi dalam kegiatan anak di sekolah
Pencegahan
Perdarahan I.02067
Defininsi
Mengidentifikasi
dan menurunkan risiko atau komplikasi stimulus yang menyebabkan perdarahan atau
risiko perdarahan.
Tindakan
Observasi
- Monitor tanda
dan gejala perdarahan
- Monitor nilai
hematokrit/hemogoblin sebelum dan setelah kehilangan darah
- Monitor tanda-tanda
vital ortostatik
- Monitor
koagulasi (mi. Prothrombin time (PT), partial thromboplastin time (PTT),
fimbrinogen, degradasi fibrin dan/atau platelet)
Terapeutik
- Pertahankan bed
rest selama perdarahan
- Batasi tindakan
invasif, jika perlu
- Gunakan kasur
pencegahan dekubitus
- Hindari
pengukuran suhu rektal
Edukasi
- Jelaskan tanda
dan gejala perdarahan
- Anjurkan
menggunakan kaus kaki saat ambulasi
- Anjurkan
meningkatkan asupan cairan untuk menghindari konstipasi
- Anjurkan
menghindari aspirin atau antikoagulan
- Anjurkan
meningkatkan asupan makanan dan vitamin K
- Anjurkan segera
melapor jika terjadi perdarahan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
obat pengontrol perdarahan, jika perlu
- Kolaborasi pemberian
produk darah, jika perlu
- Kolaborasi pemberian
pelunak tinja, jika perlu
Pencegahan
Perilaku Kekerasan I.14544
Definisi
Meminimalkan
kemarahan yang diekspresikan secara berlebihan dan tidak terkendali secara
verbal sampai dengan mencederai orang lain dan/atau merusak lingkungan.
Tindakan
Observasi
- Monitor adanya
benda yang berpotensi membahayakan (mis. Benda tajam, tali)
- Monitor keamanan
barang yang dibawa oleh pengunjung
- Monitor selama
penggunaan barang yang dapat membahayakan (mis. Pisau cukur)
Terapeutik
- Pertahankan
lingkungan bebas dari bahaya secara rutin
- libatkan
keluarga dalam perawatan
Edukasi
- Anjurkan
pengunjung dan keluarga untuk mendukung keselamatan pasien
- Latih cara
mengungkapkan perasaan secara asertif
- Latih mengurangi
kemarahan secara verbal dan nonverbal (mis. Relaksasi, bercerita)
Pencegahan Risiko
Lingkungan
Definisi
Sebuah aktivitas
untuk meminimalkan risiko, mendeteksi terjadinya penyakit, dan cedera di
populasi atau masyarakat yang memiliki risiko dari lingkungan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
adanya risiko lingkungan yang dapat merusak/membahayakan kesehatan
- Identifikasi
pihak-pihak yang dapat membantu masyarakat untuk perlindungan dari bahaya
lingkungan
- Monitor insiden
cedera terkait bahaya dari lingkungan
Terapeutik
- Analisis tingkat
risiko terkait dengan lingkungan (mis. Perumahan, air, makanan, radiasi, dan
kekerasan)
- Bekerjasama
dengan pihak-pihak terkait untuk meningkatkan keamanan lingkungan
- Lakukan advokasi
bersama masyarakat untuk desain lingkungan yang aman dan sistem keamanannya
- Fasilitasi
anggota masyarakat untuk melakukan modifikasi lingkungan yang aman
Edukasi
- Informasikan
pada populasikan yang berisiko terkait bahaya yang mungkin diperoleh dari
lingkungan sekitar
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan
petugas kesehatan terkait, jika perlu
Pencegahan Syok
Definisi
Mengidentifikasi
dan menurunkan risiko terjadinya ketidakmampuan tubuh menyediakan oksigen dan
nutrien untuk mencukupi kebutuhan jaringan.
Tindakan
Observasi
- Monitor status
kardiopulmonal (frekuensi dan kekuatan nadi, frekuensi nafas, TD, MAP)
- Monitor status
oksigenasi (oksimetri nadi, AGD)
- Monitor status
cairan (masukan dan haluaran, turgor kulit, CRT)
- Monitor tingkat
kesadaran dan respon pupil
- Periksa riwayat
alergi
Terapeutik
- Berikan oksigen
untuk mempertahankan saturasi oksigen >94%
- Persiapkan
intubasi dan ventilasi mekanis, jika perlu
- Pasang jalur IV,
jika perlu
- Pasang kateter
urine untuk menilai produksi urine, jika perlu
- Lakukan skin
test untuk mencegah reaksi alergi
Edukasi
- Jelaskan
penyebab/faktor risiko syok
- Jelaskan tanda
dan gejala awal syok
- Anjurkan melapor
jika menemukan/merasakan tanda dan gejala awal syok
- Anjurkan
memperbanyak asupan cairan oral
- Anjurkan
menghindari alergen
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
IV, jika perlu
- Kolaborasi pemberian
transfusi darah, jika perlu
- Kolaborasi pemberian
antiinflamasi, jika perlu
Pencegahan Waham I.09299
Definisi
Mengidentifikasi
dan menurunkan risiko atau komplikasi keyakinan terhadap kesimpulan yang keliru
tentang realitas eksternal.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kesehatan mental dan fisik
- Identifikasi
riwayat perawatan dan pengobatan sebelumnya
- Identifikasi
latar belakang budaya yang dapat mempengaruhi kesehatan mental
- Identifikasi
pemicu terjadinya waham (mis. Stres, ansietas)
- Identifikasi
tujuan dan atau kebutuhan waham
- Monitor
pemulihan dan kepatuhan pengobatan
- Monitor
kesehatan fisik (mis. Berat badan, TTV)
- Monitor
frekuensi dan intensitas waham setiap hari
Terapeutik
- Yakinkan pasien
berada dalam lingkungan yang aman
- Validasi setiap
keyakinan yang keliru
- Fasilitasi
pemenuhan kebutuhan waham
- Motivasi
mendiskusikan pikiran atau penalaran waham
Edukasi
- Informasikan
bahwa perawat tidak menceritakan waham pasien kepada orang lain
- Latih kemampuan
pemenuhan kebutuhan waham yang tidak terpenuhi (mis. Latihan perilaku, pikiran,
asertif)
- Latih mengontrol
pikiran (mis. Teknik dekstraksi pikiran)
- Ajarkan keluarga
dalam penanganan waham di rumah
- Ajarkan pasien
dan keluarga untuk kontrol secara teratur
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
psikofarmaka, jika perlu
Pendampingan
Keluarga
Definisi
Mendampingi
keluarga dan atau anggota keluarga dalam menjalani regimen pengobatan dan atau
menghadapi masalah kesehatan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
hubungan keluarga terkait masalah kesehatan keluarga
- Identifikasi
tugas kesehatan keluarga yang terhambat
- Identifikasi
dukungan spiritual yang mungkin untuk keluarga
Terapeutik
- Yakinkan
keluarga bahwa anggota keluarganya akan diberikan pelayanan terbaik
- Berikan harapan
yang realistis
- Bina hubungan
saling percaya dengan keluarga
- Dengarkan
keinginan dan perasaan keluarga
- Dukung mekanisme
koping adaptif yang digunakan keluarga
- Advokasi keluarga,
jika perlu
Edukasi
- Ajarkan
mekanisme koping yang dapat dijalankan keluarga
Pendampingan
Orangtua dengan I.10337
Anak Berkebutuhan
Khusus
Definisi
Memberikan
dukungan konsultatif dan sehingga orangtua mampu memfasilitasi tumbuh kembang
anak berkebutuhan khusus secara optimal.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
penerimaan orangtua/keluarga terhadap kondisi anak
Terapeutik
- Fasilitasi
oranngtua/keluarga untuk mengekspresikan perasaan negatifnya
- Diskusikan
bersama sumber daya orangtua/keluarga
- Rencanakan
bersama kebutuhan anak
- Dukung
orangtua/keluarga untuk menemukan kelompok pendukung dan pendidikan terpadu
maupun inklusif
- Fasilitasi
orangtua/keluarga untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan
Edukasi
- Ajarkan orangtua
tentang prinsip normalisasi
- Berikan
pembimbingan (coaching) dalam menyelesaikan masalah perkembangan dan kesehatan
anak
Pendampingan
Pembedahan I.14546
Definisi
Memfasilitasi dan
mengelola paket alat bedah selama tindakan pembedahan berlangsung.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
instrumen, perlengkapan, dan peralatan dalam kondisi lengkap dan steril
Terapeutik
- Lakukan
kunjungan pasien yang akan dibedah minimal sehari sebelum pembedahan untuk
memberikan penjelasan/memperkenalkan tim bedah
- Siapkan
peralatan dan instrumen yang dibutuhkan
- Siapkan ruangan
operasi dalam keadaan siap pakai
- Siapkan set
instrumen steril sesuai jenis pembedahan
- Siapkan cairan
antiseptik/desinfektan, dan bahan-bahan sesuai keperluan pembedahan
- Berikan
peringatan pada tim bedah jika terjadi penyimpangan prosedur aseptik
- Fasilitasi ahli
bedah mengenakan gaun dan sarung tangan steril
- Atur instrumen
steril di meja mayo sesuai dengan urutan prosedur pembedahan
- Berikan bahan
desinfeksi kulit daerah yang akan disayat
- Berikan laken
steril untuk prosedur draping
- Berikan
instrumen kepada ahli bedah sesuai urutan prosedur dan kebutuhan tindakan
pembedahan secara tepat dan benar
- Siapkan benang
jahitan dalam keadaan siap pakai, sesuai kebutuhan
- Bersihkan
instrumen dari darah pada saat pembedahan untuk mempertahankan sterilisasi alat
dari meja mayo
- Hitung kain
kassa, jarum dan instrumen
- Siapkan cairan
untuk mencuci luka
- Bersihkan kulit
sekitar luka setelah luka dijahit
- Tutup luka
dengan kain kassa steril
- Siapkan bahan pemeriksaan
laboratorium/patologi, jika ada
- Fiksasi drain
dan kateter, jika terpasang
- Ganti alat
tenun, baju pasien dan penutup serta memindahkan pasien dari meja operasi ke
kereta dorong
- Hitung semua
instrumen sebelum dikeluarkan dari kamar operasi
- Pastikan catatan
dan dokumentasi pembedahan dalam keadaan lengkap
- Membersihkan
instrumen bekas pakai
- Bungkus
instrumen sesuai jenis macam, bahan, kegunaan dan ukuran
- Bersihkan kamar
operasi setelah pembedahan selesai
- Koordinasikan
dengan perawat ruangan tentang kondisi pasien dan prosedur yang telah dilakukan
Edukasi
- Informasikan
hasil perhitungan jumlah alat, kain kasa dan jumlah jarum pada ahli bedah
sebelum operasi dimulai dan sebelum luka ditutup lapis demi lapis
- Informasikan
status dan perkembangan pasien kepada keluarga, jika perlu
Pendampingan
Proses Menyusui I.03130
Definisi
Memfasilitasi ibu
dalam kegiatan menyusui agar dapat dipertahankan.
Tindakan
Observasi
- Monitor
kemampuan ibu untuk menyusui
- Monitor
kemampuan bayi menyusu
Terapeutik
- Dampingi ibu
selama kegiatan menyusui berlangsung
- Dukung ibu
meningkatkan kepercayaan diri untuk menyusui dengan menggunakan boneka saat
membantu ibu memposisikan bayinya
- Dampingi ibu
memposisikan bayi dengan benar untuk menyusu pertama kali
- Berikan ibu
pujian, informasi dan saran terhadap perilaku positif dalam menyusui
- Diskusikan
masalah selama menyusui (mis. Nyeri, bengkak pada payudara, lecet pada puting
dan mencari solusinya)
Edukasi
- `Ajarkan ibu
mengenai tanda-tanda bayi siap menyusu (mis. Bayi mencari puting, keluar
saliva, memasukkan jari ke dalam mulutnya dan bayi menangis)
- Ajarkan ibu
untuk mengeluarkan ASI untuk diolesi pada puting sebelum dan sesudah menyusui,
agar kelenturan puting tetap terjaga
- Ajarkan ibu mengarahkan
mulut bayi dari arah bawah kearah puting ibu
- Ajarkan posisi
menyusui (mis. Cross cradle, cradle, foot ball dan posisi berbaring yang
diikuti dengan perlekatan yang benar)
- Ajarkan
perlekatan yang benar : perut ibu dan bayi berhadapan, tangan-kaki bayi satu
garis lurus, mulut bayi terbuka lebar dan dagu bayi menempel pada payudara ibu
untuk menghindari lecet pada puting payudara
- Ajarkan memerah
ASI dengan posisi jari jam 12-6 dan 9-3
- Informasikan ibu
untuk menyusui pada satu payudara sampai bayi melepas sendiri puting ibu
- Informasikan ibu
untuk selalu mengosongkan payudara pada payudara yang belum di susui dengan
memerah ASI
Penentuan Tujuan
Bersama I. 12464
Definisi
Mengidentifikasi,
menyusun dan memprioritaskan tujuan perawatan bersama dengan pasien sebagai
dasar untuk mengembangkan rencana perawatan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
tujuan-tujuan yang akan dicapai
- Identifikasi
cara mencapai tutjuan secara konstruktif
Terapeutik
- Nyatakan tujuan
dengan kalimat positif dan jelas
- Tetapkan skala
pencapaian tujuan, jika perlu
- Fasilitasi
memecah tujuan kompleks menjadi langkah kecil yang mudah dilakukan
- Berikan batasan
pada peran perawat dan pasien secara jelas
- Diskusikan
sumber daya yang ada untuk memenuhi tujuan
- Diskusikan
pengembangan rencana untuk memenuhi tujuan
- Prioritaskan
aktivitas yang dapat membantu pencapaian tujuan
- Fasilitasi dalam
mengidentifikasi hasil yang diharapkan untuk setiap tujuan
- Tetapkan batas
waktu yang realistis
- Diskusikan
indikator pengukuran untuk setiap tujuan (mis. Perilaku)
- Tetapkan
evaluasi secara periodik untuk menilai kemajuan sesuai tujuan
- Hitung skor
pencapaian tujuan
- Modifikasi
rencana jika tujuan tidak tercapai
Edukasi
- anjurkan
mengenal masalah yang dialami
- anjurkan
mengembangkan harapan realistis
- anjurkan
mengidentifikasi kekuatan dan kemampuan sendiri
- anjurkan
mengidentifikasi nilai dan sistem kepercayaan saat menetapkan tujuan
- anjurkan
mengidentifikasi tujuan realistis dan dapat dicapai
Pengambilan Sampel
Darah Arteri I.02069
Definisi
Mengambil darah
arteri untuk mendapatkan nilai tekanan parsial oksigen, karbondioksida dan asam
basa darah.
Tindakan
Observasi
- identifikasi
order pemeriksaan darah arteri seesuai indikasi
- palpasi arteri brakialis
atau radial
- lakukan tes alllen sebelum menusuk arteri
radialis
- pilih ukuran dan
jenis jarum yang sesuai
- pilih tabung
sampel darah yang tepat
Terapeutik
- pertahankan
kewaspadaan universal
- bersihkan area
penusukan dengan antiseptik
- bilas spuit
dengan heparin
- keluarkan semua
gelembung udara dari spuit
- stabilkan arteri
dengan meregangkan kulit
- masukkan jarum
langsung di atas nadi dengan sudut 45-60 derajat
- aspirasi darah
3-5 cc
- tarik jarum
setelah sampel diperoleh
- tekan area penusukan
selama 5-15 menit
- berikan label
pada tabung sampel
- kirim spesimen
ke laboratorium
- dokumentasikan
suhu, saturasi oksigen, metode pengiriman, lokasi penusukan, dan pengkajian
aliran darah setelah penusukan
- lakukan
interpretasi hasil
Edukasi
- jelaskan tujuan
dan langkah-langkah prosedur sebelum pengambilan darah
- informasikan
hasil pemeriksaan sampel darah, jika perlu
Pengambilan Sampel
Darah Vena
Definisi
Mengambil sampel
darah melalui interavena untuk pemeriksaan laboratorium.
Tindakan
Observasi
• Identifikasi
order pemeriksaan darah vena, sesuai indikasi
• Pilih vena
dengan pertimbangan jumlah darah yang dibutuhkan, status mental, kenyamanan,
usia, kondisi pembuluh darah, adanya fistula, shunt arterivenosa
• Pilih ukuran dan
jenis jarum yang sesuai
• Pilih tabung
sampel darah yang tepat.
Terapeutik
• Pertahankan
kewaspadaan universal
• Lebarkan
pembuluh darah dengan torniket dan mengepalkan tinju
• Bersihkan lokasi
penusukan dengan antiseptik dengan gerakan melingkar
• Lakukan
penusukan dengan sudut 20-30 derajat
• Aspirasi sampel
darah
• Keluarkan jarum
dan lakukan penekanan di daerah penusukan
• Berikan balutan,
jika perlu
• Berikan label
pada tabung sampel
• Kirim sampel ke
laboratorium
• Buang jarum pada
wadah tertutup, sesuai prosedur.
Edukasi
• Jelaskan tujuan
dan langkah-langkah prosedur dalam pengambilan darah
• Informasikan
hasil pemeriksaan sampel darah, jika perlu.
Pengambilan
Spesimen
Definisi
Mengambil spesimen
untuk pemeriksaan diagnostik.
Tindakan
Observasi
• Identifikasi
order pengambilan sampel sesuai indikasi
• Periksa kondisi
pasien sebelum dilakukan pengambilan spesimen (mis, kesadaran, tanda-tanda
vital, kondisi organ atau lokasi pengambilan)
• Monitor efek
samping setelah pengambilan spesimen.
Terapeutik
• Fasilitasi
pasien selama proses pengambilan spesimen yang dilakukan oleh tim medis
• Terapakan
prinsip aseptik dan keamanan selama melakukan pengambilan spesimen
• Tangani efek
samping yang terjadi pada pasien.
Edukasi
• Jelaskan tujuan
dan langkah-langkah prosedur pengambilan spesimen.
Kolaborasi
• Kolaborasi dalam pemberian penanganan
lebih lanjut.
Pengaturan Posisi
Definisi
Menempatkan bagian
tubuh untuk meningkatkan kesehatan fisiologis dan/atau psikologis.
Tindakan
Observasi
• Monitor status
oksigenasi sebelum dan sesudah mengubah posisi
• Monitor alat
traksi agar selalu tepat.
Terapeutik
• Tempatkan pada
matras/tempat tidur Terapeutik yang tepat
• Tempatkan pada
posisi Terapeutik
• Tempatkan objek yang
sering digunakan dalam jangkauan
• Tempatkan bel
atau lampu panggilan dalam jangkauan
• Sediakan matras
yang kokoh/padat
• Atur posisi
tidur yang disukai, jika tidak kontraindikasi
• Atur posisi
untuk mengurangi sesak (mis, semi-Fowler)
• Atur posisi yang
meningkatkan drainage
• Posisikan pada
kesejajaran tubuh yang tepat
• Imobilisasi dan
topang bagian tubuh yang cedera dengan tepat
• Tinggikan bagian
tubuh yang sakit dengan tepat
• Tinggikan
anggota gerak 20 derajat atau lebih di atas level jantung
• Tinggikan tempat
tidur bagian kepala
• Berikan bantal
yang tepat pada leher
• Berikan topangan
pada area edema (mis, bantal di bawah lengan dan skrotum)
• Posisikan untuk
mempermudah ventilasi/perfusi (mis, tengkurap/good lung down)
• Motivasi melakukan
ROM aktif atau pasif
• Motivasi
terlibat dalam perubahan posisi, sesuai kebutuhan
• Hindari
menempatkan pada posisi yang dapat meningkatkan nyeri
• Hindari
menempatkan stump amputasi pada posisi fleksi
• Hindari posisi
yang menimbulkan ketegangan pada luka
• Minimalkan
gesekan dan tarikan saat mengubah posisi
• Ubah posisi
setiap 2 jam
• Ubah posisi
dengan teknik log roll
• Pertahankan
posisi dan integritas traksi
• Jadwalkan secara
tertulis untuk perubahan posisi.
Edukasi
• Informasikan
saat akan dilakukan perubahan posisi
• Ajarkan cara
menggunakan postur yang baik dan mekanika tubuh yang baik selama melakukan
perubahan posisi.
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian premedikasi sebelum
mengubah posisi, jika perlu.
Pengekangan Fisik
Definisi
Menggunakan
perangkat pengekangan mekanis untuk membatasi mobilitas fisik dan menurunkan
risiko cedera pada pasien.
Tindakan
Observasi
• Identifikasi
kebutuhan untuk dilakukan pengekangan (restrain)
• Monitor respon
terhadap prosedur
• Monitor dan
berikan kenyamanan psikologis
• Monitor kondisi
kulit pada area pengekangan.
Terapeutik
• Ciptakan
lingkungan aman
• Sediakan staf
yang memadai untuk melakukan pengekangan
• Tunjuk staf
perawat untuk mengarahkan tim dan pasien selama pengekangan
• Amankan batas
jangkuan pasien
• Fasilitas
aktivitas pengalihan (mis, televisi, pengunjung, telepon seluler), jika perlu
• Fasilitas
perubahan posisi secara berkala
• Fasilitas kebutuhan
nutrisi, eliminasi, hidrasi, dan kebersihan diri
• Libatkan dalam
aktivitas untuk meningkatkan penilaian dan orientasi
• Libatkan membuat
keputusan untuk beralih ke intervensi yang kurang ketat.
Edukasi
• Jelaskan tujuan
dan langkah-langkah prosedur dengan bahasa yang mudah dimengerti
• Jelaskan risiko
dan manfaat pengekangan
• Latih rentang
gerak sendi sesuai kondisi pasien.
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian obat untuk
kegelisahan atau agilasi, jika perlu.
Pengekangan
Kimiawi
Definisi
Penatalaksanaan,
pemantauan, dan penghentian agen psikotropika yang digunakan untuk
mengendalikan perilaku ekstrim individu.
Tindakan
Observasi
• Identifikasi kebutuhan
untuk dilakukan pengekangan (mis, agitasi, kekerasan)
• Monitor riwayat
pengobatan dan alergi
• Monitor respon
sebelum dan sesudah pengekangan
• Monitor tingkat
kesadaran, tanda-tanda vital, warna kulit, suhu, sensasi, dan kondisi secara berkala
• Monitor
kebutuhan nutrisi, cairan dan eliminasi.
Terapeutik
• Lakukan
supervisi dan survelensi dalam memonitor tindakan
• Beri posisi
nyaman untuk mencegah aspirasi dan kerusakan kulit
• Ubah posisi
tubuh secara periodik
• Libatkan pasien
dan/atau keluarga dalam membuat keputusan.
Edukasi
• Jelaskan tujuan
dan prosedur pengekangan
• Latih rentang
gerak sendi sesuai kondisi pasien.
Kolaborasi
• Kolaborasi pemberian agen psikotropika
untuk pengekangan kimiawi.
Pengembangan Jalur
Kritis
Definisi
Menentukan
prioritas sekelompok kegiatan melalui pengambilan keputusan dalam kondisi
kritis.
Tindakan
Observasi
• Identifikasi
kegiatan-kegiatan dan ketergantungan (dependency)
• Identifikasi
durasi (duration) setiap kegiatan
• Identifikasi waktu
tercepat untuk memulai (early star), waktu tercepat untuk selesai lebih awal
serta waktu paling akhir
• Identifikasi
proyek dan siapkan struktur rincian pecahan kerja
Terpeutik
• Rancang hubungan
antara kegiatan
• Putuskan
kegiatan yang harus lebih dahulu dan mana yang harus mengikuti yang lain
• Gambarkan
jaringan yang menghubungkan keseluruhan kegiatan
• Tetapkan
perkiraan waktu dan setiap kegiatan
• Hitung jalur
waktu terpanjang melalui jaringan
• Gunakan jaringan
untuk membantu perencanaan, penjadwalan dan pengendalian proyek
• Terapkan metode
analisis matematis
• Sederhanakan
perencanaan dan penjadwalan proyek besar dan kompleks
• Gabungkan
hipotesis durasi semua kegiatan
• Susun kerangka
pikir, kerangka kegiatan dan target waktu
• Tandai tiap kegiatan
dengan target waktunya sesuai dengan prioritas
• Analisis
penjadwalan dan pengawasan kompleks yang saling berhubungan dan saling
tergantung satu sama lain
• Susun jadwal
kegiatan-kegiatan dalam urutan yang praktis dan efisien
• Tentukan
kemungkinan trade-off (kemungkinan pertukaran) antara wakttu dan biaya
• Tentukan
probabilitas penyelesaian suatu proyek tertentu.
Pengembangan
Kesehatan Masyarakat
Definisi
Memfasilitasi
anggota kelompok atau masyarakat untuk mengidentifikasi isu kesehatan komunitas
dan mengimplementasikan solusi yang ada.
Tindakan
Observasi
• Identifikasi
masalah atau isu kesehatan dan prioritasnya
• Identifikasi
potensi atau aset dalam masyarakat terkait isu yang dihadapi
• Identifikasi
kekuatan dan partner dalam pengembangan kesehatan
• Identifikasi
pemimpin/tokoh dalam masyarakat.
Terapeutik
• Berikan
kesempatan kepada setiap anggota masyarakat untuk berpartisipasi sesuai aset
yang dimiliki
• Libatkan anggota
masyrakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap isu dan masalah kesehatan yang
dihadapi
• Libatkan
masyarakat dalam musyawarah untuk menDefinisikan
isu kesehatan dan mengembangkan rencana kerja
• Libatkan
masyarakat dalam proses perencanaan dan implementasi serta revisinya
• Libatkan anggota
masyarakat dalam mengembangkan jaringan kesehatan
• Pertahankan
komunikasi yang terbuka dengan anggota masyarakat dan pihak-pihak yang terlibat
• Perkuat
komunikasi antara individu dan kelompok utuk bermusyawarah terkait daya tarik
yang sama
• Fasilitas srtuktur
organisasi untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan bernegosiasi
• Kembangkan
strategi dalam manajemen konflik
• Persatukan
anggota masyarakat dengan cita-cita komunitas yang sama
• Bangun komitmen
antar anggota masyarakat
• Kembangan
mekanisme keterlibatan tatanan lokal, regional bahkan nasional terkait isu
kesehatan komunikasi.
Pengenalan
Fasilitas
Definisi
Memberikan
informasi fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat digunakan pasien.
Tindakan
Observasi
• Identifikasi pengetahuan
tentang fasilitas kesehatan.
Terapeutik
• Inventarisasi
barang milik pasien (mis, gigi palsu, alat bantu dengar, uang tunai).
Edukasi
• Jelaskan
peraturan pelayanan rumah sakit (mis, aktifitas harian pelayanan di ruangan,
jem berkunjung, pemakaian pakaian pribadi pasien, prosedur masuk rawat inap,
deposit pembayaran, prosedur khusus pre dan pascaperasi)
• Jelaskan sistem
keselamatan (mis, jalur evakuasi,lokasi pintu darurat kebakaran, penggunaan
gelang identitas pasien, pencegahan jatuh)
• Informasikan
fasilitas kamar yang digunakan (mis, kamar mandi, sistem pemanggilan perawat,
penggunaan televisi, penggunaan telepon)
• Informasikan
fasilitas fisik (mis, lokasi ruangan, tempat tidur, kamar mandi, toilet)
• Informasikan
ruangan-ruangan dan peralatan di ruangan (mis, lokasi nurse station, kegunaan
minitor bedside, ventilator, syringe pump)
• Informasikan
fasilitas kebutuhan harian pasien (mis, pelayanan makanan, nomor telepon,
ruangan/kamar, perhatian perawat saat perawat sedang memberikan obat, prosedur
visita dokter).
Penggunaan Terapi
Tradisional
Definisi
Memakai tindakan
yang mengacu pada pengalaman, pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh
secara turun temurun atau melalui pelatihan dan diterapkan sesuai nilai yang
diyakini oleh masyarakat.
Tindakan
Observasi
• Identifikasi
masalah kesehatan yang dialami
• Identifikasi
tanda dan gejala terkait masalah kesehatan
• Identifikasi
riwayat penyakit, medikasi, dan alergi
• Identifikasi
terapi saat ini dan masa lalu serta alasan jika terapi dihentikan
• Identifikasi
terapi tradisional yang memungkinkan
• Monitor efek
samping dari terapi
• Monitor respon
terhadap terapi.
Terapeutik
• Catat dan
pelajari dampak beberapa terapi tradisional terhadap masalah kesehatan.
Edukasi
• Jelaskan rasional,
hasil yang diharapkan dan lamanya terapi yang akan dilakukan
• Jelaskan
kabutuhan terapi tradisional dalam mengatasi masalah penyakitnya.
Kolaborasi
• Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya
terkait terapiberbasis bukti, jika perlu.
Penghisapan Jalan
Napas
Definisi
Memberikan sekret
dengan memasukan kateter suction bertekanan negatif kedalam mulut, nasofaring,
trakea dan endotracheal tube (ETT)
Tindakan
Observasi
• Identifikasi
kebutuhan dilakukan penghisapan
• Auskultasi suara
napas sebelum dan setelah dilakukan penghisapan
• Monitor status
oksigenasi (SaO2dan SvO2), status neurologis (status mental, tekanan
intakranial, tekanan perfusi serebral) dan status hemodinanik (MAP dan irama
jantung) sebelum, selama dan setelah tindakan
• Monitor dan
catat warna, jumlah dan konsistensi sekret.
Terapeutik
• Gunakan teknik
aseptik (mis, gunakan sarung tangan, kaca mata atau masker, jika perlu)
• Gunakan
prosedural steril dan disposibel
• Gunakan teknik
penghisapan tertutup, sesuai indikasi
• Pilih ukuran
kateter suction yang menutupi tidak lebih dari setengah diameter ETT, lakukan
penghisapan mulut, nasofaring, trakea dan/atau endotracheal tube (ETT)
• Berikan oksigen
dengan konsentrasi tinggi (100%) paling sedikit 30 detik sebelum dan setelah
tindakan
• Lakukan
pengisapan lebih dari 15 detik
• Lakukan
pengisapan ETT dengan tekanan rendah (80-120 mmHg)
• Lakukan
penghisapan hanya disepanjang ETT untuk meminimalkan invasif
• Hentikan
pengisapan dan berikan terapi oksigen jika mengalami kondisi-kondisi seperti
bradikardi, penurunan saturasi
• Lakukan kulture
dan uji sensitifitas sekret, jika perlu.
Edukasi
• Anjurkan
melakukan teknik napas dalam, sebelum melakukan penghisapan di nasothacheal.
• Anjurkan
bernapas dalam dan pelan selama insersi kateter suction.
Pengontrolan
Infeksi
Definisi
Mengendalikan
penyebaran infeksi dan perburukan komplikasi akibat infeksi.
Tindakan
Observasi
• Identifikasi
pasien-pasien yang mengalami penyakit infeksi menular.
Terapeutik
• Terapkan
kewaspadaan universal (mis, cuci tangan aseptik, gunakan alat pelindung diri
seperti masker, sarung tangan, pelindung wajah, pelindung mata, apron, sepatu
bot sesuai model trasmisi mikroorganisme)
• Tempatkan pada
ruang isolasi bertekanan positif untuk pasien yang mengalami penurunan imunitas
• Tempatkan pada
ruang isolasi bertekanan negatif untuk pasien dengan resiko penyebaran infeksi
via droplet atau udara
• Sterilisasi dan
desinfeksi alat-alat, furniture, lantai, sesuai kebutuhan
• Gunakan
hepafilter pada area khusus (mis, kamar operasi)
• Berikan tanda
khusus untuk pasien-pasien dengan penyakit menular.
Edukasi
• Ajarkan cara
mencuci tangan dengan benar
• Ajarkan etika
batuk dan/atau bersin.
Pengontrolan
Infeksi Intraoperatif
Definisi
Mencegah dan mengendalikan
penyebaran infeksi pada intraoperatif
Tindakan
Observasi
• Identifikasi
pasien-pasien yang mengalami penyakit infeksi menular
• Periksa
sirkulasi udara di kamar operasi, sesuai protokol
• Periksa
alat-alat atau instrumen yang akan disterilisasi bersih dari kotoran (mis,
darah/cairan tubuh lainnya, bebas dari karat, ketajaman)
• Periksa
kelayakan alat steril yang akan digunakan untuk pembedahan (mis, tanggal
sterilisasi/tanggal kadaluarsa, kelayakan pembungkus instrumen)
• Periksa
kelayakan sistem laminar airflow ventilator
• Periksa
kelayakan panel oksigen, dan peralatan penunjang lainnya.
Terpeutik
• Terapkan
kewaspadaan umum (mis, cuci tangan aseptik, gunakan alat pelindung diri seperti
masker, sarung tangan, pelindung wajah, pelindung mata, apron, sepatu bot
sesuai model transmisi mikroorganisme)
• Pertahankan suhu
tubuh dalam rentang normal
• Desinfeksi kulit
dengan chlorhexidine 2% atau sesuai protokol
• Berikan
profilaksis antibiotik sesuai indikasi
• Gunakan baju,
laken, alas, drape, dan pelindung luka disposibel
• Gunakan
hepafilter pada area khusus (mis, kamar operasi)
• Hindari
penggunaan lampu UV untuk mensterilisasi ruang bedah
• Berikan tanda
khusus untuk pasien-pasien dengan penyakit menular.
Gunakan
hepafiter pada area khusus (mis. kamar operasi)
Hindari
penggunaan lampu UV untuk mensteniasi ruang bedah
Benkan tanda
khusus untuk pasien-pasien dengan penyakit menular
Pengontrolan
Kesehatan Via Telepon l.14553
Definisi
Mengendalikan dan
mengevaluasi status kesehatan pasien secara terus menerus dan periodik, melalu
teknologe komurukasi telepon.
Tindakan
Observasi
Identrfikasi
identitas pasien
Tanyakan kondisi
terakher
Terapeutik
Buatkan jadwal
kontrol pasian
Hubungi dengan
telepon satu hari sebelum kontrot Tawarkan apakah ingin mendapatkan pelayanan
di rumah atau di fasilitas kesehatan
Daftarkan pada
unt pelayanan yang akan didatangi
Siapkan
pelayanan sesum dengan perjaryan dan permintaan jenis layanan Edukasi
Anjurkan
menghubungi calf centre jika terjadi perubahan status kesehatan
Pengontrolan
Penyalahgunaan Tembakau 1.09302
Definis
Mencegah dan
mengendalikan penggunaan tembakau metalui rokok untuk menurunkan dampak bahaya
akibat konsumsi tembakau.
Tindakan
Observasi
Identifikasi
riwayat merokok
Identifikasi
kondisi lingkungan penyebab merokok (mis. berada di sekitar orang lain yang
merokok, sering mengunjungi tempat tempat yang bebas merokok)
Identifikasi
aspek psikososial (mis. perasaan positif dan negatif) yang mempengaruhi
perilaku
Monitor kesiapan
berhenti merokok
Terapeutik
Buat rencana
penanganan khusus dan penyelesaian masalah
Jadwalkan
pemantauan via telepon atau kunjungan rumah selama 2 tahun
Berikan model
peran tidak merokok
Diskusikan
alasan dan kendala upaya berhenti merokok
Diskusikan
gejala fisik dan withdrawal nikotin (mis. sakit kepala, pusing. mual, mudah
tersinggung, dan insomnia)
Diskusikan
gejala yang dialami setelah berhenti merokok (mis. mulut kering, batuk,
tenggorokan gatal)
Diskusikan
pembuatan rencana, pemantapan dan metode berhenti merokok
Diskusikan
kembali program berhenti merokok, bia kambuh
Edukasi
Jelaskan gejala
bahwa fisik withdrawal bersifat sementara
Jelaskan produk
pengganti tembakau (mis. patch. permen karet, semprotan hidung, inhaler)
Anjurkan
menghindan tembakau tanpa asap, dicelupkan, dan dikunyah
Anjurkan
mempertahankan gaya hidup bebas rokok (mis, buat perayaan saat berhenti,
gunakan uang merokok sebagai tabungan)
Anjurkan
menghindan d'et saat mencoba berhenti merokok
Anjurkan
menyimpan daftar rencana pada tempat yang terjangkau (mis. kantong celana)
Anjurkan
berpartrs pasi dalam aktivitas kelompok pendukung
Anjurkan pasien
yang merokok kembali dengan mengevaluasi program
Latih
pengembangan cara mengontrol craving (mis. habiskan waktu dengan teman yang
tidak merokok, latihan relaksasi)
Latih cara
asertif untuk mengontrol diri di lingkungan perokok
Kolaborasi .
Rujuk ke program
kelompok atau terapis, jika perlu
Kolaborasi dengan organisasi sumber daya
nasional dan lokal terkait program
Pengontrolan
Penyalahgunaan Zat I.109303
Definisi
Mengendahkan
penggunaan zat yang tidak sesuai dengan indikasi medis sehwngga dapat
mermmbulkan kecanduan hingga kematan.
Tindakan
Observasi
Identifikasi
faktor penyebab stres
Identifikasi
perubahan fisik yang dialami
Identifikasi
kejadian yang menyebabkan penggunaan zat dengan cara tidak menghakimi
Validasi rasa
frustrasi atau kemarahan dalam menangani masalah
Terapeutik
Berikan umpan
balik dan dukungan positif setiap melakukan kemampuan sosial
Diskusikan
perencanakan jadwal kegiatan sehan-hari alau mngguan
Buat jadwal pada
kalender, pka perlu
Edukasi
Anjurkan
mencatat aktivitas, perasaan, dan pikiran dalam sebuah jumal
Anjurkan segera
mengatasi kemginan menggunakan zat (mis. mengendalikan keinginan, menolak,
mengakhkan dan menghindari)
Ajarkan cara
menghindan pengunaan zat di masa akan datang
Ajarkan keluarga
memberikan dukungan dan keterkbatan program perawatan
Latih
peningkatan motivasi (mis. lahan affernasi. berfikir positif)
Latih
sikap'perilaku positif mengatasi masalah penggunaan zat
Latih
keterampian sosiai (mis. kontak mata, mendengarkan penuh perhatian, mengangguk.
percakapan sosial) Kolaborasi
Rujuk ke layanan
kesehatan mental dan ketergantungan
Pengukuran Gerakan
Janin 114554
Dafinisi
Menghutung gerakan
janin dimulai umur kehamian 28 minggu.
Tindakan
Observasi
Identifikasi
pengetahuan dan kemampuan ibu menghtung gerakan janin Monitor gerakan jarun
Terapeutik
Hitung dan catat
gerakan janin (mwumal 10 kali gerakan dalam 12 jam)
Lakukan
pemeriksaan CTG (candiotocography) untuk mengetahui frekuensi dan keteraturan
denyut jantung janin dan kontraksi rahim ibu
« Catat jumlah
gerakan janin dalam 12 jam perhari
: Berikan
oksigen 2 3 Umenut jika gerakan janin belum mencapai 10 kali dalam 12 jam
Edukasi
Jelaskan manfaat
menghitung gerakan jan'n dapat meningkatkan hubungan ibu dan janin
Anjurkan ibu
memenuhi kebutuhan nutrisi sebelum menghitung gerakan janin
Anjurkan posisi
miring kiri saat menghitung gerakan janin, agar janin dapat memperoleh Ooks gen
dengan optimal dengan meningkatkan sirkulasi fetomatemnal.
Anjurkan ibu
segera membentahu perawat jika gerakan janin tdak mencapai 10 kali dalam 12mM
Ja kan ibu cara
menghitung gerakan janin
Kolaborasi
Kolaborasi dengan tim medis Jika ditemukan
gawat janin
Pengumpulan Data
Forensik I.114555 |
Defiinisi
Mengumpulkan
data-data pasien dalam rangka menyediakan laporan forensik.
Tindakan
Observasi
Identifikasi
lokasi luka dalam dua dimensi
Identifikasi
urutan luka dengan memberikan nomor (mis. pertama, kedua, dst), jika
memungkinkan Identifikasi lintasan luka
Terapeutik
Gambarkan luka
fisik dengan ukuran, wama, jenis luka, lokasi (tambahkan kedalaman dan garis
Iintas sesuai indikasi)
Catat semua
memar segera karena tanda akan memudar dan hilang
Bedakan laserasi
dari luka insisi dan luka tusukan
Gambarkan posisi
luka tembak dengan menggunakan arah jarum jam
Gambarkan setiap
memar di sekeliling luka atau perubahan warna pada tuka tembak
Gunakan diagram
tubuh dan foto-foto untuk melengkapi laporan tertulis
Dapatkan semua
aspek yang teridentifikasi (mis. bekas luka, tato, cat kuku, tindik pada tubuh,
lesi kulit)
Ambil foto awal
sebagai foto tubuh secara keseluruhan sebelum cedera dibersihkan
Ambil sekumpulan
foto berikutnya sebagai mnid-range
Pastikan bahwa
dua foto diperoleh dengan tanda penunjuk (satu dengan penunjuk dan satu tanpa
petunjuk) untuk memastikan tidak ada yang tertutup dalam foto dengan penunjuk
Pastikan
foto-foto luka yang diambil tegak lurus ke permukaan kutit untuk mecegah
distorsi
Pastikan bahwa
foto mencakup skala pengukuran untuk mendapatkan sudut pandang
Pastikan skala
warna ditambahkan ke foto luka yang berwarna untuk menghindari distorsi wama
Cuci daerah luka
dan noda kering sebelum memotret untuk menghindari pandangan sorot yang basah
Gambarkan
pakaian (mis. merek, ukuran), perhiasan, dan barang pribadi
Catat dimana
barang-barang ditemukan (mis. jam logam kurimng di pergetangan tangan kiri)
Rekam informasi yang terkat dengan barang (mus. luka tembak dengan jelaga dk
baju)
Pastikan semua
item difoto
Kumpukan dan
bungkus semua spesimen dalam kantong kertas dengan label yang jelas
Catat tanggal,
waktu, penis, dan metode pengumpulan spesimen
Gunakan protokol
penyegelan semua bukti untuk semua spesimen
Catat formasi
tambahan atau kejadian-kejadian yang terungkap kemudian sebagai laporan
sddendum
Rencanakan
kunjungan bndak lanjut sebap hari dengan korban, dika memungkinkan
Edukasi
Jelaskan tujuan
dan prosedur pengambilan data forensik
Benkan konseling
yang tepat dan perawatan tdak lanjut bagi korban dan keluarga, sesuai nklkasi
Penjahitan Luka” l.114556
Definisi
Menyatukan ujung
luka dengan menggunakan jarum dan benang jahit steni.
Tindakan
Observasi
Identifikasi
riwayat alergi terhadap anatesi 3225/5145
Identfikasi
adanya riwayat kelod
Identifikasi
jenis benang jahit yang sesuai
Identifikasi
jenis jarum jatut yang sesuai
Identifikasi
metode jahitan yang sesuar berdasarkan jenis luka
Terapeutik
Cukur rambut
yang berada disekitar hika
Bersihkan daerah
luka dengan larutan antiseptik
Lakukan pekruk
steri
Berikankan
anastesi topikal atau injeksi di daerah luka
Jahit luka
memasukkan jarum tegak lurus terhadap permukaan kulit
Tarik jahitan
cukup kencang sampai kulit hdak tertekuk na jahstan dengan sampul
Edukasi
Jelaskan tujuan
dan prosedur tindakan - Jelaskan tanda-tanda infeksi
Ajarkan cara
merawat jahitan
Informasikan
tentang waktu pelepesan jahitan Kolaborasi
Kolaborasi
penjahitan luka
yang dalam, wajah, sendi, atau luka yang berpotensi infeksi
Penurunan Flatus l.04161
Definisi
Pencegahan
pembentukan fiatus dan fasiktasi pengeluaran gas yang berlebihan.
Tindakan
Observasi
Monitor perasaan
kembung, distensi abdomen dan nyeri abdomen
Monitor suara
usus
Monitor efek
samping pemberian obat
Terapeutik
Berikan posisi
miring
Batasi asupan
oral jika sistem gastrointestinal kurang aktif
Edukasi
Ajurkan
menghindari kondisi yang menyebabkan udara tertelan secara berlebihan (mis.
mengunyah permen karet, Minum minuman berkarbonasi, makan dengan cepat,
mengunyah)
Ajurkan menghindari
makanan yang menyebabkan perut kembung (mis. kacang. kol, lobak, bawang merah,
kembang kol, ttmun)
Ajurkan
melakukan defekasi secara teratur
Kolaborasi
Kolaborasi pernberian obat antiftatus,
jika perlu
Kolaborasi pemberian laksahf, supositoria,
atau enema, jika perlu
Penyapihan
Ventilasi Mekanik I.01021
Definisi
Memiasiltasi
pasien bemapas tanpa bantuan ventilasi mekar.
Tindakan
Observasi
Periksa
kemampuan untuk disapih (meliputi hemodinamik stabil, kondisi optimal, bebas
infeksi)
Monitor
prediktor kemampuan untuk mentolerir penyapihan (mis. tingkat kemampuan
bernapas. kapasistas vital, Vd / VI. MVV, kekuatan inspwasi, FEVI1. tekanan
msprasi negatif)
Monitor
tanda-tanda kelelahan otot pemapasan (mis. kenaikan PaCO, mendaak. napas cepat
dan dangkal, gerakan dinding abdomen paradoks), hipoksemua, dan tupoksia
janngan saat penyapihan
Morutor status
cairan dan elektoriit
Terapeutik
Posisikan pasien
semi Fowler (30 - 45 derajat)
Lakukan
pengisapan jalan napas, Aka perlu
Berikan
fisioterapi dada. xka perlu
Lakukan upcobse
penyapihan (30 -120 menit dengan napas spontan yang dibantu ventilator)
Gunakan teknik
relaksasi, jika pertu
Hindari pembenan
sedasi fammakologis selama percobaan penyapihan
Benkan dukungan
psikologis
Edukasi
Ajarkan cara
pengontrolan napas saat penyapihan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat yang
meningkatkan kepetenan jalan napas dan pertukaran gas
Perantaraan Budaya
1.13487
Definisi
Menghargas
perbedaan dan kesamaan budaya pasen dalam membernkan asuhan sepanjang rentang
sehat dan sakit sesuai dengan rila-ndai budaya pasien.
Tindakan
Observasi
identfikasi
perbedaan konsep antara pasen dan perawat tentang proses penyakit
Terapeutik
Bersikap tenang
dan tidak terburu-buru saat berinterkasi dengan pasien
Diskusikan
kesenjangan budaya yang dimulki pasien dan perawat
Pahami budaya
pasien
Gunakan bahasa
yang mudah dipahami
Libatkan
keluarga dalam perencanaan perawatan
Berikan
kesempatan untuk memahami informasi yang d berikan
Terjemahkan
istilah istilah ke dalam bahasa yang dapat dipahami oleh pasien
Gunakan pihak
kerga, jika perlu
Lakukan
negosiasi jika konflik tidak terselesaikan
Edukasi
Informasikan
tentang sistem pelayanan kesehatan
Perawatan Alat
Topangan Jantung Mekanik I.02072
Definisi
Mengidentrfikasi
dan merawat pasien yang terpasang perangkat mekanis untuk menunjang fungsi
jantung dan sirkulasi.
Tindakan
Observasi
Monitor kekuatan
nadi, warna kulit, pengsisian kapiler dan suhu pada area perifer
Monitor adanya
nyen pada ekstremitas bawah
Monitor adanya
bengkak pada eksternitas bawah
Monitor inflasi
dan deftesi IABP (intraaortic ballan pump)
Monitor
keoptmalan tingkat augmentasi diastokk
Terapeutik
Pertahankan
kadar antikoagulan sesuai dosis yang dianjurkan
Lakukan latihan
rentang gerak pergelangan kaki (fteksi dan ekstensi) setiap 1 - 2 jam
Pertahankan
posisi telentang dengan kepala tempat dur maksimal 15” «
Pertahankan
ekstremitas yang terkanulasi tetap dalam posisi lurus
Pertahankan
volume balon untuk memastikan augmentasi diatotik tetap optimal
Gunakan restrain
yang lembut pada ekstemitas yang terkanutasi, jika perlu
Pastikan balon
intra aorta terisi ulang sebap 1 - 2 jam, atau sesuai bpe mesin
Minimalkan
kebisingan dalam ruangan
Libatkan pasien
dalam pengambilan keputusan terkait perawatan dirinya, jika memungkinkan
Edukasi
Informasikan
tanggal dan waktu serta orientasikan pasien secara rutin
Anjurkan
menghindari gerakan fleksi paha
Anjurkan
keluarga mengekspresikan perasaan dan stress emsional yang dirasakan
Anjurkan harapan
yang realistis pada keluarga terhadap perkembangan kondisi pasien
Perawatan Amputasi
1.14557
Definisi
Meningkatkan
penyembuhan fisik dan psikologis sebelum dan sesudah amputasi bagian tubuh.
Tindakan
Observasi
Monitor adanya
edema pada stwnp
Monitor nyen
phantom pada tungkai (mis. rasa terbakar, kram, berdenyut, rasa remuk, atau
kesemutan)
Monitor
prostesis secara teratur (mis. stabilitas, kemudahan pergerakan, efisiensi
energi, tampilan saat berjalan)
Monitor
penyembuhan luka pada area insisi
Monitor masalah
psikologis (mis depresi, kecemasan)
Identifikasi
modifikasi gaya hidup dan alat bantu yang diperlukan (mis. rumah dan mobil)
Identifikasi
modifikasi dalam pakaian, sesuai kebutuhan
Terapeutik
Motivasi
berpartisipasi dalam memutuskan amputasi. jika memungkinkan
Fasilitasi
penggunaan matras/kasur pengurang tekanan
Posisikan siump
(puntung/yung bagian yang amputasi) pada kesejajaran tubuh yang
Tempatkan stump
bawah lutut (balow-the-knee) dalam posisi ekstensi
Hindan
meletakkan stwnp pada posisi menggantung untuk menurunkan edema dan stasis
vaskuler Hindari mengganti balutan stump segera setelah operasi selama tidak
ada rembesan atau tanda infeksi.
Balut stump
sesuai kebutuhan
Buat stump agar
berbentuk kerucut melalui pembalutan (wrapping) agar sesuai prostesis
Lakukan pereda
nyeri non faramologis (mus. TENS, phonophoresis, pernyatan), sesuar kebutuhan
Fasilitasi
nenghadapi proses berduka karena kehilangan bagian tubuh
Motivasi merawat
stump secara mandiri
Diskusikan
tujuan jangka panjang program rehabilitas (mis.berjalan tanpa alat pendukung)
Edukasi
Jelaskan bahwa
nyeri phantom dapat terjadi beberapa minggu setelah pembedahan dan dapat dipicu
oleh tekanan pada area lain
Anjurkan
menghindari duduk dalam waktu tama
Ajarkan latihan
pascaoperasi (mus. latihan rentang gerak, latihan napas, dan rrinng karikanan)
Ajarkan perawatan diri setelah pulang dari numah sakit
Ajarkan tanda
dan gejala untuk dilaporkan ke fasiitas layanan kesehatan (mis. sakit kronis,
kerusakan kulit. kesemutan, denyut nadi bdak teraba, suhu kukt yang dingin)
Ajarkan merawat
dan menggunakan prosthesis
Kolaborasi
Rujuk ke layanan
spesialis untuk modifikasi atau perawatan komplikasi prosthesis
Perawatan Area
Insisi 1.14558
Definisi
Mengidentifikasi
dan meningkatkan penyembuhan luka yang ditutup dengan Jahitan. kip. atau staples.
Tindakan
Observasi
Periksa lokasi
insisi adanya kemerahan, bengkak, atau tanda-tanda dehisen atau eviserasi
Identifikasi
karakteristik drainase
Monitor proses
penyembuhan area insisi
Monitor tanda
dan gejala infeksi Terapeutik
Bersihkan area
insisi dengan pembersih yang tepat
Usap area insisi
dan area yang bersih menuju area yang kurang bersih
Bersihkan area
di sekitar tempat pembuangan atau tabung drainase
Pertahankan
posisi tabung drainase
Berikan salep
antiseptik. jika perlu
Ganti balutan
luka sesuai jadwal
Edukasi
Jelaskan
prosedur kepada pasien, dengan menggunakan alat bantu
Ajarkan
mem'nimaikan tekanan pada tempat insisi
Ajarkan cara
merawat area insisi
Perawatan bayi l.10338
Definisi
Mengindentifikasi
dan merawat kesehatan bayi
Tindakan
Observasi
- Monitor tanda –
tanda vital bayi ( terutama suhu 36,5 c,37,5c)
Terapetik
- Memandikan bayi
dengan suhu 21-24 c
- Memandikanbayi
dalam waktu 5-10 menit dan 2 kali dalam sehari
- Rawat tali pusat
secara terbuka ( tali pusat tidak di bungkus apapun)
- Bersihkan
pangkal tali pusat lidi kapas yang telah di beri air matang
- Kenakan popok
bayi di bawah umbilikus jika tali pusat belum terlepas
- Lakukan
pemijatan bayi
- Ganti popok bayi
jika basah
- Kenakan pakaian
bayi dari bawah katun
Edukasi
Anjurkan ibu
menyusui sesuai kebutuhan bayi
- Anjurkan ibu
cara merawat bayi dirumah
- Anjurkan cara
pemberian makanan pendamping asi pad bayi >6 bulan
PERAWATAN DIALISIS
I.03131
Definisi
Mengindentifikasi
dan merawat pasien yang akan memilih terapi dialisis sebagai pilihan penanganan
gagal ginjal
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
gejala – gejala dan tanda-tanda dialisis ( mis.pemeriksaan fisik, laboratorium,
pemeriksaan penunjang lainnya)
Teraeutik
- Diskusikan
tentang pilihan terapi dialisis ( hemodialisis,peritoneal dialisis)
- Berikan
kesempatan dan waktu untuk memutuskan pilihan terapi dialisis
- Dampingi pasien
dan keluarga dalam proses pengambilan keputusan
- Siapkan psikis dan
fisik pasien yang akan dilakukan dialisis
- Monitor
keefektifan terapi dialisis
- Catat
perkembangan pasien
Edukasi
- Jelaskan
kekurangan dan kelebihan masing-masing terapi dialisis
PERAWATAN EMBOLI
PARU l.02074
DEFINISI
Mengindentifikasi
dan mengelola pasien yang mengalami oklusi sirklusi pulmonal
TINDAKAN
OBSERVASI
- Monitor
perubahan status respirasi dan kardovaskuler (mis.
Mengi,hemoptisis,dispnea,takipnea,takikardi,sinkop)
- Monitor nyeri
dada,bahu,punggung atau nyeri pleura (mis, intensitas,lokasi,radiasi,durasi dan
faktor yang memperberat dan mengurangi)
- Monitor gejala
oksigenasi jaringan yang tidak adekuat (mis, pucat,sianosis,CRT,melambat)
- Monitor bayi
napas tambahan
- Monitor tanda
dan gejala gagal napas (mis. Pa02 rndah,paC02 meningkat,kelelahan otot
pernapasan)
- Monitor efek
samping antikoagula
TERAPEUTIK
- Pasangkan kaus
kaki elastis,jika perlu
- Pasangkan kaus
kaki kompresi pneumatik intermiten selama 15-20 menit setiap 8 jam
- Hindari akses
intravena antekubiti
- Lakukan rentang
gerak aktif atau pasif
- Ubah posisi
setiap 2 jam
EDUKASI
- Jelaskan
mekanisme terjadinya emboli paru
- Ajarkan teknik
napas dalam
- Ajarkan
pentingnya antikoagula selama 3 bulan
- Ajarkan pencegahan
tromboemboli berulang
- Ajarkan
menggerakan kaki fleksi dan ekstensi 10 kali setiap jam,jika perlu
KOLABORASI
- Kolaborasi pemberi
terapi trombolitik (mis. Treptokinase, urokinase, aktivase)
- Kolaborasi pemberian
antikoagula dosis rendah dan anti-platelet dosis tinggi (mis.infark
heparin,clopidogrel,warfarin,aspirin,dipiridomal, desktran)
- Kolaborasi pemeriksaan
diagnostikuntuk menepis gejala penyakit yangserupa( mis. Infark miokard akut,
perikarditis,diseksi oarta,pmeumenia,pneumotoraks ulkus peptikum,ruptur,
gastiritis)
PERAWATAN EMBOLI
PERIFER I.02074
DEFINISI
Mengindentifikasi
dan mengelola pasien yang mengalami oklusi perifer
TINDAKAN
OBSERVASI
- Periksa
sirkulasi perifer secara menyeluruh (mis. Pulsasi perifer,edema,pengisian
kapiler,warna,dan suhu ekstermitas)
- Monitor nyeri
pada area yang terkena
- Monitor tanda
–tanadapenurunan sirkulasi vena (mis. Peningaktan lingkar ekstremitas, bengkak
dan nyeri tekan, peningkatan nyeri pada posisi tergantung, nyeri menetap saat
pengerakan ekstremitas, vena teraba keras, pembesaran vena superfisial, kram,
merah danhangat, mati rasa dan kesemutan, perubahan warna kulit,demam)
- Monitor waktu
prothrombin (PT) dan waktu tromboplastin parsial (PTT)
- Monitor efek
samping antikoagula
TERAPEUUTIK
- Tinggikan
daerahyang cidera 20 derajat di atas jantung
- Gunakan kaki
elastis
- Gunakan kaus
kaki kompersi pneumatik intermiten, jika perlu
- Lepaskan kaus
kaki elastis atau kompersi pneumatik intermiten selama 12-20 menit setiap 8 jam
- Lakukan rentang
gerakaktif atau pasif
- Ubah posisi
setiap 2 jam
- Hindari akses
intravena antekubiti
- Hindari memijat
atau mengompres otot yang cidera
EDUKASI
- Jelaskan mekanisme
terjadinya emboli perifer
- Anjurkan tidak
duduk menyilangkan kaki atau kaki dalam bentuk lama
- Anjurkan
menghindari manuver valsava
- Anjurkan cara
mencegah emboli perifer (mis. Jalan kaki, minum banyak cairan,hindari alkohol,
hindari imobilitas jangka panjang,kaki yang tergantung)
- Ajarkan
pentingnya antikoagula selama 3 bulan
KOLABORASI
- Kolaborasi pemberian antioagulan
- Kolaborasi pemberian
prometazin dalam NaCI 0,9% 25-50 cc secara lambat dan hindari pengenceran
kurang dari 10cc
- Kolaborasi pemberian
antikoagulan dosis rendah dan anti –platelet dosis tinggi ( mis. Heparin,
clopidogrel,warfarin,aspirin,dipiridamol,dekstran)
PERAWATAN GIPS I.05181
DEFINISI
Mengindentifikasi
dan merawat pasien yang menjalani imobilisasi ekstermitas dengan gips
TINDAKAN
OBSERVASI
- Identifikasi
perubahan sensasi atu peningkatan nyeri pada area fraktur
- Monitor tanda –
tanda infeksi (mis.gips berbau,,ertima,demam)
- Monitor tanda –
tanda gangguan sirkulasi atau fungsi neurologi (mis. Nyeri,pucat,nadi tidak
teraba,parestesi,paralisis [5P])
- Monitor
sirkulasi dan fungsi neurologis pada bagian proksimal dandistal dari lokasi
pemasangan gips
- Monitor tanda –
tanda drainase dari luka di bawah gips
- Periksa retak
atau kerusakan pada gips
TERAPEUTIK
- Topang gips
dengan bantal sampai gips kering
- Bersihkan kulit
sekitar area pemasangan dari sisa material gips
- Atasi segara
gangguan sirkulasi(mis. Reposisi gips, lakukan rentang gerak ekstremitas,
hilangkan akibat tekanan gips)
- Posisikan gips
pada bantal untuk mengurangi ketegangan
- Tinggikan
ekstermitas terpasang gips di atas level jantung
- Gunakan arm slig
untuk penopang, jika perlu
- Berikan bantalan
(Padding) pada tepi gips
- Hindari
meletakkan gips pada permukaanyang keras atau tajam selama masa pengeringan
- Hindari menekan
gips salama masa pengeringan
- Hindari gips
menjadi basah ( mis. Gunakan pelindung yang sesuai saat mandi atau kaus kaki
atau sarung tangan pelindung)
KOLABORASI
- Informasikan
gips akan terasa hangat selama proses pemasangan sampai kering
- Informasikan
perlunya membatasi aktivitas selama masa pengeringan gips
- Anjurkan tidak
menggaruk kulit bawah gips
- Anjurkan cara
merawat gips
PERAWTAN
INKONTINENSIA FEKAL I.04162
DEFINISI
Mengidentifikasi
dan merawat pasien yang mengalami pengeluaran fases secara involunter (tidak
disadari)
TINDAKAN
OBSERVASI
- Identifikasi
penyebab inkontinensia fekal maupun psikologi (mis. Gangguan saraf motorik
bawah,penurunan tonus otot, gangguan sfingter rektum,diare,kronis,gangguan
kognitif,setres berlenihan)
- Identifakasi
perubahan frekuensi defekasi dan kinsitensi fases
- Monitor
keadekuatan evakuasi feses
- Monitor diet dan
kebutuhan cair
- Monitor efek
samping pemberian obat
TERSPEUTIK
- Bersihkan darah
perianal dengan sabun dan air
- Jaga kebersihan
tempat tidur dan pakaian
- Laksanakan
program latihan usus (bowel training) jika perlu
- Jadwalkan BAB di
tempat tidur,jika perlu
- Berikan celana
pelindung/ perlak/popok,sesuai kebutuhan
- Hindari makanan
yang menyebabkan diare
EDUKASI
- Jelaskan Definisi,jenis inkontinensia, penyebab
inkontinensia fekal
- Anjurkan
mencatat karakteristik fases
KOLOBORASI
- Kolaborasi pemberian
obat diare (mis. Loperamide,atropin)
PERAWATAN
INKONTINENSIA URINE I. 04163
DEFINISI
Mengindentifikasi
dan merawat pasien yang mengalami pengeluaran urine secara involuter (tidak
disadari)
TINDAKAN
OBSERVASI
- Indentifikasi
penyebab inkontinensia urine (mis. Disfungsi neurologis,gangguan mendula
spinalis,gangguan refleks destrusor, obat- obatan,usia,riwayat operasi,gangguan
fungsi kognitif)
- Indentifikasi
perasaan dan persepsi pasien terhadap inkontinensia urine yang dialaminya
- Monitor
keefktifan obat,pembedahan dan terapi mobilitas berkemih
- Monitor
kebiasaan BAK
TERAOEUTIK
- Bersihkan
genital dan kulit sekitar secara rutin
- Berikan pujian
atas kebershian mencegah inkontinensia
- Buat jadwal
komsumsi obat – obatan
- Ambil sempel
urune untuk peeriksaan urine lengkap atau kultur
EDUKASI
- Jelaskan Definisi ,jenis inkontinensia,penyebab
inkontinensia urine
- Jelaskan program
penanganan inkontinensia urine
- Jelaskan jenis
pemakaian dan lingkungan yang mendukung proses berkemih
- Anjurkan
membatasi konsumsi cairan selama 2-3 jam menjelang tidur
- Anjurkan
mamantau cairan keluar masuk serta pola eliminasi urine
- Anjurkan minum
minimal 1500cc/hari jika tidak kontraindikasi
- Anjurkan
menghindari kopi, minuman bersoda, teh dan coklat
- Anjurkan
konsumsi buah dan sayur untuk menghindari konstipasi
KOLABORASI
- Rujuk ke ahli inkontinensia
PERAWATAN
INTEGRITAS KULIT I.11353
DEFINISI
Mengindentifikasi
dan merawat kulit untuk menjaga keutuhan, kelembaban dan mencegah perkembangan
mikroorganisme
TINDAKAN
OBSERVASI
- Indentifikasi
penyebab gangguan integritas kulit (mis. Perubahan dirkulasi,perubahan status
nutrisi,penurunan kelembaban,suhu lingkungan ekstrem,penurunan mobilitas)
TERAPEUTIK
- Ubah posisi tiap
2 jam jika tirah baring
- Lakukan
pemijatan pada area penonjolan tulang,jika perlu
- Bersihkan
perineal dengan air hangat,terutama selama priode diare
- Gunakan produk
berbahan petrolium atau minyak pada kulit kering
- Gunakan produk
barbahan ringan/alami dan hipoalergik pada kulit sensitif
- Hindari produk
berahan dasar alkohol pada kulit kering
EDUKASI
- Anjurkan
menggunakan pelembab (mis.lotion,serum)
- Anjurkan minum
air yang cukup
- Anjurkan
meningkatkan asupan nutrisi
- Ajurkan
meningkatkan asupan buah dan sayur
- Anjurkan
menghindari terpapar suhu ekstrem
- Anjurkan
menggunakan tabir surya spf minimal 30 saat berada di rumah
- Anjurkan mandi
dan menggunakan sabun secukupnya
PERAWATAN JANTUNG I.02075
DEFINISI
Mengindentifikasi,merawat
dan membatasi komplikasi akibat ketidak seimbangan anatara suplai dan konsumsi
miokard
TINDAKAN
OBSERVASI
- Indentifikasi
tanda/gejala primer penurunan curah jantung (meliputi
dispnea,kelelahan,edema,ortopnea,paroxysmal noctumal dyspnea,peningkatan CVP)
- Indentifikasi
tanda/gejala sekunder penurunan curah jantung(meliputi peningkatan berat badan,
hepatomegali, distensi vena jugularis,palpitasi, ronkhi
basah,oliguria,batuk,kilit pucat)
- Monitor tekanan
darah (termasuk tekanan darah ortostatik,jika perlu)
- Monitor intake
dan output cairan
- Monitor berat
badan setiap hari pada watu yang sama
- Monitor saturasi
oksugen
- Monitor keluhan
nyeri dada(mis,intensitas,lokasi,radiasi,durasi presivitasi yang mengurangi
nyeri)
- Monitor EKG12
sadapan
- Monitor aritmia
- Monitor nilai
laboratorium jantung(mis. Elektrolit ,enzim jantung,BNP,NT pro-BPN)
- Monitor fungsi
alat pemicu jantung
- Periksa tekanan
darah dan frekuensi nadi sebelum dan sesudah aktivitas
- Periksa tekanan
darah dan frekuensi nadi sebelum pemberian obat(mis. Beta blocker,ACE
inhibitor,calcium channel blocker,digoksin)
TERAPEUTIK
- Posisikan pasien
semi-fowler dan kaki kebawah atau posisi nyaman
- Berikan diet
jantung yang sesuai (mis. Batasi asupan kafein,natrium,kolesterol,dan makanan
tinggi lemak)
- Gunakan stocking
elastis atau pneumatik intermiten,sesuai indikasi
- Fasilitasi
pasien dan keluarga untuk modifikasi gaya hidup sehat
- Berikan terapi
relaksasi untuk mengurangi stres,jika perlu
- Berikan dukungan
emosional dan spiritual
- Berikan oksigen
untuk mempertahankan saturasi oksigen >94%
EDUKASI
- Anjurkan
beraktivitas fisik sesuai toleransi
- Anjurkan
beraktivitas fisik secara terhadap
- Anjurkan berheti
merokok
- Anjurkan pasien
dan keluarga mengukur berat badan harian
- Anjurkan pasien
dan kelurga pasien mengukur intake dan output carian harian
KOLABORASI
- Kolaborasi pemberian
antiaritmia jika perlu
- Kolaborasi ke
program rehabilitasi jantung
PERAWATAN JANTUNG
AKUT I. 02076
DEFINISI
Mengidentifikasi
dan mengelola pasien yang baru mengalami episode ketidakseimbangan anatara
ketersediaan dan kebutuhan oksigen miokard
TINDAKAN
OBSERVASI
- Identifikasi
karakteristik nyeri dada( meliputi faktor pemicu dan
perada,kualitas,lokasi,radiasi,skala,durasi dan frekuensi
- Monitor EKG 12 sadapan
untuk perubahan ST dan T
- Monitor aritmia
(kelainan irama dan frekuensi)
- Monitor
elektrolit yang mendapat meningkatkan resiko aritmia (mis. Kalium,magnesium
serum)
- Monitor enzim
jantung (mis.CK,CK-MB,Troponin T,Troponin 1)
- Monitor saturasi
oksigen
- Indentifikasi
stratifikasi pada sindrom koroner akut (mis. Skor TMI,killip,crusade)
TERAPEUTIK
- Pertahankan
tirah baring minimal 12 jam
- Pasang akses
intavena
- Puaskan hingga
bebas nyeri
- Berikan terapi
relaksasi untuk mengurangi ansietas dan stres
- Sediakan
lingkungan yang kondusif untuk beristirahat dan pemulihan
- Siapkan
menajalani intervensi koroner perkutan,jika perlu
- Berikan dukungan
emisional dan spiritual
EDUKASI
- Anjurkan segera
melaporkan nyeri dada
- Anjurkan menghindari
manuver valsava (mis. Mengedan saat BAB atau batuk)
- Jelaskan
tindakan yang dijalani pasien
- Anjurkan teknik
menurunkan kecemasan dan kekuatan
KOLABORASI
- Kolaborasi pemberian
antiplatelet,jika perlu
- Kolaborasi pemberian
antiplatelet (mis. Nitrogliserin,beta blocker,calcium chennel blocker)
- Kolaborasi pemberian
morfin,jika perlu
- Kolaborasi pemberian
intotropik ,jika perlu
- Kolaborasi pemberian
obat untuk mencegah manuver valsava (mis. Pelunak tinja,antiemetik)
- Kolaborasi pencegahan
trombus dengan antikoagulan jika perlu
- Kolaborasi pemeriksaan
x-ray dada,jika perlu
PERAWATAN JENAZAH
I.O2O77
DEFINISI
Memberikan
perawatan bagi pasien yang telah meninggal
TINDAKAN
OBSERVASI
- Identifikasi
budaya dan kepercayaan dalam penatalaksaan tubuh jenazah
TERAPEUTIK
- Laporankan pada
petugas terkait bahwa pasien telah meninggal (mis. Kepala ruangan,supervisor
- Rapatkan rahang
dan tutup mata jenaza
- Posisikan lengan
berada di samping tubuh atau disedekapkan (disesuaikan dengan agama atau kepercayaan
yang dianut pasien)
- Lepaskan
objek-objek eksternal dari tubuh (mis.kateter urin kateter intravena,sedapan
monitor)
- Bersihkan tubuh
jenazah secara menyeluruh
- Tutupi lubuh
jenazah dengan kain bersih sampai kedagu atau kepala
- Berikan dukungan
emosional dan spiritual bagi keluarga
- Berikan privasi
jika keluarga ingin melihat jenazah pasien
- Berikan label
pada barang –barang pribadi jenazah
- Pindahkan
jenazah ke ruangan khusus atau ruang jenazah
- Fasilitasi
keluarga menjalani proses berduka
EDUKASI
- Ajarkan melalui
proses berduka secara bertahap,jika perlu
- Jelaskan
prosedur adminitrasi penyerahan jenazah dan/atau barang-barang jenazah kepada
keluarga
KOLABORASI
- Kolaborasi dengan
rohaniawan sesuai dengan kebijakan institusi,jika perlu
PERAWATAN KAKI I.11354
DEFISINI
Mengidentifikasi
dan merawat kaki untuk kperluan relaksasi,kebersihan dan kesehatan kulit
TINDAKAN
OBSERVASI
- Identifikasi
perawatan kaki yang biasa dilakukan
- Periksa adanya
iritasi ,retak,lesi,kapalan, kelaianan bentuk,atau edema
- Periksa adanya
ketebalan kuku dan perubahan warna
- Monitor tingkat
kelembaban kaki
- Monitor gaya
berjalan dan distribusi berat pada kaki
- Monitor
kebersihan dan kondisi umum sepatu dan kaus kaki
- Monitor
neuropati perifer dengan tes monofilamen semmes weinstein
- Monitor kadar
gula darah atau nilai HbA 1c<7%
TERAPEUTIK
- Keringkan
sela-seka jari kaki
- Berikan pelembab
kaki,sesuai kebutuhan
- Bersihkan dan
/atau potong kuku,jika perlu
- Lakukan
perawatan luka sesuai kebutuhan
EDUKASI
- Informasikan
petingnya perawatan kaki
- Ajarkan cara
mempersiapkan dan memotong kuku
- Ajarkan memakai
sepatu dengan ukuran yang sesuai
- Anjurkan
pemberian bubuk penyerap pelembaban ,jika perlu
- Anjurkan
memeriksa bagian dalam sepatu sebelum di pasang
- Ajurkan
memonitor suhu kaki dengan menggunakan bagian belakang dari tangan
- Anjurkan
pentingnya pemeriksaan kaki,teutama saat sensasi berkurang
- Anjurkan
menghindari penekanan pada kaki yang mengalami ulkus dengan menggunakan tongkat
atau sepatu khusus
KOLABORASI
- Rujuk podiarist
untuk memotong kuku yang menebal,
Perawatan Kanguru 1.14559
Definisi
Meiakukan tindakan
merawat bayi melalui kontak kulit ke kulit antara orang tua dan bayi prematur
yang sudah stabil.
Tindakan
Observasi
- Monitor faktor
orang tua yang mempengaruhi keterlibatannya dalam perawatan
Terapeutik
- Pastikan status
fisiologi bayi terpenuhi dalam perawatan
- Sediakan
lingkungan yang tenang, nyaman, dan hangat
- Berikan kursi
pada orang tua, jika perlu
- Posisikan bayi
telungkup tegak lurus di dada orang tua
- Miringkan kepala
bayi ke salah satu sisi kanan atau kiri dengan kepala sedikit tengadah
(ekstensi)
- Hindari
mendorong kepala bayi fleksi dan hiperekstensi
- Biarkan bayi
telanjang hanya mengenakan popok, kaus kaki dan topi
- Posisikan
Panggul dan lengan bayi dalam posisi fleksi
- Posisikan bayi
diamankan dengan kain panjang atau pengikat lainnya
- Buat ujung
pengikat tepat berada di bawah kuping bayi
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur perawatan kanguru
- Jelaskan
keuntungan kontak kulit ke kulit orang tua dan bayi
- Anjurkan orang
tua menggunakan pakaian yang nyaman dengan bagian depan terbuka
Perawatan Kateter
Sentral Perifer l.02078
Definisi
Mengidentifikasi
dan merawat kateter yang diinsersikan secara perifer untuk mengakses sirkulasi
sentral.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kebutuhan penggunaan kateter (mis. pemberian obat yang mengiritasi perifer)
-Identifikasi ukuran dan jenis kateter yang
sesuai
- Identifikasi
vena yang mudah diakses (mis, vena basilika atau sefalika)
- Pastikan tidak
ada kontraindikasi pemasangan (mis. vena tidak terlihat dan teraba, infeksi
atau hematom pada kulit, sepsis, perdarahan abnormal)
- Monitor posisi
ujung kateter dengan pemeriksaan sinar X
- Monitor
komplikasi (mis. perdarahan, kerusakan saraf atau tendon, dekompresi jantung. distres
pernapasan, atau emboli kateter)
- Monitor tanda-tanda flebitis (mis. nyeri,
kemerahan, kulit hangat dan edema)
Terapeutik
- Tentukan
penempatan ujung kateter (mis. vena kava superior, vena bracheosefalikus,
pembuluh darah aksilaris atau subklavia)
- Posisikan
terlentang dengan lengan sejajar tubuh
- Ukur jarak
penusukan kateter Siapkan daerah penusukan
- Minta menoleh ke
arah lengan tempat insersi dengan dagu menyentuh dada
- Masukkan kateter
dengan teknik steri
- Sambungkan
extention tube dan lakukan aspirasi
- Bilas dengan
menggunakan heparin dan nomal saline
- Fiksasi kateter
dengan menggunakan dressing transparan steril
- Lakukan
pelepasan kateter, sesuai indikasi
Edukasi
- Jelaskan tujuan,
manfaat dan risiko pemasangan kateter sebelum pemasangan
- Anjurkan
melaporkan tanda-tanda infeksi(mis. demam, menggigil, lokasi penusukan kering)
Perawatan Kateter
Urine 1.04164
Definisi
Mengidentifikasi
dan merawat pasien yang menjalani kateterisasi u rine.
Tindakan
Observasi
- Monitor kepatenan
kateter urine
- Monitor tanda
dan gejala infeksi saluran kemih
- Monitor tanda
dan gejala obstruksi aliran urine
- Monitor
kebocoran kateter, selang dan kantung urine
- Monitor input
dan output cairan (jumlah dan karakteristik)
Terapeutik
- Gunakan teknik
aseptik selama perawatan kateter urine
- Pastikan selang
kateter dan kantung urine terbebas dari lipatan
- Pastikan kantung
urine diletakkan di bawah ketinggian kandung kemih dan tidak dilantai
- Lakukan
perawatan perineal (perineal hygiene) minimal 1 kali sehari Lakukan irigasi
rutin dengan cairan isotonis untuk mencegah kolonisasi bakteri
- Kosongkan
kantung urine jika kantung urine telah terisi setengahnya
- Ganti kateter
dan kantung urine secara rutin sesuai protokol atau sesuai indikasi
- Lepaskan kateter
urine sesuai kebutuhan
- Jaga privasi
selama melakukan tindakan
Edukasi
Jelaskan tujuan,
manfaat, prosedur, dan risiko sebelum pemasangan kateter
Perawatan
Kehamilan Risiko Tinggi 1.14560
Definisi
Mengidentifikasi
dan merawat ibu yang berisiko selama masa kehamilan sesuai standar pelayanan
yang telah ditetapkan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
faktor rsiko kehamilan (mis. diabetes, hipertensi, lupus eritmatosus, herpes,
hepatitis, HIV, epilepsi)
- Identifikasi
riwayat obstetris (mis. prematuritas, postmaturitas, preeklampsia, kehamilan
multifetal, retardasi pertumbuhan intrauterine, abrupsi, plasenta previa,
sensitisasi Rh, ketuban pecah dini, dan riwayat kelainan genetik keluarga)
- Identifikasi
sosial dan demografi (mis, usia ibu, ras, kemiskinan, terlambat atau tidak ada
perawatan prenatal, penganiayaan fisik, dan penyalahgunaan zat)
- Monitor status
fisik dan psikososial selama kehamilan
Terapeutik
- Dampingi ibu
saat merasa cemas
- Diskusikan
seksualitas aman selama hamil
- Diskusikan
ketidaknyamanan selama hamil
- Diskusikan
persiapan persalinan dan kelahiran
Edukasi
- Jelaskan risiko
janin mengalami kelahiran prematur
- Informasikan
kemungkinan intervensi selama proses kelahiran (mis. pemantauan Janin
elektronik intrapartum, induksi, perawatan SC)
- Anjurkan
melakukan perawatan diri untuk meningkatkan kesehatan
- Anjurkan ibu
untuk beraktivitas dan beristirahat yang cukup
- Ajarkan cara
menghitung gerakan janin
- Ajarkan
aktivitas yang aman selama hamil
- Ajarkan
mengenali tanda bahaya (mis. pendarahan vagina merah terang, perubahan cairan
ketuban, penurunan gerakan Janin, kontraksi sebelum 37 minggu, sakit kepala,
gangguan penglihatan, nyeri epigastrik, dan penambahan berat badan yang cepat
dengan edema wajah) Kolaborasi
- Kolaborasi dėngan
spesialis jika ditemukan tanda dan bahaya kehamilan
Perawatan Kehamilan
Trimester Kedua dan Ketiga 1.14561
Definisi
Mengidentifikasi
dan merawat ibu hamil pada minggu ke-14 sampai dengan kehamilan cukup bulan
(38-40 minggu).
Tindakan
Observasi
- Monitor
tanda-tanda vital
- Timbang berat
badan Ukur tinggi fundus
- Periksa gerakan
janin
- Periksa denyut
jantung janin
Terapeutik
- Pertahankan
postur tubuh yang benar
- Lakukan
perawatan kebersihan gigi dan mulut secara teratur
- Jaga kuku tetap
pendek dan bersih
- Jaga kebersihan
vulva dan vagina
- Tinggikan kaki
saat istirahat
- Berikan kompres
hangat dan dingin pada punggung
- Libatkan
keluarga untuk pemberian dukungan
Edukasi
- Anjurkan
menghindari kelelahan
- Anjurkan
menggunakan pakaian dalam berbahan katun dan tidak ketat
- Anjurkan
menggunakan bra yang menyokong
- Anjurkan sepatu
dan kaos kaki yang nyaman
- Anjurkan posisi
duduk atau berdiri terlalu lama dan menyilangkan kaki pada lutut
- Anjurkan latihan
fisik secara teratur
- Ajarkan teknik
relaksasi
Kolaborasi
- Kolaborasi pemeriksaan
USG
- Kolaborasi pemeriksaan
laboratorium (mis. Hb, protein, glukosa)
- Rujuk jika
mengalami masalah atau penyulit kehamilan
Perawatan
Kehamilan Trimester Pertama 1.15562
Definisi
Mengidentifikasi
dan merawat ibu hamil pada minggu pertama sampai dengan minggu ke-13 kehamilan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
faktor risiko kehamilan (mis. persalinan prematur, preeklampsia, DM)
- Identifikasi
riwayat merokok, imunisasi masa kehamilan, penggunaan kontrasepsi
- Identifikasi
riwayat keluarga terhadap kelainan kongenital
- Monitor
tanda-tanda vital
- Timbang berat
badan
- Ukur tinggi
fundus
- Periksa gerakan
janin
- Periksa denyut
jantung janin
Terapeutik
- Lakukan skrining
depresi pada kehamilan
- Lakukan
perawatan gigi dan mulut secara teratur
- Motivasi makan
porsi kecil tetapi sering
- Atur waktu
istirahat di antara waktu aktivitas
- Batasi masukan
cairan sebelum tidur
Edukasi
- Anjurkan tidak
membiarkan perut kosong atau terlalu penuh
- Anjurkan
mengkonsumsi karbohidrat kering dengan minuman hangat saat bangun tidur
- Ajurkan
menghindari makanan yang banyak mengandung lemak, gas, bumbu yang merangsang
mual
- Anjurkan
menghentikan kebiasaan merokok
- Anjurkan
menghindari aktivitas yang berlebihan
- Anjurkan
melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur
- Anjurkan
melakukan pemeriksaan laboratorium (mis. Hb, glukosa, albumin, keton)
Kolaborasi
- Kolaborasi pemeriksaan
USG untuk menentukan usia kehamilan
Perawatan
Kenyamanan 1.08245
Definisi
Mengidentifikasi
dan merawat pasien untuk meningkatkan rasa nyaman.
TIndakan
Observasi
- Identifikasi
gejala yang tidak menyenangkan (mis. mual, nyeri, gatal, sesak)
- Identifikasi
pemahaman tentang kondisi, situasi dan perasaannya
- Identifikasi
masalah emosional dan spiritual
Terapeutik
- Berikan posisi
yang nyaman
- Berikan kompres
dingin atau hangat
- Ciptakan
lingkungan yang nyaman
- Berikan
pemijatan
- Berikan terapi
akupresur
- Berikan terapi
hipnosis
- Dukung keluarga
dan pengasuh terlibat dalam terapi/pengobatan
- Diskusikan
mengenai situasi dan pilihan terapi/pengobatan yang diinginkan
Edukasi
- Jelaskan
mengenai kondisi dan pilihan terapi/pengobatan
- Ajarkan terapi
relaksasi - Ajarkan latihan pemapasan
- Ajarkan teknik
distraksi dan imajinasi terbimbing
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
analgesik, antipruritus, antihistamin, jika perlu
Perawatan Kuku
1.11355
Definisi
Mengidentifikasi
dan merawat kuku agar bersih dan sehat serta tidak mengalami lesi kulit akibat
perawatan kuku yang tidak tepat.
Tindakan
Observasi
- Monitor
kebersihan dan kesehatan kuku
- Monitor
perubahan yang terjadi pada kuku
Terapeutik
- Rendam kuku
dengan air hangat
- Fasilitasi
pemotongan dan pembersihan kuku, sesuai kebutuhan
- Bersihkan kuku
dengan bahan alami (mis. air putih, lemon, belimbing wuluh)
- Bersihkan bagian
bawah kuku dengan alat bantu pembersih kuku
- Oleskan minyak
zaitun hangat pada kuku
- Lembabkan daerah
sekitar kuku untuk mencegah kekeringan
- Fasilitasi
mengoleskan cat kuku, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan
memotong dan membersihkan kuku secara rutin
- Anjurkan
mengkonsumsi makanan kaya biotin (mis. susu, telur, kacang-kacangan)
Perawatan Kulit
Praoperasi 1.14563
Definisi
Mengidentifikasi
dan merawat kulit sekitar area operasi sebelum pelaksanaan operasi.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kondisi kulit di area operasi (mis. ruam, abrasi, laserasi)
Terapeutik
- Lakukan prosedur
sedekat mungkin dengan waktu operasi
- Buka pakaian
pada area yang akan dioperasi sampai 30 cm di sekitar area yang akan di insisi
- Cukur rambut
pada area operasi
- Anjurkan melepas
semua perhiasan
- Bersihkan kulit
dengan menggosokkan sabun atau klorheksidin
- Gosok daerah
kulit yang berlipat secara hati-hati
- Bersihkan cat
kuku
- Keringkan area
persiapan operasi dengan handuk bersih
Edukasi
- Jelaskan
prosedur untuk menurunkan ansietas
Perawatan Lensa
Kontak 1.06202
Definisi
Mengidentifikasi
dan merawat pasien yang menggunakan lensa kontak serta mencegah terjadinya
masalah akibat pengunakan lensa kontak
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
tingkat pemahaman tentang perawatan lensa
- Monitor adanya
lesi dan ekimosis di area sekitar mata
Terapeutik
- Cuci dan
keringan tangan sebelum menyentuh lensa kontak
- Gunakan lensa
kontak yang sesuai dengan kebutuhan
- Bersihkan dan
rendam lensa kontak dengan cairan pembersih khusus untuk lensa kontak
- Gosok dengan
lembut saat membersihkan lensa
- Hindari
penggunaan lensa kontak selama 24 jam tanpa pernah dilepas
Edukasi
- Anjurkan merawat
lensa kontak dengan benar, sesuai jenis lensa kontak
- Anjurkan melepas
lensa kontak sebelum tidur, mandi dan berenang
- Anjurkan
menghindari terpapar zat iritatif selama penggunaan kontak lensa (mis. debu,
asap, sabun, semprotan)
- Anjurkan
menggunakan kacamata proteksi UV atau pakai topi lebar jika sedang berada di
bawah panas terik matahari
- Anjurkan melapor
segera jika terjadi keluhan (mis. kemerahan, rasa sakit, robek berlebihan,
perubahan pada mata dan ketidaknyamanan)
Perawatan Luka
1.14564
Definisi
Mengidentifikasi
dan meningkatkan penyembuhan luka serta mencegah terjadinya komplikasi luka.
Tindakan
Observasi
- Monitor
karakteristik luka (mis. drainase, warna, ukuran, bau)
- Monitor
tanda-tanda infeksi
Terapeutik
- Lepaskan balutan
dan plester secara perlahan
- Cukur rambut di
sekitar daerah luka, jika perlu
- Bersihkan dengan
cairan NaCl atau pembersih nontoksik, sesuai kebutuhan
- Bersihkan
jaringan nekrotik Berikan salep yang sesuai ke kulit/lesi, jika perlu
- Pasang balutan
sesuai jenis luka Pertahankan teknik steril saat melakukan perawatan luka
- Ganti balutan
sesuai jumlah eksudat dan drainase
- Jadwalkan
perubahan posisi setiap 2 jam atau sesuai kondisi pasien
- Berikan diet
dengan kalori 30-35 kkal/kgBB/hari dan protein 1,25-1,5 g/kgBB/hari
- Berikan suplemen
vitamin dan mineral (mis. vitamin A, vitamin C, Zinc, asam amino), sesuai
indikasi
- Berikan terapi
TENS (stimulasi saraf transkutaneous), jika perlu
Edukasi
- Jelaskan tanda
dan gejala infeksi
- Anjurkan
mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan protein
- Ajarkan prosedur
perawatan luka secara mandiri
Kolaborasi
Kolaborasi prosedur debridement (mis.
enzimatik, biologis, mekanis, autolitik), jika perlu - Kolaborasi pemberian
antibiotik, jika perlu
Perawatan Luka
Bakar 1.14565
Definisi
Mengidentifikasi
dan merawat luka akut dan luka kronik akibat trauma termal.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
penyebab luka bakar
- Identifikasi
durasi terkena luka bakar dan riwayat penanganan luka sebelumnya
- Monitor kondisi
luka (mis. persentasi ukuran luka, derajat luka, perdarahan, warna dasar luka,
infeksi, eksudat, bau luka, kondisi tepi luka)
Terapeutik
- Gunakan teknik
aseptik selama merawat luka
- Lepaskan balutan
lama dengan menghindari nyeri dan perdarahan
- Rendam dengan
air steril jika balutan lengket pada luka
- Bersihkan luka
dengan cairan steril (mis. Naci 0,9%, cairan antiseptik)
- Lakukan terapi
relaksasi untuk mengurangi nyeri
- Jadwalkan
frekuensi perawatan luka berdasarkan ada atau tidaknya infeksi, jumlah eksudat
dan jenis balutan yang digunakan
- Gunakan modem
dressing sesuai dengan kondisi luka (mis. hyrocolloid, polymer, crystaline
cellulose)
- Berikan diet
dengan kalori 30-35 kkal/KGBB/hari dan protein 1,25-1,5 g/kgBB/hari
- Berikan suplemen
vitamin dan mineral (mis. vitamin A, vitamin C, Zinc, asam amino), sesuai
indikasi
Edukasi
- Jelaskan tanda
dan gejala infeksi
- Anjurkan
mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan protein
Kolaborasi
- Kolaborasi prosedur
debridement (mis. enzimatik, biologis, mekanis, autolitik), jika pertu
- Kolaborasi pemberian
antibiotik, jika perlu
Perawatan Luka
Tekan 1.14566
Definisi
Mengidentifikasi
dan merawat luka akibat penekanan pada tonjolan tulang.
Tindakan
Observasi
- Monitor kondisi
luka (meliputi ukuran luka, derajat luka, perdarahan, warna dasar luka,
infeksi, eksudat, bau luka, kondisi tepi luka)
- Monitor tanda
dan gejala infeksi pada luka
- Monitor status nutrisi (mis. asupan kalori,
protein)
Terapeutik
- Bersihkan kulit
di sekitar luka dengan sabun dan air
- Bersihkan luka
bagian dalam dengan menggunakan NaCI 0,9%
- Lakukan
pembalutan pada luka, jika perlu Oleskan salep, jika perlu
- Gunakan tempat
tidur dan kasur khusus, jika pertu Pertahankan kepala tempat tidur pada posisi
terendah yang dapat ditoleransi
- Jadwalkan
perubahan posisi setiap 2 jam atau sesuai kondisi pasien
- Berikan diet
dengan kalori 30-35 kkalkgBB/hari dan protein 1,25-1,5 g/kgBB/hari
- Berikan suplemen
vitamin dan mineral (mis. vitamin A, vitamin C, Zinc, asam amino), sesuai
indikasi
Edukasi
- Anjurkan
melaporkan tanda-tanda kerusakan kulit
- Anjurkan
menghindari duduk dalam jangka waktu lama
- Ajarkan prosedur
perawatan luka
Kolaborasi
- Kolaborasi prosedur
debridement (mis. enzimatik, biologis, mekanis, autolitik), jika perlu
- Kolaborasi pemberian
antibiotik, jika pertu
Perawatan Mata I.06203
Definisi
Mengidentifikasi
dan merawat kesehatan mata serta mencegah terjadinya pembekakan pada mata.
Tindakan
Observasi
- Monitor adanya
kemerahan, eksudat, atau ulserasi
- Monitor refleks
kornea
Terapeutik
- Tutupi mata
untuk mencegah diplopia
- Teteskan obat
tetes mata, jika perlu
- Oleskan salep
mata. jika perlu
- Plester kelopak
mata agar tertutup, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan tidak
menyentuh mata
- Anjurkan tidak
terpapar debu dan polusi
- Anjurkan tidak
terpapar dengan cahaya terang terlalu lama mis. televisi)
- Anjurkan
menghindan penggunaan lensa kontak lebih dan 19 jam
- Anjurkan
menghinduri membaca dengan pencahayaan redup
- Anjurkan
mengkonsumsi makanan kaya vitamin A
- Anjurkan
menggunakan kacamata proteksi UV atau pakai topi lebar jika bawah panas terik
matahari
Perawatan Mulut I.11356
Definisi
Mengidentifikasi
dan merawat kesehatan mulut serta mencegah terjadinya komplikasi.
Tindakan
Observasi
- Identifikasl
kondisi umum (mis. kesadaran, alat bantu napas, hemodinamik, gangguan koagulan.
penggunaan obat antikoagulan. gigi palsu)
- Identifikasl
kondisi oral (mis. luka, karies gigi, plak, sariawan, tumor)
- Monitor
kebersihan mulut. lidah dan gusi
Terapeutik
- Pilih sikat gigi
sesuai dengan kondisi pasien
- Hindari merawat
mulut dengan sikat gigi jika mengalami trombositopenia
- Posisikan
semi-Fowler atau Fowler
- Dekatkan
alat-alat dalam jangkauan untuk melakukan perawatan mulut mandiri
- Fasilitasi
menyikat gigi secara mandiri
- Bersihkan gigi
palsu secara terpisah
- Sikat gigi
minimal 2 kali sehari
- Sikat gigi dan
arah gusi ka ke masing-masing gigi atas dan bawah
- Gunakan atat suction
untuk menghisap cairan saliva di mulut pada pasien penurunan kesadaran
- Gunakan cairan
chiorhexidino atau sesuai kebijakan institusi
- Gunakan benang
untuk mengangkat plak yang tidak dapat dijangkau sikat gigi
- Berslhkan
alat-alat yang telah dipergunakan
Edukasi
- Jelaskan
prosedur tiridakan pada pasien dan keluarga
- Anjurkan
mengganti sikat gigi setiap 3-4 bulan
- Anjurkan
melakukan pemeriksaan gigi setiap 6 bulan
Perawatan Neonatus
I.03132
Definsi
Mengidentifikasi
dan merawat bayi setelah lahir sampai usia 28 hart.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kondisi awat bayi setelah lahir (mis. kecukupan bulan, air ketuban jernih atau
bercampur mekonium. menangis spontan, tonus otot)
- Monitor tanda
vital bayi (terutama suhu)
Terapeutik
- Lakukan inisiasi
menyusui dini (IMD) segera setelah bayi lahir
- Berikan vitamin
K 1 mg intramuskuler untuk mencegah perdarahan
- Mandikan salama
5-10 menit, minimal sekali sehari
- Mandikan dengan
air hangat (36-37°C)
- Gunakan sabun
yang mengandung provitamin B5
- Oleskan baby oil
untuk mempertahankan kelembaban kulit
- Rawat tali pusat
secara terbuka (Lidak dibungkus)
- Bersihkan tali
pusat dengan air steril atau air matang
- Kenakan pakaian
dan bahan katun
- Selimuti untuk
mempertahankan kehangatan dan mencegah hipotermia
- Ganti popok
segera jika basah
Edukasi
- Anjurkan tidak
membubuhi apapun pada tali pusat
- Anjurkan ibu
menyusui bayi setiap 2 jam
- Anjurkan
menyendawakan bayi setelah disusul
- Anjurkan Ibu
mencuci tangan sebelum menyentuh bayi
Perawatan Neurovaskuler
I.06204
Definisi
Mengidentifikasi
dan merawat pasien yang gangguan sensasi dan sirkulasi pada ekstremitas.
Tindakan
Observasi
- Monitor
perubahan wama kulit abnormal (mis. pucat, kebiruan, keunguan, kehitaman)
- Monitor suhu ekstremitas
(mis. panas, hangat, dingin)
- Monitor
keterbatasan gerak ekstremítas (mis. aktif tanpa nyeri, aktif disertai nyeni,
pasif tanpa nyeri, pasif disertal nyeri)
- Monitor
perubahan sensasi ekstemitas (mis. penuh, parsial)
- Monitor adanya
pembengkakan
- Monitor
perubahan puisasi ekstremitas (mis. kuat, lemah, tidak teraba)
- Monitor
capillary refill time
- Monitor adanya
nyeri
- Monitor
tanda-tanda vital
- Monitor adanya
tanda-tanda sindrom kompartemen
Terapeutik
- Elevasikan
ekstremitas (tidak melebihi level jantung)
- Pertahankan
kesejajaran (align ment) anatomis ekstremitas
Edukasl
- Jelaskan
pentinggnya melakukan pemantauan neurovaskuler
- Anjurkan
rnenggerakkan ekstremitas secara rutin
- Anjurkan melapor
jika monemukan perubahan abnormal pada pemantauan neurovaskuler
-Ajarkan cara
melakukan pemantauan neurovaskuler
-Ajarkan latihan
rentang gerak pasif/aktif
Perawatan Pasca
Seksio Sesaria I.14567
Definisi
Mengidentifikasi
dan memberikan asuhan pada pasca persalinan seksio sesaria.
Tindakan
Observasi
- ldentifikasi
riwayat kehamilan dan persalinan
- Monitor
tanda-tanda vital ibu
- Monitor respon
fisiologis (mis. nyeri, perubahan uterus, kepatenan jalan napas dan lokia)
- Monitor kondisi
luka dan balutan
Terapeutik
- Diskusikan perasaan,
pertanyaan dan perhatian pasien terkait pembedahan
- Pindahkan pasien
ke ruang rawat nifas
- Motivasl
mobilisasi diri 6 jam
- Fasilitasi
kontak kulit ke kulit dengan bayi
- Berikan dukungan
menyusul yang memadai,jika memungkfnkan
Edukasi
- Informasikan
pada ibu dan keluarga tentang kondisi ibu dan bayi
- Ajarkan latihan
ekstremitas, perubahan posisi. batuk dan napas dalam
- Anjurkan ibu
cara menyusui. jika memungkinkan
- Anjurkan ibu
mengkonsumsi nutnsi TKTP
Perawatan
Pascaanetesi I.06205
Definisi
Mengidentifekasl
dan merawat pasien setelah menjalani anestesi general atau regional.
Tindakan
Observasi
- Monitor fungsi
respirasi (mis. kepatenen jalan napas. frekuensi napas dan saturasi oksigen)
- Monitor fungi
kardiovaskuler (mis. frekuensi nadi, tekanan darah dan EKG)
- Monitor fungsi
neurovaskuler (mis. pulsasi, motorik, sensorik)
- Monitor status
mental (mis. tingkat kesadaran)
- Monitor suhu
tubuh
- Monitor nyeri
- Monitor status
cairan
- Monitor mual dan
muntah
- Monitor haluaran
dan pengosongan urine
- Monitor drainase
dan perdarahan
Terapeutik
- Berikan privasi,
sesual kebutuhan
- Sesuaikan
ketinggian tempat tidur, sesuai kebutuhan
- Hangatkan tubuh
pasien (mis. selimut penghangat elektrik, selimut kain) untuk mencegah
hipotermia dan menggigil, sesuai kebutuhan
- Berikan
stimulasi verbal atau taktil, jika perlu
- Lakukan
pengokangan (restrain), jika perlu
- Berikan dukungan
emosional kepada pesien dan keluarga. jika perlu
- Dapatkan laporan
dan perawat kamar bedah dan penata/dokter anestesi
- Berikan oksigen
Edukasl
- Latih teknik
napas dalam dan batuk
Kolaborasl
- Kolaborasl
pembertan antiemetik
- Kolaborasl
pemberian meperidine untuk pencegahan menggigil pascaanastesi
Perawatan
Pascapersalinan I.0725
Definisi
Mengidentifikasi
dan merawat Ibu segera setelah melahinian sampa dengan enam mínggu.
Tindakan
Observasi
- Monitor
tanda-tanda vital
- Monitor keadaan
lokia (mis. warna, jumlah. bau dan bekuan)
- Periksa perineum
atau robekan (kemerahan, edema, okimosis, pengeluaran, penyatuan jahitan)
- Monitor nyeri
- Monitor status
pencemaan
- Monitor tanda
Homan
- Identifikasi
kemampuani¡bu merawat bayi
- ldentiflkasl
adanya masalah adaptasi psikologis ibu postpartum
Terapeutik
- Kosongkan
kandung kemih sebelum pemeriksaan
- Masase fundus
sampal kontrakal kuat, jika perlu
- Dukung ibu untuk
melakukan ambulasi dini
- Borikan
kenyamanan pada ibu
- Fasilitasi ibu
berkemih secara normal
- Fasilitasi
ikatan tali kasih ibu dan bayi secara optimal
- Diskusikan
kebutuhan aktivitas dan istirahat selama masa postpartum
- Diskusikan
tentang perubahan fisik dan psikologis ibu postpartum
- Diskusikan
seksualitas masa postpartum
- Dlskusikan
penggunaan alat kontrasepsi
Edukasi
- Jelaskan tanda
bahaya nifas pada ibu dan keluarga
- Jelaskan
pemeriksaan pada ibu dan bayi secara rutin
- Ajarkan cara
perawatan perineum yang tepat
- Ajarkan ibu
mengatasi nyeri secara nonfarmakologis (mis. teknik distraksi, imajinasi)
- Ajarkan ibu
mengurangi masalah trombosis vena
Kolaborasi
- Rujuk ke
konselor laktasi, jika perlu
Perawatan Pasien
Terminal I.09304
Definisi
Mengidentifikasi
dan merawat pasien yang dinyatakan tidak memilki harapan sembuh.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kondisi umum (mis. fisik, psikologis, spiritual)
Terapeutik
- Berikan kesempatan
merigekspreslkan perasaan
- Berikan
kesempatan memenuhi kebutuhan
- Berikan dukungan
ernosional kepada keluarga dan orang terdekat
- Fasilitasi
pemenuhan kebutuhan dasar (mis. cairari, nutrisi, kebersihan din, kenyarnanan)
- Fasllitasi
pengungkapkan pesan atau wasiat
- Fasilitasi
keluarga menerima kehilangan pasien
Edukasi
- Ajarkan keluarga
tentang proses berduka dan penanganannya
Kolaborasi
- Kolaborasi pembenan
abat anti nyeri, jika perih
- Kolaborasi dengan
rohaniawan untuk perrienuhan kebutuhan retigius-spiritual
Perawatan Perineum
I.07226
Definisi
Melakukan tindakan
menjaga integritas kulit perineum dan mengurangi ketidaknyamanan pada
perineum.
Tindakan
Observasi
- lnspeksi insisi
atau robekan perineum (mis. epislotoml)
Terapeutik
- Fasilitasi dalam
membersihkan perineum
- Pertahankan
perineum tetap kering
- Berikari posisi
nyarnan
- Berikan kompres
es, jika perlu
- Bersihkan area
perineum secara teratur
- Berikan pembalut
yang menyerap cairan
Edukasi
- Ajarkan pasien
dan keluarga mengObservasi tanda abnormal
pada perineum (mis. infeksi, kemerahan, pengeluaran cairan yang abnormal)
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
antiinflamasi. jika perlu
- Kolaborasi pembenan
anaigesik, jika perlu
- Kolaborasi pembeilan
anolgesik, jika perlu
Perawatan
Perkembangan I.10339
Definisi
Mengidentifikasi
dan merawat untuk memfasilitasi perkembangan yang optimal pada aspek
motorik halus,
motorik kasar, bahasa, kognitf, sosial, emosional di tiap tahapan usia anak.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
pencapaian tugas perkembengan anak
- Identifikasi
isyarat perilaku dan fisiologis yang ditunjukkan bayi (mis. lapar. tidak
nyaman)
Terapeutik
- Pertahatankan
sentuhan seminimal mungkin pada bayi prematur
- Berikan sentuhan
yang bersifat gentle dan tidak ragu-ragu
- Minimalkan nyeri
- Minimalkan
kebisingan ruangan
- Perlahankan
lingkungan yang mendukung perkembangan optimal
- Motivasi anak
berinteraksi dengan anak lain
- Sediakan
aktivitas yang memotivasi & anak berinteraksi dengan anak lainnya
- Fasilitasi anak barbagi
dan bergantian/bergilir
- Dukung anak
mengekspresikan diri melalui penghargaan positif atau umpan balik atas usahanya
- Pertahankan
kenyamanan enak
- Fasilitasi anak
melatih keterampilan pentenuhan kebutuhan secara mandiri (mis. makan,
sikat gigi, cuci
tangan, memakai baju)
- Bernyanyi
bersama anak lagu-lagu yang disukai
- Bacakan cerita
atau dongang
- Dukung
partisipasi anak di sekolah, ekstrakulikuler, dan aktivitas komunitas
Edukasi
- Jelaskan orang
tua dan/atau pengasuh tentang milestone perkembangan anak dan perilaku anak
- Anjurkan orang
tua menyentuh dan menggendong bayinya
- Anjurkan orang
tua berìnteraksi dengan anaknya
- Anjurkan anak
keterampilan berinteraksi
- Ajarkan anak
teknik asertif
Kolaborasi
- Rujuk untuk
konseling, jika perlu
Perawatan
Persalinan I.07227
Definisi
Mengedintifikasi
dan mengelola proses persalinan serta mencegah terjadinya komplikasi
Tindakan
Observasi
- Identifikasl
kondisi proses persalinan
- Monitor kondisi
fisik dan psikologis pesien
- Monitor kesejahteraan
ibu (mis. tanda vital, kontraksi, lama, frekuensi, dan kekuatan)
- Monitor
kesejahteraan janin (Gerak janin 10x dalarn 12 jam) secara berkelanjutan (DJJ
dan volume air ketuban)
- Monitor kemajuan
persalinan
- Monitor
tanda-tanda persalinan (dorongan meneran. tekanan pada anus, perineum mononjol,
vulva membuka)
- Monitor kemajuan
pembukaan menggunakan patograf saat fase aktif
- Monitor tingkat
nyeri selama parsalinan
- Lakukan
pemeriksaan Leopold
Terapeutik
- Berikan metode
alternatif penghilang rasa sakit (mis pijat, aromaterapi. hípnosis)
Edukasi
- Jelaskan
prosedur petolongan persalinan
- Infomasikan
kemaiuan persalinan
- Anjurkan teknik
relaksasi
- Anjurkan tibuu
mengosongkan kandung kemih
- Anjurkan ibu
cukup nutrisi
- Ajarkan ibu cara
mengenali tanda-tanda persalinan
- Ajarkan ibu
mengenali tanda bahaya persalinan
Perawatan
Persalinan Risiko Tinggi 1.07228
Definisi
Memberikan asuhan
persalinan pada janin multipel atau malposisi
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kondisi umum pasien
- Monitor
tanda-tanda vital
- Monitor kelainan
tanda vitaal pada ibu dan
- Monitor
tanda-tanda persalinan
- Monitor denyut
jantung janin
- Identifikasi
posisi janin dongan USG
- ldentifikasi
pendarahan pascapersalinan
Terapeutik
- Siapkan peralatan
yang sesuai termasuk monitor janin, ultrasound, mesin anestesi, persediaan
resusitasi eonatal, forceps, penghangat bayi ekstra
- Dukung orang
terdekat mendampingi pasien
- Gunakan tindakan
pencegahan universal
- Lakukan perineal
scrub
- Fasilitasi
rotasi manual kepala janin dari oksiput posterior ke posisi anterior
- Lakukan
amniotami selaput ketuban
- Fasilitasi
tindakan forceps atau ekstraksi vakum, jika perlu
- Lakukan
resusitasi neonatal, jika perlu
- Fasilitasi ibu
pulih dari anestesi, jika perlu
- Motivasi
interaksi orang tua dengan bayi baru lahir segera setelah persalinan
- Dokumentasikan
prosedur (mis. anestesi, forceps, ekstraksi vakum, tekanan suprapubik, manuver
McRobert, resusitasi neonatal)
Edukasi
- Jelaskan
prosedur tindakan yang akan dilakukan
- Jelaskan
karakteristik bayi baru lahir yang terkait dengan kelahiran berisiko tinggi
(mis. memar dan tanda forceps)
Kolaborasi
- Koordinasl
dengan tim untuk standby (mis. Neonatologis, perawat intensif neonatal,
anestesiologis)
- Kotaborasi pamberian
anestesi maternal, sesuaai kebutuhan.
Perawatan Pra
Seksio Sesaria I.07229
Definisi
Mengidentifikasi
dan memberikan asuhan sebelum persalinan seksio sesaria.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
riwayat kehamilan dan persalinan
- Identifikasi riwayat
alergi obat
- Lakukan
pemeriksaan laboratorium
- Monitor
tanda-tanda vital ibu
- Monitor denyut
jantung janin selama 1 menit
Terapeutik
- Diskusikan
perasaan, pertanyaan dan perhatian terkait pembedahan
- Siapkan tindakan
pembedahan (mis. Persiapan fisik, persiapan psikologis)
- Pasang IV line
(termasuk persiapan transfusi)
- Pasang kateter
urin
Edukasi
- Jelaskan alas an
perlunya pembedahan
- Anjurkan
pasangan atau orang terdekat hadir saat persalinan
- Jelaskan proses
persalinan seksio sesaria
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
premedikasi
Perawatan Rambut l.
11357
Definisi
Mengidentifikasi
dan merawat kesehatan rambut dan kulit kepala.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kondisi pasien (mis. kesadaran alergi shampoo, hemodinamik, kontraindikasi cuci
rambut, kebersihan kulit kepala dan rambut, kekuatan rambut)
- Monitor
kerontokan rambut
Terapeutik
- Siapkan
peralatan sesuai fasilitas yang ada
- Jaga privasi
pasien
- Atur posisi
dengan kepala diganjal bantal agar tidak membasahi tubuh (atau memungkinkan
pasien diposisikan fowler atau semi fowler)
- Cuci rambut
dengan melakukan pemijatan
- Lakukan
pemberantasan kutu dan telur rambut, jika ada
- Keringkan rambut
sesuai kemampuan hairdryer
Edukasi
- Jelaskan
prosedur dan tujuan perawatan rambut
- Ajarkan mencuci
rambut sesuai kemampuan
Perawatan Retensi
Urine I. 04165
Definisi
Mengidentifikasi
dan meredakan distensi kandung kemih
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
penyebab retensi urine (mis. peningkatan tekanan uretra, kerusakan arkus
refleks, disfungsi neurologis, efek agen farmakologis (mis. atropine,
belladonna, psikotik, artihistamin, opiate, calcium channel blocker)
- Monitor intake
dan output cairan
- Monitor tingkat
distensi kandung kemih dengan palpasi/perkusi
Terapeutik
- Sediakan privasi
untuk berkemih
- Berikan
rangsangan berkemih (mis. mengalirkan air keran, membilas toilet, kompres
dingin pada abdomen)
- Lakukan maneuver
crede, jika perlu
- Pasang kateter
urine, jika perlu
- Fasilitasi
berkemih dengan interval yang teratur
Edukasi
- Jelaskan
penyebab retensi urine
- Anjurkan pasien
atau keluarga mencatat output urine
- Ajarkan cara
melakukan rangsangan berkemih
Perawatan Selang I.
14568
Definisi
Mengidentifikasi
dan merawat pasien yang terpasang selang eksternal
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
indikasi dilakukan pemasangan selang
- Monitor
kepatenan selang
- Monitor jumlah,
warna dan konsistensi drainase selang
- Monitor kulit
disekitar insensi selang (mis. kemerahan dan kerusakan kulit)
Terapeutik
- Lakukan
kebersihan tangan sebelum dan setelah perawatan selang
- Berikan selang
yang cukup panjang untuk memaksimalkan mobilisasi
- Kosongkan
kantong penampung, sesuai indikasi
- Sambungkan
selang dengan alat penghisal, jika pelu
- Ganti selang
secara rutin, sesuai indikasi
- Lakukan
perawatan kulit daerah insensi selang
- Motivasi
peningkatan aktifitas fisik secara bertahap
- Klem selang saat
mobilisasi
- Berikan dukungan
emosional
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur pemasangan selang
- Ajarkan cara
perawatan selang
- Ajarkan mengenai
tanda tanda infeksi
Perawatan Selang
Dada I. 01022
Definisi
Mengidentifikasi
dan mengelola pasien yang terpasang selang dada
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
indikasi dilakukan pemasangan selang dada
- Monitor
kebocoran udara dari selang dada
- Monitor fungsi,
posisi dan kepatenan aliran selang (undulasi cairan pada selang)
- Monitor tanda
dan gejala pneumothoraks
- Monitor
penurunan produksi gelembung, undulasi, dan gelombang pada tabung penampung
cairan
- Monitor jumlah
cairan pada tabung (seal)
- Monitor posisi
selang dengan sinar X
- Monitor
krepitasi disekitar selang dada
- Monitor tanda
tanda akumulasi cairan intrapleura
- Monitor volume,
warna, dan konsistensi drainase dari paru paru
- Monitor tanda
tanda infeksi
Terapeutik
- Lakukan
kebersihan tangan sebelum dan setelah pemasangan atau perawatan selang dada
- Pastikan
sambungan selang tertutup rata
- Klem selang saat
penggantian tabung
- Berikan selang
yang cukup panjang untuk mempermudah gerakan
- Lakukan kultur
cairan dari selang dada, jika perlu
- Fasilitasi
batuk, napas dalam dan ubah posisi setiap 2 jam
- Lakukan
perawatan di area pemasangan selang solatip 48-72 atau sesuai kebutuhan
- Lakukan
penggantian tabung (seal) secara berkala
- Lakukan
pelepasan selang dada, sesuai indikasi
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur pemasangan selang
- Ajarkan cara
perawatan selang
- Ajarkan
mengenali tanda tanda infeksi
Perawatan Selang Gastrointestinal
I. 03133
Definisi
Mengidentifikasi
dan merawat selang gastrointestinal
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
indikasi pemasangan selan gastrointestinal (mis. kesadaran pasien, kemampuan
menelan, frekuensi muntah, status puasa)
- Monitor kepatenan
selang gastrointestinal
- Monitor adanya
perlukaan pada sekitar lubang hidung akibat fiksasi
- Monitor keluhan
mual/muntah, distensi abdomen, bising usus, cairan dan elektrolit
- Monitor
keseimbangan cairan, jumlah dan karakteristik cairan yang keluar dari selang,
residu sebelum pemberian makan
Terapeutik
- Fiksasi selang
pada bagian hidung atau di atas bibir
- Ganti selang
setiap 7 hari sekali atau sesuai protokol
- Irigasi selang
sesuai protokol
- Rawat hidung dan
mulut tiap shift atau sesuai protokol
- Pertahankan
kelembaban mulut
- Lepas selang
gastrointestinal, sesuai indikasi
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur pemasangan selang
- Ajarkan pasien
dan keluarga cara merawat selang
Perawatan Selang
Umbilikal l. 14569
Definisi
Mengidentifikasi
dan merawat akses infus umbilikal
Tindakan
Observasi
- Monitor tanda
tanda infeksi pada area sekitas umbilical
- Monitor adanya
pendarahan
- Monitor adanya
tanda tanda selang terlepas (mis. kemerahan pada sekitar umbilical, adanya
bekuan/gumpalan darah pada kateter)
- Identifikasi
adanya bekuan darah dan gelembung udara
Terapeutik
- pertahankan
prinsip aseptik dan antiseptik
- pertahankan
kebutuhan perlekatan plester
- pertahankan
posisi bayi telentang
- bilas kateter
dengan cairan heparin
- ubah stopcock
setiap hari, jika perlu
- lepas kateter
dengan menarik kateter pelan pelan selama 5 menit atau sesuai protokol
Edukasi
- ajarkan ibu cara
merawat selang umbilical
- anjurkan ibu
mempertahankan area umbilikal tetap kering dan bersih
Perawatan
Sirkulasi l. 02079
Definisi
Mengidentifikasi
dan merawat area lokal dengan keterbatasan sirkulasi perifer.
Tindakan
Observasi
- periksa
sirkulasi perifer (mis. nadi perifer, edema, pengisian kapiler, warna, suhu,
anklebrachial index)
- identifikasi
factor resiko gangguan sirkulasi (mis. diabetes, perokok, orang tua, hipertensi
dan kadar kolestrol tinggi)
- monitor panas,
kemerahan, nyeri, atau bengkak pada ekstremitas
Terapeutik
- hindari
pemasangan infus atau pengambilan darah di area keterbatasan perfusi
- hindari
pengukuran tekanan darah pada ekstremitas dengan keterbatasan perfusi
- hindari
penekanan dan pemasangan tourniquet pada area cedera
- lakukan
pencegahan infeksi
- lakukan
perawatan kaki dan kuku
- lakukan hidrasi
Edukasi
- anjurkan
berhenti merokok
- anjurkan
berolahraga rutin
- anjurkan
mengecek air mandi untuk menghindari kulit terbakar
- anjurkan
menggunakan obat penurun tekanan darah, antikoegulan, dan penurun kolestrol,
jika perlu
- anjurkan minum
obat pengontrol tekanan darah secara teratur
- anjurkan
menghindari penggunaan obat penyekat beta
- anjurkan
melakukan perawatan kulit yang tepat (mis. melembabkan kulit kering pada kaki)
- anjurkan program
rehabilitasi vascular
- ajarkan program
diet untuk memperbaiki sirkulasi (mis. rendah lemak jenuh, minyak ikan omega 3)
- informasikan
tanda dan gejala darurat yang harus dilaporkan (mis. rasa sakit yang tidak
hilang saat istirahat, luka tidak sembuh, hilang rasa)
Perawatan
Sirkumsisi l. 14570
Definisi
Mengidentifikasi
dan merawat luka sirkumsisi serta mencegah komplikasi yang mungkin terjadi
akibat sirkumsisi
Tindakan
Observasi
- identifikasi
kondisi umum (mis. tekanan darah, nadi, pernapasan dan suhu tubuh, tingkat
nyeri, tanggal sirkumsisi
- periksa kondisi
luka (mis. ukuran luka, jenis luka, pendarahan, warna dasar luka, infeksi,
eksudate, bau luka, kondisi jaringan tepi luka)
- monitor adanya
perdarahan (mis. warna balutan, rembesan darah)
- monitor
terjadinya komplikasi pascasirkumsisi (mis. concelead penis, phisomosis, skin
bridge,retensi urine, fistula, nekrosis, hipospadia iatrogenik)
- monitor haluaran
urine dan nyeri saat buang air kecil
Teraupeutik
- terapkan teknik
aseptik selama merawat luka sirkumsisi
- terapkan
atraumatik care pada pasien anak anak
- rendam penis
dengan cairan antiseptik hangat hangat kuku selama 10-15 menit jika balutan
melekat pada penis
- lepas balutan
secara perlahan
- ganti balutan
setiap hari atau sesuai indikasi
- gunakan modern
dressing sesuai dengan kondisi luka
- catat
perkembangan luka
- hentikan
pendarahan, jika terjadi
Edukasi
- jelaskan
prosedur yang akan dilakukan
- anjurkan
mempertahankan area insisi tetap bersih dan kering
- anjurkan
penggunaan celana pelindung khusus untuk mencegah nyeri akibat gesekan pakaian
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
antibiotik, jika perlu
- Kolaborasi pemberian
analgenik, jika perlu
Perawatan Skin
Graft l. 14571
Definisi
Mengidentifikasi
dan merawat pasien dengan luka skin graft
Tindakan
Observasi
- monitor kondisi
umum ( mis. demam, tekanan darah, nadi, pernapasan dan suhu tubuh)
- monitor kondisi
skin graft (mis. ukuran luka, hematoma, kontraktur graft, nekrosis)
- monitor adanya
tanda tanda infeksi pada luka skin graft ( mis. pendarahan, tanda tanda
infeksi, eksudat)
Terapeutik
- terapkan teknik
aseptik selama merawat luka skin graft
- lakukan
perawatan luka skin graft 2 hari sekali atau sesuai kondisi luka
- bersihkan luka
dengan NaCI 0,9% atau aquadest
- bersihkan
darah/cairan yang mengering dan nekrosis makin melebar
- lindungi luka
skin graft dari trauma dan gesekan
- gunakan modem
dressing sesuai dengan kondisi luka
- catat
perkembangan luka ( mis. ukuran luka, tanda tanda infeksi, hematoma, kontraktur
graft, nekrosis, eksudat, keluhan pasien)
Edukasi
- jelaskan
prosedur yang akan dilakukan
- anjurkan
mempertahankan area insisi tetap bersih dan kering
- anjurkan
mengkonsumsi makan tinggi kalori dan tinggi protein
Perawatan Stoma l.
04166
Definisi
Mengidentifikasi
dan merawat kebersihan dan kesehatan stoma serta mencegah terjadinya komplikasi
Tindakan
Observasi
- periksa kondisi
umum pasien ( mis. kesadaran, tanda tanda vital)
- periksa kondisi
stoma pasien ( mis. waktu pembuatan stoma, jenis stoma, karakteristik stoma,
komplikasi karakteristik feses)
- identifikasi
kemampuan dan pengetahuan tentang stoma
Terapeutik
- bebaskan area
stoma dan pakaian
- terapkan teknik
aseptik dan keamanan selama merawat stoma
- buang dan
bebaskan stoma dari kantung sebelumnya
- bersihkan stoma
dengan air bersih hangat dan sabun
- ukur stoma
dengan pedoman pengukuran
- siapkan plate
dan kantung stoma baru
- gunakan pasta
atau powder sesuai kebutuhan
- pasang kantung
dan plate stoma yang baru gesper
Edukasi
- jelaskan
prosedur yang akan dilakukan
Kolaborasi
- Kolaborasi jika
terjadi herniasi, atropi, atau perburukan dari stoma
Perawatan Telinga l.
06206
Definisi
Mengidentifikasi,
merawat dan mencegah gangguan telinga dan pendengaran.
Tindakan
Observasi
- periksa fungsi
pendengaran
- monitor tanda
dan gejala infeksi telinga ( mis. inflamasi dan pengeluaran cairan)
- monitor tanda
dan gejala disfungsi telinga ( mis. nyeri, nyeri tekan, gatal, perubahan
pendengaran, tinnitus, vertigo)
- lakukan tes
pendengaran, jika perlu
Terapeutik
- bersihkan
telinga luar
- bersihkan seumen
telinga dengan kapas yang lembut
- lakukan irigasi
telinga, jika perlu
- hindari paparan suara
keras
Edukasi
- jelaskan tanda
dan gejala disfungsi pendengaran
- informasikan
orang tua vaksin yang dapat mencegah gangguan pendengaran ( mis. rubella,
campak, mumps)
- anjurkan
menggunakan sumbat telinga saat berenang atau didalam pesawat, jika perlu
- ajarkan cara
membersihkan telinga luar
- ajarkan cara
menggunakan dan merawat alat bantu dengar
Perawatan
Terminasi Kehamilan l. 07230
Definisi
Mengidentifikasi
dan memberikan asuhan terminasi kehamilan ( melakukan aborsi spontan atau
elektif) sesuai dengan standar pelayanan yang sudah ditetapkan
Tindakan
Observasi
- monitor tanda
tanda aborsi spontan ( mis. penghentian kram, peningkatan tekanan pelvis, dan
hilangnya cairan ketuban)
- monitor tanda
tanda vital
- monitor tanda
tanda syok
- monitor
pendarahan dank ram
- lakukan
pemeriksaan vagina
Terapeutik
- berikan informed
consent
- siapkan secara
fisik dan psikologis untuk menjalani prosedur aborsi
- motivasi
keluarga untuk memberikan dukungan emosional
- pasang jalur
intravena
- fasilitasi
persalinan, seesuai usia gestasi janin
Edukasi
- jelaskan
prosedur yang akan dijalani ( mis. kuret suction, pelebaran dan kuretase, dan
evaluasi uterus)
- jelaskan sensasi
yang mungkin dialami
- anjurkan melapor
jika ada tanda tanda peningkatan pendarahan, kram meningkat, gumpalan atau
jaringan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
oksitosin setelah persalinan
- Kolaborasi pemberian
analgesik
- Kolaborasi pemberian
antibiotik
- Kolaborasi pemberian
obat untuk menghentikan kehamilan, sesuai indikasi ( mis. supositoria
prostaglandin, prostaglandin intraamniotik, oksitosin intravena)
- Jelaskan sensasi
yang mungkin dialami
- Anjurkan melapor
jika ada tanda-tanda peningkatan perdarahan, kram meningkat, gumpalan atau
jaringan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
oksitosin setelah persalinan
- Kolaborasi pemberian
analgesik
- Kolaborasi pemberian
antibiotik
- Kolaborasi pemberian
obat untuk menghentikan kehamilan, sesuai indikasi (mis. supositoria prostaglandin,
prostaglandin intraamniotik, oksitosin intravena)
Perawatan Tirah
Baring l.14572
Definisi
Meningkatkan
kenyamanan dan keamanan serta mencegah komplikasi pasien yang menjalani tirah
baring.
Tindakan
Observasi
- Monitor kondisi
kulit
- Monitor
komplikasi tirah baring (mis. kehilangan massa otot, sakit punggung,
konstipasi, stress, depresi, kebingungan, perubahan irama tidur, infeksi
saluran kemih, sulit buang air kecil, pneumonia)
Terapeutik
- Tempatkan pada
kasur Terapeutik, jika tersedia
- Posisikan
senyaman mungkin
- Pertahankan
seprei tetap kering, bersih dan tidak kusut
- Pasang siderails,
jika perlu
- Posisikan tempat
tidur dekat dengan nurse station, jika pertu
- Dekatkan posisi
meja tempat tidur
- Berikan latihan
gerak aktif atau pasif
- Pertahankan
kebersihan pasien
- Fasilitasi
pemenuhan kebutuhan sehari-hari
- Berikan stocking
antiembolisme, jika perlu
- Ubah posisi
setiap 2 jam
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dilakukan tirah baring
Perawatan
Trakheostomi 1.01023
Definisi
Mengidentifikasi
dan merawat bersihan dan kapatenan jalan napas serta mencegah komplikasi akibat
trakeostomi.
Tindakan
Observasi
- Monitor adanya
sekresi, balutan yang kotor, lembab, atau tanda dan gejala sumbatan jalan napas
yang membutuhkan pengisapan
- Monitor
tanda-tanda peradangan, infeksi, edema, atau sekresi yang berubah warna pada
stoma
Terapeutik
- Posisikan
serni-Fowler
- Pasang sarung
tangan steril, gaun, dan pelindung mata
- Lakukan
penghisapan trakeostomi, sesuai indikasi
- Lepaskan balutan
kotor, lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
- Siapkan set
ganti balutan steril
- Pasang sarung
tangan steril
- Lepaskan selang
oksigen, jika terpasang
- Lepaskan kanula
bagian dalam dengan tangan nondominan
- Bersihkan stoma
dan kulit sekitar dengan kain kasa dan/atau kapas lidi
- Keringkan kulit
sekitar stoma dengan kasa steril
- Lepaskan ikatan
trakeostomi yang kotor
- Pasang balutan
steril dan ikatan pada trakeostomi
Edukasi
- Jelaskan
prosedur tindakan
- Ajarkan tanda
dan gejala yang perlu dilaporkan (mis. tanda dan gejala infeksi stoma)
Perawatan Traksi 1.05182
Definisi
Mengidentifikasi
dan merawat pasien yang terpasang traksi untuk mengimobilisasi dan menstabilkan
bagian tubuh.
Tindakan
Observasi
- Monitor
kemampuan perawatan diri saat terpasang traksi
- Monitor alat
fiksasi eksternal Monitor tempat insersi pen (pin)
- Monitor
tanda-tanda kerusakan intergritas kulit apa area penonjolan tulang
- Monitor
sirkuasi, pergerakan, dan sensasi pada ekstremitas yang cedera
- Monitor adanya
komplikasi immobilisasi
Terapeutik
- Posisikan tubuh
pada kesejajaran (alignment) yang tepat
- Pertahankan
posisi baring yang tepat di tempat tidur
- Pastikan beban
traksi terpasang tepat
- Pastikan tali
dan katrol bebas menggantung
- Pastikan tarikan
tali dan beban tetap berada di sepanjang sumbu tulang fraktur
- Amankan beban
traksi saat menggerakan pasien
- Lakukan
perawatan area insersi pin
- Lakukan
perawatan kulit pada area-area gesekan
- Pasang trapesius
(trapeze) untuk bergerak di tempat tidur, jika tersedia
Edukasi
- Anjurkan
perawatan alat penopang (brace), sesuai kebutuhan
- Anjurkan
perawatan alat fiksasi eksternal, sesuai kebutuhan
- Anjurkan
pentingnya nutrisi yang memadai untuk penyembuhan tulang
Perawatan Urostomi
1.04167
Definisi
Mengidentifikasi
dan merawat kesehatan pasien yang menjalani urostomi serta mencegah terjadinya
komplikasi.
Tindakan
Observasi
- Periksa kondisi
umum (mis. kesadaran, tanda-tanda vital)
- Periksa kondisi
urostomi (mis. waktu pembuatan urostomi, jenis urostomi, karakteristik
urostomi, komplikasi, karakteristik urine)
- Periksa
kemampuan dan pengetahuan pasien terhadap urostomi
Terapeutik
- Siapkan
peralatan, bahan-bahan dan ruangan tindakan, jika perlu
- Siapkan pasien:
jaga privasi dan bebaskan area urostomi dari pakaian
- Lakukan irigasi
urostomi setiap 4- 6 jam untuk mencegah penumpukan mukus yang dapat menyumbat
aliran urine
- Gunakan 50- 60
cc NacI 0,9% atau aquadest untuk irigasi
- Terapkan teknik
aseptik dan keamanan pasien selama merawat urostomi
- Bebaskan
urostomi dari kantung sebelumnya
- Bersihkan stoma
dengan air bersih hangat dan sabun
- Ukur stoma
dengan pedoman pengukuran
- Siapkan plate
dan kantung stoma baru
- Gunakan pasta
atau powder sesuai kebutuhan
- Pasang kantung
dan plate stoma yang baru dan gesper, jika perlu
Edukasi
- Jelaskan
prosedur yang akan dilakukan
- Ajarkan cara
merawat stoma
- Jelaskan
tanda-tanda perburukan urostomi dan distensi kandung kemih
Kolaborasi
- Kolaborasi jika
terjadi hermiasi, atropi, atau perburukan dari stoma
Perencanaan Pulang
1.12465
Definisi
Memfasilitasi
perencanaan kebutuhan yang diperlukan pasien sejak masuk rumah sakit sampai
setelah meninggalkan rumah sakit.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
indikasi pemulangan pasien
- Identifikasi
kesiapan pulang pasien
- Identifikasi
topik-topik pendidikan kesehatan yang dibutuhkan oleh pasien
- Monitor respon
pasien dan keluarga terhadap pendidikan kesehatan
Terapeutik
- Berikan
pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga
- Siapkan pasien
dan keluarga mendapatkan informasi tentang pelayanan rujukan, jika akan dirujuk
- Siapkan
transportasi yang akan digunakan untuk pemulangan
- Pastikan pasien
sampai ke tempat yang dituju dengan aman
Edukasi
- Jelaskan tindak
lanjut perawatan dan pengobatan selanjutnya
- Ajarkan cara
melakukan perawatan secara mandiri di rumah
- Anjurkan
berperilaku hidup sehat selama di rumah
- Anjurkan
keluarga memberikan dukungan perawatan secara mandiri
Kolaborasi
- Koordinasikan
usulan perencanaan pulang kepada tim kesehatan lain
Persiapan
Pembedahan 1.14573
Definisi
Mengidentifikasi
dan menyiapkan pasien untuk menjalani prosedur operasi dan mencegah komplikasi
serta perburukan saat prosedur operasi.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kondisi umum pasien (mis. kesadaran, hemodinamik, konsumsi antikoagulan, jenis
operasi, jenis anestesi, penyakit penyerta [seperti DM, hipertensi, jantung,
PPOK, asma). pengetahuan tentang operasi, kesiapan psikologis)
- Monitor tekanan
darah, nadi, pernapasan, suhu tubuh, BB, EKG
- Monitor kadar
gula darah
Terapeutik
- Ambil sampel
darah untuk pemeriksaan kimia darah (mis, darah lengkap, fungsi ginjal, fungsi
hati)
- Fasilitasi
pemeriksaan penunjang (mis. foto thoraks, pemeriksaan x-ray)
- Puasakan minimal
6 jam sebelum pembedahan
- Bebaskan area
kulit yang akan dioperasi dari rambut atau bulu tubuh
- Mandikan dengan
cairan antiseptik (mis, chlorheksidin 2%) minimal 1 jam dan maksimal malam hari
sebelum pembedahan
- Pastikan
kelengkapan dokumen-dokumen preoperasi (mis. surat persetujuan operasi, hasil
radiologi, hasil laboratorium)
- Transfer ke
kamar operasi dengan alat transfer yang sesuai (mis. kursi roda, tempat tidur)
Edukasi
- Jelaskan tentang
prosedur, waktu dan lamanya operasi
- Jelaskan waktu
puasa dan pemberian obat premedikasi (jika ada)
- Latih teknik
batuk efektif
- Latih teknik
mengurangi nyeri pascaoperatif
- Anjurkan
menghentikan obat antikoagulan
- Ajarkan cara
mandi dengan antiseptik
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
obat sebelum pembedahan (mis. antibiotik, antihipertensi, antidiabetik), sesuai
indikasi
- Koordinasi
dengan petugas gizi tentang jadwal puasa dan diet pasien
- Kolaborasi dengan
dokter bedah jika mengalami peningkatan suhu tubuh, hiperglikemia, hipoglikemia
atau perburukan kondisi
- Koordinasi
dengan perawat kamar bedah
Persiapan
Pemeriksaan Ultrasonografi (USG) 1.14574
Definisi
Mengidentifikasi
dan menyiapkan pemeriksaan untuk menentukan perkembangan janin dan memberikan
informasi yang akurat dan non-invasif, tanpa rasa sakit, dan aman.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
indikasi dilakukan pemeriksaan
- Identifikasi
pengetahuan tentang prosedur pemeriksaan
- Monitor hasil
pemeriksaan
Terapeutik
- Siapkan
peralatan
- Siapkan pasien
secara fisik dan emosional
- Diskusikan hasil
pemeriksaan dengan tim medis
- Jadwalkan
pemeriksaan ulang atau prosedur tambahan, jika perlu
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur pemeriksaan
- Anjurkan puasa
minimal 8 jam, jika perlu
Pertolongan
Pertama 1.02080
Definisi
Memberikan
penanganan dasar dan segera pada kondisi kegawatdaruratan baik dengan alat
maupun tanpa alat.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
keamanan penolong, pasien dan lingkungan
- Identifikasi
respon pasien dengan AVPU (alert, verbal, pain, unresponsive)
- Monitor
tanda-tanda vital
- Monitor
karakteristik luka (mis. drainase, warna, ukuran, bau)
Terapeutik
- Meminta
pertolongan, jika pertu
- Lakukan RICE
(rest, ice, compression, elevation) pada cedera otot ekstremitas
- Lakukan
penghentian perdarahan (mis. penekanan, balut tekan, pengaturan posisi)
- Bersihkan kulit
dari racun atau bahan kimia yang menempel dengan sabun dan air mengalir
- Lepaskan
sengatan dari kulit
- Lepaskan gigitan
serangga dari kulit menggunakan pinset atau alat yang sesuai
Edukasi
- Ajarkan teknik
perawatan luka
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
obat-obatan (mis. antibiotik profilaksis, vaksin, antihistamin, antiinflamasi
dan analgetik), jika perlu
Pijat Laktasi 1.03134
Definisi
Meningkatkan
produksi ASI dengan memicu homon oksitosin melalui pemijatan.
Tindakan
Observasi
- Monitor kondisi
mammae dan puting
- Identifikasi
keinginan ibu untuk menyusui
- Identifikasi
pengetahuan ibu tentang menyusui
Terapeutik
- Posisikan ibu
dengan nyaman
- Pijat mulai dari
kepala, leher, bahu, punggung dan payudara
- Pijat dengan
lembut
- Pijat secara
melingkar (butterfly stroke)
- Pijat secara
rutin setiap hari
- Dukung ibu
meningkatkan kepercayaan diri dalam menyusui dengan memberikan pujian terhadap
perilaku positif ibu
- Libatkan suami
dan keluarga
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur tindakan
- Jelaskan manfaat
tindakan.
Promosi Antisipasi
Keluarga 1.12466
Definisi
Meningkatkan
kesiapan keluarga untuk mencegah perkembangan atau krisis situasi akibat
masalah kesehatan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kemungkinan krisis situasi atau masalah perkembangan serta dampaknya pada
kehidupan pasien dan keluarga
- Identifikasi
metode pemecahan masalah yang sering digunakan keluarga
Terapeutik
- Fasilitasi dalam
memutuskan strategi pemecahan masalah yang dihadapi keluarga
- Libatkan seluruh
anggota keluarga dalam upaya antisipasi masalah kesehatan, jika memungkinkan
- Lakukan
kunjungan kepada keluarga secara berkala, jika perlu
- Buat jadwal
aktivitas bersama keluarga terkait maslah kesehatan yang dihadapi
Edukasi
- Jelaskan
perkembangan dan perilaku yang nomal kepada keluarga
Kolaborasi
- Kerjasama dengan
tenaga kesehatan terkait lainnya, jika perlu
Promosi ASI
Eksklusif 1.03135
Definisi
Meningkatkan
kemampuan ibu dalam memberikan ASI secara eksklusif (0-6 bulan).
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kebutuhan laktasi bagi ibu pada antenatal, intranatal dan postnatal
Terapeutik
- Fasilitasi ibu
melakukan IMD (inisiasi menyusu dini)
- Fasilitasi ibu
untuk rawat gabung atau rooming in
- Gunakan sendok
dan cangkir jika bayi belum bisa menyusu
- Dukung ibu
menyusui dengan mendampingi ibu selama kegiatan menyusui berlangsung
- Diskusikan
dengan keluarga tentang ASI eksklusif
- Siapkan kelas
menyusui pada masa prenatai minimal 2 kali dan periode pascapartum minimal
minimal 4 kali
Edukasi
- Jelaskan manfaat
menyusui bagi ibu dan bayi
- Jelaskan
pentingnya menyusui di malam hari untuk mempertahankan dan meningkatkan
produksi ASI
- Jelaskan
tanda-tanda bayi cukup ASI (mis. berat badan meningkat, BAK lebih dari 10
kali/hari, warna urine tidak pekat)
- Jelaskan manfaat
rawat gabung (rooming in)
- Anjurkan ibu
menyusui sesegera mungkin setelah melahirkan
- Anjurkan ibu
memberikan nutrisi kepada bayi hanya dengan ASI
- Anjurkan ibu
menyusui sesering mungkin setelah lahir sesuai kebutuhan bayi
- Anjurkan ibu
menjaga produksi ASI dengan memerah, walaupun kondisi ibu atau bayi terpisah
Promosi Berat
Badan 1.03136
Definisi
Memfasilitasi
peningkatan berat badan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kemungkinan penyebab BB kurang
- Monitor adanya
mual dan muntah
- Monitor jumlah
kalori yang dikonsumsi sehari-hari
- Minitor berat
badan
- Monitor albumin,
limfosit, dan elektrolit serum
Terapeutik
- Berikan
perawatan mulut sebelum pemberian makan, jika perlu
- Sediakan makanan
yang tepat sesuai kondisi pasien (mis. makanan dengan tekstur halus, makanan
yang diblender, makanan cair yang diberikan melalui NGT atau gastrostomi, total
perenteral nutrition sesuai indikasi)
- Hidangkan
makanan secara menarik
- Berikan
suplemen, jika pertu
- Berikan pujian
pada pasien/keluarga untuk peningkatan yang di capai
Edukasi
- Jelaskan jenis
makanan yang bergizi tinggi,namun tetap terjangkau
- Jelaskan
peningkatan asupan kalori yang dibutuhkan
Promosi Citra
Tubuh I.09305
Definisi
Meningkatkan
perbaikan perubahan persepsi terhadap fisik pasien.
Tindakan
Obseravsi
- Idntifikasi
harapan citra tubuh berdasarkan tahap prkembangan
- Identifikasi
budaya,agama,jenis kelamin,dan umur terkait citra tubh
- Identifikasi
perubahan citra tubuh yang mengakibatkan isolasi social
- Monitor
frekuensi pernyataan kritik terhadap diri sendiri
- Monior apakah
pasien bias melihat bagian tubuh yan berubah
Trapeutik
- Diskusikan
perubaan tubuh dan fungsinya
- Diskusikan
perbdaan penampilan fisik terhadap harga diri
- Diskusikan
perubahan akibat pubertas, kehamila, dan penuaan
- Diskusikan kndisi
stress yang mempengaruhi citra tubuh (mis. Luka, penyakit, pembedahan)
- Diskusikan cara
pengembangan harapa citra tubuh secara reaalistis
- Diskusikan
perspsi pasien dan keluarga tentang perubahan citra tubuh
Edukasi
- Jelaskan kepada
keluarga tentang perawatan citra tubuh
- Anjurkan
menggunakan gambaran diri terhadap citra tubuh
- Anjurkan
menggunakan alat bantu (mis. Pakaian, wig, osmetik)
- Anjurkan
,mengikuti kelompok pendukung (mis. Kelompok sebaya)
- Latih fungsi tubuh
yang dimiliki
- Latih
peningkatan penampilan diri (mis.berdandan)
- Latih
pengungkapan kemapuan diri kepada orang lain maupun kelompok.
Promosi Dukungan
Keluarga I.13488
Definisi
meningkatkan
partisipasi anggota keluarga dalam perawatan emosional dan fisik.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
sumber daya fisik, emosional, dan pendidikan keluarga
- Identifikasi
kebutuhan dan harapan anggota keluarga
- Identifikasi
persepsi tentang situasi, pemicu kejadian, perasaan dan perilaku pasien
- Identifikasi
stressor situasional anggota keluarga lainnya
- Identifikasi
gejala fisik akibat stress (mis. Mual, muntah, ketidakmampuan)
Trapeutik
- Sediakan
lingkungan yang nyaman
- Fasilitas
program perawatan dan pengobatan yang dijalani anggota keluarga
- Diskusikan
anggota keluarga yang akan dilibatkan dalam perawatan
- Diskusikan
kemampuan dan perencanaan keluarga dalam perawatan
- Diskusikan jenis
perawatan dirumah
- Diskusikan cara
mengatasi kesulitan dalam perawatan
- Dukung anggota
keluarga untuk menjaga atau mempertahankan hubungan keluarga
- Hargai keputusan
yang dibutuhkan keluarga
- Hargai mekanisme
perawatan yang dignakan keluarga
Edukasi
- Jelaskan kepada
keluarga tentang perawatan dan pengobatan yang dijalani pasien
- Anjurkan
keluarga bersikap asertif
- Anjurkan
meningkatkan aspek positif dari situasi yang dijalani pasien
Promosi Dukungan
Sosial I.13489
Definisi
Meningkatkan
kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kekuatan dan kelemahan dalam menjalin hubungan
Terapeutik
- Pertahankan
kesabaran dan kejujuran dalam pengembangan hubungan
- Berikan umpan
balik positif terhadap aktivitas yang dilakukan
- Motivasi
berpartisipasi dalam kegiatan individu, kelompok dan social
- Motivasi untuk
mempertahankan komunikasi verbal
- Motivasi
melakukan aktivitas diluar dan lingkungan baru (mis.jalan-jalan, berbelanja)
- Diskusikan
perencanaan kegiatan yang akan datang
Edukasi
- Anjurkan
interaksi dengan orang lain yang memiliki kepentingan dan tujuan sama
- Anjurkan
penggunaan alat bantu (mis. Kacamata dan alat bantu dengar)
- Anjurkan berbagi
masalah dengan orang lain
- Anjurkan untuk
menghormati orang lain
- Anjurkan
mengekspresikan kemarahan dengan tepat
- Anjurkan
perencanaan kegiatan khusus
- Latih
peningkatan kemampuan yang dimiliki
- Latih permainan
peran dalam keterampilan komunikasi
Kolaborasi
- Rujuk ke
kelompok keterampilan, jika perlu
Promosi Dukungan
Spiritual I.09306
Definisi
Meningkatkan rasa
seimbanng dan terhubung dengan kekuatan yang lebih besar.
Tindakan
Observasai
- Identifikasi
keyakinan dengan makna dan tujuan hidup, sesuai kebutuhan
- Identifikasi
perspektif spiritual, sesuai kebutuhan
Terapeutik
- Perlakuan pasien
dengan bermartabat dan terhormat
- Tunjukan
keterbukaan, empeti dan kesediaan mendengarkan perasaan pasien
- Yakinkan bahwa
perawat selalu ada dan mendukung
- Gunakan teknik
klasifikasi untuk membantu menilai keyakinan, jika perlu
- Fasilitasi
megekspresikan dan meredakan amarah secara tepat
- Motivasi
meninjau kehidupan masa lalu dan focus pada hal yang memberikan kekuatan
spiritual
- Motivasi
berinteraksi dengan anggota keluarga, teman, dan lainnya
- Dorongan privasi
dan waktu tenang untuk aktivitas spiritual
- Motivasi partisipasi
dalam kelompok pendukung
- Motivasi
mengkespresikan perasaan (mis.kesepian, tidak berdaya, ansietas)
- Motivasi
penggunaan sumber spiritual, jika perlu
- Jadwalakn
kunjungan pembimbing spiritual, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan
mengingat kenangan hidup
- Anjurkan untuk
berdo’a
- Anjurkan
penggunaan media spiritual (mis, televise, buku)
- Anjurkan metode
relaksasi (mis. Teknik nafas dalam, imajinasi terbimbing, meditasi)
Promosi Edukasi Laktasi di Komunitas I.112467
Definisi
Upaya peningkatan
perilaku menyusui di masyarakat melalui Edukasi.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
perilaku menyusui di komunitas
- Identifikasi
adanya kelompok pendukung ASI atau kader kesehatan
- Monitor berat
badan bayi setiap 2 minggu atau setiap 1 bulan
Terapeutik
- Bentuk kelompok
pendukung ASI dan kader terlatih, jika belum ada
- Sosialisasikan
pada ibu hamil tentang ASI minimal 2 kali
- Libatkan suami,
keluarga dan masyarakat sekitar untuk mendukung ibu menyusui
Edukasi
- Adanya
penyuluhan tentang manfaat, posisi, peletakan, dan permasalahan selama menyusui
oleh tenaga kesehatan atau kader atau kelompok pendukung ASI
- Anjurkan kader
berkunjung pada ibu postpartum kurang dari 2 minggu
- Anjurkan kader
mendampingi ibu selama menyusui ekslusif (6 bulan)
- Anjurkan ibu
memberi makanan pendamping ASI setelah 6 bulan sampai 2 tahun
- Anjurkan memerah
ASI minimal 1 bulan sebelum ibu bekerja kembali
- Anjurkan cara
penyimpanan ASI dengan tepat
Promosi Eliminasi
Fekal I.04168
Definisi
Mendukng
pengeluaran afekal formal
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
masalah eliminasi fekal (mis.konstipasi, inkontinensia, bising usus, skibala,
kemampuan reflex buang air besar, gangguan neurologi)
- Idebtifikasi
makanan da/atau obat-obatan yang dapat mengganggu eliminasi fekal
- Lakukan
pemeriksaan rektal, jika perlu
Terapeutik
- Lakukan
abdominal message
Edukasi
- Jelaskan makanan
yang mendukung eliminasi fekal normal (mis.tinggi serat dan cukup air)
- Anjurkan minum
air putih hangat setelah makan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberi
laksatif, jika perlu
- Rujuk kepada
perawat rehabilitasi
Promosi Eliminasi
Urine I.04169
Definisi
Memfasilitasi
pengeluaran urine normal.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
masalah dan faktor-faktor yang berhubungan dengan eliminasi urine
- Periksa gejala
dan tanda retensi urine atau inkontinensia urine
Terapeutik
- Fsilitasi
berkemh sebelum prosedur tindakan
- Fasilitasi
mengukur intake cairan dan output urine
- Berikan terapi
modalitas penguatan otot-otot panggul/berkemih
- Berikan minum
air putih 8 gelas perhari, jika tidak ada kontra indikasi
Edukasi
- Ajarkan mengenai
tanda berkemih dan waktu yang tepat untuk berkemih
Promosi Harapan
I.09307
Definisi
Meningkatkan
kepercayaan pada kemampuan untuk memulai dan mempertahankan tindakan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
harapan psien dan keluarga dalam pencapaian hidup
Terapeutik
- Sadarkan bahwa
kondisi yang dialami memiliki nilai penting
- Pandu mengingat
kembali kenangan yang menyenangkan
- Libatkan pasien
secara aktif dalam perawatan
- Kembangkan
rencana yang melibatkan tingkat pencapaian tujuan sederhana sampai ddengan
kompleks
- Berikan
kesempatan kepada pasien dan keluarga terlibat dengan dukungan kelompok
- Ciptakan
lingkungan yang memudahkan mempraktikan kebutuhan spiritual
Edukasi
- Anjurkan
memgungkapkan perasaan terhadap kondisi dengan realistis
- Anjurkan
mempertahankan hubungan (mis.menyebutkan nama orang yang dicintai)
- Anjurkan
mempertahankan hubungan Terapeutik
dengan orang lain
- Latih menyusun
tujuan sesuai dengan harapan
- Latih cara
mengembangkan spiritual diri
- Latih cara
mengenang dan menikmati masa lalu (mis.prestasi.pengalaman)
Promosi Harga Diri
I.09308
Definisi
Meningkatkan
penilaian perasaan/persepsi terhadap diri sendiri atau kemampuan diri.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
budaya, agam, ras, jenis kelamin, dan usia terhadap harga diri
- Monitor
verbalisasi yang merendahkan diri sendiri
- Monitor tingkat
harga diri setiap waktu, sesuai kebutuhan
Terapeutik
- Motivasi
terlibat dalam verbalisasi positif untuk diri sendiri
- Motivasi
menerima tantangan atau hal baru
- Diskusikan
pernyataan tentang harga diri
- Diskusikan
kepercayaan terhadap penilaian diri
- Diskusikan
pengalaman yang meningkatkan harga diri
- Diskusikan
persepsi negatif diri
- Diskusikan
alasan mengkritik diri atau rasa bersalah
- Diskusikan
penetapan tujuan realistis untuk mencapai harga diri yang lebih tinggi
- Diskusikan
bersama keluarga untuk menetapkan harapan dan batasan yang jelas
- Berikan umpan
balik positif atas meningkatkan mencapai tujuan
- Fasilitasi
lingkungan dan aktivitas yang meningkatkan harga diri
Edukasi
- Jelaskan kepada
keluarga pentingnya dukungan dalam perkembangan konsep positif diri pasien
- Anjurkan
mengidentifukasi kekuatan yang dimiliki
- Anjurkan
mempertahankan kontak mata saat berkomunikasi dengan orang lain
- Anjurkan membuka
diri terhadap kritik negative
- Anjurkan
mengevaluadi perilaku
- Ajarkan cara
mengatasi bullying
- Latih
meningkatkan tanggung jawab untuk diri sendiri
- Latih
pernyataan/kemampuan positif diri
- Latih cara
berfikir dan berperilaku positif
- Latih
meningkatkan kepercayaan pada kemampuan dalam menangani situasi
Promosi Hubungan
Positif I.09309
Definisi
Meningkatakan
interaksi antara dua orang atau lebih yang saling menguntungkan dan ditandai
dengan adanya timbal balik yang sesuai.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
hambatan dalam membina hubungan
Terapeutik
- Diskusikan
keuntungan berinteraksi dengan orang lain
- Diskusikan
kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain
- Diskusikan
dengan keluarga masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
- Ciptakan suasana
yang mendukung peningkatan hubungan
- Berikan pujian
secara wajar jika berhasil membina hubungan
- Berikan contoh
perilaku adaptif dalam membina hubungan
- Hindari konflik
terhadap nilai-nilai yang dianut pasien/keluarga
- Edukasi
- Ajarkan cara
bekenalan secara bertahap (mis. Dengan 1 orang atau anggota keluarga, engan 2-3
orang, dengan 4-5morang, lebih dari 5 orang)
- Anjurkan
memasukan jadwal berbincang dengan orang lain kedalam jadwal kegiatan harian
- Latih cara
berbicara saat melakukan kegiatan harian
- Jelaskan kepada
keluarga tentang pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya hambatan
membina hubungan.
- Jelaskan kepada
keluarga cara merawat pasien
- Jelaskan kepada
keluarga kegiatan rumah tangga yang dapat melibatkan pasien berbicara (makan,
sholat berjamaah)
- Anjurkan
keluarga membantu pasien sesuai jadwal
- Latih keluarga
cara membimbing pasien berbicara dan memberi pujian
Promosi Keamanan
Berkendara I.14575
Definisi
Memfasilitasi
individu, keluarga, dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap perilaku
untuk mengurangi risiko kecelakaan kendaraan bermotor.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
pengetahuan tentang keselamatan berkendara
- Identifikasi
kebutuhan keselamatan pengguna (mis.kondisi penumpang)
- Identifikasi
individu dan kelompok berisiko tinggi mengalami cedera kendaraan
- Identifikasi
bahaya keselamatan di lingkungan
- Monitor
penggumaaan kursi dan kursi pengaman anak
Terapeutik
- Hilangkan bahaya
di lingkungan sekitar kendaraan
- Berikan
literature tentang cara meningkatkan keamanan kendaraan
- Pastikan
pengemudi tidak menjalankan kendaraannya sampai semua penumpang duduk dengan
aman
- Motivasi orang
tua menjadi contoh peran pengguanaan sabuk pengaman
- Berikan pijian
pada penggunaan kendaraan yang baik dan benar
- Dukung
pemerintah menegakkan regulasi aturan keamanan berkendara
Edukasi
- Jelaskan risiko
yang terkait dengan kendaraan bermotor atau pengguna kendaraan tidak bermotor
- Informasi
tentang peraturan berkendara di jalan raya
- Jelaskan
pentingnya pengguanaan alat pelindung yang tepat untuk mengurangi risiko cedera
(mis. Jok mobil, tempat duduk, sabuk, helm)
- Jelaskan
pentingnya selalu memakai sabuk pengaman
- Jelaskan
pengguanan sabuk pengaman yang nyaman dana man
- Jelaska
pentingnya memilih sepeda yang sesuai usia anak dan menyesuaikan secara berkala
saat anak tumbuh
- Jelaskan memakai
helm
- Jelaskan
pentingnya memakai sepatu dan pakaian pelindung saat berkendara dengan sepeda
atau sepeda motor
- Informasi
kelompok berisiko tinggi tentang perilaku yang dapat menyebabkan saat
berkendara (mis. Minum alcohol, perilaku berisiko, tidak patuh dengan hukum)
- Anjurkan untuk
orang tua membawa kursi pengaman anak saat bepergian (mis. Pesawat terbang,
kereta api, bus)
- Ajarkan cara
menggunakan kursi pengaman
- Ajarkan orang
tua untuk mengamankan bayi di kursi pengaman anak dan anak-anak di bawah 13
tahun di kursi belakang mobil
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan
lembaga masyarakat dalam upaya pendidikan keamanan berkendara (mis.sekolah,
polisi dan dinas kesehatan)
Promosi Kebersihan
I.11358
Definisi
Mengidentifikasi
dan memfasilitasi peningkatan status kebersihan diri dan lingkungan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kondisi umum pasien (mis. Kemampuan fisik dan mental)
- Identifikasi
kemandirian melakukan upaya kebersihan diri dan lingkungan
- Identifikasi
pengetahuan tentang pentingnya upaya kebersihan
Terapeutik
- Pertimbangkan
budaya dalam melakukan upaya kebersihan
- Pertimbangkan
karakteristik pasien dan masyarakat untuk melakukan upaya kebersihan (mis.
Usia, social-ekonomi, pendidikan)
- Fasilitas dalam
melakukan upaya kebersihan diri sesuai kebutuhan
- Motivasi
partisipasi keluarga dan masyarakat dalam upaya promosi kebersihan
- Berikan pujian
atas upaya melakukan promosi kebersihan
Edukasi
- jelaskan manfaat
kebersihan bagi kesehatan
Promosi kepatuhan
pengobatan
Definisi
Meningkatkan
perilaku disiplin dalam menjalani program tindakan keperawatan/pengobatan yang
disepakati dengan tenaga kesehatan untuk memperoleh hasil yang efektif
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
tingkat pemahaman pada penyakit, komplikasi dan pengobatan yang dianjurkan
- Identifikasi
perubahan kondisi kesehatan yang baru dialami tarapeutik
- Sediakan
informasi tertulis tentang jadwal pengobatan pasien
- Libatkan
keluarga sebagai pengawas minum obat
- Atur jadwal
minum obat Dengan menyesuaikan aktivitas sehari-hari pasien jika memungkinkan
Edukasi
- Jelaskan
pentingnya mengikuti pengobatan sesuai dengan program
- Jelaskan akibat
yang mungkin terjadi jika tidak mematuhi pengobatan
- Jelaskan
strategi memperoleh obat secara kontinu
- Anjurkan
menyediakan instruksi penggunaan obat
- Ajarkan strategi
untuk mempertahankan atau memperbaiki kepatuhan pengobatan
Promosi kepatuhan
program latihan
Definisi
Memfasilitasi
aktivitas fisik reguler untuk mempertahankan atau maju ke tingkat kebugaran dan
kesehatan yang lebih tinggi
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
pengetahuan tentang latihan fisik
- Identifikasi
pengalaman olahraga sebelumnya
- Identifikasi motivasi
memulai atau melanjutkan program latihan
- Identifikasi
hambatan untuk berolahraga
- Identifikasi
ketersediaan contoh peran positif untuk mempertahankan program latihan
- Monitor respons
terhadap program latihan
- Monitor
kepatuhan menjalankan program latihan tarapeutik
- Motivasi
mengungkapkan perasaan tentang olahraga atau kebutuhan olahraga
- Motivasi memulai
atau melanjutkan olahraga
- Fasilitasi
mengembangkan program latihan yang sesuai kebutuhan
- Susun tujuan
jangka pendek dan jangka panjang program latihan bersama pasien
- Jadwalkan
program latihan bersama dengan pasien
- Libatkan
keluarga dalam merencanakan program latihan
- Tentukan
frekuensi , durasi, dan intensitas program latihan
- Buat grafik
kemajuan proses latihan untuk memberikan memotivasi dan kepatuhan Edukasi
- Jelaskan Manfaat
olahraga bagi kesehatan
- Anjurkan
melakukan pemanasan dan pendinginan saat latihan
- Ajarkan jenis
latihan yang sesuai
- Ajarkan teknik
menghindari cedera saat berolahraga
- Ajarkan teknik
pernapasan yang tepat untuk memaksimalkan penyerapan oksigen selama latihan
Promosi
kepercayaan diri
Definisi
Meningkatkan
keyakinan pada kemampuan dalam merancang dan melaksanakan aktivitas yang
dibutuhkan
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
ungkapan verbal dan nonverbal yang tidak sesuai
- Identifikasi
masalah potensial yang dialami tarapeutik
- Gunakan teknik mendengarkan
aktif mengenai (SWOT) serta hal yang penting (SMART)
- Diskusikan
rencana mencapai tujuan yang diharapkan
- Diskusikan
rencana perubahan diri
- Motivasi
berfikir positif dan berkomitmen dal mencapai tujuan
- Buat dan pilih
keputusan prioritas untuk memecahkan masalah
- Buat catatan
pribadi dalam menentukan pencapaian dan menikmati setiap pencapaian
- Diskusikan
solusi dalam menghadapi masalah
- Diskusikan cara
menangani situasi tidak terduga secara efektif
- Motivasi tetap
tenang saat menghadapi masalah dengan kemampuan yang dimiliki
- Motivasi
efektivitas keputusan yang dibuat dalam mempengaruhi atau memperbaiki penilaian
- Libatkan anggota
keluarga dalam pencapaian tujuan
Edukasi
- Anjurkan
mengevaluasi cara pemecahan masalah yang dilakukan
- Ajarkan
pemecahan masalah dan situasi yang sulit (Mis.mengancam jiwa) Kolaborasi
- Kolaborasi dengan
tim keperawatan spesialis dalam memodifikasi intervensi
Promosi kesadaran
diri
Definisi
Meningkatkan
pemahaman dan mengeksplorasi pikiran , perasaan, motivasi dan perilaku
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
keadaan emosional saat ini
- Identifikasi
respons yang ditunjukkan berbagai situasi tarapeutik
- Diskusikan
nilai-nilai yang berkontribusi terhadap konsep diri
- Diskusikan
tentang pikiran perilaku atau respons terhadap kodidi
- Diskusikan
dampak penyakit pada konsep diri
- Ungkapkan
penyangkalan tentang kenyataan
- Motivasi dalam
meningkatkan kemampuan belajar
Edukasi
- Anjurkan
mengenai pikiran dan perasaan tentang diri
- Anjurkan
menyadari bahwa setiap orang unik
- Anjurkan
mengungkapkan perasaan (mis.marah atau depresi)
- Anjurkan meminta
bantuan orang lain , sesuai kebutuhan
- Anjurkan mengubah
pandangan diri sebagai Korban
- Anjurkan
mengidentifikasi perasaan bersalah
- Anjurkan
mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
- Anjurkan
mengevaluasi kembali persepsi negatif tentang diri
- Anjurkan dalam
dalam mengekspresikan diri dengan kelompok sebaya
- Ajarkan cara
membuat prioritas hidup
- Latih kemampuan
positif diri yang dimiliki
Promosi kesehatan
mulut
Definisi
Meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan pasien untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan mulut
dan gigi
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kondisi umum pasien (mis.usia, kesehatan mulut)
- Identifikasi
potensi masalah gigi dan mulut (mis.cara menyikat gigi, kebiasaan makan makanan
yang merusak gigi)
Tarapeutik
- Gunakan pasta
gigi yang mengandung flouride
- Pilih sikat gigi
sesuai usia
- Bersihkan segera
gigi anak-anak yang mengalami erupsi
Edukasi
- Jelaskan
perkembangan gigi sesuai usia
- Anjurkan
menghindari makanan manis dan lengket
- Anjurkan periksa
gigi setiap 6 bulan
- Ajarkan cara
menyikat gigi dengan benar (dari gusi ke gigi )
Kolaborasi
- Kolaborasi pembersihan
plak/karang gigi secara rutin
Promosi kesiapan
penerimaan informasi
Definisi
Meningkatkan
kesiapan pasien dalam menerima informasi tentang kondisi kesehatan
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
informasi yang akan disampaikan
- Identifikasi
pemahaman tentang kondisi kesehatan saat ini
- Identifikasi
kesiapan menerima informasi
Tarapeutik
- Lakukan
penguatan potensi pasien dan keluarga untuk menerima informasi
- Libatkan
pengambil keputusan dalam keluarga untuk menerima informasi
- Fasilitasi
mengenali kondisi tubuh yang membutuhkan layanan keperawatan
- Dahulukan
menyampaikan informasi baik (positif) sebelum menyampaikan informasi kurang
baik (negatif) terkait kondisi pasien
- Berikan nomor
kontak yang dapat dihubungi jika pasien membutuhkan bantuan
- Catat identitas
dan nomor kontak pasien untuk meningkatkan atau follow up kondisi pasien
- Fasilitasi akses
pelayanan pada saat dibutuhkan
Edukasi
- Berikan
informasi berupa alur , leaflet atau gambar untuk memudahkan pasien untuk
mendapatkan informasi kesehatan
- Anjurkan
keluarga mendampingi pasien selama fase akut progresif atau terminal jika
memungkinkan
Promosi keutuhan
keluarga
Definisi
Meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan pasien untuk menjaga dan meningkatkan kerekatan dan
keutuhan keluarga
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
pemahaman keluarga terhadap masalah
- Identifikasi
adanya konflik prioritas antar anggota keluarga
- Identifikasi
mekanisme kopling keluarga
- Monitor hubungan
antara anggota keluarga
Tarapeutik
- Hargai privasi
keluarga
- Fasilitasi
kunjungan keluarga
- Fasilitasi
keluarga melakukan pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
Edukasi
- Informasikan
kondisi pasien secara berkala kepada keluarga
- Anjurkan anggota
keluarga mempertahankan keharmonisan keluarga
Kolaborasi
- Rujuk untuk
terapi keluarga jika perlu
Promosi komunikasi
efektif
Definisi
Meningkatkan
kemampuan komunikasi pasien untuk pengambilan keputusan kesehatan
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
prioritas metode komunikasi yang digunakan sesuai dengan kemampuan
- Identifikasi
sumber pesean secara jelas (siapa seharusnya mengatakannya )
Tarapeutik
- Fasilitasi
mengungkapkan isi pesan dengan jelas
- Fasilitasi
penyampaian struktur pesan secara logis
- Dukung pasien
dan keluarga menggunakan komunikasi efektif
Edukasi
- Jelaskan
perlunya komunikasi efektif
- Ajarkan
memformulasikan pesan dengan tepat
Promosi Komunikasi
Defisit Bicara
Definisi
Menggunakan teknik
komunikasi tambahan pada individu dengan gangguan bicara
Tindakan
Observasi
- Monitor
kecepatan tekanan , kuantitas ,volume , dan diksi biacara
- Identifikasi
perilaku emosional dan fisik sebagai bentuk komunikasi
Tarapeutik
- Gunakan metode
komunikasi alternatif (mis.menulis ,mata berkedip ,papan komunikasi dengan
gambar dan huruf , isyarat tangan dan komputer )
- Sesuaikan gaya
komunikasi dengan kebutuhan (mis.berdiri di depan pasien dengarkan dengan
seksama ,tunjukan satu gagasan atau pemikiran sekaligus ,bicaralah dengan
perlahan sambil menghindari teriakan , gunakan komunikasi a tertulis ,atau
meminta bantuan keluarga untuk memahami ucapan pasien )
- Modifikasi
lingkungan untuk meminimalkan bantuan
- Ulangi apa yang
disampaikan
- Berikan dukungan
psikologis
- Gunakan juru
bicara ,jika perlu
Edukasi
- Anjurkan
berbicara perlahan
- Ajarkan pasien
dan keluarga proses kognitif ,anatomis ,dan fisiologis yang berhubungan dengan
kemampuan bicara
Kolaborasi
- Rujuk ke ahli
patologi biacara atau terapis
Promosi Komunikasi
Defisit pendengaran
Definisi
Menggunakan teknik
komunikasi tambahan pada individu dengan gangguan pendengaran
Tindakan
Observasi
- Periksa
kemampuan pendengaran
- Monitor
akumulasi serumen berlebihan
- Identifikasi
metode komunikasi yang disukai pasien (mis. Lisan , tulisan , gerakan bibir,
bahasa isyarat)
Tarapeutik
- Gunakan bahasa
sederhana
- Gunakan bahasa
isyarat ,jika perlu
- Verivikasi apa
yang dikatakan atau ditulis pasien
- Fasilitasi
penggunaan alat bantu dengar
- Berhadapan
dengan pasien secara langsung selama berkomunikasi
- Hindari merokok,
mengunyah makanan atau premen karet ,dan menutup mulut saat berbicara
- Hindari
kebisingan saat berkomunikasi lebih dari 1 meter dari pasien
- Lakukan irigasi
telinga , jika perlu
- Pertahankan
kebersihan telinga
Edukasi
- Anjurkan
menyampaikan pesan dengan isyarat
- Ajarkan cara
membersihkan serumen dengan tepat
Promosi komunikasi
defisit visual
Definisi
Menggunakan teknik
komunikasi tambahan pada individu dengan gangguan penglihatan
Tindakan
Observasi
- Periksa
kemampuan penglihatan
- Monitor dampak
gangguan penglihatan (mis.risiko cedera, depresi kegelisahan kemampuan
melakukan aktivitas sehari-hari)
Tarapeutik
- Fasllitasi
peningkatan stimulasi Indra lainya (mis, aroma ,rasa , tekstur , makanan )
- Pastikan kaca
mata atau lensa kontak berfungsi dengan baik
- Sediakan
pencahayaan cukup
- Berikan bacaan
dengan huruf besar
- Hindari penataan
letak lingkungan tanpa memberitahu
- Sediakan alat
bantu (mis, jam, telepon)
- Fasilitasi
membaca surat , surat kabar atau media informasi lainnya
- Gunakan warna
terang dan kontras di lingkungan
- Sediakan kaca
pembesar ,jika perlu
Edukasi
- Jelaskan
lingkungan pada pasien
- Ajarkan keluarga
cara membantu pasien berkomunikasi
Kolaborasi
- Rujuk pasien
pada terapis ,jika perlu
Promosi Koping
Definisi
Meningkatkan upaya
kognitif dan perilaku untuk menilai dan merespon stressor dan/atau kemampuan
menggunakan sumber-sumber yang ada
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kegiatan jangka pendek dan panjang sesuai tujuan
- Identifikasi
kemampuan yang dimiliki
- Identifikasi
sumberdaya yang tersedia untuk memenuhi tujuan
- Identifikasi
pemahaman proses penyakit
- Identifikasi
dampak situasi terhadap peran peran dan hubungan
- Identifikasi
metode penyelesaian masalah
- Identifikasi kebutuhan
dan keinginan terhadap dukungan sosial
Tarapeutik
- Diskusikan
perubahan peran yang dialami
- Gunakan
pendekatan yang tenang dan meyakinkan
- Diskusikan
alasan mengkritik diri sendiri
- Diskusikan untuk
mengklarifikasi kesalahpahaman dan mengevaluasi perilaku sendiri
- Diskusikan
konsekuensi tidak menggunakan rasa bersalah dan rasa malu
- Diskusikan
risiko yang menimbulkan bahaya pada diri sendiri
- Fasilitasi dalam
memperoleh informasi yang dibutuhkan
- Berikan pilihan
realistis mengenai aspek-aspek tertentu dalam perawatan
- Motivasi untuk
menentukan harapan yang realistis
- Tinjau kembali
kemampuan dalam pengalaman keputusan
- Hindari
mengambil keputusan saat pasien berada dibawah tekanan
- Motivasi
terlibat dalam kegiatan sosial
- Motivasi
mengidentifikasi sistem pendukung yang tersedia
- Dampingi saat
berduka (mis.penyakit kronis, kecacatan)
- Perkenalkan
dengan orang atau kelompok yang berhasil mengalami pengalaman sama
- Dukung
penggunaan mekanisme pertahanan yang tepat
- Kurangi rangsangan
lingkungan yang mengancam
Edukasi
- Anjurkan
menjalin hubungan yang memiliki kepentingan dan tujuan sama
- Anjurkan
penggunaan sumber spiritual ,jika perlu
- Anjurkan
mengungkapkan perasaan dan persepsi
- Anjurkan
keluarga terlibat
- Anjurkan membuat
tujuan yang lebih spesifik
- Ajarkan cara
memecahkan masalah secara konstruktif
- Latih penggunaan
teknik relaksasi
- Latih
keterampilan sosial ,sesuai kebutuhan
- Latih
mengembangkan penilaian obyektif
Promosi Laktasi
Definisi
Meningkatkan
cakupan ASI eksklusif dan lanjutkan sampai 2 tahun
Tindakan
- Identifikasi
kebutuhan laktasi bagi ibu dan bayi
Tarapeutik
- Fasilitasi ibu
saat melakukan IMD
- Fasilitasi ibu
untuk rawat gabung atau rooming in
- Gunakan sendok
dan cangkir saat bayi belum bisa menyusu
- Dampingi ibu
selama kegiatan menyusui berlangsung,jika perlu
Edukasi
- Jelaskan
pentingnya menyusui sampai 2tahun
- Jelaskan manfaat
rawat gabung atau rooming in
- Anjurkan
menyusui minimal 2kali selama hamil,dan setelah melahirkan 3-4 kali
- Adakan kelas Edukasi tentang manfaat dan porsi menyusui
pada massa prenatal dan periode Postpartum
- Anjurkan ibu
menjaga produksi ASI dengan memerah ASI
- Anjurkan ibu
untuk memberikan nutrisi kepada bayi hanya dengan ASI eksklusif selama 6 bulan
dan dilanjutkan sampai 2tahun
- Anjurkan ibu
memberi makanan pendamping ASI setelah 6 bulan
- Anjurkan ibu
menyusui sesering mungkin segera setelah lahir sesuai kebutuhan bayi .
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kebutuhan laktasi bagi ibu dan bayi Terapeutik
- Fasilitasi ibu
saat melakukan IMD
- Fasilitasi ibu
untuk rawat gabung atau rooming in
- Gunakan sendok
dan cangkir saat bayi belum bisa menyusu
- Dampingi ibu
selama kegiatan menyusui berlangsung, jika perlu
Edukasi
- Jelaskan
pentingnya menyusui sampai 2 tahun
- Jelaskan manfaat
rawat gabung atau rooming in
- Anjurkan
menyusui minimal 2 kali setama hamil, dan setelah meiahirkan 3-4 kali
- Adakan kelas Edukasi tentang manfaat dan posisi
menyusui pada masa prenatal dan periode postpartum
- Anjurkan ibu
menjaga produksi ASI dengan memerah ASI
- Anjurkan ibu
untuk memberikan nutrisi kepada bayi hanya dengan ASI ekslusif selama 6 bulan
dan dilanjutkan sampai 2 tahun
- Anjurkan ibu
memberi makanan pendamping ASI setelah 6 bulan
- Anjurkan ibu
menyusui sesering mungkin segera setelah lahir sesuai kebutuhan bayi
Memfasilitasi
aktivitas fisik reguler untuk mempertahankan atau meningkatkan ke tingkat
kebugaran dan kesehatan yang lebih tinggi.
Observasi
- Identifikasi
keyakinan kesehatan tentang tatihan fisik
- Identifikasi
pengaiaman olahraga sebelumnya
- Identifikasi
motivasi individu untuk memulai atau melanjutkan program olahraga
- Identifikasi
hambatan untuk berolahraga
- Monitor
kepatuhan menjalankan program latihan
- Monitor respons
terhadap program latihan
Terapeutik
- Motivasi
mengungkapkan perasaan tentang olahraga/kebutuhan berolahraga
- Motivasi memulai
atau melanjutkan olahraga
- Fasilitasi dalam
mengidentifikasi model peran positif untuk mempertahankan program latihan
- Fasilitasi dalam
mengembangkan program latihan yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan
- Fasilitas} dalam
menetapkan tujuan jangka pendek dan panjang program latinan
- Fasilitasi dalam
menjadwalkan periode reguier tatihan rutin mingguan
- Fasilitasi dalam
mempertahankan kemajuan program fatihan
- Lakukan
aktivitas olahraga bersama pasien, jika pertu
- Libatkan
keluarga dalam merencanakan dan memelihara program latihan
- Berikan umpan
balik positif terhadap setiap upaya yang dijalankan pasien
Edukasi
- Jelaskan manfaat
kesehatan dan efek fisiologis olahraga :
- Jelaskan jenis
latihan yang sesuai dengan kondisi kesehatan
- Jelaskan
frekuensi, durasi, dan intensitas program latihan yang diinginkan
- Ajarkan latihan
pemanasan dan pendinginan yang tepat
- Ajarkan teknik
menghindari cedera saat berolahraga
- Ajarkan teknik
pernapasan yang tepat untuk memaksimalkan penyerapan oksigen selama latihan
fisik
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan
rehabilitasi medis atau ahli fisiologi olahraga, jika perlu
Promosi Literasi
Kesehatan
- Meningkatkan
kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat untuk mendapatkan,
mengelola dan memahami informasi terkait dengan kesehatan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
status literasi kesehatan pada kontak perdana
- Identifikasi
gaya belajar pasien Terapeutik
- Ciptakan
lingkungan yang mendukung agar pasien tidak merasa malu dan/atau
terstigmatisasi
- Gunakan teknik
komunikasi yang tepat dan jelas :
- Gunakan bahasa
yang mudah dimengerti
- Gunakan bahasa
yang sederhana
- Gunakan teknik
komunikasi yang memperhatikan aspek budaya, usia dan gender
- Sediakan
penerjemah, jika perlu :
- Persiapkan
informasi-informasi yang akan diberikan baik secara verbal maupun non verbal
- Gunakan strategi
yang tepat dalam penyampaian informasi
- Gunakan beberapa
macam alat untuk berkomunikasi
- Fasilitasi untuk
bertanya dan mengklarifikasi informasi yang belum jelas Edukasi
- Anjurkan
bertanya jika terdapat informast yang kurang jelas.
Definisi
Memfasilitasi
penggunaan postur dan gerakan dalam aktivitas sehari-hari untuk mencegah
kelelahar dan ketegangan atau cedera muskuloskelotal.
Tindakan
Observasi :
- Identifikasi
komitmen untuk belajar dan menggunakan postur dengan tepat
- Identifikasi
pemahaman tentang mekanika tubuh dan latihan (mis. meredemonstrasikan teknik
yang tepat saat beraktivitas latihan) :
- Monitor
perbaikan postur tubuh atau mekanik tubuh
Terapeut.K
- Fasilitasi dalam
memperagakan posisi tidur yang tepat
- Fasilitasi dalam
mengidentifikasi latihan postur tubuh yang sesuai
- Fasilitasi dalam
memilih aktivitas pemanasan sebelum memulai latihan atau pekerjaan yang tidak
dilakukan secara rutin ,
- Fasilitasi dalam
melakukan latihan fleksi untuk memudahkan mobilitas punggung, sesuai indikasi :
Edukasi I
- Jelaskan
struktur dan fungsi spinal dan postur optimal dalam bergerak dan menggunakan
tubuh :
- Jelaskan
perlunya postur yang tepat untuk mencegah kelelahan, regangan, atau cedera
- Jelaskan kemungkinan
penyebab nyeri otot atau sendi :
- Informasikan
frekuensi dan jumlah pengulangan untuk setiap latihan :
- Anjurkan
menghindari tidur dengan posisi tengkurap
- Anjurkan
menghindari duduk pada posisi yang sama untuk jangka sama
- Anjurkan
menggerakan kaki terlebih dahulu kemudian badan saat berbelok untuk berjalan
dari posisi berdiri
- Ajrakan cara
menggunakan postur dan mekanika tubuh untuk mencegah cedera selama melakukan
aktivitas fisik.
- Ajrakan cara
mengubah pembebanan dari satu kaki ke kaki lainnya saat berdiri :
- Ajrakan
penggunaan matras/kursi atau bantal, jika perlu :
Kolaborasi : :
- Kolaborasi dengan
fisioterapis dalam mengembangkan rencana promosi mekanika tubuh, jika
Perlu
Promosi Pengasuhan
Memfasilitasi
orang tua, anggota keluarga dan/atau pengasuh dalam memberikan dukungan dan
perawatan yang
komprehensif bagi keluarga yang mengalami atau berisiko mengalami masalah
kesehatan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
keluarga resiko tinggi dalam program tindak lanjut
- Monitor status
kesehatan anak dan status imunisasi anak
Erapeutik
- Dukung ibu
menerima dan melakukan perawatan pre natal secara teratur dan sedini mungkin
- Lakukan
kunjungan rumah sesuai dengan tingkat risiko
- Fasilitasi orang
tua dalam memiliki harapan yang realistis sesuai tingkat kemampuan dan
perkembangan anak
- Fasilitasi orang
tua dalam menerima transisi peran
- Berikan
bimbingan antisipasi yang diperlukan sesuai dengan tahapan usia perkembangan
anak
- Fasilitasi orang
tua dalam mengidentifikasi temperamen unik bayi
- Tingkatkan
interaksi orang tua-anak dan berikan contoh
- Fasilitasi orang
tua dalam mendapatkan dukungan, dan berpartisipasi dalam peran group programs
- Fasilitasi orang
tua dalam mengembangkan dan memelihara sistem dukungan social
- Sediakan media
untuk mengembangkan keterampilan pengasuhan
- Fasilitasi orang
tua mengembangkan keterampilan sosial dan koping
- Fasilitasi
mengatur penitipan anak, jika perlu
- Fasilitasi
penggunaan kontrasepsi
Edukasi
- Ajarkan orang
tua untuk menanggapi isyarat bayi
Promosi Periiaku
Upaya Kesehatan
Detinisi
Meningkatkan
perubahan perilaku penderita/klien agar memiliki kemauan dan kemampuan yang
kondusif bagi
kesehatan secara menyeluruh baik bagi lingkungan maupun masyarakat sekitamya.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
perilaku upaya kesehatan yang dapat ditingkatkan
Terapeutik .
- Berikan
lingkungan yang mendukung kesehatan
men Standar
Intervensi Keperawatan indonesia
- Orientisi
pelayanan kesehatan yang dapat dimanfaatkan :
Edukasi
- Anjurkan
persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
- Anjurkan memberi
bayi ASI Ekslusif :
- Anjurkan
menimbang balita setiap bulan :
- Anjurkan
mnggunakan air bersih
- Anjurkan mencuci
tangan dengan air bersih dan sabun
- Anjurkan
menggunakan jamban sehat :
- Anjurkan
memberantas jentik di rumah seminggu sekali :
- Anjurkan makan
sayur dan buah setiap hari '
- Anjurkan
melakukan aktivitas fisik setiap hari :
- Anjurkan tidak
merokok di dalam rumah :
PROMOSI
PERKEMBANGAN ANAK
Definisi
Meningkitkan dan
memfasilitasi kemampuan orangtua/pengasuh untuk mengoptimalkan
perkemb.angan
motorik kasar, motorik halus, bahasa, kognitif, sosial dan emosional pada anak
usia prasekolah
dan usia sekolah. :
Tindakan
Observasi:
- Identikasi
kebutuhan khusus anak dan kemampuan adaptasi anak '
Terapeutik ,
- Fasilitasi
hubungan anak dengan teman sebaya :
- Dukung anak
berinteraksi dengan anak lain :
- Dukung anak
mengekspresikan perasaannya secara positif
- Dukung anak dalam
bermimpi atau berfantasi sewajamya
- Dukung
partisipasi anak di sekolah, ekstrakurikuler dan aktivitas komunitas
- Berikan mainan
yang sesuai dengan usia anak ‘
- Bernyanyi
bersama Anak lagu-lagu yang disukai anak
- Bacakan
cerita/dongeng untuk anak
- Diskusikan
bersama remaja tujuan dan harapannya
- Sediakan
kesempatan dan alat-alat untuk menggambar, melukis, dan mewarnai
- Sediakan mainan
berupa puzzle dan maze : :
Edukasi ,
- Jelaskan
nama-nama benda obyek yang ada di lingkungan sekitar .
- Ajarkan pengasuh
milestones perkembangan dan prilaku yang dibentuk
- Ajarkan sikap
kooperatif, bukan kompetisi diantara anak
- Ajarkan anak
cara meminta bantuan dari anak lain, jika perlu
- Ajarkan teknik
asertif pada anak dan remaja
- Demonstrasikan
kegiatan yang meningkatkan perkembangan pada pengasuh Kolaborasi
- Rujuk untuk
konseling, jika perlu
Promosi
Perkembangan Remaja
Meningkatkan
perkembangan fisik, kognitif, sosial dam emosional dari masa anak-anak ke masa
remaja.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
tahap perkembangan remaja
Terapeutik
- Sediakan
bimbingan dan konseling kesehatan remaja pada remaja dan keluarga/orang
tua/pengasuh
- Tingkatkan
personal hygiene dan penampilan diri
- Dukung
partisipasi dalam olahraga yang aman secara teratur
- Faslitasi
kemampuan pembuatan keputusan
- Dukung
keterampilan komunikasi
- Dukung
keterampilan sikap asertif
- Fasilitasi rasa
tanggung jawab pada diri dan orang lain
- Dukung respons
anti-kekerasan dalam menyelesaikan konflik
- Dukung
perkembangan dan pertahankan hubungan sosial
- Dukung aktivitas
ekstrakurikuler
Edukasi
- Jelaskan
perkembangan normal remaja
- Ajarkan untuk
mengenali masalah kesehatan dan penyimpangan pada masa remaja (mis. anemia,
masalah kesehatan gigi, kematangen seksual abnormal, alkohol, rokok,
penyalahgunaan obat-obatan, gangguan citra
tubuh, harga diri rendah)
- Ajarkan strategi
pencegahan penyalahgunaan obat, alkohol dan rokok
Kolaborasi
- Rujuk untuk
konseling atau hipnoterapi jika perlu
Promosi Perlekatan
Definisi
Meningkatkan dan
mempertahankan perlekatan atau lacth on secara tepat.
Tindakan
Observasi
- Monitor kegiatan
menyusui
- Identifikasi
kemampuan bayi menghisap dan menelan ASI
- Identifikasi
payudara ibu (mis. Bengkak, putting lecet, mastitis, nyeri pada payudara)
- Monitor
perlekatan saat menyusui (mis. Aerola bagian bawah lebih kecil daripada areola
bagian atas, mulut bayi terbuka lebar, bibir bayi terputar keluar dan dagu bayi
menempel pada payudara ibu)
Terapeutk
- Hindari memegang
kepala bayi
- Diskusikan
dengan ibu masalah selama proses menyusui
Edukasi
- Ajarkan ibu
menopang seluruh tubuh bayi
- Anjurkan ibu
melepas pakaian bagian atas agar bayi dapat menyentuh payudara ibu
- Anjurkan bayi
yang mendekati kearah payudara ibu dari bagian bagian bawah
- Anjurkan ibu
untuk memegang payudara menggunakan jarinya seperti huruf “C” pada posisi jam
12-6 atau 3-9 saat mengarahkan ke mulut bayi
- Anjurkan ibu
menyusui menunggu mulut bayi terbuka lebar sehingga areeola bagian bawah dapat
masuk sempurna
- Ajarkan ibu
mengenali tanda bayi siap menyusu
Promosi Proses
Efektif Keluarga
Definisi
Melakukan tindakan
untuk mempertahankan dan meningkatkan proses dalam keluarga
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
tipe proses keluarga
- Identifikasi
masalah atau gangguan dalam proses keluarga
- Identifikasi
kebutuhan perawatan mandiri di rumah untuk klien dan tetap beradaptasi dengan
pola hidup keluarga
Terapeuti
- Pertahankan
interaksi yang berkelanjutan dengan anggota keluarga
- Motivasi anggota
keluarga untuk melakukan aktivitas bersama seperti makan bersama, diskusi
bersama keluarga
- Fasilitas
anggota keluarga melakukan kunjungan rumah sakit
- Susun jadwal
aktivitas perawatan mandiri di rumah untuk mengurangi gangguan rutinitas
keluarga
Edukasi
- Jelaskan
strategi mengembalikan kehidupan keluarga yang normal kepada anggota keluarga
- Diskusikan
dukungan sosial dari sekitar keluarga
- latih keluarga
manajemen waktu jika perawatan di rumah dibutuhkan
Promosi Resiliens
Dofinisi .
Meningkatkan
pengembangan, penggunaan, penguatan dan untuk faktor-faktor yang akan digunakan
keluarga dalam mengatasi stresor.
Tindakan
Observesi
- Fasilitasi
dukungan dan keterlibatan keluarga
- Kembangkan
rutinitas dan tradisi keluarga (mis. rekreasi, makan bersama)
- Yakinkan bahwa
keluarga sebagai sumber sarana den pendukung
- Fasiltasi
komunikasi keluarga
- Libatkan
keluarga dalam aktivitas di masyarakat (mis. sukarelawan)
- Sepakati model
keluarga/ masyarakat dalam berperilaku secara umum
- Libatkan
masyarakat dalam program remaja
- Fasilitasi
Pengembangan sumber daya Lingkungan
- Motivasi
mengejar prestasi yang diinginkan
- Motivasi
pencapeian porfaku kesehatan yang positif
- Motivasi mengembangkan
menjalin persahabatan
- Motivasi
mengembangkan kesadaran sosial
- Motivasi remaja
/ keluarga / masyarakat dalam mengembangkan kepercayaan diri Edukasi
- Anjurkan
keluarga teribat dalam kegiatan anggota keluarga lainnya
- Anjurkan keluarga
memberikan suasana belajar kondusif
- Anjurkan
keluarga untuk monghargai prestesi yang dicapai
- Anjurkan
keluarga/masyarakat untuk monghargai kesehatan
- Anjurkan
keluarga dalam monentukan harapan sesuai usia
- Anjurkan
mengikuti program yang tersedia dan terjangkau
- Latin
keteramplian asertif dalam membuat keputusan dan bersosialisasi
PROMOSI SISTEM
PENDUKUNG
Definisi
Meningkatkan
pemberian pertolongan kepada pasien bersama keluarga, teman, dan masyarakat.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
respon psikologis terhadap situasi dan ketersediaan system pendukung
- Identifikasi
sumber daya untuk ketersediaan pengasuh
- Monitor situasi
keluarga saat ini dan system pendukung
Terapeutik
- Berikan dukungan
dan caring dalam pelayanan
- Motivasi berpatisipasi
dalam kegiatan social dan masyarakat
- Motivasi membina
hubungan dengan pihak yang memiliki kebutuhan yang sama
- Libatkan
keluarga. Orang penting dan teman dalam perawatan
Edukasi
- Jelaskan
hambatan pada system pendukung
- Informasi jaringan
social yang tersedia
- Informasikan
tingkat system pendukung (mis. Keluarga, teman, dan masyarakat)
- Anjurkan
keluarga terlibat dalam perawatan
Kolaborasi
- Rujuk ke
kelompok swadaya
- Kolaborasi dengan
program pencegahan atau pengobatan berbasis masyarakat, jika perlu
PROMOSI
SOSIALISASI
Definisi
Meningkatkan
kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kemampuan melakukan interaksi dengan orang lain.
- Identifikasi
hambatan melakukan interaksi dengan orang lain
Terapeutik
- Motivasi
meningkatkan keterlibatan dalam suatu hubungan
- Motivasi
kesabaran dalam mengembangkan suatu hubungan
- Motivasi
berpartisipasi dalam aktivitas baru dan kegiatan kelompok
- Motivasi
berinteraksi di luar lingkungan (mis. Jalan-jalan, ke toko buku)
- Diskusikan
kekuatan dan keterbatasan dalam berkomunikasi dengan orang lain
- Diskusikan
perencanaan kegiatan di masa depan
- Berikan umpan
balik positif dalam perawatan diri
- Berikan umpan
balik positif pada setiap peningkatan kemampuan
Edukasi
- Anjurkan
berinteraksi dengan orang lain secara bertahap
- Anjurkan ikut
serta kegiatan sosial dan kemasyarakatan
- Anjurkan berbagi
pengalaman dengan orang lain
- Anjurkan
meningkatkan kejujuran diri dan menghormati hak orang lain
- Anjurkan
penggunaan alat bantu (mis, kacamata dan alat bantu dengar)
- Anjurkan membuat
perencanaan kelompok kecil untuk kegiatan khusus
- Latih bermain
peran untuk meningkatkan keterampilan komunikasi
- Latihan
mengekspresikan marah dengan tepat
Promosi Teknik
Kulit ke Kulit I.14577
Definisi
Meningkatkan
kontak kulit antara ibu dan bayi secara langsung agar bayi dapat menyusui
Tindakan
Observasi
- monitor
pernapasan bayi
- Monitor tanda
vital dan pendarahan setelah melahirkan
Terapeutik
- Berikan ibu kesempatan
untuk rawat gabung atau rooming-in
- Berikan posisi
semi fowler setelah berada di ruangan rawat post partum
- Buka pakaian
bayi, pasang popok dan topi bayi
- Letakkan bayi
pada posisi tengkurap diantara payudara ibu
- Berikan
kehangatan dengan menyelimuti punggung bayi
- Berikan
kesempatan pada bayi untuk menyusu sampai selesai tanpa interupsi
- Letakkan bayi di
samping ibu atau letakkan tempat tidur bayi di samping tempat tidur ibu
Terapeutik
- Anjurkan ibu
membuka pakaian bagian atas
- Anjurkan ibu
untuk membersihkan keringat di dada
- Anjurkan
memberikan kesempatan menyusui lebih dari 1 jam atau sampai bayi menunjukkan
tanda-tanda siap menyusu
Reduksi Ansietas I.09314
Definisi
Meminimalkan
kondisi individu dan pengalaman subjektif terhadap objek yang tidak jelas dan
spesifik akibat antisipasi bahaya yang memungkinkan individu melakukan tindakan
untuk menghadapi ancaman.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
saat tingkat ansietas berubah (mis, kondisi, Waktu, stressor)
- Identifikasi kemampuan
mengambil keputusan
- Monitor
tanda-tanda ansietas (verbal dan non verbal)
Terapeutik
- Ciptakan suasana
Terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan
- Temani pasien
untuk mengurangi kecemasan, jika memungkinkan
- Pahami situasi
yang membuat ansietas
- Dengarkan dengan
penuh perhatian
- Gunakan
pendekatan yang tenang dan meyakinkan
- Tempatkan barang
pribadi yang memberikan kenyamanan
- Motivasi
mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
- Diskusikan
perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan datang
Edukasi
- Jelaskan
prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
- Informasikan
secara faktual mengenai diagnosis, pengobatan, dan prognosis
- Anjurkan
keluarga untuk tetap bersama pasien, jika perlu
- Anjurkan
melakukan kegiatan yang tidak kompetitif, sesuai kebutuhan
- Anjurkan
mengungkapkan perasaan dan persepsi
- Latih kegiatan
pengalihan untuk mengurangi ketegangan
- Latih penggunaan
mekanisme pertahanan diri yang tepat
- Latih teknik
relaksasi
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
obat ansietas, jika perlu
RegulasiTemperatur
I.14578
Definisi
Mempertahankan
suhu tubuh dalam rentang normal
Tindakan
Observasi
- Monitor suhu
bayi sampai stabil (36,5⁰C – 37,5⁰C)
- Monitor suhu
tubuh anak setiap 2 jam, jika perlu
- Monitor tekanan
darah frekuensi pernapasan dan nadi
- Monitor warna
dan suhu kulit
- Monitor dan
catat tanda dan gejala hipotermia atau hipertermia
Terapeutik
- Pasang alat
pemantau suhu kontinu, jika perlu
- Tingkatkan
asupan cairan dan nutrisi yang adekuat
- Bedong bayi
segera setelah lahir untuk mencegah kehilangan nafas
- Masukkan bayi
BBLR ke dalam plastik segera setelah lahir (mis, bahan polyethilene,
polyurethane)
- Gunakan topi
bayi untuk mencegah kehilangan panas pada bayi baru lahir
- Tempatkan bayi
baru lahir di bawah radiant warmer
- Pertahankan
kelembaban inkubator 50% atau lebih untuk mengurangi kehilangan panas karena
suatu evaporasi
- Atur suhu
inkubator sesuai kebutuhan
- Hangatkan
terlebih dahulu bahan-bahan yang akan kontak dengan bayi (mis, selimut, kain
bedongan, stetoskop)
- Hindari
meletakkan bayi di dekat jendela terbuka atau di area aliran pendingin ruangan
atau kipas angin
- Gunakan matras
penghangat, selimut hangat, dan penghangat ruangan untuk menaikkan suhu tubuh,
jika perlu
- Gunakan kasur pendingin,
water circulating blanket, ice packs atau gel pad dan intravascular cooling
catheterization untuk menurunkan suhu tubuh
- Sesuaikan suhu
lingkungan dengan kebutuhan pasien
Edukasi
- Jelaskan cara
mencegah heat exhaustion dan heat stroke
- Jelaskan cara
pencegahan hipotermi karena terpapar udara dingin
- Demonstrasikan
teknik perawatan metode kanguru (PMK) untuk bayi BBLR
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
antipiretik, jika perlu
Rehabilitasi
jantung I.02081
Definisi
Mengelola periode
pemulihan fungsi jantung setelah mengalami gangguan yang berakibat pada
ketidakseimbangan kebutuhan dan suplai oksigen miokard, serta meminimalkan
kejadian serangan, perilaku beresiko dan dampak psikososial.
Tindakan
Observasi
- Monitor tingkat
toleransi aktivitas
- Periksa
kontraindikasi latihan (takikardi >120x/menit, TDS >180 mmhg, TDD>110
mmhg, hipotensi ortostatik >20 mmhg, angina, dispnea, gambaran EKG iskemia,
tidak atrioventrikular derajat 2 dan 3 , takikardia ventrikel)
- Lakukan skrining
ansietas dan depresi, jika perlu
Terapeutik
- Fasilitasi
pasien menjalani latihan fase 1 (inpatient)
- Fasilitasi
pasien menjalani latihan fase 2 (outpatient)
- Fasilitasi
pasien menjalani latihan fase 3 (maintanance)
- Fasilitasi
pasien menjalani latihan fase 4 (long term)
Edukasi
- Jelaskan
rangkaian fase-fase rehabilitasi jantung
- Anjurkan
menjalani latihan sesuai toleransi
- Anjurkan pasien
dan keluarga untuk memodifikasi faktor resiko (mis, latihan, diet, berhenti
merokok, menurunkan Berat Badan)
- Anjurkan pasien
dan keluarga mematuhi jadwal kontrol kesehatan
Rekonsiliasi Obat I.14579
Definisi
Mengidentifikasi
kesesuaian program pengibatan dengan obat yang diterima oleh pasien untuk
mencegah terjadinya kesalahan pemberian obat
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
obat yang sedang dan akan digunakan pasien, (mis, nama obat, dosis, frekuensi,
rute, obat mulai diberikan, diganti, dilanjutkan, dan dihentikan, riwayat
alergi, efek samping obat yang pernah terjadi)
Terapeutik
- Komplikasi data
obat yang pernah sedang dan akan digunakan
- Melakukan
komunikasi dengan pasien dan atau keluarga pasien atau perawat mengenai
perubahan terapi yang terjadi
Edukasi
Kolaborasi
- Konsultasikan
kepada medis jika menemukan ketidak sesuaian
- Kolaborasi dengan
apoteker yang bertanggung jawab terhadap informasi obat yang diberikan
Restrukturisasi
Kognitif I.06027
Definisi
Memfasilitasi
mengubah pola pikir terdispersi, melihat diri sendiri dan dunia secara
realistis
Tindakan
Observasi
- Identifikasi interpretasi
yang keliru tentang penyebab stres yang dirasakan
Terapeutik
- Ganti
interpretasi yang keliru dengan interpretasi berdasarkan kenyataan
- Buat cara
pandang atau penyelesaian alternatif terhadap situasi
- Fasilitasi
menerima kenyataan terhadap pernyataan diri yang membangkitkan emosi (aurosal)
- Tetapkan pikiran
distorsi yang dialami (mis, overgeneralisasi, pembesaran, personalisasi)
- Buat label pada
perubahan emosi (mis, marah, gelisah, putus asa)
- Dukung sistem
kepercayaan untuk melihat situasi dengan cara yang berbeda
Edukasi
- Ajarkan
mengidentifikasi stressor yang menyebabkan stres (mis, situasi, kejadian,
interaksi dengan orang lain)
- Diskusikan
ketidakmampuan yang menyebabkan pernyataan diri irasional
- Diskusikan
sistem kepercayaan yang mempengaruhi status kesehatan
- Diskusikan
pernyataan yang menggambarkan untuk melihat situasi dari sudut pandang yang
berbeda
- Latih menerima
kenyataan dan pernyataan diri yang mengakibatkan stres
- Latih
mengekspresikan emosi yang dirasakan (mis, marah, cemas, keputus asaan)
- Latih merubah
pernyataan diri irasional menjadi rasional
- Latih melawan
persepsi atau pikiran distorsi
Resusitasi Cairan I.03139
Definisi
Memberikan cairan
intravena dengan cepat sesuai indikasi
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kelas syok untuk estimasi kehilangan darah
- Monitor status
hemodinamik
- Monitor status
oksigen
- Monitor output
cairan tubuh (mis, urin, cairan naso gastrik, cairan selang dada)
- Monitor nilai
BUN, kretinin, protein total, dan albumin, jika perlu
- Monitor tanda
dan gejala edema paru
Terapeutik
- Pasang jalur IV
ukuran besar (mis, nomor 14 atau 16)
- Berikan infus
cairan kristaloid 1-2 L pada dewasa
- Berikan infus
cairan kristaloid 20 ml/kg BB pada anak
- Lakukan cross
matchine produk
Kolaborasi
- Kolaborasi penentuan
jenis dan jumlah cairan (mis, kristaloid, koloid)
- Kolaborasi pemberian
produk darah
Resusitasi Janin I.02082
Definisi
Memberikan
tindakan yang cepat dan tepat untuk mempertahankan perfusi plasenta ke janin.
Tindakan
Observasi
- Monitor denyut
jantung janin
- Monitor
tanda-tanda denyut jantung janin abnormal (mis, bradikadia, takikardia,
deselerasi, deselerasi lambat, deselerasi berkepanjangan dan pola sinusoidal)
- Monitor tanda
vital ibu dan janin
Terapeutik
- Gunakan
kewaspadaan universal
- Reposisi ibu ke
posisi lateral
- Berikan oksigen
6 – 8 L, sesuai kebutuhan
- Berikan bolus
cairan IV, sesuai indikasi
- Tenangkan ibu
dan keluarga
- Berikan posisi
lateral kiri selama kala 2 persalinan untuk memperbaiki posisi plasenta
- Antisipasi
kondisi persalinan segera
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur resusitasi janin
- Informasikan
tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan oksigenisai janin
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
induksi oksitosin, sesuai indikasi
- Kolaborasi pemberian
tokolitik untuk mengurangi kontraksi, sesuai indikasi
- Kolaborasi amnioinfusi,
sesuai indikasi
Resusitasi Jantung
Paru I.02083
Definisi
Memberikan
pertolongan pertama pada kondisi henti nafas dan digantung dengan teknik
kompresi dada dan bantuan nafas
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
keamanan penolong, lingkungan dan pasien
- Identifikasi
respon pasien (mis, memanggil pasien, menepukv bahu pasien)
- Monitor nadi
karotis selama nafas setiap 2 menit atau 5 siklus RJP
Terapeutik
- Pakai alat
pelindung diri
- Aktifkan
emergency medical system atau berteriak meminta tolong
- Posisikan pasien
terlentang di tempat datar dan keras
- Atur posisi
penolong berlutut di samping korban
- Raba nadi
karotis dalam waktu <10 detik
- Berikan rescue
breathing jika ditemukan ada nadi tetapi tidak ada nafas
- Kompresi dada 30
kali dikombinasikan dengan bantuan nafas (ventilasi) 2 kali jika ditemukan
tidak ada nadi dan tidak ada nafas
- Kompresi dengan
tumit telapak tangan menumpuk di atas telapak tangan yang lain tegak lurus pada
pertengahan dada (seperdua bawah sternum)
- Kompresi dengan
kedalaman kompresi 5 – 6 cm dengan kecepatan 100 – 120 kali/menit
- Bersihkan dan
buka jalan nafas dengan head tilt Chin lift atau jaw thrust ( jika curiga
cedera servikal)
- Berikan bantuan
nafas dengan menggunakan bag valve mask enagn teknik EC-clamp
- Kombinasikan
kompresi dan ventilasi selama 2 menit atau sebanyak 5 siklus
- Hentikan RJP
jika ditemukan adanya tanda-tanda kehidupan, penolong yang lebih mahir datang,
ditemukan adanya tanda-tanda kematian biologis, DO NOT RESUCITATION (DNR)
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur tindakan kepada keluarga atau pengantar pasien
Kolaborasi
- Kolaborasi tim
medis untuk bantuan hidup lanjut
Resusitasi
Neonatus I.02084
Definisi
Memberikan bantuan
ventilasi dan sirkulasi yang adekuat untuk mempertahankan kehidupan bayi baru
lahir
Tindakan
Observasi
- Lakukan
penilaian awal (mis, apakah bayi cukup bulan, apakah bayi menangis atau
bernafas, apakah tonus otot bayi baik)
- Monitor secara
periodik pernafasan, frekuensi denyut jantung, dan oksigenasi
Terapeutik
- Tempatkan bayi
baru lahir di bawah pemancar panas yang hangat
- Lakukan langkah
awal stabilisasi, (mis, berikan kehangatan, bersihkan jalan nafas jika
diperlukan dengan penghisap bola karet, keringkan bayi, berikan rangsang taktil
dengan menggosok punggung bayi atau telapak kaki bayi, atur posisi bayi dengan
meletakkan gulungan kain pada bahu bayi.
- Berikan
ventilasi tekanan positif (VTP) jika bayi tetap acne apnea kesulitan bernafas
- Pastikan
perlekatan sungkup tanpa menutupi dagu, mulut dan hidung.
- Berikan
ventilasi dengan frekuensi nafas 40 – 60 kali per menit untuk mencapai dan
mempertahankan frekuensi denyut jantung lebih dari 100 per menit
- Lakukan kompresi
dada dan ventilasi dengan rasio 3:1 jika frekuensi denyut jantung kurang dari
60 per menit setelah ventilasi adekuat dengan oksigen selama 30 detik
- Berikan 90
kompresi dan 30 ventilasi per menit
- Berikan
epinefrin dan atau cairan penambah volume sesuai protokol
- Pasang kateter
orogastrik jika ventilasi diberikan selama lebih dari 2 menit
- Hentikan
resusitasi jika tidak terdeteksi detak jantung selama 10 menit
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur kepada orang tua dengan metode komunikasi Terapeutik
Kolaborasi
- Kolaborasi intubasi
endotrakeal jika ventilasi dengan balon sungkup tidak efektif dan memerlukan
waktu lama
Rujukan I.12473
Definisi
Menyusun
penanganan lebih lanjut dengan melakukan pelimpahan tugas dan tanggung jawab
pemeriksaan dan perawatan pasien ke tenaga kesehatan atau kesehatan lain
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
indikasi rujukan (mis, kebutuhan penanganan lanjut, fasilitas tidak ,
permintaan pasien atau keluarga sendiri)
- Periksa kondisi
pasien sebelum dirujuk (mis, kondisi umum, tanda vital, kesadaran)
Terpaeutik
- Dapatkan
persetujuan pasien dan atau keluarga (informed consent)
- Berikan
kesempatan pasien dan keluarga untuk bertanya dan mendapatkan jawaban terkait
(mis, tujuan di rujuk, manfaat dirujuk, risiko jika tidak dirujuk, Prosedur
rujukan, waktu dan durasi rujukan)
- Hubungi layanan
kesehatan yang menjadi tujuan rujukan yang akan menerima pasien
- Pastikan
informasi tentang pasien telah diketahui dan dicatat oleh tenaga kesehatan di
layanan kesehatan tujuan rujukan
- Lengkapi dan
kirim berkas-berkas yang diperlukan (mis, formulir rujukan, fotokopi rekam
medis, hasil pemeriksaan penunjang, Berkas jaminan kesehatan)
- Pastikan pasien
yang dirujuk telah mengenakan gelang identifikasi
- Lakukan
penanganan kegawatdaruratan sebelum dilakukan rujukan, jika perlu
- Sediakan alat
transportasi untuk melakukan rujukan dengan aman dan tepat waktu
- Lengkapi
peralatan resusitasi dan alat atau bahan yang kemungkinan diperlukan selama
proses rujukan (mis, tabung oksigen lengkap, emergency kit)
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur rujukan
- Informasikan
rencana merujuk kepada pasien dan keluarga
- Informasikan
layanan kesehatan yang menjadi tujuan rujukan (mis, indikasi rujukan, kondisi
pasien, intervensi yang telah dilakukan, rencana intervensi yang belum
dilakukan)
Rujukan Ke Kelas
Laktasi Masa Kehamilan l.03140
Definisi
Melakukan
pelimpahan pelayanan kesehatan ibu hamil dalam persiapan menyusui ke kelas
menyusui/klinik, laktasi/pojok laktasi, untuk mendapatkan konseling, informasi
dan Edukasi dari konselor menyusui minimal 1-2
kali kehamilan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
usia kehamilan ibu(32 minggu)
- Identifikasi
motivasi dan kebutuhan ibu untuk menyusui
- Identifikasi
informasi tentang menyusui yang telah di peroleh
Tereapeutik
- Diskusikan
pentingnya kelas menyusui pada masa kehamilan
- Diskusikan
perubahan payudara selama kehamilan
- Rujuk ke layanan
kelas menyusui pada masa kehamilan
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur rujukan
- Anjurkan ibu
mendapatkan Edukasi dan konseling
menyusui minimal 1-2 kali selama kehamilan
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan
konselor laktasi
Rujukan ke Kelas Laktasi
Pascapersalinan l.03141
Definisi
Melakukan
pelimpahan layanan kesehatan ibu menyusui ke kelas menyusui/ klinik
laktasi/pojok laktasi, untuk mendapatkan konseling, informasi dan Edukasi dan konselor menyusui
Tindakan
Obsevasi
- Indentifikasi
kemampuan ibu dalam kegiatan menyusui
- Periksa
pertahanan berat badan bayi
- Periksa reflek
primitive (rooting, sucking dan swallowing)
- Periksa kondisi
payudara ibu(mis.jenis puting, benkak, lecet/luka pada putting, nyeri putting
dan mastitis)
- Periksa kondisi
psikologis ibu dan dukungan keluarga
- Periksa posisi
dan peletakan saat ibu menyusui
- Periksa
penggunaan susu formula
- Periksa
ketrampilan ibu saat memerah ASI
- Periksa cara
penyimpanan ASI
Terapeutik
- Diskusikan
pentingnya kelas menyusui pada masa pascapersalinan
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur rujukan
- Anjurkan
mengunjungi layanan kesehatan (mis. Klinik laktasi, pojok laktasi, kelas
menyusui)
Kolaborasi
- Rujuk ke layanan
kelas menyusui pada masa pascapersalinan
Rujukan ke
Kelompok Dukungan Menyusui I.03142
Definisi
Melakukan
pelimpahan layanan kesehatan ibu hamil dan menyusui dalam mempersiapkan dan
mempertahankan menyusui untuk mendapatkan konseling, informasi dan Edukasi sehingga ibu mendapat dukungan
menyusui selama di ruang perawatan atau komunitas.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
usia kehamilan ibu
- Identifikasi
motivasi dan kebutuhan ibu untuk menyusui
- Identifikasi
informasi yang telah didapat seputar menyusui
- Identifikasi dukungan
yang di terima selama kehamilan , persalinan dan pascapersalinan
- Identifikasi
kelompok dukungan menyusui yang bersedia memfasilitasi
- Diskusikan
pentingnya bergantung dengan kelompok dukungan menyusui
- Motivasi ibu
untuk bergabung dengan kelompok pendukung ASI
- Rujuk ke
kelompok dukungan menyusui
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur rujukan
- Anjurkan
mengunjungi kelompok dukungan menyusui Kolaborasi
- Kolaborasi dengan
konselor menyusui dan ibu yang berhasil menyusui eksekuti
Rujukan ke Layanan
Masyarakat l.12474
Definisi
Menyusun
penatalaksanaan lebih lanjut layanan kesehatan dan keperawatan kepada sumber
pelayanan kesehatan yang lebih lengkap bagi individu , keluarga dan kelompok di
masyarakat.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi sumber-sumber
pelayanan kesehatan di masyarakat
- Identifikasi
masalah kesehatan individu , keluarga dan kelompok masyarakat.
Terapeutik
- Damping proses
rujukan , jika perlu
- Fasilitasi
memutuskan pelayanan kesehatan yang dapat dijadikan tujuan rujukan
- Fasilitasi
individu , keluarga dan kelompok mempersiapkan proses rujukan(mis.
Administrasi, informasi/data kesehatan)
- Berikan
informasi yang akurat kepada institusi layanan yang dituju
- Fasilitasi
proses tindak lanjut di masyarakat setelah rujukan
- Lakukan proses
dokumentasi secara lengkap
Rujukan ke
Pelayanan Keluarga Berencana 1.07231
Definisi
Menyusun penata
laksanaan lebih lanjut program perencanaan kehamilan anggota keluarga kepada
institusi pelayanan keluarga berencana.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kebutuhan keluarga akan program perencanaan kehamilan
- Identifikasi
potensi dan sumber-sumber kekuatan keluarga
- Identifikasi
apakah peran dan fungsi kesehatan keluarga berjalan baik
Terapetik
- Diskusikan
dengan keluarga, terutama kepala keluarga tentang program KB
- Sepakati waktu
bersama pasien dan keluarga untuk pertemuan awal program KB
- Berikan
kesempatan individu menyampaikan masalahnya
- Fasilitasi
keluarga mengidentifikasi jenis KB yang sesuai
- Fasilitasi
pasien dan keluarga menyepakati pilihan program KB
- Berikan
penguatan atas keputusan pasien dan keluarga
- Jelaskan tujuan,
manfaat dan prosedur KB kepada seluruh anggota keluarga
Rujukan ke Perawat
Enterostoma 1.04170
ke
Definisi
Melakukan Kolaborasi dengan perawat enterostoma
dalam penanganan pasien dengan stoma.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kondisi pasien (mis. Rencana pembuatan stoma , stoma abnormal)
- Siapkan resume
kondisi pasien(mis. Gangguan pada collon atau uretra, pekerjaan pasien, jenis
dan waktu pemasangan stoma, permasalahan stoma)
- Tuliskan dengan
jelas jenis penangan yang di harapkan dari perawat enterostoma
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur rujukan
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan
perawat enterostoma untuk intervensi lebih lanjut
Rujukan ke Terapi
Dukungan Kelompok
Definisi
Pelimpahan layanan
keperawatan individu kepada sumber pelayanan kesehatan kelompok di masyarakat
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
sumber-sumber dukungan kesehatan di masyarakat
- Indentifikasi
kebutuhan individu
- Monitor hasil
akhir program terapi
Terapetik
- Fasilitasi
memutuskan untuk mengikuti program terapi kelompok
- Motivasi
menyesuaikan diri dengan kelompok pendukung
- Fasilitasi
mengikuti program terapi sesuai tahapan hingga selesai
- Berikan
penguatan atas pencapaian individu dalam kelompok
- Lakukan
modifikasi dan program tindak lanjut
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur rujukan
Rujukan ke Terapi
Keluarga
Definisi
Melimpahkan
layanan program terapi individu dalam keluarga untuk menjalani terapi keluarga.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
masalah pasien dalam keluarga
- Identifikasi
potensi dan sumber-sumber kekuatan keluarga
- Identifikasi
apakah peran dan fungsi kesehatan keluarga berjalan dengan baik
Terapetik
- Diskusikan
rencana melibatkan seluruh anggota keluarga dalam program terapi
- Diskusikan
dengan kepala keluarga tentang masalah kesehatan yang di alami
- Sepakati waktu
bersama pasien dan keluarga untuk pertemuan awal terapi
- Berikan
kesempatan individu menyampaikan masalahnya
- Fasilitasi
keluarga mengidentifikasi model terapi yang sesuai
- Fasilitasi
pasien dan keluarga menyepakati pilihan terapi dan strategi pelaksanaanya
- Berikan
penguatan atas individu dan keluarga
Edukasi
- Jelaskan tujuan
manfaat dan proses terapi kepada seluruh anggota keluarga
Seklusi
Definisi
Memisahkan pasien
dalam ruangan khusus dengan pengawasan ketat
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
riwayat medis
- Identifikasi
riwayat perilaku membahayakan diri sendiri dan orang lain
- Monitor
keselamatan selama di ruang seklusi
Terapetik
- Tentukan satu
anggota staf keperawatan untuk berkomunikasi dan mengarahkan staf lain
- Kontrak untuk
mengendalikan perilaku
- Dukung pemenuhan
kebutuhan dasar(mis.nutrisi, eliminasi, hidrasi, dan kebersihan)
- Hindari
penggunaan benda yang dapat menyakiti diri sendiri atau orang lain
- Ciptakan
lingkungan nyaman dan rendah stimulus
- Lakukan
pengekangan fisik atau pembatasan gerak ,jika perlu
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur kepada pasien dan keluarga dengan bahasa yang mudah dipahami
- Latih cara
mengendalikan perilaku,jika perlu
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
obat untuk kegelisahan atau agitasi, sesuai indikasi
Skrining Bayi
Sebelum Pemulangan 1.10343
Definisi
Mendeteksi secara
dini suatu kelainan / penyakit yang belum jelas secara klinis dengan
menggunakan sejumlah test, pemeriksaan atau prosedur
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kesiapan bayi dan keluarga untk dilkakukan pemulangan
Terapetik
- Lakukan skrining
tumbuh kembang bayi
- Lakukan skrining
pendengaran dengan test gangguan pendengaran otoaustic emissions(OAE),
audiotory brain stem response(ABR)
- Lakukan
pemeriksaan oksimetri nadi untuk mengidentifikasi bayi yang memiliki penyakit
jantung bawaan kritis
- Lakukan skrining
hipotiroid kongenital , jika perlu
Edukasi
- Jelaskan kepada
orang tua tentang tujuan dan prosedur skrining
- Ajarkan
mengamati dan menilai perilaku bayi terkait kemampuan pendengaran bayi
- Informasikan
kepada orang tua pentingnya menindaklanjuti hasil skrining
Skrining gizi 1.03143
Definisi
Mendeteksi secara
dini pasien yang beresiko mengalami malnutrisi dengan proses yang cepat untuk
mencegah penurunan status gizi
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
status gizi dalam 1x24 jam setelah pasien masuk rumah sakit
Terapetik
- Gunakan
instrument skrining yang valid dan terpercaya
- Lakukan skrining
ulang setelah saru minggu , jika skrining gizi menunjukan risiko malnutrisi
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur skrining gizi
- Informasikan
hasil skrining gizi
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk di lakukan pemeriksaan lanjut , jika skrining gizi menunjukan
risiko sedang mengalami malnutrisi
- Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk dilakukan proses asuhan gizi terstandar, jika skrining gizi
menunujukkan risiko sedang mengalami malnutrisi
Skrining l.14580
Definisi
Mendeteksi secara
dini kemungkinan mengalami kanker agar dapat di lakukan penanganan sesegera
mungkin
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kondisi awal pasien(mis.anamnesa keluhan, usia, jenis kelamin, riwayat kanker
di keluarga , paparan karsinogenik
Terapetik
- Lakukan
pemeriksaan fisik pada payudara , leher rahim, prostat, paru-paru atau organ
yang mungkin terkena kanker
- Fasilitasi untuk
melaksanakan pemeriksaan penunjang deteksi kanker baik pada wanita maupun pria
Edukasi
- Jelaskan
prosedur dan tujuan deteksi dini kanker
- Jelaskan
prosedur pemeriksaan penunjang
- Anjurkan
melakukan deteksi kanker secara rutin
Skrining kesehatan
l.14581
Definisi
Mendeteksi dini
resiko masalah kesehatan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan prosedur
lainya.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
target populasi skrining kesehatan
Terapetik
- Lakukan informed
consent skrining kesehatan
- Sediakan akses
layanan skrining (mis. Waktu dan tempat)
- Jadwalkan waktu
skrining kesehatan
- Gunakan
instrument skrining yang valid dan akurat
- Sediakan
lingkungan yang nyaman selama prosedur skrining kesehatan
- Lakukan
anamnesis riwayat kesehatan , faktor resiko, dan pengobatan , jika perlu
- Lakukan
pemeriksaan fisik, sesuai indikasi
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur skrining kesehatan
- Informasikan
hasil skrining kesehatan
Kolaborasi
- Rujuk untuk
pemeriksaan diagnostic lanjut(mis. Pap smear, mamografi, prostat, ekg), jika
perlu
Skrining
Penganiayaan/Persekusi l.14582
Definisi
Mendeteksi secara
dini penyebab penderitaan , rasa sakit, dan kematian secara sengaja
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
adanya keluhan fisik(mis. Pendarahan,luka,jejas)
- Identifikasi
adanya perubahan perilaku dan psikologis
- Identifikasi
adanya konsep diri (mis. Adanya rendah diri)
- Identifikasi
adanya riwayat kekerasan (mis. Pelaku, korban,saksi)
- Identifikasi
itntensitas dn frekuensi penganiayayan yang di alami
- Identifikasi
perasaan selama proses skrining (mis. Merasa bersalah, marah, sedih)
- Identifikasi
koping yang di gunakan
- Identifikasi
dukungan yang terdekat
Terapetik
- Berikan
lingkungan yang nyaman , aman dan privasi
- Perhatikan
kebutuhan dasar dan psikologis
- Berikan sikap
respek dan empati terhadap semua yang di ungkapkan (mis, verbal, nonverbal)
- Hindari
pemberian stigma
- Lakukan
pemeriksaan fisik
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur skrining
Kolaborasi
- Kolaborasi pemeriksaan
penunjang(mis. Laboratorium, forensic)
- Rujuk ke
pelayanan terkait, jika perlu
Skrining
Penyalahgunaan Zat I. 09316
Definisi
Mendeteksi secara
dini penggunaan zat yang tidak sesuai dengan indikasi medis sehingga dapat
menimbulkan kecanduan serta kematian.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
alasan dan keadaan saat masuk (mis. Putus zat, overdosis, intoksikasi)
- Identifikasi
riwayat pengobatan/terapi medik
- Identifikasi
riwayat masalah penggunaan zat (mis.perawatan di RS, komplikasi medis/jiwa,
perilaku kriminal)
- Identifikasi
kondisi yang mengakibatkan stress (mis. Kejadian, lingkungan)
- Identifikasi
faktor pencetus pemakaian kembali zat
- Identifikasi
pemakaian zat terakhir (mis. Jenis, cara pemakaian, dosis, dan waktu)
- Identifikasi
hubungan social dan hambatan (mis. Orang terdekat/dipercaya, kegiatan kelompok)
- Identifikasi
konsep diri (mis. Gambaran diri, identitas, peran, ideal diri, harga diri)
- Identifikasi
aspek spiritual dan religi (mis. Nilai, keyakinan, kegiatan ibadah)
- Identifikasi
mekanisme koping yang digunakan sebelum dan saat ini
- Identifikasi
mengenai penyebab dan akibat pemakaian zat
- Identifikasi
cara mengatasi sugest yang digunakan serta efektivitas
- Identifikasi
system pendukung yang digunakan dan tersedia
Terapeutik
- Berikan
lingkungan yang nyaman, aman dan privasi
- Perhatikan
kebutuhan dasar dan psikologis
- Berikan sikap
respect dan empati terhadap semua yang diungkapkan (mis. Verbal, nonverbal)
- Lakukan
pemeriksaan fisik
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur skrining
Kolaborasi
- Kolaborasi pemeriksaan
penunjang (mis. Darah, urin, MRI)
- Rujuk ke
pelayanan terkait, jika perlu
Skrining
Perkembangan Bayi dan Balita I. 10344
Definisi
Mendeteksi secara
dini risiko terjadi penyipanan perkembangan anak usia di bawah lima tahun.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
tahap perkembangan bayi/balita dengan instrument yang valid dan dipercaya (mis.
KPSP, Denver II)
Terapeutik
- Lakukan skrining
sesuai dengan standar usia yang telah ditetapkan
- Berikan
lingkungan yang nyaman, aman dan privasi
- Perhatikan
kebutuhan dasar dan psikologis
- Berikan sikap
respek dan empati terhadap semua yang diungkapkan (mis. Verbal, nonverbal)
- Hindari
pemberian stigma
- Lakukan
pemeriksaan fisik
Edukasi
- Jelaskan kepada
orang tua tujuan dan posedur skrining
- Infromasikan
kepada orang tua hasil skrining
Skrining
tuberkolosis I. 01024
Definisi
Mendeteksi dini
risiko masalah kesehatan tuberculosis dengan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
prosedur lainnya.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
target populasi skrining tuberkolosis (kelompok berisiko)
Terapeutik
- Lakukan informed
consent skrining tuberkolosis
- Sediakan akses
layanan skrining tuberkolosis (mis. Waktu dan tempat)
- Jadwalkan waktu
tuberkolosis skrining
- Gunakan
instrument skrining tuberkolosis yang valid dan akurat (mis. Tanda gejala, BTA,
rotgen thorak)
- Sediakan
lingkungan yang nyaman selama prosedur skrining tuberkolosis
- Lakukan
anamnesis riwayat kesehatan, factor risiko, dan pengobatan, jika perlu
- Lakukan
pemeriksaan fisik sesuai indikasi
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur skrining tuberkolosis
- Informasikan
hasil kesehatan
Stabilitas Jalan
Napas I.01025
Definisi
Mempertahankan
kepatenan jalan napas baik tanpa alat maupun dengan alat bantu jalan napas.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
ukuran dan tipe selang orofariangeal atau nasofaringeal
- Monitor suara
jalan napas setelah selang jalan napas terpasang (mis, sesak napas, mengorok)
- Monitor
komplikasi pemasangan selang jalan napas
- Monitor
kesimetrisan pergerakan dinding dada
- Monitor saturasi
oksigen (SpO2) dan CO2
Terapeutik
- Gunakan alat
pelindung diri (mis. Sarung tangan, kacamata, masker)
- Posisikan kepala
pasien sesuai dengan kebutuhan
- Lakukan
pengisapan mulut dan orofaring
- Insersikan
selang oro/nasofaring dengan tepat
- Pastikan selang
oro/nasofaring mencapai dasar lidah dan menahan lidah tidak jatuh ke belakang
- Fiksasi selang
oro/nasofaring dengan cara yang tepat
- Ganti selang
oro/nasofaring sesuai prosedur
- Insersikan
laryngeal mask airway(LMA) dengan tepat
- Pastikan
pemasangan selang endotrakeal dan trakeostomi hanya oleh tim medis yang
kompeten
- Fasilitasi
pemasangan selang endotrakeal dengan menyiapkan peralatan intubasi dan
peralatan darurat yang dibutuhkan
- Berikan oksigen
100% selama 3-5 menit, sesui kebutuhan
- Auskultasi dada
setengah instubasi
- Gembungkan
manset endotrakeal/trakeostomi
- Tandai selang
endotrakeal pada bibir atau mulut
- Verifikasi
posisi selang dengan menggunakan x-ray dada, pastikan trakea 2-4 cm di atas
karina
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur stabilitasi jalan napas
Kolaborasi
- Kolaborasi pemilihan
ukuran dan tipe selang endotrakeal atau selang trakeostomi yang memiliki volume
tinggi, manset yang memiliki tekanan rendah
Stimulasi Kognitif I.06208
Definisi
Meningkatkan
kesadaran dan pemahaman lingkungan dengan memanfaatkan perencanaan rangsangan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
keterbatasan kemampuan kognitif
Terapeutik
- Dukung
lingkungan dalam menstimulasi melalui kontak yang bervariasi
- Lakukan secara
bertahap dan berulang-ulang jika terdapat perubahan atau hal baru
- Sediakan
kalender
- Orientasikan
waktu, tempat dan orang
- Tunjukan sensitivitas
dalam perawatan dengan cara merespons
- Berikan
kesempatan untuk bertanggungjawab pada tugas dan pekerjaan
- Libatkan dalam
kegiatan seni dan budaya secara aktif
- Libatkan dalam
program multistimulasi untuk meningkatkan kemampuan kognitif (mis. Bernaynyi,
mendengarkan music, mendengarkan murattal, kegiatan kreatif, interaksi social,
atau penyelesaian masalah)
- Berikan
kesempatan untuk memberikan pendapat
- Rencanakan
kegiatan stimulasi sensori
- Berikan waktu
istirahat
- Letakkan barang pribadi
dan foto di kamar pasien
Edukasi
- Anjurkan untuk
berinteraksi dengan orang lain
- Anjurkan
menungkapkan kembali pikiran untuk menstimulasi memori
- Anjurkan untuk
melakukan kegiatan untuk meningkatkan kemampuan dan pembelajaran
- Anjurkan untuk
menggunakan alat bantu memori (mis. Daftar tugas, jadwal, dan pengingat)
- Anjurkan
mengulang lagi informasi yang didapatkan
Surveilens I.
14582
Definisi
Mengumpulkan,
meninterpretasi, dan mensintesis data pasien untuk pengambilan keputusan klinis
yang berkesinambungan dan berkelanjutan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
risiko kesehatan pasien
- Idetifikasi
perilaku dan rutinitas normal pasien
- Identifikasi
persepsi pasien tentang status kesehatannya
- Identifikasi
kondisi awal yang memerlukan respon segera (mis. Perubahan tanda vital, detak
jantung lambat atau cepat, tekanan darah rendah atau tinggi, sulit bernapas,
perubahan tingkat kesadaran, kejang berulang atau berkepanjangan, nyeri dada,
perubahan status mental)
- Periksa tanda,
gejala atau masalah saat ini
- Monitor
kemampuan pasien untuk melakukan aktivitas perawatan firi
- Monitor status
neurologis
- Monitor pola
perilaku
- Monitor
kemampuan kognitif
- Monitor keadaan
emosional
- Monitor tanda
vital
- Monitor strategi
penanggulangan yang digunakan oleh pasien dan keluarga
- Monitor
perubahan pola tidur
- Monitor kulit
pada pasien berisiko tinggi
- Monitor tanda
dan gejala ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
- Monitor pervusi
jaringan
- Monitor
tanda-tanda infeksi, jika perlu
- Monitor status
gizi
- Monitor fungsi
gastrointestinal
- Monitor pola
eliminasi
- Monitor
kecenderungan pendarahan pada pasien berisiko tinggi
Terapeutik
- Aktifkan tim
reaksi cepat, jika perlu
- Tetapkan
frekuensi pengumpulan dan interpretasi data
- Tentukan kondisi
pasien stabil yang tidak stabil atau kritis (mis. Pasien yang membutuhkan
penilaian neurologis sering, pasien mengalami disritmia jantung, pasien
menerima infus obat kontinyu)
- Fasilitas
memperoleh tes diagnostik, jika perlu
- Interpretasikan
hasil tes diagnostic, jika perlu
- Ambil dan
analisis data laboratorium
- Libatkan pasien
dan keluarga dalam kegiatan pemantauan, jika perlu
- Catat jenis dan
jumlah drainase dan beritahu dokter tentang perubahan yang signifikan
- Bandingakan
status saat ini dengan status sebelumnya untuk mendeteksi perbaikan dan
memburuknya keadaan kondisi pasien
- Analisis
beberapa program medis dan pasikan keamanan dan ketepatannya
- Sediakan
lingkungan yang tepat sesuai yang diinginkan (mis. Mencocokkan kompetensi
perawat dengan kebutuhan perawatan pasien, rasio dengan perawat, menyediakan
staf pelengkap memadai, memastikan kesinambungan perawatan)
Edukasi
- Jelaskan hasil
tes diagnostic kepada pasien dan keluarga
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan
tim medis, jika perlu
- Kolaborasi dengan
tim medis untuk melakukan pemantauan hemodinamik invasif, jika perlu
- Kolaborasi dengan
tim medis untuk melakukan pemantauan ICP
Surveilens
keamanan dan keselamatan I. 14584
Definisi
Mengumpulkan,
menginterpretasi, dan mensintesis data keselamatan dan factor risiko
keselamatan pasien untuk pengambilan keputusan klinis yang berkesinambungan dan
berkelanjutan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
risiko bahaya yang mengancam keselamatan pasien, jika ada
- Identifikasi
informasi tentang perilaku dan rutinitas normal pasien
- Identifikasi
persepsi tentang keselamatan
- Periksa tanda,
gejala, atau masalah saat ini
- Monitor
kemampuan pasien untuk melakukan aktivitas perawatan diri
- Monitor status
neurologis
- Monitor pola
perilaku
- Monitor
kemampuan kognitif
- Monitor keadaan
emosional
- Monitor tanda
vital, sesuai kebutuhan
- Monitor tanda
dan gejala ketidakseimbangan cairan elektrolit
- Monitor
kecenderungan pendarahan pada pasien berisiko tinggi
Terapeutik
- Tetapkan
frekuensi pengumpulan dan interpretasi data
- Tentukan kondisi
pasien stabil yang tidak stabil atau kritis (mis. Pasien yang membutuhkan
pemeriksaan neurologis sering, pasien mengalami disritmia jantung, pasien
menerima infus obat intravena kontinu seperti nitrogliserin atau insulin)
- Fasilitas
memperoleh tes diagnostic, jika perlu
- Interpretasi
hasil tes diagnostic, jika perlu
- Bandingkan
status ini dengan status seblumnya untuk mendeteksi perbaikan dan memburuknya kondisi
pasien
- Prioritaskan
tindakan berdasarkan kondisi pasien
- Analisis
beberapa program medis dan pastikan keamanan dan ketepatannya
- Sediakan
lingkungan yang tepat sesuai yang diinginkan (mis. Mencocokkan kompetensi
perawat dengan kebutuhan perawatan pasien, rasio dengan perawat, menyediakan
penunjang yang memadai, memastikan kesinambungan perawatan)
Edukasi
- Anjurkan
keluarga terlibat dalam menjaga keselamatan pasien, jika perlu
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan
tim medis, jika perlu
- Kolaborasi dengan
tim medis untuk melakukan pemantauan hemodinamik invasif, jika perlu
- Kolaborasi dengan
medis tentang kondisi terkait program terapi, jika perlu
Surveilens
kehamilan lanjut I. 07232
Definisi
Mengumpulkan,
menginterpretasikan, dan mensintesis data ibu hamil dengan riwayat trauma atau
cedera yang mengancam kehamilan atau ibu hamil dengan riwayat kehamilan
bermasalah
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
risiko bahaya yang mengancam kehamilan (mis. Riwayat jatuh, trauma, infeksi
jalan lahir, konsumsi obat-obatan, usia lebih dari 35 tahun dan kurang 20
tahun, malnutrisi, penyakit penyetra)
- Identifikasi
perilaku dan rutinitas yang dapat mengancam kehamilan pasien (mis. Olahraga
ekstrim, naik atau turun tangga, merokok, alkoholik)
- Identifikasi
kondisi stabil atau tidak stabil kritis (mis. Gawat janin, pendarahan, anema,
hipertensi, KPD, preeklamsia/eklamsia)
- Periksa tanda,
gejala, atau masalah kehamilannya saat ini
Terapeutik
- Tetapkan
frekuensi pengumpulan dan interpretasi data terkait kehamilan (mis. BB ibu
hamil, DJJ, taksiran berat janin, gerakan janin, usia kehamilan, tinggi fundus)
- Fasilitas ibu
hamil memperoleh informasi tentang deteksi dini tanda dan gejala bahaya
kehamilan (mis. Perdarahan, tekanan darah tinggi, tanda-tanda anemia dan hasil
tes diagnostic)
- Interpretasikan
hasil diagnostic, jika perlu
- Sediakan
lingkungan aman dan nyaman bagi ibu hamil
Edukasi
- Anjurkan
menyampaikan persepsinya tentang kehamilan berisiko
Kolaborasi
- Kolaborasi program
medis bagi ubu hamil dan pastikan keamanan dan ketepatannya
Surveilens
Komunitas I. 14584
Definisi
Mengumpulkan,
menginterpretasi, dan mensintesis data yang bersifat berkesinambungan untuk
pengambilan keputusan di masyarakat.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
tujuan dan prosedur pelaporan data kesehatan masyarakat
- Kumpulkan data
yang berkaitan dengan kejadian kesehatan di masyarakat
- Tetapkan
frekuensi dan pengumpulan analisis data
Terapeutik
- Laporkan data
mekanisme menggunakan pelaporan standar yang sudah ada
- Tindak lanjuti
laporan ke instansi terkait untuk memastikan keakuratan dan kegunaan informasi
- Libatkan
berperan aktif dalam pengembangan program di masyarakat (mis. Pendidikan
kesehatan, kebijakan pemerintah dan kemampuan advokasi) terkait dengan pengumpulan
data masyarakat dan pelaporannya
- Gunakan laporan
sebelumnya untuk mengenali kebutuhan pengumpulan data tambahan, analisis dan
interpretasinya
Edukasi
- Ajarkan
(Keluarga dan masyarakat) mengenali pentingnya tindak lanjut pengobatan
penyakit menular
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan
pihak lain dalam pengumpulan, analisis, dan pelaporan data kesehatan masyarakat
Teknik Distraksi I.
14584
Definisi
Mengalihkan
perhatian atau emosi dan pikiran negatif terhadap sensai yang tidak diinginkan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
pilihan teksnik distraksi yang diinginkan
Terapeutik
- Gunakan teknik
distraksi (mis. Membaca buku, menonton televise, akitivitas terapi, membaca
cerita, bernyanyi )
Edukasi
- Jelaskan manfaat
dan jenis distraksi bagi panca indera (mis. Music, perhitungan, televise, baca,
video/ permainan ngegame)
- Anjurkan
menggunakan teknik sesuai dengan tingkat energi, kemampuan, usia, tingkat
perkembangan
- Anjurkan membuat
daftar aktvitas yang menyenangkan
- Anjurkan melatih
teknik distraksi
Teknik Imajinasi
Terbimbing I. 08247
Definisi
Membentuk imajnasi
dengan semua indera melalui pemrosesan kognitif dengan mengubah, obyek, tempat,
peristiwa atau situasi untuk meningkatkan relaksasi, meningkatkan kenyamanan
dan meredakan nyeri.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
masalah yang dialami
- Monitor respons
perubahan emosional
Terapeutik
- Sediakan ruangan
yang tenang dan nyaman
Edukasi
- Anjurkan
membayangkan suatu tempat yang pernah atau yang ingin dikunjungi (mis. Gunung,
pantai)
- Anjurkan
membayangkan mengunjungi tempat yang dikunjungi berada dalam kondisi yang
sehat, bersama dengan orang yang dikasihi atau dicintai dalam suasana yang
nyaman
Teknik latihan
penguatan otot I.05184
Definisi
memfasilitasi
latihan otot resistif reguler untuk mempertahankan atau meningkatkan kekuatan
otot.
Tindakan
Observasi
- mengidentifikasi
resiko
- identifikasi
tingkat kebugaran otot dengan menggunakan lpangan latihan atau laboratorium tes
(mis.angkat maksimum, jumblah datar perunit waktu)
- identifikasi
jenis dan durasi aktivitas pemanasan/pendinginan
- monitor
efektifitas latihan.
Terapeutik
- lakukan latihan
sesuai program yang di tentukan
- fasilitias
menetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang realistis dalam
menentukan rencana latihan.
- Fasilitas
mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan di lingkungan rumah/ tempat kerja
- Fasilitas
mengembangkan program latihan yang sesuai dengan tingkat kebugaran otot,
kendala musculoskeletal, tujuan fungsional kesehatan, sumber daya peralatan
olahraga, dan dukungan sosial
- Fasilitas
mengubah program atau mengembangkan strategi lain untuk mencegahnya bosan dan
putus latihan.
- Berikan intruksi
tertulis tentang pedoman dan bentuk gerak untuk setiap gerakan otot.
Edukasi
- Jelaskan fungsi
otot, fisiologi olahraga, dan konsekuensitidak digunakannya otot.
- Kolaborasi dengan
tim kesehatan lain (mis. Terapis aktivitas, asli fisiologi olahraga,terapis
okupasi, terapis rekreasi, terapi fisik) dalam perencanaan, pengajaran, danmemonitor
program latihan otot.
Teknik latihan
penguatan sendi L.05185
Definisi
Menggunakan teknik gerakan tubuh aktif atau
pasif untuk mempertahankan atau
mengembalikan meningkatkan fleksibilitas sendi
Tindakan
Observasi
- Identifikasi keterbatasan
fungsi dan gerak sendi
- Monitor lokasi
dan sifat ketidaknyamanan atau rasa sakit selama gerakan / aktivitas
Terapeutik
- Lakukan
pengendalian nyeri sebelum memulai latihan
- Berikan posisi
tubuh optimal untuk gerakan sendi pasif atau aktif
- Fasilitas
menyusun jadwal latihan rentang gerak aktif maupun pasif
- Fasilitas gerak
sendi teratur dalam batas batas rasa sakit, ketahanan, dan mobilitas sendi
- Berikan
penguatan positif untuk melakukan latihan bersama
Edukasi
- Jelaskan kepada
pasien / keluarga tujuan dan rencana latiahan bersama
- Anjurkan duduk
di tempat tidur, di sisi tempat tidur (menjuntal) atau kursi, sesuai toleransi
- Ajarkan
melakukian latihan rentang gerak aktif dan pasif secara sistematis
- Anjurkan
memvisualisasikan gerak tubuh sebelum memulai gerakan
- Anjurkan
ambulasi, sesuai toleransi
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan
fisioterapi dalam mengembangkan dan melaksanakan program latihan.
Teknik menenangkan
I.08248
Definisi
Teknik relaksasi
dengan membentuknya imajinasi individu dengan menggunakan semua indera melalui
pemprosesan kognitif untuk mengurangi stress.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
masalah yang dialami
Terapeutik
- Buat kontrak
dengan pasien
- Ciptakan ruangan
tenang dan nyaman
Edukasi
- Anjurkan
mendengarkan musik yang lembut atau music yang disukai
- Anjurkan berdoa,
berzikir, membaca kitab suci, ibadah sesuai agama yang dianut
- Anjurkan
melakukan teknik menenangkan hingga perasaan menjadi tenang.
Terapi aktivitas I.05186
Definisi
Menggunakan
aktivitas fisik, kognitif, social, dan spiritual tertentu untuk memulihkan
keterlibatan frekuensi, atau durasi aktivitas individu atau kelompok.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
deficit tingkat aktivitas
- Identifikasi
kemampuan berpartisipasi dalam aktivitas tertentu
- Identifikasi
sumber daya untuk aktivitas yang diinginkan
- Identifikasi
stategi meningkatkan partisipasi dalam aktivitas
- Identifikasi
makna aktivitas rutib (mis.bekerja) dan waktu luang
- Monitor respons
emosional, fisik, social, dan spiritual terhadap aktivitas
Terapeutik
- fasilitas focus
pada kemampuan, bukan deficit yang alami
- sepakat komitmenuntuk
meningkatkan frekuensi dan rentang aktivitas
- fasilitasi
memilih aktivitas dan tetapkan tujuan aktivitas yang konsisten sesuai kemampuan
fisik, psikologis dan social
- koordinasi
pemilihan aktivitas sesuai usia
- fasilitasi makna
aktivitas yang dipilih
- fasilitas
transpotrasi untuk menghadiri aktivitas, jika sesuai
- fasilitias
pasien dan keluarga dalam menyesuaikan lingkungan untguk mengkoordinasi
aktivitas yang di pilih
- fasilitas
aktivitas fisik rutin (mis.ambulasi,mobilisasi dan perawatan diri) sesuai
kebutuhan
- fasilitas
aktivitas pengganti saat mengalami keterbatasan waktu, energy atau gerak
- fasilitas
aktivitas motoric kasar untuk pasien hiperaktif
- tingkatkan
aktivitas fisik untuk memelihara berat badan,jika sesuai
- fasilitas
aktivitas motoric untuk merelaksasikan otot
- fasilitas aktvitas
dengan komponen memori implisit dan emosional (mis. Kegiatan keagamaan khusus)
untuk pasien demensia, jika sesuai.
- Libatkan dalam
permainan kelompok yang tidak kompetitif, terstruktur, dan aktif
- Fasilitas
mengembangkan motivasi dan penguatan diri
- Fasilitas pasien
dan keluarga memantau kemajuannya sendiri untuk mencapai tujuan
- Jadwalkan
aktivitas dalam rutinitas sehari hari
- Berikan
penguatan positif partisipasi dalam aktivitas
Edukasi
- Jelaskan metode
aktivitas sehari hari, jika perlu
- Ajarkan cara
melakukan aktivitas yang di pilih
- Anjurkan
melakukan aktivitas fisik, social, spiritual dan kognitif dalam menjaga fungsi
dan kesehatan
- Anjurkan
terlibat dalam aktivitas kelompok atau terapi, jika sesuai
- Anjurkan
keluarga memberi penguatan positif atas partisipasi dalam aktivitas
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan
terapis okupasi dalam merencanakan dan memonitor program aktivitas jika sesuai
- Rujuk pada pusat
atau program aktivitas komunitas, jika perlu
Terapi akupresur I.06209
Definisi
Menggunakan teknik penekanan pada titik
tertentu untuk mengurangi nyeri, meningkatkan relaksasi, mencegah atau
mengurangi mual.
Tindakan
Obeservasi
- Periksa
kontraindikasi (mis. Kontusio, jaringan perut, infeksi, penyakit jantung dan
anak kecil)
- Periksa tingkat
kenyamanan psikologis dengan sentuhan
- Periksa tempat
yang sensitif untuk dilakukan tekanan dengan jari
- Identifikasi
hasil yang ingin di capai
Terapeutik
- Tentukan titik
akupuntur, sesuai dengan hasil yang di capai
- Perhatikan
isyarat verbal atau nonverbal untuk menentukan lokasi yang diinginkan
- Rangsang titik
akupresur dengan jari atau ibu jari dengan kekuatan tekanan yang memadai
- Tekan jari atau
pergelangan tangan untuk mengurangi mual
- Tekan bagian
otot yang tegang hingga rileks atau nyeri menurun, sekitar 15-20 detik
- Lakukan
penekanan pada kedua ekstremitas
- Lakukan
akupresur setiap hari dalam satu pecan pertama untuk mengatasi nyeri
- Telah referensi
untuk menyesuaikan terapi dengan etiologi, lokasi, dan gejala, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan untuk
rileks
- Ajarkan keluarga
atau orang terdekat melakukan akupresur secara mandiri
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan
terapis yang tersertifikasi
-
Terapi akupuntur I.06210
Definisi
Menggunakan metode
penusukan jarum pada titik titik tertentu yang tepat di permukaan tubuh
Tindakan
Observasi
- Periksa riwayat
kesehatan dan pengkajian fisik sesuai kebutuhan
- Periksa resiko
adanya akupuntur
Terapeutik
- Perhatikan
prosedur keselamatan pasien (cuci tangan persiapan kulit, persiapan lingkungan
kerja, persiapan alat, kadaluarsa jarum, manajemen sampah, manajemen darah)
- Berikan posisi
yang sesuai dan buka area yang akan di terapi, sesuai kebutuhan
- Tentukan titik
akupuntur
- Lakukan
akupuntur sesuai indikasi (lokasi,ukuran,jarum,jumblah jarum yang digunakan)
- Lakukanmenejemen
efek samping akupuntur (mis.nyeri,hematom,pingsan, jarum yang rusak,
bengkok,tertancap, infeksi)
Edukasi
- Jelaskan
prosedur akupuntur, indikasi,kontra indikasi,dan kemungkinan efek samping
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan
terapis yang tersertifikasi
Terapi bantuan
hewan I.09317
Definisi
Menggunakan hewan
untuk memberikan simulasi pemulihan kesehatan, pengalihan perhatiandan,
relaksasi.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
penerimaan pasien terhadap hewan sebagai agen
- Identifikasi
adanya alergi pada hewan
- Lakukan
pemeriksaan fisik
Terapeutik
- Tentukan standar
untuk skrining, pelatihan, dan perawatan hewan dalam program terapi, jika perlu
- Ikuti peraturan
dinas kesehatan tentang penggunaan hewan sebagai agen terapi
- Buat pedoman
protocol yang menguraikan respons terhadap trauma atau cedera akibat kontak
dengan hewan
- Siapkan siapkan
hewan (mis. Anjing,kucing, kuda,ular,kura kura, kelinci, percobaan,burung)
- Fasilitas pasien
memegang, membelai, menonton dan mencurahkan emosi kepada hewan
- Motivasi bermain
dengan terapi
- Motivasi memberi
makan atau merawat hewan
- Berikan
kesempatan untuk mengenang dan berbagi tentang pengalaman merawat hewan
peliharaan / hewan lainnya
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan alasan memiliki hewan
Terapi bekam I.02085
Definisi
Menggunakan metode
penyedotan kulit dengan tekanan negative pada bagian bagian tertentu untuk
mengeluarkan racun atau oksida dalam tubuh.
Tindakan
Observasi
- Periksa riwayat
kesehatan
- Identifikasi
kontraindikasi terapi bekam (mis. Konsumsi pengecer darah [inspirasi,aspilet]
- Lakukan
pemeriksaan fisik
Terapeutik
- Tentukan titik
pembekaman
- Tentukan jenis
bekam yang akan di lakukan (mis. Bekam kering atau basah)
- Baringkan pasien
senyaman mungkin
- Buka pakaian
pada area yang akan di lakukan pembekaman
- Pasang sarung
tangan dan alat pelindung diri lainnya
- Desinfeksi area
yang akan di bekam dengan kapas alcohol atau alcohol swab
- Olesi kulit
dengan minyak herbal untuk meningkatkan peredaran darah (mis. Minyak zaitun)
- Lakukan
penyekopan dengan tarikansecukupnya
- Lakukan
penyayatan pada area yang telah dilakukan bekam kering
- Lakukan
penyekopan kembali setelah dilakukan penyayatan
- Lakukan
pembekaman tidak lebih dari 5 menit untuk menghindari hipoksia jaringan
- Buka kop dan
bersihkan darah yang tertampung
- Bersihkan area
yang telah dilakukan pembekaman
- Hindari
pembekaman pada area mata, hidung, mulut areola mammae, kelamin, dekat pembuluh
darah besar, varises dan jaringan luka.
- Lakukan
sterilisasi pada alat alat bekam yang telah di gunakan
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur terapi bekam
- Anjurkan puasa
sebelum dilakukan pembekaman, jika perlu
- Anjurkan tidak
mandi 2-3 jam pasca pembekaman
Terapi bercerita I.10345
Definisi
Menggunakan cerita
naratif seperti dongeng, mitos, legenda dengan improvisasi tertentu untuk
memulihkan masalah fisik dan psikologis
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kesiapan anak
- Identifikasi
minat anak terhadap cerita
- Identifikasi
tema yang di sukai
- Identifikasi
ekspresi dan respons anak
Terapeutik
- Sediakan
lingkungan yang nyaman
- Jalin keakraban
dengan anak dan keluarga
- Mulai bercerita
mulai dari hal sederhana sampai hal yang kompleks
- Fokuskan
pandangan pada anak
- Minta tanggapan
anak
- Berikan umpan
balik reinforcement positif
- Dokumentasikan
proses dan terapi
Edukasi
- Jelaskan tujuan
reaksi
Terapi bermain I.10346
Definisi
Menggunakan mainan
atau media untuk memfasilitasi anak dalam mengkomunikasikan persepsi.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
perasaan anak yang diungkapkan selama bermain
- Monitor
penggunaan peralatan bermain anak
- Monitor respons
anak terhadap terapi
- Monitor tingkat
kecemasan anak selama terapi
Terapeutik
- Ciptakan
lingkungan yang nyaman dan aman
- Sediakan waktu
yang cukup untuk memungkinkan sesi bermain efektif
- Atur sesi
bermain untuk memfasilitasi hasil yang diinginkan
- Tetapkan batasan
untuk sesi latihan Terapeutik
- Sediakan
peralatan bermain yang aman, sesuai kreatif, tepa guna, peralatan yang
merangsang perkembangan anak, yang dapat mendorong eksresipengetahuan dan
perasaan anak
- Motivasi anak
untuk berbagi perasaan, pengetahuan, dan persepsi
- Komunikasikan
penerimaan perasaan, baik positive atau nrgative, yang diungkapkan melalui
permainan
- Lanjutkan sesi
bermain secara teratur untuk membangun kepercayaan dan mengurangi rasa takut
akan peralatan atau perawatan yang tidak di kenal
- Dokumentasikan
pengamatan yang dilakukan selama sesi bermain
Edukasi
- Jelaskan tujuan
bermain bagi anak dan orang tuan
- Jelaskn prosedur
bermain kepada anak dan orang tua dengan bahsa yang mudah di pahami
Terapi biofeedback
I.09318
Definisi
Memfasilitasi
kemampuan mengendalikan diri atas respons fisiologi dengan menggunakan monitor
biofeedback.
Tindakan
Observasi
- Periksa riwayat
kesehatan
- Identifikasi
kemampuan dan kemampuan untuk menggunakan perawatan biofeedback
- Identifikasi
penerimaan terhadap terapi
- Identifikasi
perangkat biofeedback yang akan digunakan (mis.feedback termal: respons
elektrodermal atau respon kulit galvanic,feedback elektromiografi, biofeedback
pernafasan, biofeedback elektroensefalografi)
- Identifikasi
kondisi kesehatan spesifik yang harus di lakukan terapi
Terapeutik
- Atur ruang
terapi agar pasien tidak menyentuh tanda konduktif apapun
- Pasang perangkat
instrument sesuai kebutuhan
- Tetapkan ambang
dasar respon fisiologis untuk membandingkan efek terapi
- Operasikan
perangkat biofeedback
- Fasilitasi
belajar memodifikasi respon tubuh terhadap isyarat pada monitor
- Berikan umpan
balik kemajuan setelah setiap sesi terapi
Edukasi
- Jelaskan
prosedur penggunaan perangkat
- Jelaskan tujuan
menggunakan feedback
- Informasikan
waktu frekuensi lama dan tempat, terapi dengan pasien/keluarga
- Ajarkan
memeriksa instrument berfungsi dengan baik sebelum digunakan
- Informasikan
hasil terapi untuk penguatan respon terapi
Terapi diversional
Definisi
Menggunakan
aktifitas pengisi waktu luang atau rekreasi untuk meningkatkan perasaan sehat.
Tindakan
Obervasi
- Identifikasi
kesiapan dan kemampun menerima informasi
- Identifikasi
hobi dan aktivitasbyang biasa dilakukan
Terapeutik
- Sediakan materi
dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan
pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan
kesempatan untuk bertanya
Edukasi
- Anjurkan
menyiapkan ruangan yang tenang dan nyaman
- Anjurkan
menjalankan hobi dan aktivitas yang biasa dilakukan
- Anjurkan menonton
teevisi, membaca buku, dan hiburan lainnya
- Anjurkan
melakukan aktivitas yang dapat menurunkan asientas (mis.berzikir,
beribadah,menyanyi dalam kelompok, permainan sederhana bermain kartu puzzle)
Terapi Hipnisis I.09320
Definisi
Memfasilitasi pencapaian konsentrasi penuh
untuk menciptakan perubahan dalam sensasi,pikiran,atau perilaku.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
riwayat masalah yang dialami
- Identifikasi
tujuan teknik hypnosis
- Identifikasi
penerimaan untuk menggunakan hypnosis
Terapeutik
- Ciptakan
hubungan saling percaya.
- Berikan
lingkungan yang nyaman,tenang dan bebas gangguan.
- Duduk bahasa
yang mudah dipahami.
- Berikan sasaran
dengan secara efektif.
- Fassilitasi
mengidentifikasi teknik hypnosis yang tepat(mis.gerakan tangan ke wajah,teknik
eskalasi,fraksinasi).
- Hindari menebak
apa yang dipikirkan.
- Fasilitasi
menggunakan semua indera selama prosses terapi.
- Berikan umpan
balik positif setelah setiap sesi Edukasi.
- Anjurkan menarik
napas dalam untuk mengintensifkan relaksasi.
Terapi Humor I.09321
Definisi
Menggunakan humor untuk memudahkan membangun
hubungan,mengurangi ketegangan dan kemarahan,atau mengatasi perasaan
menyaksikan.
Terapi Keluarga I.09322
Definisi
Menggunakan anggota keluarga untuk menggerakan
keluarga melakukan cara hidup yang lebih produktif.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
riwatay kesehatan keluarga.
- Identivikasi
pola komunikasi keluarga.
- Identivikasi
cara keluarga memecahkan masalah.
- Identivikasi
pembuatan keputusan dalam keluarga.
- Identivikasi
terjadinya pelecehan dalam keluarga.
- Identivikasi
kekuatan/sumber daya keluarga.
- Identivikasi
peran setiap anggota keluarga dalam system keluarga.
- Identivikasi
gangguan spesifikasi terkait harapan peran.
- Identivikasi
penyalahgunaan zat pada anggota keluarga.
- Identivikasi
penengah dalam keluarga.
- Identivikasi
ketidak puasan dan/atau konflik terjadi.
- Identivikasi
kejadian saat ini atau akan terjadi yang mengancam keluarga.
- Identivikasi
kebutuhan dan harapan dalam keluarga.
- Monitor respons
merugikan terhadap terapi.
Terapeutik
- Fasilitasi
strategi keluarga.
- Fasilitasi
strategi menurunkan stress.
- Fasilitasi
strategi system keluarga,jika sesuai.
- Diskusikasi cara
terbaik dalam menangani disfungsi perilaku dalam keluarga.
- Diskusikasi
batasan keluarga.
- Diskusikasi
strategi penyelesaian masalah yang kontruktif.
- Diskusikasi
rencana terapi dengan keluarga.
- Diskusikasi cara
membudayakan perilaku baru.
- Rencanakan
strategi menghentikan terapi.
Edukasi
- Anjuran
berkomunikasi lebih efektif.
- Anjuran anggota
memprioritaskan dan memilih masalah keluarga.
- Anjuran semua
anggota keluarga berpartisipasi dalam pekerjaan rumah tangga bersama sama
(mis.makan bersama).
- Anjuran mengubah
cara berhubungan dengan anggota keluarga lain.
Terapeutik
- Atur lingkungan
yang normal (mis.menggunakan jam,kalender,fumitur).
- Fasilitasi
komunikasi terbuka antara pasien,perawat,dan staff lainnya.
- Libatkan dalam
keputusan tentang perawatan sendiri.
- Tuliskan harapan
dan kesepakatan perilaku,jika sesuai.
- Dukung kegiatan
kelompok forma, dan informal untuk meningkatkan kemampuan
berbagi,kerjasama,kompromi,dan kepemimpinan.
- Pastikan staff
memenuhi janji pertemuan dan pengawasan pada pasien.
- Minimalkan
batasan yang mengurangi privasi atau pengendalian diri (otonomi).
- Fasilitasi
menggunakan telepon.
- Sediakan
lingkungan yang nyaman untuk kunjungan keluarga dan teman lain.
- Sediakan
buku,majalah,seni,dan kerajinan sesuai latar belakang,kebutuhan rekseasi
budaya,dan pendidikan.
- Batasi jumblah
pasien psikotik yang belum terapi saat control.
Edukasi
- Anjurkan
menggunakan benda milik sendiri
Kolaburasi
- Koordinasikan
penurunan atau penyesuaian dosis obat,sesuai indikasi
Terapi Murattal I.08249
Definisi
Menggunakan media al-qur’an (baik dengan
mendengar atau membaca) untuk membantu meningkatkan pertumbuhan yang spesifik
dalam tubuh baik secara fisiologis maupun psikologis.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
aspek yang akan diubah atau dipertahankan (mis.sikap,fisiologis,psikologis)
- Identifikasi
aspek yang akan difokuskan dalam terapi
(mis.stimulasi,relaksasi,konsentrasi,pengurangan nyeri)
- Identifikasi
jenis terapi yang digunakan berdasarkan keadaan dan kemampuan pasien
(mendengarkan atau membaca Al-qur’an)
- Identifikasi
media yang dipergunakan (mis.speaker,earphone,handphone)
- Identifikasi
lama dan durasi pemberian sesuai kondisi pasien.
- Monitor
perubahan yang di fokuskan.
Terapeutik
- Posisikan dalam
posisi dan lingkungan yang nyaman.
- Batasi
rangsangan eksternal selama terapi dilakukan
(mis.lampu,suara,pengunjung,panggilann telepon)
- Yakinkan volume
yang digunakan sesuai dengan keinginan pasien.
- Putar rekaman
yang telah ditetapkan.
- Dampingi selama
membaca Al-qur’an,jika perlu.
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan manfaat terapi.
Terapi Kognitif
Perilaku I.09323
Definisi
Menggunakan teknik berpikir,merasa dan
berperilaku mengenai suatu kejadian untuk memulihkan penyadaran diri.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
riwayat diagnostic menyeluruh
- Identifikasi
gejala,factor lingkungan,budaya,biologis yang mempengaruhi.
- Identifikasi
masalah yang menimbulkan distrosi pikiran dan persepsi negative.
- Identifikasi asumsi,keyakinan
mendasar atau skema dari pola piker dan distrosi pikiran.
- Identifikasi
metode alternative dalam menyelesaikan masalah (mis.proses koreksi pikiran)
- Monitor
kemampuan yang telah dilatih.
Terapeutik
- Ciptakan
hubungan Terapeutik dan kolaburatif
(pasien-perawat) yang efektif.
- Analisis
distrosi pikiran yang dialami (mis.labeling,overgeneralisasi,personalisasi).
- Lakukan
pengamatan pemantauan terhadap pikiran dan perilaku.
- Buatkan
penugasan aktivitas di rumah dalam proses terapi.
- Arahkan pikiran
keliru menjadi sistematis.
- Buatkan
rapot/catatan kegiatan harian dan sharing.
- Berikan
reinforcement positif kemampuan yang dimiliki.
Edukasi
- Jelaskan masalah
yang dialami (mis.kecemasan,trauma sindrom)
- Jelaskan
strategi dan proses terapi pikiran perilaku.
- Diskusikan
pikiran keliru yang dialami.
- Diskusikan
self-monitoring dalam memahami kondisi selama terapi.
- Diskusikan
rencana aktivitas harian terkait terapi yang diberikan.
- Latih teknik
relaksasi (mis.pernapasan,latihan otot progresif).
- Latih
restrukturisasi pikiran dengan metode ABC (Actual,belief,consequence) dengan
mengkonter/melawan pola piker yang keliru.
- Latih
restrukrisasi pikiran dengan metode ABCD (disputing,effects)
- Latih
keterampilan koping individu.
- Latih menggunakan
prinsip FEAR (Feling frightened,expecting bad things to happen,attitude,and
action,result and reward) pada usia anak-anak.
Kolaborasi
- Kolaburasi dalam
pemberian terapi (mis.psikofamaka,ECT)
Terapi Lintah I.02087
Definisi
Menggunakan lintah untuk menghilangkan
kelebihan jaringan yang ditanam yang bercampur dengan darah vena.
Tindakan
Observasi
- Monitor kadar
hemoglobin dan hematocrit harian,jika perlu.
- Monitor ukuran
lintah sampai membesarrr (10-25 menit) sampai terlepas sendiri
Terapeutik
- Gunakan
kewaspadaan universal.
- Gunakan terapi
lintah pada daerah yang aliran darah arterinya adekuat.
- Gunakan lintah
hanya untuk satu pasien.
- Bersihkan bekas
gigitan dengan kain steril dan keringkan.
- Batasi lokasi
dengan kain atau handuk agar lintah tidak berpindah.
- Oleskan
dekstrosa 5% di lokasi terapi.
- Tempatkan lintah
dengan pinset secara hati-hati.
- Pastikan ujung
anterior dan posterior menempel pada area terapi
- Lepaskan lintah
yang tidak terjatuh dengan alcohol.
- Bersihkan area
terapi dengan hydrogen perioksida dan air steril setiap 1-2 jam.
Edukasi
- Informasikan
lintah mengeluarkan anastesi local.
- Informasikan
tindakan tidak membutuhkan anastesi local,karena jaringan yang ditanam memiliki
sedikit saraf yang aktif.
- Informasikan
bahwa lintah mengeluarkan hirudin,antikoagulan,sehingga darah akan mengalir
dari luka sampai 50ml selama 24 sampai 48 jam setelah lintah diangkat
- Informasikan
bahwa lintah merupakan terapi.
- Anjurkan untuk
tidak menyentuh atau melepaskan lintah secara manual.
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberia
antibiotic,jika perlu.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
jenis humor yang diinginkan.
- Identifikasi
tanggapan khas pasien terhadap humor (mis.tertawa atau tersenyum)
- Identifikasi
situasi dan kondisi untuk menggunakan humor.
- Monitor respons
dan hentikan strategi humor jika tidak efektif.
Terapeutik
- Hindari konten
yang sensitive
- Tunjukan sikap
menghargai humor yang dilakukan.
- Tanggapi seccara
positif upaya humor yang dilakukan.
Edukasi
- Diskusikan
keuntungan tertawa.
- Anjurkan
menggunakan media terapi humor (mis.permainan
lucu,kartun,lelucon,video,kaset,buku)
Terapi Intravena l.02086
Definisi
Memberikan dan memantau cairan dan/obat-obatan
melalui intravena.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
indikasi dilakukan terapi intravena.
- Periksa
jenis,jumblah,tanggal kadaluarsa,jenis larutan,dan kerusakan wadah.
- Periksa
kepatenan IV sebelum pemberian obat atau cairan.
- Monitor aliran
IV dan tempat penusukan kateter selama terapi.
- Monitor tanda
dan gejala kelebihan cairan.
- Monitor nilai
kalium berada dibawah 200mEq/24 jam pada dewasa.
- Monitor tanda
dan gejala fleebitis infeksi local
Terapeutik
- Pertahankan
teknik aseptic.
- Lakukan lima
benar sebelum memberikan cairan atau obat-obatan (obat,dosis,pasien,rute,dan
waktu.)
- Berikan melalui
indusion pump ,jika perlu
- Berikan cairan
pada suhu kamar,kecua;I ada indikasi lain.
- Berikan
obat-obatan melalui IV,selang infus dan peralatan lainnya setiap 48-72 jam.
- Lakukan
perawatan area penusukan kateter IV.
- Lakukan
pembilasan selang setelah pemberian larutan pekat.
- Dokumentasikan
terapi yang diberikan.
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan langkah-langkah prosedur.
Terapi Kelompok l.13500
Definisi
Menggunakan kelompok dengan masalah yang sama
untuk memberikan dukungan emosional dan perilaku,melatih perilaku baru,dan
berbagai informasi kesehatan.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi topik,tujuan
dan proses kelompok.
- Monitor
keterlibatan aktif setiap anggota kelompok.
Terapeutik
- Bentuk kelompok
5 sampai 12 anggota.
- Tentukan waktu
dan tempat yang sesuiai untuk pertemuan kelompok.
- Ciptakan suasana
nyaman.
- Gunakan kontrak
tertulis,jika perlu.
- Ciptakan iklim
motivasi untuk proses kelompok.
- Mulai dan akhiri
kegiatan tepat waktu.
- Atur tempat
duduk sesuai metose yang digunakan.
- Sepakati norma
kelompok.
- Berikan arahan
dan informasi yang sesuai.
- Hindari
interaksi kelompok tidak produktif.
- Arahkan kelompok
melalui tahapan pengembangan kelompok.
- Arahkan anggota
kelompok untuk terlibat aktif.
Edukasi
- Anjurkan
berbagai perasaan,pengetahuan,dan pengalaman.
- Anjurkan saling
membantu dalam kelompok.
- LAtih tanggung jawab
dan mengendalikan diri dalam kelompok.
Kolaborasi
- Rujuk ke perawat
spesialis lain,
- Anjur memutuskan
perhatian/pikiran pada lantunan ayat Al-Qur’’an.
Terapi Musik l.08250
Definisi
Menggunakan music untuk membantu mengubah
perilaku,perasaan,atau fosiologi tubuh.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
pertumbuhan atau fisiologi yang akan dicapai
(mis.relaksasi,stimulasi,konsentrasi,pengurangan rasa sakit)
- Idenrifikasi
minat terhadap music.
- Identifikasi
music yang disukai.
Terapeutik
- Pilih music yang
disukai.
- Posisikan dalam
posisi yang nyaman.
- Batasi
rangsangan eksternal selama terapi dilakukan (mis.lampu,suara
pengunjung,panggilan telepon)
- Sediakan
peralatan terapi music
- Artur volume
suara yang sesuai.indikasi
- Berikan terapi
music sesuai indikasi.
- Hindari
pemberian terapi music dalam waktu yang lama.
- Hindari
pemberian terapi music saat cedera kepala akut.
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur terapi music.
- Anjurkan rileks
selama mendengarkan music.
Terapi Oksigen
Definisi
Memberikan tambahan oksigen untuk mencegah dan
mengatasi kondisi kekurangan oksigen jaringan.
Terapi Menelan l.03144
Definisi
Memulihkan kemampuan menelan untuk mencegah
terjadinya komplikasi akibat gangguan menelan.
Tindakan
Observasi
- Monitor tanda
dan gejala aspirasi.
- Monitor gerakan
lidah saat makan ,minum
- Monitor tanda
kelelahan saat makan,minum,dan menelan
Terapeutik
- Berikan
lingkungan yang nyaman.
- Jaga privasi
pasien.
- Gunakan alat
bantu,jika perlu.
- Hindari
penggunaan sedotan.
- Posisikan duduk.
- Berikan permen
lollipop untuk meningkatkan kekuatan lidah.
- Fasilitasi
meletakan makanan dibelakang mulut.
- Berikan
perawatan mulut,sesuai kebutuhan.
Edukasi
- Informasikan
manfaat terapi menelan kepada pasien dan keluarga .
- Anjurkan membuka
dan menutup mulut saat memberikan makanan.
- Anjurkan tidak
bicara saat makan.
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan
tenaga kesehatan lain dalam memberikan terapi (mis.terapis okupasi,ahli
patologi bicara,dan ahli gizi)dalam mengatur program rehabilitasi pasien.
Terapi Mileu l.09324
Definisi
Menggunakan orang sumber daya,dan/atau
kejadian di lingkungan sekitar untuk meningkatkan atau mengoptimalkan fungsi
psikososial.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
kontribusi factor lingkungan terhadap perilaku.
- Identifikasi
kebutuhan orang lain selain kebutuhan pasien.
- Identifikasi
sumber daya yang diperlukan untuk memenuhi perawatan diri.
- Monitor perilaku
yang mungkin mengganggu atau merugikan orang lain.
Tindakan
Observasi
Monitor Kecepatan
Aliran Oksigen
Monitor Posisi
Alat Terafi Oksigen
-Monitor Aliran
Oksigen Secara Periodik Dan Pastikan Fraksi Yang Diberikan Cukup
-Monitor
Efektifitas Terapi Oksigen (Misal.Oksimetri,Analis Gas Darah)Jika Perlu
-Monitor Kemampuan
Melepaskan Okisgen Saat Makan
-Monitor
Tanda-Tanda Hipoventilasi
-Monitor
Tanda-Tanda Gejala Toksikasi Oksigen Dan Atelektasis
-Monitor Tingkat
Kecemasan Akibat Terapi Oksugen
-Monitor Integrita
Mukosa Hidung Akibat Pemasangan Oksigen
Terapeutik
-Bersihkan Sekret
Pada Mulut ,Hidung,Dan Trakea,Jika Perli
-Perthankan
Kepatenan Jalan Napas
-Siapkan Dan Atur
Peralatan Pemberian Oksigen
-Berikan Oksigen
Tambahan Jika Perlu
-Tetap Berikan
Oksigen Saat Pasien Ditransportasi
-Gunakan Perangkat
Oksigen Yang Sesuai Dengan Tingkat Mobilitas Pasien
Edukasi
--Ajarkan Pasien
Dan Keluarga Cara Menggunakan Oksigen Di Rumah
Kolaborasi
-Kolaborasi Penentuan Dosis Oksigen
-Kolaborasi Penggunaan Oksigen Saat
Aktivitas Dan Atau Tidur
Terapi Paparan
Panas
Definisi
Menstimulasi Kulit
Dan Jaringan Di Bawahnya Dengan Panas Untuk Mengurangi Nyeri Dan
Ketidaknyamanan Lainnya.
Tindakan
Observasi
-Indentifikasi
Kontradiksi Penggunaan Terapi (Mis.Penurunan Atau Tidak Adanya Sensasi,Penurunan
Sirkulasi)
-Monitor Suhu Alat
Terapi
-Monitor Kondisi
Kulit Selama Terapi
-Monitor Kondisi
Umum,Kenyamanan Dan Keamanan Selama Terapi
-Monitor Respon
Pasien Terhadap Terapi
Terapeutik
-Pilih Metode
Stimulasi Yang Nyaman Dan Mudah Didapatkan (Mis.Botol Air Panas,Bantal Panas
Listrik,Lilin Parafin,Lampu)
-Pilih Lokasi
Stimulasi Yang Sesuai
-Bungkus Alat
Terapi Dengan Menggunakan Kain
-Gunakan Kain
Lembab Disekitar Area Terapi
-Tentukan Durasi
Terapi Sesuai Dengan Respon Pasien
-Hindari Melakukan
Terapi Pada Daerah Yang Mendapatkan Terapi Radiasi
Edukasi
-Ajarkan Cara
Mencegah Kerusakan Jaringan
-Ajarkan Cara
Menyesuaikan Suhu Secara Mandiri
Terapi
Pemberhentian Merokok
Definisi
Menggunakan
Substansi Nikotin Dan Intervensi Psikososial Untuk Pemberhentian Merokok.
Tindakan
Observasi
-Indentifikasi
Status Merokok Saat Ini Dan Riwayat Merokok
-Identifikasi
Alasan Berhenti Merokok
-Identifikasi
Kkesiapan Berhenti Merokok
-Identifikasi
Perubahan Aspek Psikososial(Mis. Perasaan Positif Dan Negatif Merokok) Yang
Mempengaruhi Perilaku Merok
--Monitor Selama 2
Tahun Setelah Berhenti Jika Memungkinkan
Terapeutik
-Yakinkan Jika
Gejala Putus Nikotin Bersifat Sementara
-Motivasi
Menentukan Tanggal Berhenti Merokok
-Fasilitasi
Memilih Metode Terbaik Untuk Menghentikan Merokok
-Kelola Terapi
Penghenti Nikotin
-Buatkan Catatan
Tentang Penyebab Da Akibat Dari Merokok
-Fasilitasi Dalam
Mengembangkan Rencana Penghentian Merokok Terkait Aspek Psikososial Yang
Mempengaruhi Perilaku Merokok
-Fasilitasi
Mengembangkan Metode Praktis Untuk Menolak Keinginan Merokok(Mis, Berteman
Dengan Teman Yang Tidak Merokok,Tidak Sering Tempat Merokok,Latihan Relaksasi)
-Gunakan Model
Peran Yang Tidak Merokok
-Berikan Penguatan
Yang Positif Untuk Mempertahankan Gaya Hidup Bebas Asap Rokok(Mis. Merayakan
Hari Berhenti Merokok,Berikan Penghargaan Diri Sendiri Setelah Bebas Dari Rokok
Pada 1 Minggu,1 Bulan,6 Bulan;Menabung Uang Yang Biasanya Untuk Membeli Rokok
Dan Membeli Hadiah Spesial Untuk Dirinya)
-Promosikan
Kebijakan Lingkungan Bebas Asap Rokok
-Libatkan Dalam
Kelompok Pendukung Berhenti Merokok
Edukasi
-Jelaskan Manfaat
Berhenti Merokok Secara Konsisten
-Jelaskan Gejala
Fisik Putus Nikotin(Mis.Sakit Kepala,Pusing,Mual,Mudah Tersinggung Dan
Insomnia)
-Jelaskan Metode
Self-Help(Swabantu) Untuk Berhenti Merokok
-Jelaskan Rencana
Strategi Penanganan Spesifik Dan Mengatasi Masalah Akibat Berhenti Merokok
-Ajarkan Mengenali
Isyarat Kekambuhan Keinginan Merokok(Mis.Berada Disekitar Oranglain Yang
Merokok,Sering Mengunjungi Tempat Merokok)
-Ajarkan Cara
Mengatasi Kegagalan(Mis.Meyakinkan Bukan ‘’Kegagalan’’,Tetapi Pembelajaraan Dan
Identifikasi Kambuh)
-Informasi
Pengganti Nikotin(Mis.Koyo Nikotin ,Permen Karet,Spray Hidung,Inhaler)
-Informasikan
Bahwa Mulut Kering,Batuk,Tenggorokan Gatal,Dan Perasaan Sesak Merupakan Gejala
Yang Mungkin Terjadi Setelah Berhenti Merokok
-Gunakan Koyo
Nikotin Atau Permen Karet
-Anjurkan Kembali
Berusaha Berhenti Merokok,Jika Kambuh
Kolaborasi
-Rujuk Pada
Program Kelompok Atau Terapis Individu,Jika Sesuai
-Rujuk Pada Sumber
Daya Organisasi Nasional Dan Lokal Untuk Dukungan Pemberhentian Merokok
Terapi Pemijatan
Definisi
Memberikan
Stimulasi Kulit Dan Jaringan Dengan Berbagai Teknik Gerakan Dan Tekanan Tangan
Untuk Meredakan Nyeri,Meningkatkan Relaksasi,Memperbaiki Sirkulasi,Dan\Atau
Stimulasi Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Bayi Dan Anak.
Tindakan
Observasi
-Indentifikasi
Kontradiksi Terapi Pemijatan (Mis.Penurunan Trombosit,Gangguan Integritas
Kulit, Deep Vein Thrombosis,Area Lesi, Kemerahan Atau Radang,Tumor Dan
Hipersensitivitas Terhadap Sentuhan)
-Identifikasi
Kesediaan Dan Penerimaan Dilakukan Pemijatan
-Monitor Respon
Terhadap Pemijatan
Terapeutik
-Tetapkan Jangka
Waktu Untuk Pemijatan
-Pilih Area Tubuh
Yang Akan Dipijat
-Cuci Tangan
Dengan Air Hangat
-Siapkan
Lingkungan Yang Hangat,Nyaman Dan Privasi
-Buka Area Yang
Akan Dipijat Sesuai Kebutuhan
-Tutup Area Yang
Tidak Terpajam(Mis.Dengan Selimut,Sprei,Handuk Mandi)
-Gunakan Lotion
Atau Minyak Untuk Mengurangi Gesekan(Perhatikan Kontradiksi Penggunaan Lotion
Atau Minyak Tertentu Pada Tiap Individu)
-Lakukan Pemijatan
Secara Perlahan
-Lakukan Pemijatan
Dengan Teknik Yang Tepat
Edukasi
-Jelaskan Tujuan
Dan Prosedur Terapi
-Anjurkan Rileks
Selama Pemijatan
-Anjurkan
Berisirahat Setelah Dilakukan Pemijatan
Terapi
Penyalahgunaan Zat (Detoksikasi Zat)
Definisi
Menggunakan Terapi
Medis Dan PsikoTerapeutik Untuk Perawatan
Disfungsi Akibat Penyaahgunaan Atau Ketergangungan Zat.
Tindakan
Obsevasi
-Periksa
Penggunaan Zat Selama Pengobatan(Mis.Skining Urin Dan Analisis Napas)
-Periksa Adanya
Penyakit Menular(Mis.HIV/AIDS,Hepatitis B Dan C Dan TBC), Rujuk Jika Ada
-Identifikasi Dan
Atasi Disfungsi Hubungan Keluarga Atau Sosial(Mis.Tergantung Pada Orang
Lain,Ketidakmampuan)
Terapeutik
-Bina Hubungan
Saling Percaya
-Lakukan Manajemen
Gejala Selama Periode Detoksifikasi
-Pertimbangkan
Adanya Komordibitas,Atau Gangguan Psikiatri Atau Penyerta Medis
-Libatkan Dalam
Psikoterapi Sesuai Indikasi(Mis, Terapi Kognitif,Terapi
Motivasi,Konseling,Dukungan Keluarga,Terapi Keluarga,Atau Dukungan Kelompok)
-Fasilitasi
Resosialisasi Dan Membangun Kembali Hubungan
-Fasilitasi
Mengembangkan Harga Diri(Mis. Beri Penguatan Terhadap Upaya Positif)
-Libatkan Keluarga
Dalam Perencanaan Dan Aktivitas Perawatan(Mis.Kelompok Rehabilitasi
Pecandu/Pengguna Narkoba,Program Rehabilitasi BNN)
Edukasi
-Jelaskan Gejala
Atau Perilaku Yang Dapat Meningkatkan Kemungkinan Kambuh(Mis.Kelelahan
,Depresi,Berbohong)
-Jelaskan Efek Zat
Yang Digunakan(Mis.Fisik,Psikologis,Dan Sosial)
-Jelaskan
Pentingnya Tidak Menggunakan Zat
-Diskusikan
Rencana Pencegahan Kambuh(Mis, Buat Kontrak Perilaku,Identifikasi Sumber Daya
Untuk Mengatasi Situasis Stress)
-Anjurkan Menerima
Tanggung Jawab Atau Disfungsi Dan Penanganan Terkait Pengunaan Obat
-Anjurkan Keluarga
Berpartisipasi Dalam Upaya Pemulihan
-Anjurkan
Mengevaluasi Kemajuan Pengunaan Zat Dengan Membuat Catatn Pribadi
-Anjurkan
Manajemen Stress(Mis. Olahraga,Meditasi Dan Terapi Relaksasi)
-Ajarkan Keluarga
Tentang Gangguan Penggunaan Zat Dan Disfungsi Terkait
Kolaborasi
-Kolaborasi Pemberian Obat Substansi(Mis.
Disulfiram,Asamprospat,Metadon,Naltrexone,Patch Nikotin Atau Permen Karet Atau
Buprenorfin) Sesuai Indikasi
-Koordinasikan Dan
Fasilitasi Strategi Konfrontasi Kelompok Untuk Mengatasi Pengunaan Zat Dan
Pertahanan Dalam Penggunaan Obat Substansi
-Rujuk Pada
Program Multidisipliner (Mis. Rumah Singgah,Program Detoksifikasi, Atau
Perawatan Dikomunitas ) Jika Sesuai
Terapi Rekreasi
Definisi
Menggunakan
Rekreasi Untuk Meningkatkan Relaksasi Dan Ketrampilan Sosial
Tidakan
Observasi
-Periksa Adanya Defisit
Mobilitas
-Periksa Kemampuan
Fisik Dan Mental Untuk Berpartisipasi Dalam Kegiatan Rekreasi
-Identifikasi
Makna Kegiatan Rekreasi
-Identifikasi
Tujuan Kegiatan Rekreasi(Mis. Mengurangi Kecemasan Dan Stimulasi Perkembangan)
-Periksa Respon
Emosional ,Fisik,Dan Sosial Terhadap Kegiatan Rekreasi
Terapeutik
-Libatkan Dalam
Perencanaan Kegiatan Rekreasi
-Pilih Kegiatan
Rekreasi Sesuai Dengan Kemampuan Fisik,Psikologis,Dan Sosial
-Rencanakan
Kegiatan Rekreasi Sesuai Usia Dan Kemampuan(Mis. Happy Shopping,Mengunjungi
Pantai,Perkebunan)
-Fasilitasi Sumber
Daya Yang Dibutuhkan Untuk Kegiatan Rekreasi
-Sediakan
Peralatan Rekreasi Yang Aman
-Fasilitasi
Transportasi Ketempat Rekreasi
-Persiapan
Tindakan Pencegahan Resiko Keselamatan
-Berikan
Pengawasan Pada Sesi Rekreasi ,Jika Sesuai
-Berikan Penguatan
Positif Terhadap Partisipasi Aktif Dalam Kegiatan
Edukasi
-Jelaskan Tujuan
Dan Prosedur Terapi
-Jelaskan Manfaat
Stimulasi Melalui Modalitas Sensorik Dalam Rekreasi
Terapi Relaksasi
Definisi
Menggunakan Teknik
Peregangan Untuk Mengurangi Tanda Dan Gejala Ketidaknyamanan Seperti
Nyeri,Ketegangan Otot,Atau Kecemasan
Tindakan
Observasi
-Identifikasi
Penurunan Tingkat Energi,Ketidakmampuan Berkonsentrasi, Atau Gejala Lain Yang
Mengganggu Kemampuan Kognitif
-Identifikasi
Teknik Relaksasi Yang Pernah Efektif Digunakan
-Identifikasi
Kesediaan,Kemampuan,Dan Penggunaan Teknik Sebelumnya
-Periksa
Ketegangan Otot,Frekuensi Nadi,Tekanan Darah, Dan Suhu Sebelum Dan Sesudah
Latihan
-Monitor Respon
Terhadap Terapi Relaksasi
Terapeutik
-Ciptakan
Lingkungan Tenang Dan Tanpa Gangguan Dengan Pencahayaan Dan Suhu Ruang
Nyaman,Jika Memungkinkan
-Berikan Informasi
Tertulis Tentang Persiapan Dan Prosedur Teknik Relaksasi
-Gunakan Pakaian
Longgar
-Gunakan Nada
Suara Lembut Dengan Irama Lambat Dan Berirama
-Gunakan Relaksasi
Sebagai Strategi Penunjang Dengan Analgetik Atau Tidakan Medis Lain,Jika Sesuai
Edukasi
-Jelaskan
Tujuan,Manfaat,Batasan Dan Jenis Relaksasi Yang
Tersedia(Mis.Musik,Meditasi,Nafas Dalam,Relaksasi Otot Progresif)
-Jelaskan Secara
Rinci Intervensi Relaksasi Yang Dipilih
-Anjurkan
Mengambil Posisi Nyaman
-Anjurkan Rileks
Dan Merasakan Sensasi Relaksasi
-Anjurkan Sering
Mengulangi Atau Melatih Teknik Yang Dipilih
-Demonstrasikan
Dan Latih Teknik Relaksasi(Mis. Napas Dalam,Peregangan, Atau Imajinasi
Terbimbing)
Terapi Relaksasi
Otot Progresif
Definisi
Menggunakan Teknik
Penegangan Dan Peregangan Otot Untuk Meredakan Ketegangan Oto,Ansites,Nyeri
Serta Meningkatkan Kenyamanan ,Konsentrasi Dan Kebugaran
Tindakan
Observasi
-Identifikasi
tempat yang tenang dan nyaman
-Monitor secara
berkala untuk memastikan otot rileks
-Monitor adanya
indikator tidak rileks (mis. Adanya gerakan, pernafasan yang berat)
Terapeutik
-atur lingkungan
agar tidak adanya gangguan saat terapi
-berikan posisi
bersandar pada kursi atau posisi lainnya yang nyaman
-hentikan sesi
relaksasi secara bertahap
-beri waktu untuk
mengungkapkan perasaan tentang terapi
Edukasi
-Anjurkan memakai
pakaian yang nyaman tidak sempit
-Anjurkan
melakukan melakukan relaksasi otot rahang
-Anjurkan untuk
menegangkan otot selama 5 sampai 10 detik,kemudian anjurkan untuk
merileksasikan otot selama 10-20 detik,masing-masing 8 sampai 16 kali.
-Anjurkan
menegangkan otot kaki selama tidak lebih dari 5 detik untuk menghindari kram
-Anjurkan fokus
pada sensasi otot yang menegang
-Anjurkan fokus
pada sensasi otot yang rileks
-Anjurkan bernafas
dalam dan perlahan
-Anjurkan berlatih
di antara sesi reguler dengan perawat
Terapi Remedial
Definisi
Menggunakan penyesuaian
teknik pembelajaran dan terapi anak berdasarkan gaya dan ketertarikan anak yang
mengalami kesulitan dalam menguasai kemampuan berpikir secara optimal dan
kemampuan kogika dasar
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
Masalah Spesifik Pembelajaran(Mis.Kesulitan Membaca,Gangguan Dalam Sekuen,
Persepsi Huruf)
-Identifikasi Kemampuan Dan
Ketidakmampuan/Kesulitan Yang Dialami (Mis.Kemampuan Kognitif,Motoric
Kasar,Motoric Halus,Bahasa Dan Komunikasi,Interaksisosial,Kemampuan
Binadiri,Penglihatan,Pendengaran,Dan Otot-Otot Mulut)
-Identifikasi
Kebutuhan Akademik Dan Non-Akademik
Terapeutik
-Rencanakan Metode
Yang Digunakan Dengan Mengkombinasi Metode Stimulus Visual Dan Pembelajaran
Yang Menggunakan Alat Bantu Sebagai Media Pengajaran (Mis.Kartuangka, Menyusun
Benda Berdasarkan Warna Dan Ukuran,Menyusun Balok)
-Siapkan Alat
Bantu Pembelajaran (Mis.Gambar,Poster-Poster,Bola,Mainan Balok)
-Berikan
Pertanyaan Pelajaran Yang Sudah Diberikan)
-Sampaikan Materi
Agar Mudah Dipahami
-Rangkum Pelajaran
Yang Telah Diberikan Bersama-Sama Dengan Murid/Siswa
-Berikan Tugas
Untuk Dievaluasi
-Berikan Satu
Tugas Pada Satu Waktu Gunakan Metode Komunikasi Yang Menstimulasi Indera
(Mis.Mengetik)
-Buat Rutinitas
Terstruktur Yang Dapat Diselesaikan Anak
-Hindari Berfokus
Padahal Yang Tidak Bisa Dilakukan,Tapi Pada Kemampuan Yang Dapat Dilakukan
Edukasi
-Jelaskan Tujuan Dan Prosedur Terapi Remedial
-Anjurkan Menghindari Selalu Mengikuti Kemauan
Anak
-Anjurkan Menghindari Multitasking
Terapi Reminisens
Definisi
Menggunakan Kemampuan Mengenang
Kejadian,Perasaan,Dan Pemikiran Masalalu Untuk Memfasilitasi Relaksasi,Kualitas
Hidup,Atau Adaptasi Terhadap Keadaan Saat Ini.
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
Makna Kenangan Melalui Bahasa Tubuh ,Ekspresi Wajah, Dan Nada Suara
Identifikasi Tema Untuk Setiap Sesi(Mis,Rutinitaspekerjaan)
-Identifikasi Sejumlah Peserta Yang Tepat
Untuk Terapi Reminiscens Dalam Kelompok
Terapeutik
-Gunakan Pakaian Yang Nyaman
-Batasi Lama Sesi Sesuai Rentang
Perhatian,Respons Dan Kemauan Melanjutkan
-Tetapkan Metode
Reminisens Yang Paling Efektif(Mis,Autobiografi,Jurnal,Revieu Peristiwa
Kehidupan,Catatan,Diskusi Terbuka,Dan Story Telling)
-Gunakan Teknik Mendengar Efektif
-Gunakan Alat Bantu Peraga(Mis.Musik Untuk
Stimulasi Audio,Album Foto Untuk Stimulasi Visual,Parfum Untuk Stimulasi
Penciuman) Untuk Memfasilitasi Sensorik Menstimulasi Kenangan –
-Gunakan
Pertanyaan Langsung Dan Terbuka Tentang Kejadian Masa Lalu
-Gunakan Album
Foto Untuk Menstimulasi Kenangan –
-Gunakan
Keterampilan Komunikasi (Mis.Memusatkan Perhatian,Merefleksikan,Dan
Mengekspresikan kembali,untuk mengembangkan hubungan)
- Gunakan
pertanyaan langsung untuk memfokuskan kembali kembali keperistiwa kehidupan,
jika perlu
-Pertahankan
berfokus pada proses dari pada produk akhir setiap sesi
-Berikan dukungan
dan empati bagi peserta Fasilitasi untuk mengatasi kenangan buruk,menyakitkan
atau negative
- Fasilitasi
keluarga terhadap manfaat terapi reminisens
-berikan umpan
balik positif langsung
-Berikan penguatan
terhadap keterampilan koping sebelumnya
-Diskusikan
kualitas afektif yang menyertai kenangan secara empati
Edukasi
-Anjurkan mengekspresikan perasaan positif dan
negative terhadap kenangan secara lisan
- Anjurkan menulis
kejadian masalalu
-Anjurkan menulis surat kepada saudara atau
teman lama
Terapi Rumatan
Metadon
Definisi
Menggunakan
metadon disertai dengan intervensi psikososial bagi pasien ketergantungan
opioid sesuai kriteria diagnostic Pedoman Penggolon gandan Diagnostik Gangguan
Jiwa ke-III (PPDGJ-III).
Tindakan
Observasi
-Lakukan skrining sesuai kriteria inklusi
menjalani Program Terapi Rumatan Metadon(PTRM)
-Monitor tanda-tanda toksisitas atau gejala
putus obat selama 45 menit setelah pemberian dosis awal –
-Monitor dosis
setiap hari secara rutin,sesuai indikasi
-Monitor pengaruh
sosial dalam penyesuaian dosis (mis.perilaku dan emosistabil)
-Lakukan skrining
ulang secara komprehensif jika menyatakan keinginannya untuk kembali menjalani
PTRM
Terapeutik
-lakukan
pengambilan keputusan untuk indikasi PTRM Rencanakan terapi
(inisiasi,stabilitasidan rumatan)
-Lakukan estimasi
dosis obat yang sesuai untuk adiksi opiate
-Lakukan pemberian
dosis awal yang dianjurkan,sesuai indikasi
-Berikan metadona
dalam bentuk cair dan diencerkan sampai menjadi 100cc dengan larutan sirup
- Minta segera
menelan metadona dihadapan perawat
- Berikan segelas
air minum
- Pastikan metadon
telah ditelan dengan meminta menyebutkan nama atau mengatakan sesuatu yang lain
- Tanda tangani
dokumen telah menerima dosis metadona pada hari tersebut
- Lakukan
pemberian dosis stabilisasi, sesuai indikasi
- Lakukan
pemberian dosis rumatan, sesuai indikasi
- Lakukan
penghentian metadona sesuai indikasi (mis. Stabil, minimal 6 bulan bebas
heroin, dukungan hidup memadai)
- Turunkan
bertahap dengan dosis maksimal sebanyak 10% setiap 2 minggu.
- Lakukan
pengambilan keputusan drop-out dengan kriteria 7 hari berturut-turut berhenti
meminum obat tanpa informasi keberadaan
- Lakukan
konseling untuk meminimalkan drop-out
Edukasi
- Ajarkan pasien
dan keluarga tentang PTRM
Kolaborasi
- Kolaborasi modifikasi
dosis untuk pemberian selanjutnya jika terdapat intoksikasi atau gejala putus
obat berat
- Kolaborasi dengan
tim medis untuk penilaian peningkatan /penurunan dosis minimal satu kali
seminggu pada bulan pertama, kemudian minimal setiap bulan
- Kolaborasi dengan
tim medis, jika masih menggunakan heroin untuk peningkatan dosis
Menggunakan gambar
atau bentuk kesenian lainnya untuk memfasilitasi komunikasi dan/atau
penyembuhan.
Observasi
- Identifikasi
bentuk kegiatan berbasis seni
- Identiikasi
media seni yang akan dgunakan, (mis. Gambar [ foto, gambar manusia, gambar
keluarga, jurnal foto, jurnal media], grafik [waktu, peta tubuh], artefak
[topeng, patung])
- Identifikasi
karya seni
- Identifikasi
konsep diri melalui gambar manusia
- Monitor
keterlibatan selama proses pembuatan karya seni, termasuk perilaku verbal dan
nonverbal
Terapeutik
- Sediakan alat
perlengkapan seni sesuai tingkat perkembangan dan tujuan terapi
- Sediakan
lingkungan tenang bebas distraksi
- Batasi waktu
penyelesaian
- Catat
interpretasi pasien terhadap gambar atau ciptaan artistik
- Salin/dokumentasikan
karya sseni arsip, sesuai kebutuhan
- Diskusikan makna
karya seni yang dibuat, gabungkan penilaian pasien dengan literatur
- Diskusikan
kemajuan sesuai tingkat pekembangan
- Hindari
mendiskusikan makna karya seni sebelum selesai dibuat
Edukasi
- Anjurkan
menggambar reaistik atau artistik
- Anjurkan
mendeskripsikan proses dan hasil pembuatan karya seni
- Anjurkan
menggunakan lukisan atau gambar sebagai media menceritakan akibat stresor (mis.
Perceraian, pelecehan)
Kolaborasi
- Rujuk sesuai
indikasi (mis. Pekerja sosial, terapi seni)
Menggunakan tangan
ke tubuh atau bagian tubuh tertentu untuk memfokuskan, mengarahkan, dan
memodulasi medan energi dalam upaya penyembuhan.
Observasi
- Identifikasi
keinginana melakukan interverensi
- Identifikasi
tujuan dari terapi sentuhan yang diinginkan
- Monitor respons
relaksasi dan perubahan lain yang diharapkan
Terapeutik
- Ciptakan
lingkungan yang nyaman tanpa distraksi
- Posisikan duduk
atau terlentang dengan nyaman
- Fokuskan diri
pada kekuatan batin
- Fokus pada
niatan untuk memudahkan penyembuhan
- Pikirkan pasien
sebagai kesatuan dan fasilitasi aliran energi pasien terbuka dan seimbang
- Letakan telapak
tangan menghadap pasien 3 sampai 5 inci dari tubuh
- Fokus pada niat
memfasilitasi kesimetrisan dan penyembuhan di area yang terganggu
- Gerakan tangan
perlahan dan terus sebanyak mungkin, mulai dari kepala hingga kaki
- Gerakan tangan
dengan sangat lembut ke bawah melalui medan energi pasien
- Perhatikan
keseluruhan pola aliran energi, terutama area yang mengalami gangguan, yang
mungkin dirasakan melalui tangan (mis. Perubahan suhu, kesemutan, atau perasaan
gerakan halus lainnya)
Edukasi
-anjurkan
beristirahat selama 20 menit atau lebih setelah perawatan
Memulihkan
gangguan fisik dan psikologis yang terjadi akibat trauma pada anak
Observasi
- Identifikasi
trauma dan maknanya pada anak
Terappeutik
- Gunakan bahasa
yang sesuai perkembangan untuk bertanya tentang taruma
- Gunakan prosedur
relaksasi dan desensitasi untuk memfasilitasi anak menggambakan kejadian
- Gangguan
kepercayaan, keamanan, dan hak untuk mendapatkan akses dengan hati-hati
- Gunakan seni dan
bermain untuk mendukung ekspresi perasaan
- Libatkan orang
tua atau pengasuh dalam terapi
- Fasilitasi orang
tua mengatasi tekanan emosional mereka sendiri terhadap trauma
- Hindari
melibatkan orang tua mengatasi tekanan emosional mereka sendiri terhadap trauma
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur terapi
- Jelaskan respon
anak terhadap trauma
Menggunakan metode
komunikasi Terapeutik dengan berfokus
pada konten emosional.
Observasi
- Identifikasi
tahap gangguan kognitif (mis. Malorientasi, bingung waktu, repetitif, atau
vegetasi)
- Monitor dan
refleksikan gestur
Terapeutik
- Hindari
menggunakan strategi validasi jika bingung disebabkan oleh penyebab akut,
reversibel, atau tahap vegetasi
- Dengarkan dengan
empati
- Tahan diri untuk
mengkoreksi atau menentang persepsi dang pengalaman pasien
- Ajukan
pertanyaan faktual yang tidak mengancam (mis. Siapa?, apa?, kapan?, bagaimana?)
- Hindari bertanya
“kenapa?”
- Ulangi
pertanyaan,ulangi kata-kata kunci, sesuai dengan nada bicara
- Pertahankan
kontak mata
- Gunakan sentuhan
suportif (mis. Sentuhan lembut ke pipi, bahu, lengan atau tangan)
- Gunakan bahasa
dan gaya komunikasi pasien (mis. Pendengaran, visual, kinestik)
- Lbatkan dalam
kegiatan sesuai kebutuhan
Edukasi
- Anjurkan
mengekspresikan emosi sesuai pengalaman (mis. Cinta, takut, sedih)
- Anjurkan
melakukan kegitan bernyanyi dan bermain musik yang familiar
- Anjurkan
mengenang peristiwa sebelumnya untuk mengidentifikasi metode koping yang pernah
digunakan sebelumnya
Memasang torniket
untuk meminimalkan potensi cedera pasien
Observasi
- Identifikasi
integritas kulit yang akan dipasangi manset torniket
- Identifikasi
fungsi regulator dan alat pengukur dengan kalibrasi
- Identifikasi
ukuran tourniquet yang sesuai ekstremitas
- Monitor tekanan
torniket
- Monitor nadi
perifer
Terapeutik
- Lindungi kulit
dan manset dari cairan
- Atur tekanan
torniket 50 mmHg lebih tinggi dari tekanan darah sistolik pada ekstremitas
atas, atau sesuai indikadi
- Atur tekanan torniket
100 mmHg lebih tinggi dari tekanan darah sistolik pada ekstremitas bawah, atau
sesuai indikasi
- Berikan
penekanan selama 60 menit pada ekstremitas atas, atau sesuai indikasi
- Berikan
penekanan selama 90 menit pada ekstremitas bawah, atau sesuai indikasi
- Berikan jeda
waktu pengempisan manset 15 meit
Edukasi
- Anjurkan
melaporkan adanya perubahan sensasi (mis. Kesemutan, mati rasa, dan kram)
Memberikan
stimulasi pada kulit dan jaringan di bawahnya dengan arus listrik bertegangan
rendah dan terkendali.
Observasi
- Identifiksi area
stimulasi
- Monitor iritasi
kulit di lokasi elektroda setiap 12 jam
Terapeutik
- Pastikan baterai
peralatan TENS penuh
- Hindari
penggunaan TENS pada pasien dengan alat pacu jatntung
- Gunakan
elektroda sekali pakai
- Pasangkan kabel
ke elektroda dan unit TENS tersambung dengan baik
- Tentukan dan
atur amplitudo Terapeutik, laju dan lebar
nadi
- Hentikan
pengunaan jika tidak dapat ditoleransi
- Sesuaikan tempat
dan lokasi untuk mencapai respon yang diinginkan
Edukasi
- Jelaskan
prosedur TENS pada pasien dan keluarga
- Informasikan
sensasi yang akan dirasakan saat unit TENS diaktifkan
Transfer Pasien I.14587
Definisi
Menyiapkan dan
mengirimkan pasien ke ruangan lain (mis. Ruang rawat, ICU, ruang operasi, ruang
pemeriksaan diagnostik) secara efektif dal aman
Tindakan
Observasi
- Periksa keadaan
umum pasien
- Periksa kesiapan
alat yang akan digunakan (mis. Oksigen, emergency kit)
- Informasikan
perawat ruangan yang dituju melalui telepon internal bahwa pasien telah siap
diantar
- Monitor kondisi
pasien selama proses transfer
Terapeutik
- Lengkapi
formulir transfer
- Antar pasien ke
ruangan yang dituju dengan menggunakan alat transfer yang sesuai (mis. Brankar,
kursi roda)
- Sertakan catatan
keperawatan dan medis pasien
- Lakukan dukungan
ventilasi (bagging) jika pasien menggunakan ETT dan tidak terpasang ventilator
transport
- Pindahkan pasien
dari brankar/kursi roda ke tempat tidur ruangan yang dituju
- Lakukan serah
terima pasien dengan perawat ruangan yang dituju
Edukasi
- Jelaskan keadaan
pasien kepada keluarga
- Informasikan
pasien atau keluarga bahwa akan diantar ke ruangan
Menyiapkan dan
memberikan produk darah atau plasma melalui set transfusi.
Observasi
- Identifikasi
rencana transfusi
- Monitor
tanda-tanda vital sebelum, selama dan sesudah trnsfusi (tekanan darah, suhu,
nadi dan frekuensi napas)
- Monitor tanda
kelebihan cairan ( mis. Dispnea, takikardia, sianosis, tekanan darah meningkat,
sakit kepala, konvulsi)
- Monitor reaksi
transfusi
Terapeutik
- Lakukan
pengecekan ganda (double check) pda label darah (golongan darah, rhesus,
tanggal kadaluarsa, nomor seri, jumlah, dan identitas pasien)
- Pasang akses
intravena jika belum terpasang
- Periksa
kepatenan akses intravena , flebitis dan tanda infeksi lokal
- Berikan NaCl
0,9% 50-100 ml sebelum transfusi dilakukan
- Atur kecepatan
aliran transfusi sesuai produk darah 10-15 ml/KgBB dalam 2-4 jam
- Berikan
transfusi dalam waktu maksimal 4 jam
- Hentikan
tranfusi jika terdapat reaksi transfusi
- Dokumentasikan
taggal, waktu, jumlah darah, durasi damn rspon transfusi
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur transfusi
- Jelaskan tanda
dan gejala reaksi transfusi yang perlu dilaprkan (mis. Gatal, sesak, pusing,
dan atau nyeri dada)
Memprioritaskan
perawatan sesuai tingkat kegawatdaruratan.
Observasi
- Identifikasi
sifat masalah, keadaan atau kecelakaan
- Identifikasi
pasien kritis dari lokasi terlebih dahulu
- Idenifikasi
adanya luka/cedera
- Identifikasi
keluhan utama pasien
- Identifikasi
riwayat kesehatan pasien
- Lakukan survei
primer, jika perlu
- Lakukan survei
sistem sekunder semua sistem tubuh, jika perlu
Terapeutik
- Siapkan ruangan
danperalatan untuk triase
- Pertimbangkan
sumber daya tersedia
- Hubungi petugas
yang tepat
- Rawat luka yang
mengancam jiwa
Menetapkan
prioritas perawatan pasien pra dan pasca bencana untuk perawatan darurat sambil
mengalokasikan sumber daya yang dibutuhkan.
Observasi
- Identifikasi
sifat masalah, keadaan darurat, kecelakaan, atau bencana
- Identifikasi
pasien kritis dari lokasi terlebih dahulu
- Idenifikasi
adanya luka/cedera
- Identifikasi
keluhan utama pasien
- Identifikasi
riwayat kesehatan pasien
- Lakukan survei
primer, jika perlu
- Lakukan survei
sistem sekunder semua sistem tubuh, jika perlu
Terapeutik
- Siapkan ruangan
danperalatan untuk triase
- Pertimbangkan
sumber daya tersedia
- Hubungi petugas
yang tepat
- Berpartisipasi
dalam memprioritaskan pasien untuk perawatan
- Rawat luka yang
mengancam jiwa
- Berikan
pertolongan pertama, jika perlu
Menentukan sifat
dan urgensi masalah dan memberikan arahan singkat tentang perawatan yang
diperlukan melalui telepon
Observasi
- Tanyakan tujuan
panggilan (mis. Kodisi, gejala, kondisi medis, riwayat kesehatan masa lalu,dan
pengobatan saat ini)
- Tanyakan tentang
keluhan/gejala yang dialami
Terapeutik
- Perkenalkan diri
sebelumnya dengan menyebutkan nama, jabatan dan instansi, sebutkan panggilan
sedang direkam
- Tunjukan
keinginan membantu (mis. Bagaimana saya dapat membantu?)
- Bicaralah
langsung dengan pasien, jika memungkinkan
- Gunakan panduan
standar prosedur operasional dalam memprioritaskan masalah
- Prioritaskan
masalah berdasarkan kondisi yang paling mengancam
- Berikan petunjuk
pertolongan pertama atau petunjuk kegawatan (mis. Instruksi RJP atau
persalinan), sesuai standar operasional prosedur
- Berikan arahan
yang jelas untuk transportasi ke rumah sakit, jika perlu
- Berikan pilihan
rujukan dan atau intervensi
- Dokumentasikan
setiap penilaian,saran, instruksi, atau informasi lain yang diberikan kepada
pasien, sesuai dengan standar prosedul operasional
Edukasi
- Informasikan
tentang agen pengobatan dan perawatan diri
Melakukan
pemeriksaan laboratorium disamping tempat tidur pasien
Observasi
- Periksa tanggal
kadaluarsa reagen
Terapeutik
- Lakukan
kewaspadaan universal
- Lakukan
pengambilan sampel sesuai dengan standar prosedur operasional
- Lakukan
pengujian spesimen disamping tempat tidur
- Pastikan reagent
sudah dilakukan kalibrasi
- Pastikan
pengecekan yang dilakukan sesuai dengan waktu yang tepat
- Berikan label
pada spesimen yang diambil
- Simpan reagen
sesuai dengan petunjuk penyimpanan
- Lakukan
dokumentasi hasil pemeriksaan
- Laporkan hasil
uji laboratorium kepada tenaga kesehatan lain, jika perlu
Edukasi
- Jelaskan
prosedur kepada pasien dan atau keluarga
- Informasikan
hasil uji laboratorium kepada pasien, jika perlu
Yoga I.08253
Definisi
Memberikan
stimulasi peningkatan kesehatan, kenyamanan dan relaksasi melalui serangkaian
teknik napas dan gerakan-gerakan tertentu
Tindakan
Observasi
- Identifikasi
toleransi terhadap pilihan
- Identifikasi
jenis latihan dan gerakan yoga, sesuai kebutuhan
- Periksa tanda
vital sebelum dan sesudah latihan
Terapeutik
- Lakukan
gerakan-gerakan yoga (mis. Bidalasana/cat strech, janu sirsana, lying twist,
nadi shodan)
- Atur frekuensi
melakukan yoga, sesuai kemampuan
Edukasi
- Jelaskan tujuan
dan alasan latihan
- Anjurkan
melakukan yoga secara berkelompok 5-8 orang
- Demonstrasikan
gerakan-gerakan yoga
BAB V TAUTAN SDKI –SIKI
Intervensi Utama
Reduksi Ansietas
Terapi Relaksasi
Berat Badan Lebih
Intervensi Utama
Konseling Nutrisi Promosi Latihan Fisik
Manajemen Berat Badan
Berduka
Intervensi Utama
Dukungan Proses Berduka
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Intervensi Utama
Latihan Batuk Efektif Pemantauan Respirasi
Manajemen Jalan Napas
Defisit Kesehatan Komunitas
Intervensi Utama
Pengembangan Kesehatan Masyarakat Promosi
Perilaku Upaya Kesehatan
Defisit Nutrisi
Intervensi Utama
Manajemen Nutrisi Promosi Berat Badan
Defisit Pengetahuan
Intervensi Utama
Edukasi
Kesehatan
Defisit Perawatan Diri
Intervensi Utama
Dukungan Perawatan Diri Dukungan Perawatan
Diri: Berpakaian
Dukungan Perawatan Diri: BAB/BAK Dukungan
Perawatan Diri: Makan/Minum
Dukungan Perawatan Diri: Berhias Dukungan
Perawatan Diri: Mandi
Diare
Intervensi Utama
Manajemen Diare Pemantauan Cairan
Disfungsi Motilitas Gastrointestinal
Intervensi Utama
Manajemen Nutrisi Pengonrolan Infeksi
Disfungsi Seksual
Intervensi Utama
Edukasi
Seksualitas Konseling Seksualitas
Disorganisasi Perilaku Bayi
Intervensi Utama
Perawatan Bayi
Disrfleksia Otonom
Intervensi Utama
Manajemen Disrfleksia
Distress Spiritual
Intervensi Utama
Dukungan Spiritual Promosi Koping
Gangguan Citra Tubuh
Intervensi Utama
Promosi Citra Tubuh Promosi Koping
Gangguan Eliminasi Urine
Intervensi Utama
Dukungan Perawatan Diri: BAB/BAK Manajemen
Eliminasi Urine
Gangguan Identitas Diri
Intervensi Utama
Orientasi Realita Promosi Koping
Promosi Kesadaran Diri
Gangguan Integritas Kulit/Jaringan
Intervensi Utama
Perawatan Integritas Kulit Perawatan Luka
Gangguan Interaksi Sosial
Intervensi Utama
Modifikasi Perilaku Keterampilan Sosial
Promosi Sosialisasi
Gangguan Komunikasi Verbal
Intervensi Utama
Promosi Komunikasi: Defisit Bicara Promosi
Komunikasi: Defisit Visual
Promosi Komunikasi: Defisit Pendengaran
Gangguan Memori
Intervensi Utama
Latihan Memori Orientasi Realita
Gangguan menelan
Intervensi utama
Dukungan perawatan diri: makan/minum pencegahan
aspirasi
Gangguan mobilitas fisik
Intervensi utama
Dukungan ambulasi dukungan mobilisasi
dukungan mobilisasi
gangguan mobilitas fisik
Intervensi utama
Penyampihan ventilisasi mekanik pemantauan
respirasi
Gangguan persepsi sensori
Intervensi utama
Manajemen halusinasi pengekangan kimiawi
Minimalisasi rangsangan
Gangguan pertukaran gas
Intervensi utama
Pemantauan respirasi terapi oksigen
Gangguan pola tidur
Intervensi utama
Dukungan tidur Edukasi
aktivitas/istirahat
Gangguan proses keluarga
Intervensi utama
Dukungan koping keluarga terapi keluarga
Promosi proses efektif keluarga
Gangguan rasa nyaman
Intervensi utama
Manajemen nyeri terapi relaksasi
Pengaturan posisi
Gangguan sirkulasi spontan
Intervensi utama
Manajemen defibrilisasi
resusitasi jantung paru
Resusitasi cairan
Gangguan tumbuh kembang
Intervensi utama
Perawatan perkembangan promosi perkembangan
remaja
Promosi perkembangan anak
Gangguan ventilasi spontan
Intervensi utama
Dukungan ventilasi pemantaun respirasi
Harga diri rendah kronis
Intervensi utama
Manajemen perilaku promosi koping
Promosi harga diri
Harga diri rendah situasional
Intervensi utama
Manajemen perilaku promosi koping
Promosi harga diri
hipertemia
intervensi utama
manajemen hipertermia regulasi temperatur
Hipervolemia
Intervensi utama
Manajemen hipervolemia pemantauan cairan
hipotermia
Intervensi utama
Manajemen hipotemia terapi paparan panas
Hipovolemia
Intervensi utama
Manajemen hipovolemia manajemen syok
hipovolemik
Ikterik neonatus
Intervensi utama
Fototerapi neonatus perawatan bayi
Inkonensia fekal
Intervensi utama
Latihan eliminasi fekal perawatan
inkontinensia fekal
Inkontinensia urine berlanjut
Intervensi utama
Kateterisasi urine perawatan inkontinensia
urine
Inkontinensia Urine Berlebih
Inetrvensi Utama
Kateterisasi Urine Perawatan Medikasi
Inkontinensia Urine Fungsional
Inetrvensi Utama
Kateterisasi Urine Perawatan Medikasi
Inkontinensia Urine Refleks
Inetrvensi Utama
Kateterisasi Urine Perawatan Inkontinensia
Urine
Inkontinensia Urine Stres
Inetrvensi Utama
Latihan Otot Panggul Perawatan Inkontinensia
Urine
Inkontinensia Urine Urgensi
Inetrvensi Utama
Latihan Berkemih Perawatan Inkontinensia
Urine
Intoleransi Aktivitas
Inetrvensi Utama
Manajemen Energi Terapi Aktivitas
Isolasi Sosial
Inetrvensi Utama
Promosi Sosialisasi Terapi Aktivitas
Keletihan
Inetrvensi Utama
Edukasi
Aktivitas / Istirahat Manajemen Energi
Keputusasaan
Inetrvensi Utama
Dukungan Emosional
Promosi Harapan
Promosi
Koping
Kesiapan Peningkatan Eliminasi Urine
Inetrvensi Utama
Manajemen Eliminasi Urine
Dukungan Perawatan Diri : BAB / BAK
Dukungan Kepatuhan Program Pengobatan
Edukasi
Toilet Training
Laihan Otot Panggul
Manajemen Cairan
Manajemen Medikasi
Manajemen
Prolapsus Uteri
Pemantauan Cairan
Perawatan Kateter Urine
Promosi Eliminasi Urine
Promosi Harga Diri
Promosi Kesadaran Diri
Kesiapan Peningkatan Keseimbangan Cairan
Inetrvensi Utama
Manajemen Cairan Pemantauan Cairan
Kesiapan Peningkatan Keseimbangan Cairan
Inetrvensi Utama
Promosi Harga Diri
Promosi Kesadaran Diri Promosi Koping
Kesiapan Peningkatan Koping Keluarga
Inetrvensi Utama
Dukungan Koping Keluarga
Pelibatan Keluarga
Promosi
Koping
Kesiapan Peningkatan Koping Komunitas
Inetrvensi Utama
Dukungan Kelompok Pendukung Promosi Sistem
Pendukung
Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan
Inetrvensi Utama
Bimbingan Antisipatif
Edukasi
Kesehatan
Edukasi
Penyakit
Identifikasi
Risiko
Manajemen Perilaku
Penentuan Tujuan Bersama
Kesiapan Peningkatan Menjadi Orang Tua
Inetrvensi Utama
Promosi Antisipasi Keluarga
Promosi
Pengasuhan
Kesiapan Peningkatan Menjadi Orang Tua
Inetrvensi Utama
Edukasi
Nutrisi
Konseling
Nutrisi
Kesiapan Peningkatan Pengetahuan
Inetrvensi Utama
Edukasi
Kesehatan
Promosi
Kesiapan Penerimaan Informasi
Kesiapan Peningkatan Proses Keluarga
Inetrvensi Utama
Promosi Kebutuhan Keluarga
Promosi
Proses Efektif Keluarga
Kesiapan Peningkatan Tidur
Inetrvensi Utama
Dukungan Tidur
Edukasi Aktivitas / Istirahat
Kesiapan Persalinan
Inetrvensi Utama
Edukasi
Persalinan
Edukasi
Persalinan
Perawatan Kenyamanan
Perawatan Persalinan
Perawatan Persalinan Risiko Tinggi
Perawatan Pra Seksio Sesaria Promosi ASI
Eksklusif
Promosi Laktasi
Promosi Perlekatan
Promosi Teknik Kulit ke Kulit
Resusitasi Janin
Ketegangan Peran Pemberi Asuhan
Inetrvensi Utama
Edukasi
Pada Pengasuh
Peromosi
Pengasuhan
Ketidakberdayaan
Inetrvensi Utama
Promosi Harapan
Promosi Koping
Ketidakmampuan Koping Keluarga
Inetrvensi Utama
Dukungan Koping Keluarga
Promosi Koping
Ketidaknyamanan Pasca Partum
Inetrvensi Utama
Manajemen Nyeri
Terapi Relaksasi
Konfusi Akut
Intervensi Utama
• Manajemen Delirium
• Manajemen Halusinasi
• Manajemen Penyalahgunaan Zat
Konfusi Kronis
Intervensi Utama
Manajemen Delirium
Manajemen Demensia
Terapi Validasi
Konstipasi
Intervensi Utama
Manajemen Eleminasi Fekal
Manajemen Konstipasi
Koping Defensif
Intervensi Utama
Promosi Harga Diri
Promosi Kasadaran Diri
Promosi Koping
Koping Komunitas Tidak Efektif
Intervensi Utama
Edukasi
Kesehatan
Manajemen Lingkungan Komunitas
Pengembangan Kesehatan Masyarakat
Koping Tidak Efektif
Intervensi Utama
Dukungan Pengambilan Keputusan
Dukungan Penampilan Peran
Promosi Koping
Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif
Intervensi Utama
Dukungan Koping Keluarga
Dukungan Keluarga Merencanakan Perawatan
Koordinasi Diskusi Keluarga
Pendampingan Keluarga
Manajemen Kesehatan Tidak Efektif
Intervensi Utama
Dukungan Pengambilan Keputusan
Dukungan Tanggung Jawab Pada Diri Sendiri
Edukasi
Kesehatan
Perlibatan Keluarga
Menyusui Efektif
Intervensi Utama
Konseling Laktasi
Promosi ASI Eksklusif
Promosi Laktasi
Menyusui Tidak Efektif
Intervensi Utama
Edukasi
Menyusui
Konseling Laktasi
Nausea
Intervensi Utama
Manajemen Mual
Manajemen Muntah
Nyeri Akut
Intervensi Utama
Manajemen Nyeri
Pemberian Analgesik
Nyeri Kronis
Intervensi Utama
Manajemen Nyeri
Perawatan Kenyamanan
Terapi Relaksasi
Nyeri Melahirkan
Intervensi Utama
Manajemen Nyeri
Pengaturan Posisi
Terapi Relaksasi
Obesitas
Intervensi Utama
Edukasi
Berat Badan Efektif
Manajemen Berat Badan
Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif
Intervensi Utama
Edukasi
Kesehatan
Kontrak Perilaku Postif
Penentuan Tujuan Bersama
Promosi Perilaku Upaya Kesehatan
Penampilan Peran Tidak Efektif
Intervensi Utama
Dukungan Penampilan Peran
Pencapaian Peran Menjadi Orang Tua
Intervensi Utama
Promosi Antisipasi Keluarga
Promosi Pengasuhan
Penurunan Curah Jantung
Intervensi Utama
Perawatan Jantung Perawatan Jantung Akut
Penurunan Kapasitas Adaptif Intrakranial
Intervensi Utama
Manajemen Peningkatan Tekanan Intrakranial
Pemantauan Tekanan Intrakranial
Penurunan Koping Keluarga
Intervensi Utama
Dukungan Koping Keluarga Promosi Koping
Penyangkalan Tidak Efektif
Intervensi Utama
Promosi Kesadaran Diri Promosi Koping
Perfusi Perifer Tidak Efektif
Intervensi Utama
Perawatan Sirkulasi Manajemen Sensasi Prifer
Perilaku Kekerasan
Intervensi Utama
Manajemen Keselamatan Lingkungan Manajemen
Pengendalian Marah
Manajemen Mood Manajemen Perilaku
Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko
Intervensi Utama
Modifikasi Perilaku Promosi Perilaku Upaya
Kesehatan
Perlambatan Pemulihan Pascabedah
Intervensi Utama
Dukungan Perawatan Diri Manajemen Nyeri
Manajemen Nutrisi Perawatan Luka
Pola Napas Tidak Efektif
Intervensi Utama
Manajemen Jalan Napas Pemantauan Respirasi
Pola Seksual Tidak Efektif
Intervensi Utama
Edukasi
Seksualitas Konseling Seksualitas
Retensi Urine
Intervensi Utama
Kateterisasi Urine
Risiko Alergi
Intervensi Utama
Edukasi
Reaksi Alerg Pencegahan Alergi
Risiko Aspirasi
Intervensi Utama
Manajemen Jalan Napas Pencegahan Aspirasi
Risiko Berat Badan Lebih
Intervensi Utama
Edukasi
Diet Konseling Nutrisi
Risiko Bunuh Diri
Intervensi Utama
Manajemen Mood Pencegahan Bunuh Diri
Risiko Cedera
Intervensi Utama
Manajemen Keselamatan Lingkungan Pencegahan
Cedera
Risiko Cedera pada Ibu
Intervensi Utama
Pencegahan Cedera Perawatan Kehamilan Risiko
Tinggi
Perawatan Persalinan Risiko Tinggi
Risiko Cedera pada Janin
Intervensi Utama
Pemantauan Denyut Jantung Janin Pengukuran
Gerakan Janin
Pencegahan Cedera
Risiko Defisit Nutrisi
Intervensi Utama
Manajemen Gangguan Makan Manajemen Nutrisi
Risiko Disfungsi Motilitas Gastrointestinal
Intervensi Utama
Edukasi
Diet Pengontrolan Infeksi
Risiko Disfungsi Neurovaskuler Perifer
Intervensi Utama
Manajemen Sensasi Perifer Pengaturan Posisi
Risiko Disfungsi Seksual
Intervensi Utama
Edukasi
Seksualitas Konseling Seksualitas
Risiko Disorganisasi Perilaku Bayi
Intervensi Utama
Edukasi
Keamanan Bayi Perawatan Bayi
Risiko Distres Spiritual
Intervensi Utama
Dukungan Perkembangan Spiritual Promosi
Dukungan Spiritual
Risiko Gangguan Integritas Kulit/Jaringan
Intervensi Utama
Perawatan Integritas kulit
Risiko Gangguan Perkembangan
Intervensi Utama
Promosi Perkembangan Anak Promosi
Perkembangan Remaja
Risiko Gangguan Perlekatan
Intervensi Utama
Promosi Perlekatan Promosi Keutuhan Keluarga
Risiko Gangguan Pertumbuhan
Intervensi Utama
Skrining Kesehatan Manajemen Nutrisi
Risiko Gangguan Sirkulasi Spontan
Intervensi Utama
Perawatan Jantung Akut Pertolongan Pertama
Risiko Harga Diri Rendah Kronis
Intervensi Utama
Promosi Harga Diri Promosi Sosialisasi
Promosi Koping
Risiko Harga Diri Rendah Situasional
Intervensi Utama
Dukungan Penampilan Peran Promosi Kesadaran
Diri
Promosi Harga Diri Promosi Koping
Risiko Hipotermia
Intervensi Utama
Manajemen Hipotermia Regulasi Temperatur
Risiko Hipotermia Perioperatif
Intervensi Utama
Manajemen Hipotermia Pemantauan Hemodinamik
Invasif
Risiko Hipovolemia
Intervensi Utama
Manajemen Hipovolemia Pemantauan Cairan
Risiko Ikterik Neonatus
Intervensi Utama
Perawatan Bayi Perawatan Neonatus
Risiko Infeksi
Intervensi Utama
Manajemen Imunisasi/Vaksinasi Pencegahan
Infeksi
Risiko Inkontinensia Urine Urgensi
Intervensi Utama
Manajemen Elminasi Urine
Risiko Intoleransi Aktivitas
Intervensi Utama
Manajemen Energi Promosi Latihan Fisik
Risiko Jatuh
Intervensi Utama
Pencegahan Jatuh Manajemen Keselamatan
Lingkungan
Risiko Kehamilan Tidak Dikehendaki
Intervensi Utama
Edukasi
Keluarga Berencana Manajemen Kehamilan Tidak Dikehendaki
Risiko Ketidakberdayaan
Intervensi Utama
Promosi Harapan Promosi Koping
Risiko Ketidakseimbangan Cairan
Intervensi Utama
Manajemen Cairan Pemantauan Cairan
Risiko Ketidakseimbangan Elektrolit
Intervensi Utama
Pemantauan Elektrolit
Risiko ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
Intervensi Utama
Manajemen Hiperglikemia Manajemen
Hipoglikemia
Risiko Perdarahan
Intervensi Utama
Pencegahan Perdarahan
Risiko Perfusi Gastrointestinal Tidak Efektif
Intervensi Utama
Pencegahan Perdarahan Konseling Nutisi
Risiko Perfusi Miokard Tidak Efektif
Intervensi Utama
Manajemen Aritmia Pencegahan Emboli
Manajemen Syok Kardiogenik Perawatan Jantung
Risiko Perfusi Perifer Tidak Efektif
Intervensi Utama
Pencegahan Syok Perawatan Sirkulasi
Risiko Perfusi Renal Tidak Efektif
Intervensi Utama
Pencegahan Syok Pengontrolan Perdarahan
Risiko Perfusi Serebral Tidak Efektif
Intervensi Utama
Manajemen Peningkatan Tekanan Intrakranial
Pemantauan Tekanan Intrakranial
Risiko Perilaku Kekerasan
Intervensi Utama
Pencegahan Perilaku Kekerasan Promosi Koping
Risiko Perlambatan Pemulihan Pascabedah
Intervensi Utama
Dukungan Mobilisasi Manajemen Nutrisi
Edukasi
Manajemen Nyeri Pencegahan Perdarahan
Edukasi
Nutrisi
Risiko Proses Pengasuhan Tidak Efektif
Intervensi Utama
Promosi Keutuhan Keluarga Promosi Perlekatan
Risiko Syok
Intervensi Utama
Pencegahan Syok Pemantauan Cairan
Risiko Termoregulasi Tidak Efektif
Intervensi Utama
Edukasi
Pengukuran Suhu Tubuh Edukasi
Termoregulasi
Sindrom Pasca Trauma
Intervensi Utama
Dukungan Proses Berduka Reduksi Ansietas
Termoregulasi Tidak Efektif
Intervensi Utama
Regulasi Temperatur
Waham
Intervensi Utama
Manajemen Waham Orientasi Realita
No comments:
Post a Comment